Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

STUDY KASUS KOMUNIKASI ORGANISASI MODERN PADA DIVISI BANK


NOTE PROCESSING SYSTEM PT GIESECKE & DEVRIENT INDONESIA
DALAM KONSEP STRATEGI TEORI CHESTER I. BARNARD

Tugas Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester II

KOMUNIKASI ORGANISASI

Dosen Pengampu :
DR. Astriana Baiti Sinaga

Oleh :

HENDRO SUSILO

2017960102

MAGISTER ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS


ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari rekan yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................

1
A. Judul ................................................................................................................................ 1
B. Latar belakang................................................................................................................. 1
C. Pembahasan Masalah ...................................................................................................... 3
D. Tujuan Masalah ......................................................................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA .....................................................................................................


4
A. Kajian Teori Organisasi Modern .................................................................................... 4
B. Kontributor Teori Modern ............................................................................................ 10
C. Sifat Teori Modern........................................................................................................ 10

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................


11
A. Teori Chester I. Barnard ............................................................................................... 11
B. Konsep Strategi ............................................................................................................. 11
C. Analisis Konsep Strategi Komunikasi Oraganisasi PT. Giesecke & Devrient ............. 15

BAB IV PENUTUP .................................................................................................................


17
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Judul
Study Kasus Komunikasi Organisasi Modern Pada Divisi Bank Note Processing
System PT Giesecke & Devrient Indonesia Dalam Konsep Strategi Teori Chester I.
Barnard.

B. Latar belakang
Manusia sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan komunikasi. Hal ini tidak
lepas juga dari sebuah organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi yang terstruktur
dan mampu menjalankan komunikasi antar anggotanya dengan baik.

Organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu
hierarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi artinya memerlukan orang lain dan
membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Di antara kedua belah
pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi timbal balik, untuk mencapai
cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu
organisasi.

Untuk membentuk suatu kerja sama yang baik jelas perlu adanya konsep strategi
komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi tersebut.
Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan dalam
bekerja. Komunikasi organisasi dalam sebuah perusahaan merupakan hal utama bagi
keefektifan kinerja karyawan. Karyawan perusahaan tidak akan dapat mencapai sebuah
kekompakan dalam teamwork pada sebuah divisi bila gagal mengomunikasikan visi misi
perusahaan.

PT Giesecke & Devrient Indonesia adalah perusahaan yang bergerak pada


Consulting (IT, Science, Engineering & Technical) yang memiliki tugas utama dalam
penyediaan mobile security (MS) dan penyedia technologi pemrosesan pengolahan
keuangan (Bank Note Processing System/ BNCS). Dalam perkembangannya PT Giesecke
& Devrient diambil dari nama pendirinya yakni Hermann Giesecke and Alphonse

1
Devrient yang berdiri sejak tahun 1852 di Negara jerman, ide itu ada saat dua bersaudara
ini memulai dengan alat printing yang mengedepankan kualitas cetak hingga terus
berkembang sampai saat ini yang terkenal sebagai penyedia Mobile security and Bank
th
Note Processing System. Perusahan ini sudah berdiri selama 160 an karena
pertumbuhan, stabilitas, dan interaksi yang dibangun sangat baik maka kepercayaan pun
didapat dari kejasama dengan pihak pihak yang menggunakan jasa tersebut hal tersebut
tidak lepas dari susunan konsep strategi komunikasi yang baik dan pengembangan
teknologipun seiring berkembangnya zaman perusahaan juga dituntut untuk
menyesuaikan serta ditambah keikut sertaan karyawan yang sangat aktif mampu
mendorong terciptanya penemuan terbaru.

Pada setiap divisi dan area wilayah memiliki system , staf, dan administrator
masing-masing yang saling terhubung sehingga jaringan komunkasi semua terpantau dan
terpusat sehingga maksud dari tujuan perusahaan tercapai. Setiap bagian memiliki tugas,
tanggung jawab, serta wewenang yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Strategi tersebut di antaranya kepercayaan, pembuatan keputusan ber-sama,
kejujuran, keterbukaan terhadap komunikasi ke bawah, dan mendengarkan dalam
komunikasi ke atas.

