ANALISIS TRANSAKSIONAL
DOSEN PENGAMPU:
NIM : PO713241231008
PRODI D3 FISIOTERAPI
JURUSAN FISIOTERAPI
2024
KATA PENGANTAR
Hormat Kami
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2. Teknik-Teknik Konseling
Permission (Pemberian Kesempatan), dalam konseling
kesempatan ini diberikan kepada kilen untuk; 1) menggunakan
waktunya secara efektif tanpa melakukan ritual pengunduran diri;
2) mengalami semua status ego yang biasanya dilakukan dengan
mendorong klin menggunakan kemampuan Status Ego Dewasa
untuk menikmati kehidupan; 3) tidak memainkan permainan
dengan cara tidak membiarkan klian memainkannya.
Protection (Proteksi), klien mungkin akan merasa ketakutan
setelah ia menerima kesempatan untuk menghentikan perintah-
perintah orang tua dan menggunakan Status Ego Dewasa dan
Status Ego Anak.
Potency (Potensi). Seorang konselor ahli sihir , melainkan
orang tahu apa yang akan dilakukan dan kapan melakukannya.
Oleh karena itu kemampuan konselor terletak pada keahliannya,
sehingga keterampilan tersebut efektif secara optimal.Teknik
Khusus menurut berne terdiri atas delapan teknik yaitu: Interogasi,
Spesifikasi, Konfrontasi, Eksplanasi, Illustrasi, Konfirmasi,
Interprestasi, Kristalisasi.
2. Kelemahan
a. Kurang Efisien terhadap Kontrak Treatment
AT mengharapkan, kontrak treatment antara konselor-klien
harus terjadi antara status ego Dewasa-dewasa. Artinya
menghendaki bahwa klien mengikat kontrak secara realistis. Tetapi
dalam kenyataannya, cukup banyak ditemui bahwa banyak klien
yang punya anggapan jelek terhadap dirinya, atau tidak realistis.
Karena itu, sulit tercapainya kontrak, karena ia tidak dapat
mengungkapkan tujuan apa yang sebenarnya diinginkannya.
Sehingga memerlukan beberapa kali pertemuan. Hal semacam ini
dianggap tidak efisien dalam pelaksanaannya.
b. Subyektif dalam Menafsirkan Status Ego.
Apakah ungkapan klien termasuk status Ego Orang tua,
Dewasa, atau Anak-anak merupakan penilaian yang subyektif.
Mungkin dalam hal yang ekstrim tidak ada perbedaan dalam
menafsirkannya. Tapi bila pernyataan itu mendekati dua macam
status ego akan sulit ditafsirkan, dan mungkin berbeda antara orang
yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan dalam memahami status
ego ini, menyebabkan sulitnya kesamaan dalam menakar program
klien.
BAB III
KESIMPULAN
Septiana, E. N., Rahmi, A., & Wae, R. (2020). Efektivitas Konseling Kelompok
dengan Analisis Transaksional Untuk Mereduksi Kecemasan Berbicara di
Depan Kelas di SMPN 8 Bukittinggi. Educational Guidance and
Counseling Development Journal, 3(2), 69-75.
A. Sigmund Freud
B. Carl Jung
C. Eric Berne
D. Abraham Maslow
E. B.F. Skinner
A. Pesan disampaikan dari satu ego state dan mendapat respons dari
ego state yang diinginkan
B. Pesan disampaikan dari satu ego state dan mendapat respons dari
ego state yang tidak diinginkan
C. Pesan disampaikan dari dua ego state yang sama
D. Pesan disampaikan dari satu ego state dan tidak mendapat respons
E. Pesan disampaikan dari dua orang yang tidak saling kenal