Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

Pemasaran Melalui Media Sosial Sebagai Solusi Yang Tepat Untuk Bisnis Retail Saat

Kondisi Pandemi Covid-19

Disusun untuk Memenuhi Tugas 1 Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Kelas A

Disusun Oleh:

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BANDUNG

TAHUN AJARAN 2021 SEMESTER 2

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Salawat dan

salam kami haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW atas perjuangan beliau

kita dapat menikmati indahnya iman dan islam dalam mengarungi samudera kehidupan ini.

Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Pemasaran Melalui Media Sosial

Sebagai Solusi yang Tepat untuk Bisnis Retail Saat Kondisi Pandemi Covid-19” dalam

rangka memenuhi tugas mata kuliah manajemen pemasaran.

Makalah ini telah dibuat berdasarkan hasil diskusi kelompok kami. Oleh karena itu,

kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami   menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.

Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat

membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk

penyempurnaan makalah kami selanjutnya.

Bandung, 20 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN.....................................................................................i


KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3. Tujuan..................................................................................................................................2
1.4. Manfaat................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
ISI.........................................................................................................................................................3
2.1. Bisnis Ritel.................................................................................................................................3
2.1.1. Pengertian Bisnis Ritel......................................................................................................3
2.1.2. Konsep Pemasaran Ritel...................................................................................................3
2.1.3. Karakteristik Bisnis Ritel..................................................................................................4
2.2. Strategi Pemasaran...................................................................................................................5
2.3. Pemasaran Digital.....................................................................................................................6
2.4. Pembahasan..............................................................................................................................7
BAB III...............................................................................................................................................10
KESIMPULAN & SARAN...............................................................................................................10
3.1. Kesimpulan dan Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Wabah merupakan musibah yang tidak bisa kita hindari, tapi harus kita

sikapi dengan arif dan bijaksana. Sejak kemunculan sebuah makhluk yang

namanya Virus Corona Disease (Covid-19) yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-

2, berdampak pada sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi, budaya,

pendidikan, dan banyak lagi pada lumpuh. Terlebih ketika Virus Corona

tersebut mewabah ke seluruh negara-negara di dunia, termasuk salah satunya

ke Negara Indonesia. 1

Dalam waktu yang cukup singkat, pola pemasaran pun berubah terlebih ketika

diberlakukan social distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena

Pandemi, banyak pelaku usaha terpukul, tutup dan merugi. Akan tetapi, selalu ada

harapan di tengah pandemi. Sehingga, Pemasar harus putar otak untuk bisa

memasarkan produk atau jasa mereka ke konsumen, sebagai strategi brand bertahan di

tengah pandemi virus corona. Para pelaku bisnis mengoptimalkan pemasaran online

dan digital branding sebagai sarana komunikasi dengan target konsumennya.

Pemasaran digital adalah solusi yang berkembang dengan sangat pesat dan murah

untuk menjangkau pelanggan secara maksimum tanpa batas apapun. Melalui

penyesuaian digital marketing di mana Anda dapat menyampaikan pesan Anda hanya

kepada pelanggan yang berpotensial dan banyak pelanggan baru dapat tertarik dengan

menggunakan teknik yang berbeda. Pemasaran online memiliki banyak keuntungan

1
Kumparan, “Potensi Kerugian Ritel Akibat Virus Corona Capai Rp 500 Milyar”,
https://kumparan.com/kumparanbisnis/potensi-kerugian-ritel-akibat-virus-corona-capai-rp-500-miliar-
1spMDmY0cDl/full (Diakses pada 16 Juni 2021 pukul 21.25).

iv
bagi bisnis serta pelanggan, namun di sisi lain ada beberapa masalah yang

berhubungan dengan internet marketing dan penggunaan teknologi dan popularitasnya

di kalangan target pasar.

Oleh karena itu Pemasaran melalui media sosial atau biasa disebut social media

marketing menjadi pokok bahasan makalah ini yang sekaligus menjadi solusi untuk

bisnis retail dalam kondisi Covid-19 seperti sekarang ini.

1.2. Rumusan Masalah

- Bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk bisnis retail di era pandemic Covid-

19 saat ini?

- Bagaimana kondisi perekonomian bisnis retail di Indonesia di era pandemic Covid-

19?

1.3. Tujuan

- Mengetahui strategi pemasaran yang tepat untuk bisnis retail di era pandemic Covid-

19

- Mengetahui kondisi perekonomian bisnis retail di Indonesia di era pandemic Covid-

19?

