Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM GEOLOGI KELAUTAN


ACARA 4
ARUS SUSUR PANTAI

LAPORAN PRAKTIKUM

OLEH :

WILLYAM LIVING STONE


F 121 17 069

PALU
2021
UNIVERSITAS TADULAKO Nama: Willyam Living
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI NIM : F 121 17 069
Acara 4 : Arah Susur Pantai

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan Negara yang mempunyai posisi geografis yang
sangat strategis,dimana indonesia berada diantara dua benua yaitu Asia dan
Australia dan diapit duasamudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia.Letak geografis yang demikian membuatIndonesia menjadi
penghubung dua samudera  besar dan memiliki pola iklim yang berbeda
dengan daerah-daerah lintang sedang dan tinggi maupun dengan daerah lain
dikhatulistiwa yang tidak bersinggungan dengan samudera.
Pengertian arus dapat disebut sebagai gerakan air yang sangat luas yang
terjadi pada seluruh lautan di dunia yang sangat penting dalam menentukan
arah pelayaran bagi kapal-kapal. Peta arus dibuat oleh para pelaut berabad-
abad yang lalu.Arus laut adalah gerakan masa air laut secara teratur dari
suatu tempat ke tempat lain. Sebagian besar arus laut bergerak dengan arah
horizontal dan hanya sebagian kecil yang arah gerakannya vertical.
Dalam kegiatan praktikum ini, kita akan mengkaji mengenai arus laut,
faktor yang mempengaruhi terjadinnya arus hingga pengukuran arus.
1.2. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui defenisi tentang arus laut.

2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinyaarus laut.

3. Mengetahui klasifikasi serta manfaat arus laut.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Arus Laut

Arus laut merupakan proses pergerakan massa air laut yang


menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air laut tersebut
yang terjadi secara terus menerus, pergerakan massa air ini ditimbulkan
oleh beberapa gaya. sinyal arus merupakan resultan dari berbagai sinyal
yang mempunyai frekuensi terstentu yang dibagkitkan oleh beberapa gaya
yang berbeda-beda.
Arus laut mampu mengalir mengarungi ribuan kilometer dan sangat
penting untuk menentukan iklim dari sebuah benua, khususnya wilayah
yang berbatasan dengan laut. Contohnya arus Gulf Stream yang
menyebabkan daerah Barat Laut Eropa lebih hangat dibandingkan wilayah
lain yang memiliki lintang yang sama. Arus laut juga dapat didefinisikan
sebagai setiap aliran air yang kontinu atau berkelanjutan disepanjang jalan
yang pasti dalam laut. Aliran dapat terjadi di permukaan atau jauh di
bawahnya. Aliran dapat vertikal atau sejajar dengan permukaan. Sirkulasi
ini dalam gerakan massa air dapat dikategorikan sebagai angin pendorong
atau termihalin. Arus termohalin memiliki vertikal signifikan komponen
dan account untuk pencampuran menyeluruh massa air laut dalam.
Arus merupakan gerakan yang sangat luas yang terjadi pada seluruh
lautan di dunia. Arus permukaan dibangkitkan terutama oleh angin yang
berhembus di permukaan laut. Selain itu topografi muka air laut juga turut
mempengaruhi gerakan arus permukaan.
2.2 Penyebab Terjadinya Arus Laut
a) Tiupan angin
Seperti halnya bila kita meniup air dalam cawan, sama seperti
halnya dengan permukaan air laut jika tertiup angina, maka dari itu
dapat disimpulkan bahwa angin dapat menyebabkan arus laut. Arah
arus itu searah dengan aliran angin.
b) Perbedaan kadar garam
Air laut yang memiliki kadar garam tinggi memiliki massa jenis
yang lebih besar daripada air laut yang kadar garamnya rendah. Oleh
karena itu, jika ada dua laut yang bersebelahan tetapi karena kadar
garamnya berbeda, maka dibagian dasar laut akan terjadi aliran air dari
laut berkadar garram tinggi menuju ke laut berkadar garam rendah.
Sebaliknya dibagian permukaan akan terjadi aliran air dari laut
berkadar garam rendah menuju ke laut berkadar garam tinggi. Contoh
Ambang Gibraltar yang terletak diantara benua Eropa dan benua
Afrika.
c) Perbedaan suhu
Air laut yang dingin memiliki massa jenis yang lebih besar dari
pada air laut yang panas. Air laut di daerah kutub bersuhu dingin,
sehingga memiliki massa jenis lebih besar. Oleh karena itu, air laut
tersebut akan tenggelam dan bergerak menuju ke daerah yang massa
jenisnya lebih kecil, melalui dasar laut yang dalam.
Bila arus ini menumbuk daratan, arah alirannya dapat berubah dari
dasar menuju ke permukaan. Inilah yang disebut up-welling. Daerah
up- welling kaya akan ikan karena arus ini membawa unsure hara dari
dasar laut. Contoh: Laut Banda dan Pantai Barat Peru- Equador
( Amerika Latin ).