Pada study analisis ini ruang lingkup pembahasan dibatasi dengan hanya
membahas Komunikasi Organisasi Modern pada Divisi Bank Note Processing System
PT Giesecke & Devrient Indonesia Dalam konsep strategi teori Chester I. Barnard.
Dimana perusahaan ini berlokasi di Jakarta, Jalan Warung Jati Barat 8c Pancoran, Jakarta
Selatan, Indonesia. Pembatasan tersebut bertujuan agar berfokus pada Konsep Strategi
Organisasi akan menjadi efektif jika struktur organisasinya mampu beradaptasi dengan
lingkungannya.

2
C. PEMBAHASAN MASALAH

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
pembahasan ini mengambil fokus pada Komunikasi Organisasi Modern pada Divisi Bank
Note Processing System PT Giesecke & Devrient Indonesia Dalam Konsep Strategi Teori
Chester I. Barnard.

D. TUJUAN PEMBAHASAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami dan mengetahui apa
saja yang ada pada Teori komunikasi organanisasi modern dan yang akan dikaji yakni
tentang Komunikasi Organisasi Modern pada Divisi Bank Note Processing System PT
Giesecke & Devrient Indonesia Dalam Konsep Strategi Teori Chester I. Barnard.

3
BAB II KAJIAN
PUSTAKA

A. Kajian Teori Organisasi Modern


1. Pengertian Organisasi Modern
Salah satu aliran besar dalam teori organisasi adalah teori modern, yang kadang-
kadang disebut juga analisa sistem. Teori modern adalah multidisiplin dengan
sumbangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Teori modern melihat bahwa semua
unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka. Interaksi
dinamis antar proses, bagian dan fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan
organisasi lain dan dengan lingkungan.
Suatu organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling
mempengaruhi untuk berbagai tujuan. Dalam Pendekatan Modern menyatakan bahwa
yang dimiliki saat ini bukan teori mengenai organisasi tetapi way of thinking atau cara
berfikir mengenai organisasi, cara melihat dan menganalisis secara lebih tepat dan
mendalam, yang dilakukan melalui keteraturan atau regularitas perilaku organisasi, yang
hanya berlaku untuk suatu lingkungan atau kondisi tertentu.

2. Dasar Pemikiran Organisasi Modern


Teori Organisasi Modern berawal dari dasar pemikiran, yaitu:
a. Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi,
sasaran organisasi dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai hakikat
pekerjaannya.
b. Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan,menyediakan
pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
c. Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi,
skalar dan vertikal.
d. Teori Sistem Umum
Teori system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha
untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori
system umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal

4
dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai
titk awal.
Ada beberapa tingkatan system yang harus diintegrasikan. Kenneth Boulding
mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat system sebagai berikut :
a) Struktur static
b) Sistem dinamik sederhana
c) Sistem sibernetik
d) System terbuka
e) System genetika social
f) System hewani
g) System manusiawi
h) System social
i) System transdental
Konsep system ini menjadi dasar utama analisa organisasi akan teori organisasi
modern. Teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori system umum
dalam cara memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi.

3. Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem


Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan teknik-
tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi. Teori modern berusaha untuk
memberikan sintesa yang menyeluruh bagian-bagian yang berhubungan dengan semua
bidang studi tersebut untuk mengembangkan suatu teori organisasi yang diterima umum.
Hal ini sering disebut analisa system pada organisasi.
Factor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-
teori lainnya adalah dasar konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada data riset
empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya. Kualiatas-
kualitas ini merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara untuk
mempelajari organisasi sebagai suatu system.
a. Bagian-bagian dari system dan saling ketergantungannya.
a) Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
b) Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.
c) Organisasi informal.
d) Struktur status dan peranan.
e) Lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan.
5
b. Proses-proses hubungan dalam system.
Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan
universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya
berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah
a) Komunikasi
b) Berusaha untuk mencapai keseimbangan
c) Pengambilan keputusan.

