Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Konsep Dasar Pendekatan Analisis Transaksional


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah Psikologi Konseling
Dosen Pengampu: Ade Chita Putri Harahap, M.pd., Kons.

OLEH:
SINTA AMALIA
0303192049

BKI-2/SEMESTER II

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan saya rahmat dan
Hidayah Nya sehingaa saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita mendapatkan syafaat nya di akhir
kelak, Aamiin.

Disini saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Ade Chita Putri Harahap, M.pd., Kons.
selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Konseling yang telah memberikan tugas
Makalah “Konsep Dasar Pendekatan Analisis Transaksional”. Saya menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan tugas Makalah ini. Untuk itu, saya berharap adanya kritik,
saran demi perbaikan tugas Makalah yang selanjutnya.

Semoga penyusunan Makalah ini memberikan manfaat dan menambah wawasan dan
pengetahuan bagi saya sendiri maupun pembaca.

Medan, 7 November 2020

Sinta Amalia

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................. 1
C. TUJUAN...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 2

A. PENGERTIAN ANALISIS TRAKSIONAL................................................................ 2


B. SEJARAH PERKEMBANGAN TRAKSIONAL........................................................ 2
C. KONSEP ANALISIS TRAKSIONAL......................................................................... 2
D. TEKNIK-TEKNIK DALAM ANALISIS TRAKSIONAL........................................... 5
E. TUJUAN KONSELING ANALISIS TRAKSIONAL.................................................. 6

BAB III PENUTUP................................................................................................................... 7

A. KESIMPULAN............................................................................................................ 7
B. SARAN........................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 8

iii
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu layanan yang ada di sekolah.
Perannya di sekolah pun tidak dapat diremehkan. Guru Bimbingan dan Konseling
mengambil andil yang cukup besar dalam perkembangan siswanya.
Kegiatan konseling sebagai suatu layanan profesional dan ilmiah, dalam
pelaksanaannya, dilandasi oleh teori-teori yang erat kaitannya dengan proses terapi.
Sampai saat ini sudah banyak teori terapi yang telah berkembang yang kemudian
menjadi landasan kerja dalam pelaksanaan layanan konseling. Salah satu teori
tersebut ialah teori analisis transaksional, terkenal dengan nama transactional analysis
(TA), yang dikembangkan oleh Eric Berne. Teori inilah yang akan menjadi pokok
kajian dalam makalah ini.
Mengingat pentingnya teori analisis transaksional sabagai salah satu landasan
kegiatan praktik konseling, maka para konselor seharusnya menguasai pengetahuan
dan keterampilan menerapkan teori analisis transaksional tersebut dalam situasi
konseling yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar teori ini. Oleh karena itulah.
Mahasiswa sebagai calon konselor/guru BK hendaknya menguasai latar belakang dan
pandangan dasar, konsep-konsep dasar, perkembangan kepribadian, dan kondisi dari
mekanisme perubahan konseling analisis transaksional, serta mampu menerapkan
dalam situasi praktik konseling.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian dari analisis traksional ?
b. Bagaimana sejarah perkembangan analisis traksional ?
c. Bagaimana konsep analisis traksional ?
d. Bagaimana teknik-teknik dalam analisis traksional ?
e. Apa tujuan dari konseling analisis traksional ?

C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian dari analisis traksional
b. Untuk mengetahui sejarah perkembangan analisis traksional
c. Untuk mengetahui konsep dari analisis traksional
d. Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam analisis traksional
e. Untuk mengetahui tujuan dari konseling analisis traksional

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANALISIS TRAKSIONAL


Analisis Transaksional (AT) adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang
menekankan pada hubungan interaksional. Transaksional maksudnya ialah hubungan
komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Adapun hal yang dianalisis yaitu
meliputi bagaimana bentuk cara dan isi dari komunikasi mereka. Dari hasil analisis
dapat ditarik kesimpulan apakah transaksi yang terjadi berlangsung secara tepat, benar
dan wajar. Bentuk, cara dan isi komunikasi dapat menggambarkan apakah seseorang
tersebut sedang mengalami masalah atau tidak.
Analisis transaksional terdiri dari dua kata, analisis berarti pengujian secara
detail agar lebih memahami atau agar dapat menarik kesimpulan dari bahasa
pengujian tersebut, sedangkan transaksional atau transaksi adalah unit pokok dari
sebuah hubungan sosial. Dengan demikian, analisis transaksional adalah metode yang
digunakan untuk mempelajari interaksi antar individu dan pengaruh yang bersifat
timbal balik yang merupakan gambaran kepribadian seseorang.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN ANALISIS TRAKSIONAL