2.3 Klasifikasi Arus Laut


Arus laut dapat diklasifikasikan berdasarkan temperature dan
berdasarkan letaknya :
a) Berdasarkan Temperatur
Berdasarkan temperaturnya arus laut dibedakan menjaadi 2 yaitu,
arus laut panas dan arus laut dingin. Arus laut panas yaitu arus yang
temperatur airnya lebih tinggi dari temperature air laut yang didatangi.
Contohnya: arus teluk, dan kurosiwo. Arus ini datang dari daerah tropis
ke daerah sedang. Begitupun sebaliknya dengan arus dingin. Arus
dingin contohnya adalah arus Labrador, arus Benguela, arus Oyasiwo,
dan arus Peru. Arus ini datang dari kutub ke daerah sedang.
b) Berdasarkan Letak
Berdasarkan letaknya, arus laut dibedakan menjadi dua, yaitu arus
permukaan dan arus dasar atau aarus bawah. Arus permukaan bergerak
sebagai arus di permukaan laut. Contoh : semua arus laut karena angin.
Arus bawah, air yang bergerak sebagai arus laut berada di dasar laut.
Bila arah gerakannya berubah kea rah vertikal, maka arus ini menjadi
up welling.
2.4 Manfaat Arus Laut
Arus laut mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia, antara
lain(Muhammad, Hamid. 2005)):
a) Arus laut oleh tiupan angin dapat mempengaruhi kondisi iklim suatu
tempat, misalnya di Eropa barat dimusim dingin tidak begitu dingin dan
lautnya tidak membeku karena dipengaruhi oleh arus panas gulftream
atau arus teluk.
b) Pertemuan arus panas dan aarus dingin merupakan daerah yang kaya
ikan. Hal ini disebabkan karena di daerah itu kaya akan plankton.
c) Arus laut dapat menyebarkan berbagai macam jenis hewan dan
tumbuhan ke berbagai belahan dunia.
d) Untuk mengetahui nilai kinetik energi arus laut yaitu dengan
memperoleh data morfologi dasar laut dan sifat-sifat hidro Oseanografi,
yang kemudian dikonversikan ke dalam energy listrik dan referensi
lokasi yang memenuhi syarat yang dibuthkan sebagai data masukan
dasar dalam pemanfaatnan energy arus laut untuk pembangkit listrik di
kawasan tertentu.(A. Yuningsih dkk, 2010).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan LokasiPengamatan


Lokasi tempat praktikum geologi laut di desa Tolangano, Kecamatan
Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Adapun praktek
lapangan dilakukan pada :
Hari :Jumat - Minggu
Tanggal : 12-14Maret 2021
Jam : 20.00 – selesai
3.2 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
- Botol Aqua
- Kompas Bidik
- Stopwatch
- Tali raffia
- Tabel isian arus susur pantai
- Alat tulis
- Anemometer
3.3. Langkah Kerja
Adapun prosedur/langkah kerjadalam pengambilan data yaitu :
1) Gunakan botol aqua dan membentangnya menggunakan tali raffia
sesuai dengan arus yang membawanya.
2) Catat waktu, jarak dan kecepatan setiap percobaan
3) Catat arah angin dalam setiap percobaan
4) Mengulangi pengukuran dengan waktu yang berbeda yaitu pada saat
arus surut menuju pasang dan pasang menuju surut.
5) Setelah pengukuran dilapangan, dilakukan proses pengolahan data
mulai dari analisa data hasil pengukuran sampai pembuatan diagram
windrose, kurva semilog gelombang, dan penentuan arah gelombang.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