4. Tujuan-tujuan Organisasi Modern


Organisasi mempunyai tiga tujuan utama yang saling berhubungan. Tujuan-
tujuan tersebut adalah pertumbuhan, stabilitas, dan interaksi. Ketiga tujuan organisasi itu
akan membedakan bentuk organisasi dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda.
Persamaan dalam tujuan-tujuan tersebut juga telah diteliti oleh para ahli sejalan dengan
pengembangan teori system umum.
a. Pendekatan – Pendekatan Manajemen
a) Pendekatan Proses
Pendekatan proses dalam manajemen juga disebut pendekatan fungsional,
operasional, universal, tradisional atau klasik. Para pencetus pendekatan ini
bermaksud untuk mengindetifikasikan fungsi-fungsi manajemen dan kemudian
menetapkan prinsip-prinsip dasar organisasi dan manajemen. Empat prinsip
pendekatan proses klasik yang penting adalah 1) kesatuan perintah, 2)
persamaan wewenang dan tanggung jawab, 3) rentang kendali yang terbatas,
dan 4) delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin.

b) Pendekatan Keperilakuan
Pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi (human
relation approach). Pendekatan hubungan manusiawi dalam usahanya
melengkapi pendekatan klasik, banyak menggunakan pandangan sosiologi dan
psikologi. Oleh karena itu, pusat bahas pendekatan ini adalah perhatian
terhadap para karyawan secara individual dan kelompok kerja.

c) Pendekatan Kuantitaif

6
Pendekatan kuantitif (quantitative approach) sering dinyatakan dengan
istilah management science atau operations research (OR). Pendekatan ini
terutama memandang manajemen dari perspektif model-model matematis dan
proses-proses kuantitaif. Menurut pendekatan kuantitatif, masalah-masalah
manajemen dpata dirumuskan dan dijabarkan dalam berbagai bentuk model
matematis dan kemudian dianalisa serta dipecahkan dengan menggunakan
berbagai teknik atau metode kuantitaif untuk memperoleh hasil optimum.

d) Pendekatan Sistem
Pendekatan system dalam manajemen merupakan pendekatan yang
ditetapkan paling akhir, dan dapat dipahami dengan sudut pandangan teori
system umum atau analisis system. Pendekatan system terutama menekankan
saling ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai
keseluruhan. Pendekatan ini memberikan kepada manajemen cara memandang
organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang
lebih luas. Organisasi dipandang sebagai system terbuka dan pada hakekatnya
merupakan proses transformasi berbagai masukan yang menghasilkan
keluaran

e) Pendekatan Contingency (Situasional)


Pendekatan Contingency muncul karena ketidakpuasan atas anggapan
keuniversalan dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variable
lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen. Ada tiga komponen pokok
dalam lerangka konseptual untuk pendekatan contingency : lingkungan ,
konsep-konsep dan teknik-teknik manajeman, dan hubungan kontingensi
antara keduanya.

5. Ciri-Ciri Organisasi Modern


Organisasi telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam dunia
modern ini. Ciri-ciri organisasi modern adalah :
a. Organisasi bertambah besar
b. Pengolahan data semakin cepat
c. Penggunaan staff lebih intensif
d. Kecenderungan spesialisasi

7
e. Memiliki prinsip-prinsip organisasi
f. Memiliki unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap

6. Unsur Organisasi
Setiap organisasi memiliki unsur-unsur tersendiri didalamnya, unsur-unsur
organisasi adalah :
a. Manusia
b. Kerjasama
c. Tujuan bersama
d. Peralatan (Equipment)
e. Lingkungan
f. Kekayaan alam
g. Kerangka/konstruksi mental organisasi

7. Tipe Organisasi
Organisasi-organisasi sekarang ini memiliki tipe-tipe yang berbeda. Tipe
organisasi ada 3 yaitu :
a. Piramida Mendatar
b. Piramida Terbalik
c. Tipe Kerucut

a) Piramida Mendatar
 Jumlah satuan organsisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki
kewenangan sedikit.
 Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
 Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan
relatif kecil.

b) Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik merupakan salah satu unit dari tipe
piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada
jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi

8
yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti
lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan sebagainya.

c) Tipe Kerucut
 Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat
hirarki/kewenangan banyak.
 Rentang kendali sempit
 Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dapat dilakukan sampai
kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
 Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah
terlalu jauh.
 Jumlah informasi jabatan cukup besar.

