Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANALISIS TRANSAKSIONAL

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Psikologi Konseling)


Dosen pengampu : Risna Rogamelia, M,Pd.

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Desiana Pertiwi 2214040014

Putri Meta Regina 2241040052

Rohmatun Nisa 2241040103

PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 1444H/2023M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas
makalah diskusi dengan judul “Analisis Transaksional”. Sholawat dan salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW karena beliaulah satu–satunya
Nabi yang telah mengubah dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang yakni Agama Islam.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Psikologi Konseling. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Risna Rogamelia, M,Pd. selaku dosen mata kuliah Psikologi
Konseling. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.

Kiranya makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi memperbaiki isi dari
makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan kepada pembaca serta ridho dari Allah SWT.

Bandar Lampung, November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Pengertian Konseling Analisis Transaksional........................................................3
B. Pandangan Tentang Manusia..................................................................................4
C. Struktur Kepribadian..............................................................................................5
D. Jenis-Jenis Transaksi..............................................................................................6
E. Tujuan Konseling Transaksional............................................................................7
F. Proses Konseling....................................................................................................8
E. Teknik-Teknik Analisis Transaksional......................................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan konseling sebagai suatu layanan profesional dan ilmiah,
dalam pelaksanaannya, dilandasi oleh teori-teori yang erat kaitannya
dengan proses terapi. Sampai saat ini sudah banyak teori terapi yang telah
berkembang yang kemudian menjadi landasan kerja dalam pelaksanaan
layanan konseling. Salah satu teori tersebut ialah teori analisis
transaksional, terkenal dengan nama transactional analysis (TA), yang
dikembangkan oleh Eric Berne. Teori inilah yang akan menjadi pokok
kajian dalam makalah ini.

Mengingat pentingnya teori analisis transaksional sabagai salah


satu landasan kegiatan praktik konseling, maka para konselor seharusnya
menguasai pengetahuan dan keterampilan menerapkan teori analisis
transaksional tersebut dalam situasi konseling yang sesuai dengan prinsip-
prinsip dasar teori ini. Oleh karena itulah. Mahasiswa sebagai calon
konselor hendaknya menguasai latar belakang dan pandangan dasar,
konsep-konsep dasar, perkembangan kepribadian, dan kondisi dari
mekanisme perubahan konseling analisis transaksional, serta mampu
menerapkan dalam situasi praktik konseling.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Konseling Analisis Transaksional?
2. Bagaimana Pandangan Tentang Manusia?
3. Apa Saja Jenis-Jenis Transaksi?
4. Apa Tujuan Konseling Transaksional?
5. Bagaimana Proses Konseling Transaksional?

1
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian konseling transaksional
2. Dapat mengetahui bagaimana pandangan analisis transaksional tentang
manusia
3. Dapat mengetahui jenis-jenis transaksi
4. Dapat mengetahui tujuan konseling transaksional
5. Dapat mengetahui bagaimana proses konseling transaksional

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konseling Analisis Transaksional


Analisis transaksional adalah salah satu pendekatan Psychotherapy
yang menekankan pada hubungan interaksional. Analisis transaksional
dapat dipergunakan untuk terapi individual, tetapi terutama untuk
pendekatan kelompok. Pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian
dan keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi
dikembangkan sendiri oleh klien, juga dalam proses terapi ini menekankan
pentingnya keputusan-keputusan yang diambil oleh kien. Maka proses
terapi mengutamakan kemampuan klien untuk membuat keputusan baru,
guna kemajuan hidupnya sendiri.

Analisis transaksional dikembangkan oleh Eric Berne tahun 1960.


Dalam mengembangkan pendekatan ini Eric Berne menggunakan berbagai
bentuk permainan antara orang tua, orang dewasa dan anak. Berne
mengamati bahwa kehidupan sehari-hari banyak ditentukan oleh
bagaimana ketiga status ego (anak, dewasa, dan orang tua) saling
berinteraksi dan hubungan transaksional antara ketiga status ego itu dapat
mendorong pertumbuhan diri seseorang. tetapi juga dapat merupakan
sumber-sumber gangguan psikologis.

