Anda di halaman 1dari 10

FILSFAT MANUSIA DAN THERAPI ANALISIS TRANSAKSIONAL

UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016
Analisis Transaksional

1. Biografi Eric Berne

Eric Berne lahir 10 Mei 1910 di Montreal, Quebec, Kanada, sebagai LeonardBernstein, anak
Daud Hiller Bernstein, MD, dokter umum, dan Sarah GordonBernstein, seorang penulis profesional
dan editor. Satu-satunya saudara, Graceadiknya, lahir lima tahun kemudian. Keluarga
berimigrasi ke Kanada dariPolandia dan Rusia. Kedua orang tua lulus dari McGill University, dan
Eric, yang dekat dengan ayahnya, berbicara sayang tentang bagaimana ia menemaniayahnya,
seorang dokter, pada putaran medis. Dr Bernstein meninggal karenaTBC pada usia 38. Ibu Bernstein
kemudian didukung dirinya dan kedua anaknyabekerja sebagai editor dan penulis. Dia mendorong Eric
mengikuti jejak ayahnyadan obat studi. Dia menerima M.D. dan C.M. (Master of Surgery) dari
McGillUniversity Medical School pada tahun 1935.

Istirahat dengan Psikoanalisis & Penciptaan Analisis Transaksional

Mungkin yang paling signifikan dari jejak asal-usul analisis transaksional yangterkandung
dalam lima pertama dari enam artikel pada intuisi Berne menulisdimulai pada tahun 1949. Sudah,
pada tanggal awal, ketika ia masih bekerja untuk mendapatkan status psikoanalis, ia berani
menentang konsep Freudian bawahsadar dalam tulisan-tulisannya. Ketika ia mulai pelatihan pada
tahun 1941 di NewYork Institute psikoanalitik, dan kemudian ketika ia kembali pelatihan di
SanFrancisco psikoanalitik Institute, Eric Berne jelas percaya bahwa menjadipsikoanalis
itu penting. Namun, pada akhirnya bahwa judul didambakandirahasiakan, 1.956
permohonan untuk keanggotaan ditolak dengan putusanbahwa ia belum siap, tapi, mungkin
setelah tiga atau empat tahun lagi dari analisispribadi dan pelatihan dia mungkin mengajukan
permohonan kembali. Bagi Ericpenolakan itu galvanizing, memacu dia untuk mengintensifkan lama
ambisinyauntuk menambahkan sesuatu yang baru untuk psikoanalisis. Dia mulai bekerja,bertekad
untuk mengembangkan pendekatan baru untuk psikoterapi sendiri.Sebelum tahun 1956, ia
telah menulis dua makalah mani berdasarkan materi bacasebelumnya tahun itu di Psychiatric Clinic,
Mt. Zion Hospital, San Francisco, dandi Klinik Porter Langley Neuropsikiatrik, UC Medical School:
"Intuisi V: ImageEgo": dan "Ego Serikat dalam Psikoterapi." Menggunakan referensi ke P. Federn,E.
Kann, dan H. Silberer, dalam artikel pertama Berne menunjukkan bagaimana iatiba di konsep ego
negara dan di mana ia mendapat ide memisahkan "dewasa" dari"anak." Dalam artikel berikutnya ia
mengembangkan skema tripartit digunakansaat ini (Parent, Dewasa, dan Anak), memperkenalkan
metode tiga-lingkarandiagram itu, menunjukkan bagaimana membuat sketsa kontaminasi, berlabel
teori,"analisis struktural" dan disebut itu "baru Pendekatan psikoterapi. " Artikel ketiga,berjudul
"Analisis Transaksional: Sebuah Metode Baru dan Efektif TerapiGroup," ditulis beberapa
bulan kemudian dan disajikan dengan undangan padaPertemuan Regional Barat 1.957 dari Grup
Psikoterapi American Association ofLos Angeles. Dengan publikasi tulisan ini dalam edisi 1958 dari
American Journalof Psikoterapi, analisis transaksional, nama metode baru Berne diagnosis
danpengobatan, menjadi bagian permanen dari literatur psikoterapi. Selain ulangankonsep nya
PAC, analisis struktur, dan ego menyatakan, kertas 1.957menambahkan fitur baru yang
penting dari permainan dan skrip. Bernemelanjutkan untuk mempublikasikan Permainan Orang
Play pada tahun 1964 di mana ia memperkenalkan permainan dan Analisis Transaksional kepada
khalayakyang lebih luas.