Teori analisis transaksional merupakan karya besar Eric Berne (1964), yang
ditulisnya dalam buku Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa
terkenal dari kelompok Humanisme. Teori analisis transaksional merupakan teori
terapi yang sangat populer dan digunakan dalam konsultasi pada hampir semua
bidang ilmu-ilmu perilaku. Teori analisis transaksional telah menjadi salah satu teori
komunikasi antar pribadi yang mendasar.
Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan.
Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi. Yang dipertukarkan adalah
pesan-pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya
bertujuan untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi (siapa-siapa)yang terlihat
di dalamnya dan pesan apa yangdipertukarkan)
Dusay (Corey, 2008:324) menjelaskan bahwa secara historis, Analisis
Transaksional dikembangkan sebagai perpanjangan dari Psikoanalisa dengan konsep
dan teknik yang didesain khusus untuk treatment kelompok. Berne menemukan
bahwa dengan menggunakan Analisis Transaksional, kliennya membuat perubahan
yang signifikan dalam hidupnya. Analisis Transaksional menekankan aspek kognitif
rasional-behavioral dan berorientasi kepada peningkatan kesadaran sehingga konseli
akan mampu membuat putusan-putusan baru dan mengubah cara hidupnya (Corey,
2010).

C. KONSEP ANALISIS TRAKSIONAL


Analisis transaksional (AT) dimulai oleh Erick Berne, ide analisis
transaksional terutama berguna untuk membantu remaja memperbaiki hubungan
mereka untuk memahami prinsip-prinsip komunikasi yang efektif dan menghargai

2
orang lain dalam kehidupan. Konsep analisis transaksional menarik bagi banyak
terapis karena memberikan penjelasan-penjelasan mengenai perilaku-perilaku
komunikasi yang mudah diikuti.
Transaksional adalah hubungan komunikasi antara seseorang dengan orang
lain. Dengan demikian analisis transaksional lebih banyak digunakan dalam suasana
kelompok. Dalam pendekatan ini yang perlu dianalisis menyangkut komunikasi antara
dua orang atau lebih yang meliputi bagaimana bentuk, cara dan isi komunikasi siswa.
Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan apakah transaksi yang berjalan tersebut
dapat berlangsung secara benar dan tepat atau dalam keadaan tidak benar dan tidak
tepat. Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan.
Analisis transaksional sebenarnya bertujuan untuk mengkaji secara mendalam proses
transaksi (siapa-siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yang dipertukarkan).
Ego state
Transaksional analisis meyakini bahwa pada diri setiap manusia itu terdapat
unsur-unsur kepribadian yang terstruktur dan itu merupakan suatu kesatuan yang
disebut dengan “ego state” atau pernyataan ego. Setiap manusia memperlihatkan tiga
macam ego sate: Parent, Adult, dan Child. Setiap individu dalam sebuah kelompok
sosial secara dominan memperlihatkan salah satu keadaan ego.
Ego state yang terjadi pada individu dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Ego state child, yaitu pernyataan ego dengan ciri- ciri pribadi anak seperti
manja, riang, lincah, cengeng, rewel, tingkah laku lucu dan sebagainya. Ego
state child ini juga terdiri dari tiga bagian yaitu, (1) adapted child atau
kekanakkanakan, unsur ini kurang baik apabila ditampilkan oleh seseorang
dalam berkomunikasi, karena sering tidak disukai oleh orang lain dan tidak
menunjukkan adanya kematangan dalam memperoleh sentuhan; (2) natural
child ego state anak yang alamiah yaitu bebas dan senang, ini dianggap baik,
natural child ini menunjukkan kealamiahan dan tidak dibuat-buat serta bersifat
spontan; (3) little professor sering digunakan seseorang untuk menciptakan
suasana yang lucu dan menyenangkan.
b. Ego state parent yaitu pernyataan ego orang tua. Ego state ini diwarnai oleh
moral dan nilai-nilai. Ego state ini terbagi dua yaitu, (1) critical parent yaitu
orang tua yang selalu mengkritik, bagian ini dinilai sebagai penampilan ego
state yang kurang baik. Unsur ego state ini apabila muncul dalam tingkah laku
sering berbentuk omelan, judes, mengkritik dan sebagainya; (2) nurturing
parent, orang tua yang merawat wujud tingkah lakunya seperti merawat, dan
membimbing. Sikap orangtua yang diwakili dalam perilaku dapat terlihat dan
terdengar dari tindakan maupun tutur kata atau ucapan-ucapannya. Seperti
tindakan menasihati orang lain, memberikan hiburan, menguatkan perasaan,
memberikan pertimbangan, membantu, melindungi, mendorong untuk berbuat
baik adalah sikap yang nurturing parent (NP). Sebaliknya ada pula sikap
orang tua yang suka menghardik, membentak, menghukum, berprasangka,
melarang, semuanya disebut dengan sikap yang critical parent (CP).

