PENDAHULUAN
I.1 Later Belakang
Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas, yaitu : lautan udara
dan lautanair. Keduanya berada dalam keadaan bergerak yang tetap, dibangkitkan
oleh energi darimatahari dan gaya gravitasi Bumi. Gerakan-gerakan mereka saling
berhubungan, angin akanmemberikan energinya ke permukaan laut sehingga
menghasilkan arus laut, dan arus lautakan membawa energi panas dari satu lokasi
ke lokasi lainnya, mengubah pola temperatur permukaan Bumi dan juga
mengubah sifat-sifat fisis udara di atasnya. Di laut terbuka, air laut digerakan oleh
dua sistem angin. Di dekat khatulistiwa, angin pasat (trade wind) menggerakkan
permukaan air ke arah barat. Sementara itu, di daerahlintang sedang (temperate),
angin baratan (westerlies wind) menggerakkan kembali permukaan air ke timur.
Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan permukaan air
yang "membundar". Di belahan bumi utara, angin ini membangkitkan arusyang
bergerak searah jarum jam, sementara itu di belahan bumi selatan dia bergerak
berlawanan arah jarum jam.Arus laut, baik yang di permukaan maupun di
kedalaman, berperan dalam iklim diBumi dengan cara menggerakkan air dingin
dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya. Sistem arus global yang
mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai "Great Ocean Conveyor
Belt" atau dalam bahasa Indonesia saya biasa menyebut sebagai "Sabuk Arus Laut
Dunia".Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Arus laut bergerak tak ubahnya
arus disungai, gelombang laut bergerak dan menabrak pantai, dan gaya gravitasi
bulan dan mataharimengakibatkan naik turunnya air laut dan biasa disebut sebagai
fenomena pasang surut laut.Arus laut tercipta karena adanya pemanasan di
beberapa bagian Bumi oleh radiasisinar matahari. Air yang lebih hangat akan
"mengembang", membuat sebuah kemiringan (slope) terhadap daerah sekitarnya
yang lebih dingin, dan akibatnya air hangat tersebut akan mengalir ke arah yang
lebih rendah yaitu ke arah kutub yang lebih dingin dari pada ekuator.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum lapangan arus laut di pantai teluk awur, Jepara
sebagai berikut:
.1 Mengetahui cara pengukuran arus dengan menggunakan metode euler
dan metode lagrange.
.2 Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing masing metode.
.3 Dapat menghubungkan data hasil pegamatan dengan kondisi sekitar yang
mempengaruhi arah pergerakan arus.
I.3 Manfaat
Arus laut karena tiupan angin dapat mempengaruhi kondisi iklim suatu
tempat, misalnya di Eropa barat dimusim dingin tidak begitu dingin dan
lautnya tidak membeku karena dipengaruhi oleh arus panas gulftream atau
arus teluk.
Pertemuan arus panas dan arus dingin merupakan daerah yang kaya ikan.
Hal ini disebabkan karena di daerah itu kaya akan plankton.
Arus laut dapat menyebarkan berbagai macam jenis hewan dan tumbuhan
ke berbagai belahan dunia.
5. Tsunami
Sering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari
pergeseran dasar laut saat etrjadi gempa.
6. Gelombang lain ; Internal, Kelvin dan Rossby/Planetary
(Pond dan Pickard 1983).
Tabel 2. Bahan
No Bahan Gambar Fungsi
1 Papan Jalan Untuk menjepit kertas
folio bergaris
3.2 Metode
3.2.1 Metode Euler
)a Bola duga disiapkan dengan tali yang terpasang diatasnya sepanjang 6
meter.
)b GPS disiapkan untuk mengetahui titik pengamatan bola duga.
)c Stop watch disiapkan untuk menghitung berapa waktu yang dibutuhkan
untuk tali bola duga mengencang
)d Kompas tembak disiapka untuk melihat arah pergerakan bola duga.
)e Bula duga dilepaskan dari atas dermaga dan dihitung serta dilihat arah
pergerakannya.
)f Setelah tali menengang, data data yang didapat dicatat pada laporan
sementara
3.2.2 Metode Lagrange
)a Buoy disiapkan dengan pemberat dibawahnya serta tali yang sudah harus
terpasang diatas Buoy.
)b GPS disiapkan untuk mengetahui titik pengamatan buoy
)c Stop watch diatur dengan waktu 30 menit.
)d Buoy dilepaskan di perairan.