Teori analisis transaksional merupakan karya besar Eric Berne,


yang ditulisnya dalam buku Games People Play. Berne adalah seorang ahli
ilmu jiwa terkenal dari kelompok Humanisme. Teori analisis transaksional
merupakan teori terapi yang sangat populer dan digunakan dalam
konsultasi pada hampir semua bidang ilmu-ilmu perilaku. Teori analisis
transaksional telah menjadi salah satu teori komunikasi antar pribadi yang
mendasar.

3
Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu
hubungan. Dalam komunikasi antar pribadipun dikenal transaksi. Yang
dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun non erbal. Analisis
transaksional sebenarnya bertujuan untuk mengkaji secara mendalam
proses transaksi (siapa-siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yang
dipertukarkan).

Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi antara


seseorang dengan orang lain. Adapun hal yang dianalisis yaitu meliputi
bagaimana bentuk cara dan isi dari komunikasi mereka. Dari hasil analisis
dapat ditarik kesimpulan apakah transaksi yang terjadi berlangsung secara
tepat, benar dan wajar. Bentuk, cara dan isi komunikasi dapat
menggambarkan apakah seseorang tersebut sedang mengalami masalah
atau tidak.

B. Pandangan Tentang Manusia


Pendekatan Analisis Transaksional memandang mamusia sebagai
makhluk antideterministik (anti untuk dikondisikan). Pandangan ini
menempatkan kepercayaan bahwa individu memiliki kapasitas untuk bisa
memilih tujuan dan tingkah laku baru. Pendekatan ini memfokuskan pada
pengambilan keputusan awal yang dilakukan oleh konseli dan
menekankan pada kapasitas konseli untuk membuat keputusan baru,
menekankan pada aspek kognitif, rasional, dan tingkah laku dari
kepribadian, dan berorientasi pada peningkatan kesadaran konseli
sehingga konseli dapat membuat keputusan baru dan mengganti arah
hidupnya.
Pandangan analisis transaksional tentang hakekat manusia ialah
pada dasarnya manusia mempunyai keinginan atau dorongan- dorongan
untuk memperoleh sentuhan atau "stroke". Sentuhan ini ada yang bersifat
jasmaniah dan rohaniah serta yang berbentuk verbal dan fisik. Yang

4
menjadi keperibadian seseorang ialah bagaimana individu memperoleh
sentuhan melalui transaksi. Penampilan kepribadian seseorang terbentuk
dari naskah hidup seseorang yang telah terbentuk sejak usia muda.

C. Struktur Kepribadian
Analisis transaksional meyakini pada diri individu terdapat unsure-
unsur kepribadian yang terstruktur dan itu meruakan satu kesatuan yang
disebut dengan "ego state". Adapun unsur kepribadian itu terdiri dari:
1. Ego state child
Pernyataan ego dengan cin kepribadian anak-anak seperti bersifat
manja, riang, lincah dan rewel. Tiga bagian dari ego state child ini
ialah:
a) Adapted child (kekanak-kanakan)
Unsure ini kurang baik ditampilkan saat komunikasi karena banyak
orang tidak menyukai dan hal ini menujukkan ketidak matangan
dalam sentuhan.
b) Natural child (anak yang alamiah)
Natural child ini banyak disenangi oleh orang lain karena sifatnya
yang alamiah dan tidak dibuat-buat serta tidak berpura-pura, dan
kebanyakan orang senang pada saat terjadinya transaksi.
c) Little professor
Unsur ini ditampilkan oleh seseorang untuk membuat suasana
riang gembira dan menyenangkan padahal apapun yang
dilakukannya itu tidaklah menunjukkan kebenaran.
2. Ego state parent
Ciri kepribadian yang diwarnai oleh siafat banyak menasehati,
memerintah dan menunjukkan kekuasaannya. Ego state parent ini
terbagi dua yaitu:
a) Critical parent