3
c. Ego state adult yaitu pernyataan ego orang dewasa, dengan ciri-ciri realistis,
berdasarkan pemikiran apa adanya, memaparkan fakta, dengan melalui proses
menimbang mengingat dan memutuskan. Ego state ini diwarnai oleh
penekanaan pada rasio dan kenyataan.
d. Setiap individu menurut Berne memiliki sikap orang dewasa. Sikap orang
dewasa umumnya pragmatis dan realistis, mengambil kesimpulan atau
keputusan berdasarkan fakta-fakta yang ada, suka bertanya, mencari informasi,
menunjukkan fakta-fakta, bersifat rasional, tidak emosional, bersifat objektif
dan sebagainya.

Sikap lain yang dimiliki setiap individu adalah egostate anak-anak. Dibedakan
antara natural child (NC) yang ditunjukkan dalam sikap ingin tahu, berkhayal,
kreatif, memberontak. Sebaliknya yang bersifat adapted child (AC) adalah
mengeluh, ngambek, suka pamer, dan bermanja diri.

Posisi Hidup (Life Positions)

Pendekatan analisis transaksional melihat kebutuhan untuk memperoleh posisi


hidup, ialah hubungan yang dirasakan oleh seseorang antara diri sendiri dengan orang
lain. Misalnya orang berkata pada diri sendiri bagaimana keadaan (posisi) hidup saya
ketika berhubungan dengan orang lain. Analisis transaksional menurut Stewart I &
Joines Vann membagi empat posisi hidup yang sering dipilih oleh seseorang;

a. Saya OK, kamu OK. Posisi ini adalah posisi yang dipilih seseorang apabila dia
merasa dirinya baik (OK) dan orang lain dirasakan juga baik (OK). Orang yang
berada pada posisi ini, hubungan yang dilakukannya sedang berjalan dan
meningkat kearah yang lebih baik dan berjalan secara evolusioner (berubah
secara lambat). Remaja yang termasuk pada perilaku agresif dapat dibangun
posisi hidupnya saya OK kamu OK. Perilaku agresif dan kenakalan yang
terjadi pada remaja disebabkan karena posisi hidupnya tidak bisa seperti ini.
b. Saya OK kamu tidak OK. Posisi hidup yang dipilih seseorang apabila dia
merasa dirinya baik (OK) dan orang lain tidak OK. Hubungan ini sifatnya
cenderung merubah pihak kedua, biasanya bersifat revolusioner (berubah
cepat). Orang yang memilih posisi ini misalnya seperti orang yang bersiteru
dengan orang lain, seperti terjadinya pertentangan, perkelahian atau selisih
paham.
c. Saya tidak OK kamu OK. Orang yang berada pada posisi ini merasa dirinya
tidak baik dan hanya orang lain yang baik (OK). Hubungan yang dirasakannya
adalah hubungan yang mengubah “saya oleh kamu” dan sifat hubungannya
adalah devolusioner (mundur secara lambat). Orang yang berada pada posisi
ini pada dirinya ada perasaan takut, terancam, terhina, rendah diri dan
sebagainya.
d. Saya tidak OK kamu tidak OK. Orang yang berada pada posisi ini merasa
bahwa dirinya sendiri tidak berdaya dan orang lain dirasakannya juga tidak
berdaya. Contohnya adalah orang putus asa, frustasi dan sebagainya.