)e Botol kecil digunakan sebagai pembanding arah arus dan kecepatan arus
)f Setelah 30 menit, dilihat arah pergerakan buoy dan jarak dari titik awal
buoy menuju titik akhir.
)g Data yang didapatkan dicatat pada laporan sementara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pengukuran Euler
.1 Tabel hasil per pengukuran
No Pengamatan Arah Jarak Waktu Kecepatan V
4.2 Pembahasan
4.2.1 Arus Euler
Pengukuran arus dengan menggunakan metode euler dapat dilakukan
dengan lokasi yang sama atau tetap. Pada saat praktikum lapangan pada tanggal 5
7 Juni 2015 di kampus Teluk Awur Jepara, dilakukan pengukuran arus dengan
menggunakan metode euler di dermaga. Metode euler menggunakan bola duga
sebagai alat pengukuran utama. Selain bola duga, GPS, kompas tembak dan stop
watch juga dibutuhkan untuk menunjang keakuratan pengukuran seperti
kecepatan pergerakan bola duga dan arah bola duga. Pengambilan data dilakukan
sebanyak 3 kali dengan waktu yang berbeda beda tiap kelompok. Adanya
perbedaan waktu pengukuran mengakibatkan perbedaan hasil yang di dapatkan
dari setiap kelompok.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, arah arus diperairan Teluk
Awur Jepara menuju kea rah Barat laut. Arah arus tersebut searah dengan angin
yang bertiup. Karena pengukuran dilakukan pada saat siang hari, maka angina
yang bertiup adalah angin darat. Pengukuran dengan metode euler merupakan
pengukuran arus permukaan yang digerakkan oleh angin. Kecepatan arus yang
didapatkan selama pengukuran berbeda beda. Pada pengukuran pertama,
kecepatan angin sebesar 0,047 m/s, pengukuran kedua 0,052 m/s, dan pengukuran
ketiga sebesar 0,036 m/s. Perebedaan nilai tersebut diakibatkan adanya penghalang
pada posisi peletakan bola duga seperti kaki kaki dermaga, praktikan yang
masuk ke air untuk mengambil bola duga, dll.
5.2 Kekurangan
5.2.1 Kekurangan Metode Euler
.1 Tidak bisa digunakan di daerah lepas pantai.
.2 Harus diamati secara terus menerus.
5.2.2 Kekurangan Metode Lagrange
.1 Penyesuaian permberat dengan Buoy.
.2 Tidak bisa diletakkan di daerah pesisir.
.3 Beban alatnya berat.
VI. KESIMPULAN
.1 Pengukuran arus yang dilakukan pada saat praktikum lapangan menggunakan 2
metode yaitu metode euler dan lagrange. Metode euler merupakan metode
pengukuran arus yang menggunakan bola duga sebagai alar pantau utama.
Sedangkan metode lagrange menggunakan Buoy sebagai alat pantaunya.
Metode euler digunakan untuk mengukur kecepatan dana rah pergerakkan arus
yang disebabkan oleh angin. Sedangkan metode lagrange digunakan untuk
mengukur kecepatan arus densitas dan arus pasang surut.
.2 Kelebihan dari metode euler adalah alatnya mudah untuk dibawa dan dapat
dibuat sendiri apabila sifatnya dadakan. Kekurangan dari metode euler adalah
tidak bisa digunakan di daerah lepas pantai. Kelebihan metode lagrange adalah
dapat digunakan untuk mengukur kecepatan dan arah arus densitas serta arus
pasang surut. Kelebihan yang sangat terasa manfaatnya adalah dapat
dimodifikasi sesuai keinginan peneltitian. Kekurangannya adalah alatnya berat
dan tidak bisa digunakan di daerah pesisir.
.3 Arah pergerakan arus yang terjadi pada siang hari di perairan Teluk Awur
Jepara menuju kea rah Barat Laut ( laut ). Hal tersebut dapat terjadi karena
adanya angin yang bertiup dari darat menuju laut. Sedangkan arah arus bawah
dipengaruhi oleh kemiringan garis pantai.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2015.http://maritim.bmkg.go.id/index.php/main/stasiun_ marit im/7.
(Diakses pada 14 juni 2015, pukul 09.10 WIB).
Supangat A., dan Susanna, 2003. Pengantar Oseanografi. Pusat Riset wilayah
Laut dan Sumberdaya Non-Hayati, BRPKP-DKP. ISBN.No. 979-97572-4-1
LAMPIRAN
1. Peta lokasi pengukuran
3. Dokumentasi lapangan