5
Bagian ini dinilai sebagai bagian kepribadian yang kurang baik,
seperti menunjukan sifat judes, cerewet, dll.
b) Nurturing parent
Penampilan ego state seperti ini baik seperti merawat dan lain
sebagianya.
3. Ego state adult
Berorientasi kepada fakta dan selalu diwarnai pertanyaan apa,
mengapa dan bagaimana.
Dengan demikian untuk kita ketahui bahwasanya dalam tiap
individu ego state yang tiga diatas selalu ada yang berbeda cuma
kadarnya saja. Berapa banyak ego state yang ada dalam individu akan
mempengaruhi tingkah lakuorang tersebut.
Berdasarkan keberadaan ego state terdapat tiga komposisi yang ada
dalam diri individu adalah:
a) Ego state normal
Sesuai dengan situasi dan kondisi dimana orang itu berada.
Penampilan ego state yang normal ini dapat dilihat dalam suasana
yang serius.
b) Ego state kaku
Ego state yang ditampilannya tidak berbeda tetapi hanya satu saja.
c) Ego state cair
Tidak ada batasan antara penampilan ego state yang satu dengan
yang lain.

D. Jenis-Jenis Transaksi
Gerald Corey membagi jenis transaksi menjadi 3 bagian yaitu transaksi
sejajar, silang dan terselubung.
1. Transaksi sejajar
Adalah individu yang berkomunikasi dengan menggunakan ego
state tertentu dan ditujukan pada penampilan ego state tertentu,

6
sehingga respon yang ditampilkan oleh orang lain sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Transaksi silang
Adalah penampilan ego state seseorang dan respon yang
diharapkan tidak sejajar atau silang sehingga respon yang diberikan
tidak sesuai dengan yang diharapkan.
3. Transaksi terselubung
Adalah penampilan ego state oleh seseorang yang dalam
komunikasi yang memiliki tujuan terselubung seperti kiasan atau
sindiran dari maksimal pembicaraannya.

E. Tujuan Konseling Transaksional


Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam konseling analisis
transaksional adalah membantu klien agar dapat memahami sifat dan jenis
transaksi mereka dengan orang lain sewaktu dia bertransaksi. Pemahaman
ini akan berguna bagi klien sehingga mereka bisa merespon orang lain
secara langsung, menyeluruh dan akrab.
Tujuan konseling menurut modul analisis transaksional ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Agar klien berusaha dengan bantuan konselor menghilangkan
pencemaran ego statenya.
2. Setelah pencemaran terkikis habis konselor berusaha mengembangkan
kemampuan individu untuk dapat mempergunakan ego statenya secara
tepat, sesuai dengan situasi dan kondisi dimana dia berada.
3. Apabila hal ini sudah tercapai, maka selanjutnya dia mesti dapat
mempergunakan ego state adult secara optimal, karena semakin
dewasa ego state adultlah yang mestinya banyak tampil.
4. Membebaskan diri klien dari ketidakstabilan posisi hidup dan
mengganti dengan naskah hidupnya yang lebih produktif serta
menempatkan posisi saya oke, kamu oke.

7
F. Proses Konseling
Hansen dkk membagi empat tahap yang hendaknya dilalui dalam
kegiatan konseling analisis transaksional yaitu:
1. Analisis struktur
Menjelaskan kepada klien bahwasannya kita sebagai individu
mengemban tiga ego dan menjelaskan tentang ego state itu satu
persatu, sehingga individu itu sadar ego state yang mana lebih
dominan dalam dirinya.
2. Analisis transaksional
Konselor menganalisis pola transaksi dalam kelompok, sehingga
konselor dapat mengetahui ego state yang mana yang lebih dominan
dan apakah ego state yang ditampilkan tersebut sudah tepat atau
belum.
3. Analisis permainan
Konselor menganalisis permainan yang diikuti oleh klien untuk
mendapat sentuhan, setelah itu dilihat apakah klien mampu
menanggung resiko atau malah bergerak kea rah resiko yang
tingkatnya lebih rendah.
4. Analisis naskah hidup
Hal ini dilakukan apabila konselor sudah meyakini bahwasannya
klien terjangkit posisi hidup yang tidak sehat.