2. CONSELING PHILOSOPHY OF ANALISIS TRANSAKSIONAL

Analisis trasaksional dipandang sebagai sesuatu yang positif, karena manusia secara filosofis
dapat ditingkatkan, dikembangnkan dan diubah secara langsung melalui proses yang aman,
menggairahkan dan bahan menyenangkan. Secara keseluruhan dasar filosofinya bermula dari asumsi
bahwa semuanya OK, artinya bahwa setiap individu perilakunya mempunyai dasar menyenangkan dan
mempunyai potensi serta keinginan untuk berkembang, dan mengaktualisasikan diri. Dalam melakukan
hubungan denagn orang lain sangat perhatian dan mengayomi lawan bicaranya dan mengundang
individu lain untuk senang, cocok, dan saling mengisi, yang di dalam dasar teori dan praktek nanlisi
transaksional di sebut I’m OK and You’re OK, sebagiman terjadi antara hubungan suami isteri, ayah
anak, majikan karyawan, guru-siswa, terapis-kien, yang keduanya sebagai pasangan yang seimbang.

Landasan pemikiran Berne tentang status ego berdasarkan pada tiga hiopotesis yang berlaku pada
setiap indivudu terjadi ; 1. Bahwa setiap perkembangan menuju pada kedewasaan melalui masa
kanakkanak. 2. Bahwa setiap mansuia mempunyai jaringan otak yang baik dan sanggup melakukan
testing terhadap realita seacar baik. 3. Bahwa setiap individu yang berjuang untuk menuju ke dewasa
telah mempunyai orang tua yang berfungsi atau seseorang yang dianggap sebagai orang tuanya
(Subandi, 2004: 69)

Dari ketiga hipotesis muncul pernyataan bahwa ;

1. Pengalaman-ppengalaman kehidupan masa kanak-kanak akan terus berlangsung dalam kehidupannya


dan kemudian akan berujud sebaagi status ego.

2. Testing tealitas merupakan fungsi status ego yang sifatnya realitas dan bukan merupakan yang
terpisah dan kemudian berujud sebagai status ego dewasa.
3. Di dalam pelaksanaannya kemungkinan sesuatu dari luar individu akan diambil alih secaar sempurna
oleh individu dan kemudian berujud sebagai status ego orang tua.

Analisis transaksional menggolongkan tiga pola yang terpisah dari perilaku atau status ego ;
orang tua, orang dewasa dan anak-anak (T-D-A). Bagian orang tua kepribadian merupakan suatu
introjek dari orang tua dan pengganti orang tua. Dalam ego, orang tua, kita menagalai ulang apa yang
dibayangkan sebaagi perasaaan orang tua kita sendiri dalam suatu situasi atau merasa dan berbuat
terhadap orang lain seperti yang diirasakan dan diperbuat orang tua kita terhadap kita. Status ego orang
tua berisi “seharusnya” dan“ seyogyanya”. Kita masing-masing punya orang tua penagsuh dan “orang
tua pengkritik”.

Status ego orang dewasa adalah pemroses data. ini merupakan bagian objektif dari seseorang
yang mengumpulkan informasi tentang apa yang sedang terjadi. Ini bukan yang emosioanl atau yang
memberi perkiraan melainkan yang bekerja denagn fakta dan dengann realitas eksternal. Orang dewasa
adalah yang tanpa meyandang keyakinan yang bernafsu, tetapi banyak problem yang juga
mensayaratkan adanya empati intuisi yang harus dipecahkan. Status ego anak-anak terdiri dari perasaan
dorongan emosi serta perbautan yang spontan anak dalam diri kita masing-masing bisa berupa “anak-
anak murni”, si “ profesor cilik”, atau “anak pungut”. Anak-anak murni cirinya sifat yang semua orang
memiliki; impulsif, tidak terlatih, spontan, agresif. si “ profesor cilik” cirinya Kebijaksanaan yang
dimiliki anak-anak tanpa melalui bangku sekolah, Manipulatif, egosentris, dan kreatif, Intuitif &
bermain berdasar perasaan (asli), “Anak Pungut” cirinya : Modifikasi dari keinginan anak-anak murni,
modifikasi berasal dari pengalaman traumatik, tuntutan, latihan, dan keputusan tentang bagimana agar
diperhatikan orang, sedangakan. Anak pungut ; merajuk, menyetujui, dan memberontak.