8. Bentuk Organsasi Modern


Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan dengan memandang organisasi dari
segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi.
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi :
a. Bentuk organisasi staff
b. Bentuk organisasi lini
c. Bentuk organisasi fungsional
d. Bentuk organisasi fungsional dan lini
e. Bentuk organisasi fungsional dan staff
f. Bentuk organisasi lini dan staff

9. Karakteristik Teori Modern


Karakteristik dari teori organisasi Modern, antara lain:
a. Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,
b. Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
c. Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
d. Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus
disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
e. Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling
ketergantungan.

9
B. Kontributor Teori Modern
Berikut ini adalah para tokoh dalam Teori Organisasi Modern beserta teorinya tentang
organisasi, yaitu:
1. Alfred Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang
berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik beratkan
masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan, kekakuan bahasa,
lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya tanggapan),
2. Mary Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan organisasi;
mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat kerja sama;
kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian dari suatu kelompok; dan
masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan kepentingan organisasi),
3. Chester I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis;
individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan
organisasi; aspek organisasi formal dan informal),
4. Norbert Wiener, 1948 (menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian
sistem pada pengaruh arus balik informasi; menunjang perkembangan komputer
eletronik, penggunaan komputer dalam proses pengawasan, suatu sistem terdiri atas
input, proses, output, arus balik, dan lingkungan),
5. Ludwig Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh
kehidupan; kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi level; suatu
sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan;
suatu organisasi dalam pandangan yang modern merupakan suatu sistem).

C. Sifat Teori Modern


Sifat-sifat dari Teori Organisasi Modern adalah:
1. Memandang suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian
pokok, yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
2. Kedinamisan,
3. Multi Level dan Multi Dimensional,
4. Multi Motivasi,
5. Multi Disipliner,
6. Despkriptif,
7. Multi Variabel,
8. Adaptif.
10
BAB III

PEMBAHASAN

Pembahasan makalah ini adalah untuk memahami dan mengetahui apa saja yang ada
pada Teori komunikasi modern guna menganalisis kasus komunikasi organanisasi yang akan
dikaji yakni tentang Konsep Strategi Model Komunikasi Organisasi Modern Pada Divisi
Bank Note Processing System PT Giesecke & Devrient Indonesia Dalam Teori Chester I.
Barnard.

A. Teori Chester I. Barnard

Chester Barnard menulis “fungsi eksekutif pertama adalah mengembangkan dan


memelihara system komunikasi” (1938, hal 82). Pernyataan Barnard ini terbukti, dalam
penelitian atas para pimpinan dari seratus perusahaan terbesar di Amerika, 96%
percaya bahwa ada “hubungan yang pasti” antara komunikasi dan produktivitas
pekerja (Lull et al., 1955). Belakangan, temuan ini dipertegas (Zelko dan Dance, 1965):
Jika manager dan orang lain yang bertanggung jawab dalam organisasi ditanya
mengenai berapa banyak hasil kerja yang dihabiskan untuk berkomunikasi,
jawabannya berkisar antara 89% sampai 99%, dengan kebanyakan
menyatakan lebih dari 90%. (hal, 21)
Penelitian terbaru yang dilakukan Universitas Michigan (1990),
Pennsyilvania State University dan Wake Forest University (1991) mendokumentasikan
pentingnya keterampilan berkomunikasi untuk mencapai sukses organisasional.
Penelitian menegaskan pentingnya komunikasi pada tingkat karyawan, dari
karyawan tingkat pemula hingga pimpinan.

B. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata “strategi” berasal dari turunan kata bahasa Yunani, “stratēgos”. yang dapat
diterjemahkan sebagai „komandan militer‟ pada zaman demokrasi Athena.
Kutipan dari buku Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di
Tengah Operasional / J. Hutabarat dan M. Huseini, dikatakan bahwa: Dalam bidang

11
manajemen, definisi mengenai strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa
ahli dan pengarangnya. Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring
Corporate Strategy”) misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka
panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya
alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan
memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Adapun definisi strategi menurut WF Glueck dan LR Jauch dalam buku
“Manajemen strategis dan kebijakan perusahaan”.
“mendefinisikan strategi sebagai rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan,
yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.”
Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan
gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai
tujuan secara efektif.