E. Teknik-Teknik Analisis Transaksional


Untuk membantu memecahkan masalah klien, dalam konseling
digunakan beberapa teknik yang dirumuskan oleh model ini. Teknik yang
digunakan dalam model ini analisis transaksional tersebut menurut
Hansen, dkk yaitu:
1. Permission (pemberian kesempatan)

8
Dalam konseling kesempatan ini diberikan kepada klien untuk,
menggunakan waktunya secara efektif tanpa melakukan ritual
pengunduran diri, mengalami semua status ego yang biasanya
dilakukan dengan mendorong klien menggunakan kemampuan status
dewasa untuk menikmati kehidupan, tidak memainkan permainan
dengan cara tidak membiarkan klien memainkannya.
2. Protection (protection)
Dalam hal ini klien merasa aman berada bersama konselor. Dalam
kegiatan konseling diciptakan rasa aman, sehingga klien merasa
dirinya aman meskipun dia melakukan apa saja, dalam hal ini juga
perlu menjadi perhatian.
3. Potency (potensi)
Konselor benar-benar menampilan kemampuan-kemampuan
dirinya untuk membantu klien. Disini tampak bahwa konselor dituntut
untuk mampu memberikan sesuatu dan mampu berbuat sesuatu dengan
kepentingan, kemajuan dan kesejahteraan klien. Hal ini tampak jelas
benar dituntut agar konselor perlu memperlihatkan diri bahwa dia
adalah orang yang pintar, berpengalaman, karya dalam berbagai hal
yang dibutuhkan klien.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan analisis transaksional adalah pendekatan psikoterapi
yang menekankan pada hubungan interaksional. Analisis transaksional
merupakan karya Eric Berne 1961. Melalui analisis transaksional dapat
disimpulkan apakah transaksi yang terjadi berlangsung secara tepat, benar,
dan wajar. Bentuk, cara dan isi komunikasi apakah dapat menggambarkan
apakah seseorang tersebut sedang mengalami masalah atau tidak. Tujuan
dasar dari analisis transaksional adalah membantu klien membuat
keputusan-keputusan baru yang menyangkut tingkah laku yang sekarang
dan arah hidupnya.

Eric berne dalam teori analisis transaksionalnya menyebutkan apa


yang dikerjakan atau yang dikerjakan kepada orang lain disebut transaksi.
Ada 3 macam transaksi dalam pendekatan konseling AT yaitu transaksi
komplementar, transaksi silang, dan transaksi terselubung. Dalam AT juga
dikenal adanya 4 posisi yang menentukan kehidupan diantaranya adalah
I’m ok - you’re not okey, I’m not ok – you’re ok, I’m not ok-you’re not
ok, dan I’m ok – you’re ok. Pendekatan konseling AT ini dapat terlaksana
dengan baik dan efesien apabila antara klien dan konselor dapat
bekerjasama dengan baik ketika berlangsungnya proses konseling.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat. Semoga makalah ini dapat
memberi manfaat dan pengetahuan bagi kita semua. Pemakalah menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dari segi isi maupun dalam penulisan.
Diharapkan, untuk memberi saran dan kritik makalah yang sudah kami
buat.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Rayitno, 1998. Konseling Pancawaskita, Padang : Jurusan BK FIP UNP

Taufik, 2009. Model - Model Konseling, Padang : Jurusan BK FIP UNP

Muhammad Surya, 2003. Teori – Teori Konseling, Bandung : Pustaka Bany


Quraisy

Syahputra, Y., Neviyarni, N., Netrawati, N., Karneli, Y., & Hariyani, H. (2019).
Analisis transaksional dalam setting kelompok. Jurnal Bimbingan Dan
Konseling Ar-Rahman

Wahid, L. A. (2016). Pendekatan Analisis Transaksional Dalam Konseling. AL-


TAZKIAH: Journal of Islamic Guidance and Counseling

12

Anda mungkin juga menyukai