1.4. Manfaat

Menambah wawasan mengenai pemasaran yang tepat untuk mendukung bisnis yang

dibangun di masa depan.

v
BAB II

ISI

2.1. Bisnis Ritel

2.1.1. Pengertian Bisnis Ritel

Bisnis ritel merupakan aktifitas pemasaran yang meliputi semua kegiatan

penjualan hingga pendistribusian langsung kepada konsumen akhir untuk

dikonsumsi secara pribadi dan bukan untuk di perjualbelikan kembali. Pebisnis

yang menjalankan kegiatan usaha ini biasa disebut pengecer. Umumnya para

pengecer membeli barang kepada produsen atau supplier dalam jumlah besar

untuk mendapat harga yang lebih murah. Kemudian memprosesnya dan

menjualnya kembali ke konsumen akhir dalam jumlah yang lebih sedikit.2

2.1.2. Konsep Pemasaran Ritel

Menurut Wal Mart, telah memanfaatkan suatu pendekatan yang

terkoordinasi danmerata di seluruh perusahaan terhadap perkembangan dan

implementasi strategi dan memilikisuatu orientasi tujuan yang jelas. Berikut

konsep pemasaran ritel :

2
Anonim, “Mengenal bisnis retail, jenis dan contohnya”, https://jubelio.com/2020/mengenal-bisnis-ritel-jenis-
dan-contohnya/ (Diakses pada 19 Juni 2021, pukul 13.32).

vi
Konsep ritel mensyaratkan komunikasi dengan para konsumen dan

mempertimbangkan keinginan – keinginan para konsumen ini sebagai sesuatu

yang sangat penting bagi keberhasilan peritel yang bersangkutan,

mengembangkan, dan menindak lanjuti suatu strategi yang konsisten dan bekerja

keras untuk mencapai tujuan tujuan yang berarti, khusus dan mudah dijangkau.3

2.1.3. Karakteristik Bisnis Ritel

Menurut Berman dan Evans ada beberapa karakterisktik bisnis ritel sebagai

berikut :

 Small Enough QuantityPenjualan barang atau jasa pada karakteristik ini

dalam partai kecil yaitu jumlahsecukupnya untuk dikonsumsi sendiri dalam

waktu tertentu. Meskipun peritelmendapatkan barang dari supplier dalam

bentuk cases (kartonan), tetapi peritel men-display dan menjualnya dalam

bentuk pecahan per unit.

 Impulse BuyingDalam karakteristik ini, kondisi yang tercipta dari

ketersediaan barang dalam jumlahdan jenis yang sangat variatif sehingga

menimbulkan banyaknya pilihan dalam proses belanja konsumen. Seringkali

konsumen dalam proses pembeliannya, keputusan yangdiambil untuk

membeli suatu barang adalah yang sebelumnya tidak tercantum

dalam pembelian barang. 

 Store ConditionPada karakteristik ini, dipengaruhi oleh lokasi toko,

efektivitas penanganan barang, jam buka toko, dan tingkat harga yang

bersaing.4

3
Danang Sunyoto. 2015. Manajemen Bisnis Ritel, Cetakan pertama, CAPS (Center Academic for Publishing
Service, Yogyakarta
4
Berman dan Evans, 2010. “Retail Management”. 12th Edition. Jakarta; Pearson.

vii
2.2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya

pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan

lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada

tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran

yaitu : 1. Daur hidup produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,

tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.

2. Posisi persaingan perusahaan di pasar

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam

persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil

sebagian kecil dari pasar.

3. Situasi ekonomi

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan

kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.5

2.3. Pemasaran Digital

Pemasaran adalah mengelola hubungan pelanggan dengan menguntungkan. Tujuan

dari pemasaran adalah untuk menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai

superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dan tumbuh dengan memberikan

5
Hendri, Ma'ruf. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

viii
kepuasan. Pemasaran digital menurut Chaffey & Mayer adalah pemasaran yang

memiliki lingkup lebih luas karena mengacu pada media digital seperti web, e-mail dan

media nirkabel, tetapi juga meliputi pengelolaan data pelanggan digital dan juga

bagaimana Internet dapat digunakan bersama dengan media tradisional untuk

memperoleh dan memberikan layanan kepada pelanggan. Saat ini semuanya menjadi

elektronik marketer menggunakan teknologi untuk melakukan kegiatan usaha.