3. PATHOLOGY OF ANALISIS TRANSAKSIONAL


menurut Prof..Onong Uchjana Effendy, MA dalam bukunya Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi, ada 4
jenis hambatan komunikasi, yaitu :

Gangguan

Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan
sebagai gangguan semantik dan mekanik.

 Gangguan semantic
Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi
rusak. Gangguan semantic tersaring dalam ke dalam pesan melalui penggunaan bahasa.
Lebih banyak kekacauan mengenaipengertian suatu istilah atau konsep yang terdapat pada
komunikator, akan lebih banyak gangguan semantic dalam pesannya. Gangguan ini dalam
salah pengertian.
 Gangguan mekanik
Gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.
 Kepentingan
Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu
pesan.
 Motivasi terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan,
kebutuhan dan kekurangannya. Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang
semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik pihak yang
bersangkutan. Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suautu komunikasi yang tidak
sesuai dengan motivasinya.

 Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan dan hambatan yang berat bagi suatu kegiatan
komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah bersikap
curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi.
4. GOALS OF ANALISIS TRANSAKSIONAL

Analisis transaksional berusaha membantu klien untuk mendapatkan sikap hidup “I am OK – You
are OK”. Bagi klien yang oleh pengalaman hidupnya berubah dari pangeran dan putri raja menjadi
katak, Berne melihan empat kemungkinan tujuan. Stewart (1996) melihat tujuan-tujuan tersebut sebagai
tahap-tahap progresif ke arah penyembuhan:

1. Social control : Meskipun masih merasa distres (hendaya), klien dapat mengontrol
gejala-gejalanya dalam berinteraksi dengan orang lain
2. Symptomatic relief : Membaik, atau “mengalami kemajuan”, yang dianggap Berne
menjadikan klien “kotak-kotak yang merasa nyaman”
3. Transference cure : Di sini klien bisa keluar dari skrip mereka selama mereka dapat menjaga
terapisnya tetap berada di dekatnya, secara harfiah atau secara mental.
4. Autonomy : Klien “keluar dari kulit kodoknya dan sekali lagi meneruskan
perkembangannya sebagai pangeran atau putri raja yang terinterupsi” (Berne, 1966: 290). Ego State
Adult klien mengambil alih peran terapis ketika klien mencapai otonomi. Otonomi mengacu pada
kapasitas untuk perilaku “nonskrip” tanpa jadwal waktu tertentu, yang dikembangkan lebih
kemudian dalam hidup, dan tidak dibawah pengaruh orang tua” (Berne, 1972: 418)

Perilaku otonom adalah lawan dari perilaku skrip. Hal ini melibatkan mengalahkan (a) beban
seluruh tradisi historis kesukuan atau keluarga; (b) pengaruh latar belakang orang tua, sosial, dan
kultural individu; dan (c) mencari imbalan tersembunyi dari permainan. Lebih jauh, otonomi terdiri atas
pengembangan aktif kontrol personal sosial sedemikian rupa sehingga perilaku yang signifikan
merupakan soal pilihan bebas. Berne merangkum proses pencapaian otonom bagai “perceraian baik-baik
dengan orang tua (dan dari pengaruh-pengaruh orang tua lainnya) sehingga atas persetujuannya orang
tua dan sekali-kali mengunjunginya, tetapi tidak lagi dominan” (1964: 18).

Pencapaian otonomi melibatkan mendapatkan kembali ketiga kapasitas sikap OK yang positif,
yaitu : kesadaran, spontanitas dan intimasi.

 Kesadaran : Awareness (kesadaran) berarti kapasitas untuk melihat dan mendengar langsung
dan tidak dengan cara seperti yang digunakan ketika individu dibesarkan. Hal ini berarti hidup
dalam here-and-now, terbuka terhadap berbagai sensasi yang datang dari lingkungan dengan cara
seperti yang dilakukan oleh seorang pelukis, pujangga, atau musisi.
 Spontanitas : Spontanitas berarti kapasitas untuk merasakan secara langsung dan
mengekspresikan perasaan secara langsung dan tidak dengan cara seperti yang digunakan ketika
individu dibesarkan. Orang yang spontan bisa memilih perasaan: perasaan Parent, Adult atau
Child.
 Intimasi : Intimasi berarti kapasitas untuk berhubungan dengan orang atau orang lain
secara sadar, spontan, penuh kasih, dan bebas-permainan. Berne menganggap intimasi pada
dasarnya adalah fungsi Child yang alamiah dan murni.