4
Dalam memenuhi kebutuhan hidup untuk memperoleh sentuhan,
individu selalu menempati tipe-tipe transaksi tertentu. Corey & Corey
membagi jenis transaksi menjadi tiga:

a. Transaksi sejajar, adalah individu yang berkomunikasi dengan penampilan ego


state tertentu dan ditujukan pada penampilan ego state tertentu pula, maka
respon orang yang menjadi lawan komunikasinya, ditampilkan juga seperti apa
yang diharapkan. Transaksi komplementer adalah jenis transaksi yang terbaik
dalam komunikasi antar pribadi karena terjadi kesamaan makna terhadap
pesan yang mereka pertukarkan, pesan yang satu dilengkapi oleh pesan yang
lain meskipun dalam jenis sikap ego yang berbeda.
b. Transaksi silang, adalah penampilan ego state seseorang dan respon yang
diharapkan tidak sejajar atau silang yaitu tidak sebagaimana yang diharapkan.
Transaksi silang terjadi manakala pesan yang dikirimkan komunikator tidak
mendapat respon sewajarnya dari komunikan. Akibat dari transaksi silang
adalah terputusnya komunikasi antar pribadi karena kesalahan dalam
memberikan makna pesan.

D. TEKNIK-TEKNIK YANG DIGUNAKAN DALAM ANALISIS TRAKSIONAL


Dalam konseling yang menggunakan pendekatatan analisis transaksional
digunakan teknik tertentu. teknik yang dipergunakan terdiri dari empat tahap, yaitu:
a. Analisis struktur
analisis structural adalah dengan melihat kepribadian individu yang terdiri dari
tiga ego state yaitu orang tua, dewasa, dan anak-anak. Ego state
merepresentasikan orang yang sebenarnya yang hidup sekarang, pernah hidup,
dan memiliki identitas pribadi. Analisis struktur adalah alat yang digunakan
individu untuk membantu konseling.
b. Analisis transaksional
Kegiatan mendiagnosa interaksi diantara anggota keluarga kelompok untuk
mengetahui apakah interaksi yang muncul mewakili interaksi komplementer,
silang atau terselubung. Sehingga pada dasarnya analisis transaksional
merupakan penjabaran atas analisis yang dilakukan dan dikatakan oleh orang-
orang terhadap satu sama lain. Ketika orang-orang menyampaikan pesan,
maka diharapkan ada respons. Karena apapun yang terjadi orang-orang
melibatkan suatu transaksi diantara perwakilan ego mereka
c. Analisis permainan
Pemeriksaan pola-pola perilaku yang berulang kali atau destruktif dan analisis
status ego serta macam transaksi yang terlibat. Hasil dari kebanyakan
permainan (games) adalah perasaan „tidak enak‟ yang dialami oleh pemain.
Penting bagi pemimpin untuk mengamati dan memahami mengapa games
dimainkan, apakah hasil akhir games itu, dan bagaimana games itu membuat
jarak dan menghambat keakraban. Karena games dapat menghambat
keakraban maka harus dieliminasi.

5
d. Analisis skenario
Skenario kehidupan adalah ajaran-ajaran orang tua yang kita pelajari dan
putusan awal yang kita buat sebagai anak, yang selanjutnya dibawa oleh kita
sebagai orang dewasa. Kita membuat putusan-putusan dini yang memberikan
andil pada pembentukan perasaan sebagai pemenang (saya ok) atau perasaan
sebagaiorang yang kalah (saya tidak ok). Dengan kata lain, scenario tersebut
dibangun dengan secara tidak sadar ketika individu berusia dini. Analisis
scenario digunakan untuk mengenali pola hidup yang diikuti oleh anggota
kelompok, bisa pula menunjukkan proses yang dijalaninya dalam memperoleh
scenario dan cara-caranya membenarkan tindakan-tindakan yang tertera dalam
scenario. Ketika sadar atas kesadaran anggota kelompok.

