Anda di halaman 1dari 4

POLA ARUS DI PERMUKAAN LAUT

Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas: lautan udara dan lautan air. Keduanya
berada dalam keadaan bergerak yang tetap, dibangkitkan oleh energi dari matahari dan gaya gravitasi
Bumi. Gerakan-gerakan mereka saling berhubungan: angin memberikan energinya ke permukaan laut
sehingga menghasilkan arus laut, dan arus laut membawa energi panas dari satu lokasi ke lokasi
lainnya, mengubah pola temperatur permukaan Bumi dan juga mengubah sifat-sifat fisik udara di
atasnya. Di laut terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin. Di dekat khatulistiwa, angin pasat
(trade wind) menggerakkan permukaan air ke arah barat. Sementara itu, di daerah lintang sedang
(temperate), angin baratan (westerlies wind) menggerakkan kembali permukaan air ke timur.
Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan permukaan air yang "membundar".
Di belahan bumi utara, angin ini membangkitkan arus yang bergerak searah jarum jam, sementara itu
di belahan bumi selatan dia bergerak berlawanan arah jarum jam.

Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di
Bumi dengan cara menggerakkan air dingin dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya.
Sistem arus global yang mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai "Great Ocean
Conveyor Belt" (Sabuk Arus Laut Dunia). Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Arus laut
bergerak tak ubahnya arus di sungai, gelombang laut bergerak dan menabrak pantai, dan gaya
gravitasi bulan dan matahari mengakibatkan naik turunnya air laut dan biasa disebut sebagai
fenomena pasang surut laut. Arus laut tercipta karena adanya pemanasan di beberapa bagian
Bumi oleh radiasi sinar matahari. Air yang lebih hangat akan "mengembang", membuat
sebuah kemiringan (slope) terhadap daerah sekitarnya yang lebih dingin, dan akibatnya air
hangat tersebut akan mengalir ke arah yang lebih rendah yaitu ke arah kutub yang lebih
dingin daripada ekuator. Dewasa ini arus laut banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
yang menunjang kehidupan manusia. Akan tetapi, penelitian tentang arus laut itu sendiri
masih sedikit dilakukan terutama di wilayah perairan Indonesia yang memiliki luas perairan
6,1 km2 (BAKOSURTANAL, 2006).
Arus laut tercipta karena adanya transfer energi dari angin ke permukaan laut. Energi
yang tertransferkan ini akan bergerak melintasi permukaan laut, dimana air laut sendiri
bergerak dalam gerakan "membundar" (circular motion) di bawah permukaan laut. Pasang
surut (pasut) laut adalah gerakan berirama dan dapat diramalkan yang dibangkitkan oleh gaya
gravitasi bulan dan matahari. Rentang pasut dapat bervariasi secara dramatis , bergantung pada bentuk

(morfologi) perairannya. Di beberapa tempat , beda antara pasang tertinggi dan surut terendah
(rentang pasut) bisa mencapai puluhan meter.
ARUS LAUT PERMUKAAN

Arus Laut Permukaan merupakan gerakan massa air yang disebabkan oleh angin yang
berhembus di permukaan laut pada kedalaman kurang dari 200 m yang berpindah dari satu
tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat lain yang bertekanan udara rendah yang
sangat luas dan terjadi pada seluruh lautan di dunia (Gross,M.G,1990).

Faktor-Faktor yang mempengaruhi pergerakan arus laut : (Gross,M.G,1990)


1. Angin
2. Topografi muka laut
3. Salinitas
4. Suhu
5. Gravitasi
6. Gerak Rotasi Bumi
7. Konfigurasi Benua
ANGIN
Angin merupakan udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan
udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi terjadinya angin:
1. Gradien Barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km.
Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.

2. Letak Tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada yang berada jauh dari
khatulistiwa.
3. Tinggi Tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang angin yang bertiup. Hal ini dikarenakan pengaruh
gaya gesekan yang menghambat laju udara.
4. Waktu
Di siang hari, angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari.
Analisa Pola Pergerakan Dan Kecepatan Arus Laut Permukaan Di Perairan Indonesia
1. Arus yang bergerak dari arah barat (Benua Asia) yang berbatasan dengan Samudera Hindia
menuju ke arah timur (Benua Australia), dikarenakan pengaruh angin muson barat, rata-rata
pola pergerakan arus ini terjadi pada kisaran bulan Desember-Februari.
2. Arus yang bergerak dari arah timur yang berbatasan dengan Benua Australia menuju ke
arah barat (Benua Asia), dikarenakan pengaruh angin muson timur, rata-rata pola pergerakan
arus ini terjadi pada kisaran bulan Juni-Agustus. Di samping itu ada masa pancaroba yakni
masa peralihan pergantian antara angin muson barat menuju angin muson timur ataupun
sebaliknya. Masa ini terjadi di antara bulan terjadinya angin muson barat dan angin muson
timur. Pada saat terjadi masa peralihan ini pola pergerakan arus laut permukaan cenderung
tidak teratur dengan kecepatan arus laut yang rata-rata adalah arus lemah.

Anda mungkin juga menyukai