Tujuan Terapi Kontraktual


Analisis tranksaksional mengambil pendekatan kontraktual untuk terapinya. Salah satu pertanyaan kunci
pendekatan itu adalah : “Bagaimana kau dan aku tahu kapan kau telah mendapatkan apa yang kau
inginkan dengan datang kemari” (Dusay & Dusay, 1989: 427). Terapis dan klien menegosiasikan sebuah
kontrak yang menentukan tujuan penanganan dan tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan
tersebut. Tujuan kontrak dapat difokuskan pada hasil dan tindakan. Tujuan hasil termasuk; perubahan
fisiologis, dan meredanya gejala-gejala psikologis. Tujuan tindakan menyebutkan perubahan-perubahan
perilaku. Stewart (1996a: 68) mengusulkan prinsip-prinsip berikut untuk menetapkan kontrak:
1) Kontak dalam TA bisa untuk hasil atau untuk tindakan
2) Kontrak untuk hasil apapun harus didukung paling tidak dengan satu kontrak untuk sebuah
tindakan terkait

Discounting (Penyisihan)
Steiner menganggap discounting adalah transaksi menyilang dimana seseorang mengatakan
sesuatu dari ego state Adult kepada Adult orang lain dan ornag lain merespons dari Parent atau Child-
nya. Secara lebih umum, discounting dalam TA adalah minimalisasi sebagian aspek dari diri,orang lain,
atau sebuah situasi.

Keputusan
Keputusan ini cenderung dibuat selama masa pra-sekolah dan sama realistisnya dengan kapasitas
Adult-in-the-child atau Little Professor pada saat keputusan itu dibuat. Akan tetapi, akibat keputusan ini,
anak cenderung mengambil posisi yang berbeda dan lebih negatif dan juga mengembangkan sebuah
skrip. Berne mengakui bahwa sebagian skrip bisa menjadi skrip sang pemenang.

Sikap Hidup (Life Positions)


Asumsi fundamental analisis transaksional adalah Okness manusia seperti yang diekspresikan
dalam pernyataan atau life position (sikap hidup) “I’m OK – You’re OK”. Sikap “not OK” menghalangi
perkembangan intimasi dan merupakan dasar dimana individu-individu memainkan permainan mereka.
Seperti halnya stimulus hunger, recognition hunger, dan structure hunger dapat dianggap sebagai
motivator, juga dimungkinkan untuk melihat kebutuhan untuk menjustifikasi sikap hidup dasar sebagai
seorang motivator.

5. Strategy, Methodology, Steps of Analisis Transaksional.

a. Tahap-Tahap
Proses Konseling Analisis Transaksional ini dilakukan tiap transaksi yang dianalisis. Klien yang
nampaknya mengelakkan tanggung jawab diarahkan untuk mau menerima tanggung jawab pada
dirinya sehingga klien dapat menyeimbangkan Egogramnya, mendefinisikan kembali skriptnya,
serta melakukan instrospeksi terhadap yang dijalaninya.