E. TUJUAN DARI KONSELING ANALISIS TRAKSIONAL


Menurut Berne, bimbingan konseling kelompok Analisis Transaksional bertujuan
membantu anggota kelompok memerangi masa lampau pada saat sekarang dalam
rangka menjamin masa depan yang lebih baik. Dalam konteks ini, masa lampau
disajikan melalui ego anak dan ego orang tua, sedangkan masa sekarang diwujudkan
dalam bentuk ego dewasa. Tujuan utama konseling analisis transaksional adalah
membantu konseli untuk membuat keputusan baru tentang tingkah laku sekarang dan
arah hidupnya. Adapun tujuan-tujuan khusus pendekatan ini adalah:
a. konselor membantu konseli untuk memprogram pribadinya agar membuat ego
state berfungsi pada saat yang tepat;
b. konseli dibantu untuk menganalisis transaksi dirinya sendiri;
c. konseli dibantu untuk menjadi bebas dalam berbuat, bermain menjadi orang yang
mandiri dalam memilih apa yang diinginkan; dan konseli dibantu untuk mengkaji
keputusan salah yang telah dibuat dan membuat keputusan baru.
Sedangkan Berne mengemukakan empat tujuan yang ingin dicapai dalam
konseling analisis transaksional, diantaranya:
a. Tujuan yang pertama, konselor membantu klien yang mengalami kontaminasi
(pencemaran) status ego yang berlebihan;
b. Konselor berusaha membantu mengembangkan kapasitas dir lien dalam
menggunakan semua status egonya yang cocok. Ini menyangkut pula dalam
memperoleh kebebasan dan kemampuan yang dapat ditembus diantara status
egonya;
c. Konselor berusaha membantu klien didalam mengembangkan seluruh status ego
dewasanya. Pengembangan ini pada hakikatnya adalah menetapkan pikiran
individu. Untuk itu dibutuhkan suatu kemampuan serta kapasitas yang optimal
dalam mengatur hidupnya sendiri; dan
d. Tujuan terakhir dari konseling adalah membantu klien dalam membebaskan
dirinya dari posisi hidup yang kurang cocok serta menggantinya dengan rencana
hidup yang baru atau naskah hidup (life script) yang lebih produktif.”

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada dasarnya kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam
suatu hubungan. Dalam komunikasi antar pribadi pun dikenal transaksi. Yang
dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis
transaksional sebenarnya bertujuan untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi
(siapa-siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yang dipertukarkan).

Dalam terapi ini hubungan klien dengan konselor dipandang sebagai suatu
transaksional ( interaksi, tindakan yang diambil, tanya jawab ) dimana masing-masing
partisipan berhubungan satu dengan yang lainnya sebagai fungsi tujuan tertentu.
Setiap tindakan dengan orang lain merupakan proses timbal-balik dan peraturan
memulai, merespon, dan memberi umpan balik.

Berne mengamati bahwa kehidupan sehari-hari banyak ditentukan oleh


bagaimana ketiga status ego (anak, dewasa, dan orang tua) saling berinteraksi dan
hubungan transaksional antara ketiga status ego itu dapat mendorong pertumbuhan
diri seseorang, tetapi juga dapat merupakan sumber-sumber gangguan psikologis jika
ketiga ego tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik karena hanya menerapkan satu
jenis status ego saja ( SEA,SEO, atau SED ).

B. SARAN
Diharapkan para konselor untuk menggunakan pendekatan Analisis
Transaksional apabila menemui masalah seperti diatas. Karena menurut kelompok
kami pendekatan Analisis Transaksional tersebut tepat untuk menangani masalah
seperti diatas.

7
DAFTAR PUSTAKA

Finka Julfitiah Fadhillah, dkk. 2019. Analisis Traksional Dalam Komunikasi


Organisasi. Makalah. STKIP Muhammadiyah Bogor.

Nia Voniati. 2017. Efektivitas layanan konseling kelompok dengan teknik analisis
transaksional dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial perserta didik tahun
ajaran 2016/2017 [skripsi] : Institusi Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Yohana Oktariana. 2013. Bimbingan kelompok dengan pendekatan analisis


transaksional untuk mengembangkan konsep diri siswa. Lentera. 2 : 42-49.

Netrawati, dkk. 2018. Upaya guru BK mengentaskan masalah-masalah perkembangan


remaja dengan pendekatan konseling analisis transaksional. Jurbal bimbingan
konseling islam. 2(1) : 81-89

Anda mungkin juga menyukai