2. Tujuan Dari Strategi Komunikasi


R Wayne Pace, Brent. D. Petersen dan M. Dallas Burnett dalam bukunya
“Theniquet for Effective Communication” menyatakan bahwa tujuan sentral dari
strategi komunikasi adalah :
a. To secure understanding: komunikan mengerti pesan yang disampaikan.
b. To establishes acceptance: pembinaan kepada penerima setelah pesan dimengerti
dan diterima.
c. To motivation action: memotivasi kegiatan organisasi.
Beberapa penulis Stainer, Barry, Freeman dan Roering, Bryson, dalam Stoner
(1989:78) berkeyakinan bahwa strategi dapat membantu suatu organisasi dalam:
a. Berpikir strategis dan mengembangkan strategi yang efektif.
b. Memperjelas arah masa depan.
c. Menciptakan prioritas.
d. Membuat keputusan sekarang dengan mengingat konsekuensi masa depan.
e. Mengembangkan landasan yang koheren dan kokoh bagi pembuatan keputusan.
f. Menggunakan keleluasaan yang maksimum dalam bidang-bidang yang berada
dibawah kontrol organisasi.
12
a. Membuat keputusan yang melintasi tingkat dan fungsi.
b. Memecahkan masalah organisasi.
c. Menangani keadaan yang berubah dengan cepat secara efektif.
d. Membangun kerja kelompok dan keahlian.
Strategi komunikasi banyak menentukan keberhasilan dalam kegiatan
komunikasi. Dalam menyusun strategi komunikasi seorang pemimpin harus
memahami fungsi strategi komunikasi baik secara makro maupun mikro. Dengan
pendekatan makro berarti organisasi dipandang struktur global yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Sedangkan dengan pendekatan mikro lebih memfokuskan
kepada komunikasi dalam unit dan sub unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang
diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi antara anggota kelompok, komunikasi
untuk memberi orientasi dan latihan, komunikasi untuk menjaga iklim, komunikasi
dalam mensupervisi dan pengarahan pekerjaan dan komunikasi untuk mengetahui
rasa kepuasan dalam bekerja (Muhammad, 2008: 75-76).

3. Strategi Komunikasi
Organisasi
Menurut Gibson, dkk strategi komunikasi perlu dilakukan tindakan- tindakan
berikut (Ulbert. 2007: 228) :
a. Mendorong saling mempercayai
Komunikasi itu dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan
antara komunikator dan komunikan. Kalau tidak ada unsur saling mempercayai,
komunikasi tidak akan berhasil. Tidak adanya rasa saling percaya akan menghambat
komunikasi.
b. Meningkatkan umpan balik
Kesalahpahaman dapat dikurangi jika proses umpan balik dilakukan dengan baik.
Mekanisme umpan balik dalam organisasi sama pentingnya dengan komunikasi
antarpribadi. Seorang komunikator memerlukan adanya mekanisme umpan balik
sehingga mereka tahu apakah pesannya sudah dipahami oleh komunikan
c. Mengatur arus informasi
Mengatur arus informasi agar tidak memberikan beban informasi kepada pihak
komunikan. Hanya informasi penting dan yang diperlukan oleh komunikan yang
disampaikan. Komunikasi diatur mutunya, jumlahnya, dan cara penyampaiannya.
Informasi yang disampaikan harus sistematis, ringkas dan memilki bobot kepentingan

13
yang cukup.

d. Pengulangan
Pengulangan membantu komunikan untuk menginterpretasikan pesan yang tidak
jelas atau terlalu sulit untuk dapat dipahami pada saat pertama kali didengar. Bagi
seorang manajer, permasalahan-permasalahan penting yang tidak disampaikan kepada
bawahan dapat diulangi paling tidak dua tiga kali.

e. Menggunakan bahasa yang sederhana


Bahasa yang kompleks, istilah-istilah teknis dan jaringan menyebabkan
komunikasi sulit dipahami oleh komunikan. Hampir setiap gagasan dapat
disampaikan dalam bahasa yang sederhana sehingga setiap orang dapat
memahaminya.

f. Penetapan waktu
Suatu permasalahan dalam komunikasi di mana komunikator mulai
menyampaikan pesan pada saat penerima belum siap untuk mendengarkannya.
Beberapa orang menjumpai bahwa pesan yang disampaikan kepadanya tidak
sistematis sehingga mereka tidak dapat menghubungkan satu topic dengan topic yang
lain secara sistematis. Oleh karenanya cara yang tepat adalah dengan mengelola
waktu untuk berkomunikasi sehingga pesan yang disampaikan tersusun dengan baik,
ringkas dan mudah dipahami.