Pemasaran digital menciptakan, berkomunikasi dan memberikan proses nilai kepada

pelanggan yang menggunakan sistem teknologi informasi. Dalam jurnal Hidayat &

Tobing di katakan bahwa pemasaran dengan digital marketing mempunyai kaitan yang

sangat kuat. Jika seseorang mulai mengeksplorasi bisnis pemasaran melalui internet ia

akan segera menemukan bahwa daripada mencari beberapa pelanggan, dia sekarang

akan memiliki kemampuan untuk mencapai jutaan pelanggan dari pendekatan global

dan kelompok yang lebih spesifik. Dia bisa menggunakan media sosial sebagai pasar,

dan juga memiliki pasar yang ditargetkan.

Pemasaran digital merupakan bagian dari ecommerce yang merupakan sistem

perdagangan melalui internet, dimana internet akan terus memberikan sifat yang up to

date, maka perusahaan dapat memberikan layanan informasi produk yang ditawarkan

secara jelas dan mudah. Hal ini akan memberikan dampak yang baik untuk kemajuan

perusahaan jika sistem ini bisa dijalankan dengan baik. Berdasarkan pengertian di atas

dapat disimpulkan e-marketing adalah proses dan aktivitas pemasaran produk barang

dan jasa perusahaan dengan menggunakan media elektronik seperti internet. Sebagian

besar digital marketing bertujuan untuk mencapai berbagai tujuan, seperti:

 Meningkatkan pangsa pasar

 Meningkatkan pendapatan penjualan

 Mengurangi biaya (distribusi atau promosi)

ix
 Meningkatkan ukuran database

 Mencapai tujuan Customer Relationship Management (meningkatkan kepuasan

pelanggan, frekuensi pembelian atau tingkat referensi pelanggan)

 Memperbaiki manajemen suplai (meningkatkan koordinasi anggota, menambahkan

mitra atau mengoptimalkan tingkat persediaan).6

2.4. Pembahasan

Semenjak wabah Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, perilaku konsumen untuk

berbelanja online mengalami kenaikan. Itulah sebabnya mengapa sebuah bisnis perlu

melakukan strategi digital marketing selama pandemi. Anda harus memastikan bahwa

bisnis Anda dapat ditemukan oleh konsumen ketika mereka mencari sebuah jasa atau

produk di internet. Pada dasarnya, digital marketing atau pemasaran digital adalah

upaya pemasaran atau promosi yang dilakukan melalui perangkat elektronik atau

internet. Untuk melakukan jenis pemasaran ini, sebuah bisnis dapat menggunakan

mesin pencari (Google), media sosial, email, atau situs web untuk menjangkau

pelanggannya. Menyadari bahwa pandemi Covid-19 belum diketahui kapan akan

berakhir, banyak bisnis yang menggunakan strategi digital marketing untuk bisa

bertahan di masa sulit ini.

Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi

Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas bahwa selama bulan April hingga

Desember tahun 2020, yaitu bulan ketika virus Covid-19 menginfeksi sebagaian warga

Indonesia, terdapat sekitar 1.200 toko ritel di Indonesia atau rata-rata 4-5 toko ritel di

Indonesia tercatat tutup setiap harinya. Angka tersebut merupakan angka yang cukup

besar yang menunjukkan bahwa dampak dari pandemi Covid-19 berimbas kuat

terhadap toko-toko ritel di Indonesia. Namun, terjadi sedikit peningkatan pada tahun

6
Meyliana. 2011. Analisis Strategi E-Marketing dan Implementasi Pada Rental Company. Jakarta

x
2021 pada bulan Januari hingga Maret tercatat sekitar 90 toko ritel di Indonesia tutup

atau rata-rata 1-2 toko ritel di Indonesia tutup per harinya.7 Peningkatan ini dapat terjadi

karena banyak toko ritel yang sudap dapat beradaptasi dengan kondisi yang ada akibat

Covid-19 yang mengharuskan segala aktivitas termasuk pembelian dan penjualan

dilakukan secara daring (digital).

Penggunaan media sosial mengalami peningkatan selama masa pandemi karena

orang-orang melakukan social distancing untuk mencegah penularan virus. Melihat tren

penggunaan media sosial di masa pandemi ini, pemilik bisnis dan marketing seharusnya

dapat menjadikannya sebagai peluang untuk menjangkau lebih banyak pelanggan baru.

Salah satu platform media sosial yang sedang populer dan digunakan banyak orang

untuk pemasaran digital adalah adalah TikTok. Selain itu, beberapa platform media

sosial lain yang bisa digunakan adalah Facebook, Instagram, dan Youtube. Selama

masa pandemi ini, orang-orang tertarik dengan konten yang menghibur, jadi sediakan

konten pemasaran dengan tampilan yang menarik dan sekreatif mungkin agar

konsumen tertarik menggunakan produk Anda. Selain itu, manfaatkan juga media

sosial untuk berinteraksi dengan follower sehingga bisnis Anda bisa tetap terhubung

dengan pelanggan. Strategi digital marketing ini juga dapat Anda kombinasikan dengan

strategi influencer marketing untuk menghasilkan lebih banyak penjualan.