Tahap-Tahapnya adalah :
1. Bagian pendahuluan digunakan untuk menentukan kontrak dengan klien, baik mengenai
masalah maupun tanggung jawab kedua pihak.
2. Pada bagian kedua baru mengajarkan Klien tentang ego s tenya dengan diskusi bersama
Klien.
3. Membuat kontrak yang dilakukan oleh klien sendiri, yang berisikan tentang apa yang akan
dilakukan oleh klien, bagaimana klien akan melangkah ke arah tujuan yang telah ditetapkan,
dan klien tahu kapan kontraknya akan habis. Kontrak berbentuk pernyataan kl en – konselor
untuk bekerja sama mencapai tujuan dan masing-masing terikat untuk saling bertanggung
jawab. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam kontrak, yaitu :
a) Dalam kontrak, konselor dan klien harus melalui transa dewasadewasa, serta ada
kesepakatan dalam menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
b) Kontrak harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu : pertimbangan pertama yaitu
konselor memberikan layanan kepada klien secara profesional (baik berupa kesempata
maupun keahlian) pertimbangan kedua yaitu, klien memberikan imbalan jas kepada
konselor, dan menandatangani serta melaksanakan isi kontrak sesuai dengan waktu atau
jadwal yang telah ditetapkan.
c) Kontrak memiliki pengertian sebagai suatu bentuk kompetensi anatara dua pihak, yaitu,
konselor yang harus memiliki kecakapan untuk membantu klien dalam mengatasi
masalahnya, dan klien harus cukup umur dan matang untuk memasuki suatu kontrak.
d) Tujuan dari kontrak haruslah sesuai dengan kode etik konseling.
4. Setelah kontrak ini selesai, baru kemudian konselor bersama klien menggali ego state dan
memperbaikinya sehingga terjadi dan tercapainya tujuan konseling.
6. Techniques of Analisis Transaksional
Tehnik dan Proses Terapi Proses terapi dalam pendekatan analisis transaksioanal terdiri dari beberapa
metode yaitu :
a. Analisis structural
- Merupakan perangkat yang bisa menjadikan manusia sadar akan isi dan berfungsinya orang tua,
orang dewasa dan anak-anak yang ada pada diri meraka.
- Klien dapat belajar mengidentifikasi status ego mereka.

b. Analisis Transaksional
- Suatu deskripsi tentang apa yang dikerjakan dan dikatakan orang tentang dirinya sendiri & orang
lain
- Yang terjadi antar manusia melibatkan transaksi status ego; jika pesan disampaikan diharapkan
ada respon
- 3 jenis transaksi; komplementer, lintas, & tersembunyi
Transaksi komplementer ini dapat terjadi jika antara stimulus dan respon cocok, tepat dan memang
yang diharapkan sehingga transaksi ini akan berjalan lancar. Misalnya pembicaraan antara dua
individu yang sama-sama menggunakan status ego orang tua, dewasa atau anak-anak.
Transaksi silang, ini terjadi jika antara stimulus dan respon tidak cocok atau tidak sebagaimana yang
diharapkan dan biasanya komunikasi ini akan terganggu.
Transaksi terselubung, terjadi jika antara dua status ego beroperasi bersamasama. Biasnya dapat
dirasakan meliputi dewasa diarahkan ke dewasa, akan tetapi Teori Konseling menyembunyikan suau
pesan yang sebenarnya. Misalnya dewasa ke anak, atau orang tua ke anak.
c. Pemodelan keluarga
- Untuk menangani orang tua, orang dewasa dan anak-anak dan konstan.
- Klien diminta membayangkan suatu skenario yang mencakup sebanyak mungkin org yang
signifikan pada masa lalu, termasuk dirinya.
- Klien sebagai sutradara, produser, & aktor Analisis ritual & waktu senggang.
- Untuk menangani orangtua, orang dewasa & anak-anak konstan.
- Klien diminta membayangkan suatu skenario yang mencakup sebanyak mungkin orang yang
signifikan pd ms lalu, termasuk dirinya.
- Klien sbg sutradara, produser, & aktor Analisis permainan & Racket.
- Melukiskan sebuah permainan sebagai “urut-urutan transaksi tersembunyi yang komplementer
yang terus menerus berjalan maju ke arah terciptanya hsl hsl yang tertata baik & bisa
diramalkan” .

d. Analisis suratan
- Bagian dari proses terapi yang akan bisa mengidentifikasi pola hidup yang diikuti klien.
- Klien memungkinkan memilih alternatif baru pada saat menjalani kehidupan.
Daftar Pustaka
http://dokumen.tips/documents/biografi-eric-berne.html
http://amarfaruqspd.blogspot.co.id/2011/06/analisis-transaksional.html
https://itha911.wordpress.com/kumpulan-makalah-2/hambatan-komunikasi/
https://plus.google.com/115996803186606015677/posts/JQ3hTSTsN2V
http://walidrahmanto.blogspot.co.id/2012/01/konseling-analisis-transaksional-at.html
http://psindaintan.blogspot.co.id/2013/06/terapi-analisis-transaksional.html

Anda mungkin juga menyukai