4. Rintangan Struktur

Rintangan struktur dapat disebut juga rintangan organisasi, yaitu rintangan yang
disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat, perbedaan pekerjaan atau tugas dalam
suatu organisasi. Kadang-kadang seorang bawahan merasa takut, atau merasa malu
apabila berinteraksi dengan pimpinannya bila pimpinan yang bersangkutan adalah
seorang yang berwibawa dan disegani. Karena adanya rasa malu, maka
komunikasi antara bawahan dengan atasan tidak dapat berjalan seperti yang
diharapkan.

14
C. Analisis Konsep Strategi Komunikasi Organisasi PT Giesecke & Devrient Indonesia

a. Mendorong saling mempercayai


Komunikasi itu dimulai dari rasa saling percaya karena pada Perusahan ini
segala komunikasi yang dijalin adalah terpusat dari lini bawah hingga atasan yakni
dari staff terbawah (Engginering) terkoneksi hingga staff teratas (Head Department)
yang berada di pusat yakni di Jerman. Jika tidak ada rasa saling kepercayaan maka
arus informasi yang berlangsung akan terjadi rasa saling curiga dan tidak berjalan dan
pemecahan masalah tidak tercapai. Karena pada system BNCS setiap permasalahan
kerusakan teknologi (mesin) staff engineering harus segera melaporkan ke bagian atas
nya kemudian disambungkan dan terhubung keseluruh wilahah bahkan ke semua
Negara guna menampung masalah guna mendapat solusi pemecahan masalah.

b. Meningkatkan umpan balik


Setiap arus komunikasi yang terjalin atau terkoneksi adalah menggunakan
komunikasi telepon dan email sehingga memaksa setiap lini untuk memberkan respon
cepat dalam setiap permasalahan yang ada. Karena kasus kerusakan pada mesin
sortasi harus segera mendapat penanganan yang cepat jika tidak ada respon dan timbal
balik yang cepat maka pemecahan masalah akan lama terselesaikan.

c. Mengatur arus informasi


Aturan arus informasi di perusahaan adalah jelas yakni staff paling bawah
mengkomunikasikan masalah lewat leader dan terus terhubung ke bagian atas dan
sampai titik teratas.Hanya informasi penting dan yang diperlukan oleh komunikan
yang disampaikan yakni dalam hal pemecahan masalah jika setiap permasalah cukup
sampai di lini leader maka kasus masalah tidak perlu disampaikan hingga lini teratas.
Komunikasi diatur mutunya, jumlahnya, dan cara penyampaiannya. Sehingga
penyaringan informasi tepat dan tersampikan dengan baik dan benar

d. Pengulangan
Pengulangan dalam komunikasi dilakukan oleh Management BNCS setiap leader
yang dibagikan pada setiap bawahannya dan informasi yang dibagikan adalah merata
melalui tim monitoring data. Dalam hal tersebut disampikan pada saat pengelolaan
15
data laporan setiap bulan, agenda tiga bulanan dan pelaporan setiap tahunan. Agar
apa yang telah terjadwalkan sesuai dengan rencana kerja Management.

e. Menggunakan bahasa yang sederhana


Dalam segi penyampaian informasipun dari setiap lini adalah sesuai dengan porsi
bagian dan wewenangnya agar informasi yang didapat adalah pas dan mudah diterima.
Dalam bagian BNCS, tim leader ke staff eginnering dalam memberikan pemecahan
masalah menggunakan bahasa keseharian meskipun konteks informasi dari pusat
berupa pesan formal dikarenakan pada bagian engginering butuh pemecahan masalah
yang cepat sehingga bahasa yang diberikan pun singkat, jelas dan tersampikan.

f. Penetapan waktu
Sistem komunikasi pada tim BNCS yakni tersusun secara terperinci sesuai dengan
waktu jam kerja. Karena setiap jam kerja pada wilayah di Indonesia memiliki selisih
waktu antara pusat dengan tim di daerah sehingga penyampaian informasi pun sesuai
dengan jam perwilayah dan juga diperhitungkan jarak wilayah . Jika hal tersebut tidak
diperhitungkan maka informasi yang akan disampaikan guna pemecahan masalah
akan lambat dan terjadi kesalahan yang akan terbayarkan oleh system downtime error
(lampat penanganan masalah).