Keunggulan Digital Marketing tidak seperti iklan di koran, selebaran brosur dan

semacamnya, strategi pemasaran menggunakan media digital khsusunya online dapat

diukur secara tepat bahkan real-time. Dengan menggunakan media digital, Anda dapat

mengetahui berapa lama iklan video produk Anda ditonton, berapa persen konversi

penjualan dari setiap iklan, dan tentunya Anda bisa mengevaluasi mana iklan yang baik

dan tidak. Abilitas pemasaran digital akan tracking ini tentu sangat membantu para
7
Kompas, “Sudah 1.300 Toko Ritel Tutup Akibat Terdampak Pandemi Covid-19”,
https://money.kompas.com/read/2021/05/06/213100226/sudah-1.300-toko-ritel-tutup-akibat-terdampak-
pandemi-covid-19- (Diakses pada 17 Juni 2021 pukul 19.43).

xi
pebisnis dalam menghitung ROI (return of investment) dari budget marketing

perusahaan. Selain faktor kemudahan evaluasi, luas jangkauan geografis juga jadi salah

satu keunggulan digital marketing. Dengan memanfaatkan media digital, Anda dapat

menyebarkan konten/brand produk Anda ke seluruh dunia hanya dengan beberapa kali

klik. Dengan alasain ini pula, metode offline marketing lawas bahkan sudah

ditinggalkan sama sekali oleh perusahaan tertentu.

xii
BAB III

KESIMPULAN & SARAN

3.1. Kesimpulan dan Saran

Dalam perkembangannya, sebuah bisnis selalu mengaitkan sosial media sebagai

salah satu alat yang paling efektif untuk berpromosi. Banyangkan saja jika bisnis yang

kita jalankan tanpa adanya dukungan dari media sosial, pastinya marketing atau

pemasaran tidak dapat berjalan dengan efektif dan sempurna. Sosial media marketing

sangat penting bagi perkembangan bisnis terlebih lagi di era pandemi saat ini karena

selain mudah digunakan, biaya yang dibutuhkan pelaku bisnis untuk menjalankan

bisnis melalui sosial media juga murah. Serta digital marketing untuk bisa bertahan di

masa sulit ini. Terlebih lagi karena masyarakat lebih memilih berbelanja online

daripada offline atau datang ke toko terdekat. Pada masa ini, kegiatan pemasaran

memerlukan kepekaan terhadap apa yang terjadi di pasar dan melakukan fleksibilitas

untuk mengikuti perubahan cepat. Itulah sebabnya mengapa digital marketing kini

menjadi solusi pemasaran yang pas khususnya di pandemi seperti saat ini. Setidaknya

ada beberapa manfaat besar yang akan didapat apabila melakukan digital marketing di

era Pandemi saat ini sehingga dapat meningkatkan penjualan dan penghasilan yang

didapat.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, “Mengenal bisnis retail, jenis dan contohnya”, https://jubelio.com/2020/mengenal-

bisnis-ritel-jenis-dan-contohnya/ (Diakses pada 19 Juni 2021, pukul 13.32).

Berman dan Evans, 2010. “Retail Management”. 12th Edition. Jakarta; Pearson.

Danang Sunyoto. 2015. Manajemen Bisnis Ritel, Cetakan pertama, CAPS (Center Academic

for Publishing Service, Yogyakarta

Hendri, Ma'ruf. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Kompas, “Sudah 1.300 Toko Ritel Tutup Akibat Terdampak Pandemi Covid-19”,

https://money.kompas.com/read/2021/05/06/213100226/sudah-1.300-toko-ritel-tutup-

akibat-terdampak-pandemi-covid-19- (Diakses pada 17 Juni 2021 pukul 19.43).

Kumparan, “Potensi Kerugian Ritel Akibat Virus Corona Capai Rp 500 Milyar”,

https://kumparan.com/kumparanbisnis/potensi-kerugian-ritel-akibat-virus-corona-

capai-rp-500-miliar-1spMDmY0cDl/full (Diakses pada 16 Juni 2021 pukul 21.25).

Meyliana. 2011. Analisis Strategi E-Marketing dan Implementasi Pada Rental Company.

Jakarta.

xiv

Anda mungkin juga menyukai