16
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan terlihat bahwa pendisainan konsep strategi organisasi yang efektif
dan efisien sangat terkait dengan variabel kontekstual. Konsep strategi suatu organisasi
apakah tersentralisasi, spesialisasi, standardisasi, formalisasi, konfigurasi, differensiasi,
kompleksitas, pengendaliannya luas, dinamis, atau organis, sangat ditentukan oleh variabel
kontekstualnya, yaitu mendorong saling percaya, meningkatkan umpan balik, mengatur
informasi, pengulangan, penggunaan bahasa dan penempatan waktu.
Pendekatan system dalam konsep strategi manajemen merupakan pendekatan yang
ditetapkan paling akhir, dan dapat dipahami dengan sudut pandangan teori system umum atau
analisis system. Pendekatan system terutama menekankan saling ketergantungan dan
keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini memberikan
kepada manajemen cara memandang organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian
lingkungan eksternal yang lebih luas. Organisasi dipandang sebagai system terbuka dan pada
hakekatnya merupakan proses transformasi berbagai masukan yang menghasilkan keluaran
guna pencapaian tujuan pemecahan setiap masalah.

B. SARAN
Dari pembahasan diatas maka penulis bisa menyampikan saran guna pencapaian konsep
strategi komunikasi diantaranya
1. Pemberlakuan konsep beban tiap bagian tidak terlalu berat, karena adanya
keseimbangan antar bagian.
2. Dengan menggunakan konsep tersebut setiap bagian akan memperoleh informasi yang
jelas dalam partisipasi pencapaian tujuan dan tahu peranannnya masing-masing
sehingga dapat memberikan saran dankomentar terthadap kemungkinan ketidak
serasian antar bagian.
3. Dari konsep pembahasan Skedul kerja saling terkait sehingga menjamin penyelesaian
pekerjaan tepat pada waktunya
Demikian pembahasan dalam makalah ini penulis sampaikan. Penulis berharap untuk dapat
diberikan kritik dan saran yang membangun demi penulisan makalah yang lebih baik lagi di
kesempatan-kesempatan berikutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Barnard, Chester I. (1938). The Functions of the Executive. Cambridge, MA: Harvard
University Press.

"The Functions of the Executive: 30th Anniversary Edition". Harvard University Press.
Retrieved May 6, 2012.

Gedajlovic, E.R dan Shapiro, D.M. 1998. Management and Ownership Effects: Evidence
from Five Countries. Strategic Management Journal, 19:533-553
Pfeffer, J. 1982. Organizations and Organization Theory. Marshfiels, MA: Pitman
Shank, J.K.dan Govindarajan.V. 1993. Strategic Cost Management: the new tool
for competitive advantage. The Free Press
Alo Liliweri, Sosiologi dan komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2014
Dr.Poppy Ruliana, Jakarta Rajawali Pers 2014, Komunikasi Organisasi : Teori dan Studi
Kasus

Bagas. (2013, Mei Minggu, 19). Peran Komunikasi Dalam Organisasi Perusahaan.
Retrieved Desember Rabu, 11, 2013, from
http://syntechnepal.blogspot.com/2013/05/peran-komunikasi-dalam-
organisasi.html

http://perilakuorganisasi.com/chester-i-barnard-1886-1961.html

Evolusi teori organisasi, www.anneahira.com, 16 september 2012

Phenom, Teori Organisasi Klasik, Neo-klasi dan Modern, www.gustiphenomg3.blogspot.com

Teori Organisasi, www.wikipedia.com, 16 september 2012

Stephen P. Robbins,1994,Teori Organisasi, Desain, Struktur dan Aplikasi

Prof . Dr. J.Winardi,2001,Teori Organisasi dan Pengorganisasian

18

Anda mungkin juga menyukai