4.1 Data Hasil Pengamatan

Percobaan 1

Lokasi : Desa Tolangano, Kec. Banawa Selatan, Kab. Donggala, Sulawesi


Tengah

Periode : 12-14 Maret 2021

Koordinat : 0°46'46" S ; 119°39'38" E

Data Angin

Angin
No Waktu
Kec (m/s) Arah
1 23:00 1 270
2 0:00 0,6 343
3 1:00 0,9 260
4 2:00 0,5 230
5 3:00 0,9 299
6 4:00 0,1 239
7 5:00 0,5 351
8 6:00 1 235
9 7:00 0,2 261
10 8:00 0 0
11 9:00 0,1 210
12 10:00 0,1 30
13 11:00 2,2 90
14 12:00 1,5 144
15 13:00 3,6 127
16 14:00 3,6 150
17 15:00 3,6 143
18 16:00 1,8 146
19 17:00 0,2 240
20 18:00 0,6 176
21 19:00 0,2 234
22 20:00 0,2 282
23 21:00 0,1 272
24 22:00 0,1 188
25 23:00 0,1 332
26 0:00 0,1 272
27 1:00 0 0
28 2:00 1 212
29 3:00 0,1 101
30 4:00 0 0
31 5:00 0 0
32 6:00 0,2 211
33 7:00 0,1 211
34 8:00 0,2 133
35 9:00 1 345
36 10:00 1,5 33
37 11:00 1,7 23
38 12:00 16,9 120
39 13:00 13,6 143
40 14:00 15,6 315
41 15.00 4,8 233

Lokasi : Desa Tolangano, Kec. Banawa Selatan, Kab. Donggala, Sulawesi


Tengah
Periode : 12-14Maret 2021

Koordinat : 0°46'46" S ; 119°39'38" E

Data Arus

NO PUKUL JARAK WAKTU KEC (m/s) ARAH


1 5 2'9,18" 0,04 N183oE
2 5 4'34,51" 0,02 N212oE
3 12.05 5 5'12,43" 0,02 N165oE
4 5 1'23,83" 0,06 N158oE
5 5 1'21,70" 0,06 N149oE
NO PUKUL 5 WAKTU KEC (m/s) ARAH
1 5 2'03,72" 0,04 N134oE
2 5 7'51,82" 0,01 N125oE
3 17.04 5 3'27,26" 0,02 N49oE
4 5 2'29,40" 0,03 N169oE
5 5 2'09" 0,04 N129oE

4.2 Analisis Data Hasil Pengamatan


a. Tabel Range berdasarkan Arah Angin Berhembus

Min Of Wind
Direction Range Of Wind Dir
Dir
UBL 332 326,25-348,75
U 0 348,75-11,25
UTL 23 11,25-33,75
TL 41 33,75-56,25
TTL 68 56,25-78,75
T 90 78,75-101,25
TM 120 101,25-123,75
TG 133 123,75-146,25
SM 150 146,25-168,75
S 176 168,75-191,25
SBD 202 191,25-213,75
BD 230 213,75-236,25
BBD 234 236,25-258,75
B 270 258,75-281,25
BBL 291 281,25-303,75
BL 315 303,75-326,25

b. Tabel Frekuensi Kecepatan Angin berdasarkan Arah Angin (Frequency


Distribution)

c. Tabel Distribusi berdasarkan Arah Hembusan Angin (WR Plot)


d. Diagram Windrose

Dari diagram windrose diatas, dapat diketahui bahwa arah


dominan angin yang membentuk arah gelombang pada lokasi
pengamatan(pada rentang waktu 12–14 Maret 2021 adalah ke arah TG
(Tenggara) / SE (South East)).

Dari data tersebut maka dapat digolongkan bahwa gelombang


laut di desa Tolangano memiliki karakteristik Wind waves, dengan
arah dominan angin berhembus di Desa Tolangano, Kec. Banawa
Selatan, Kab. Donggala, Sulawesi Tengahdari 12-14Maret 2021
adalah SE (South East) / TG (Tenggara)

e. Kurva Semilog Gelombang Laut


Dalam pembuatan kurva semilog gelombang laut dibutuhkan
nilai Feath efektif serta nila Ua, yang diperoleh dengan cara sebagai
berikut :

a (˚) Cos a X awal Skala (km) Xi (km) Xi.Cos a


42 0,7431 0,00643 8 0,05144 0,03823
45
36 0,8090 0,00798 8 0,06381 0,05162
17
30 0,8660 0,00913 8 0,07301 0,06323
25
24 0,9135 0,01052 8 0,08414 0,07687
45
18 0,9510 0,01164 8 0,09312 0,08856
57
12 0,9781 0,01425 8 0,11398 0,11149
48
6 0,9945 0,03558 8 0,28460 0,28304
22
0 1 0,24129 8 1,93030 1,93030
6 0,9945 0,25048 8 2,00383 1,99285
22
12 0,9781 0,25899 8 2,07189 2,02662
48
18 0,9510 0,27047 8 2,16377 2,05787
57
24 0,9135 0,28678 8 2,29424 2,09589
45
30 0,8660 0,34848 8 2,78782 2,41432
25
36 0,8090 0,39690 8 3,17516 2,56876
17
42 0,7431 2,49670 8 19,97360 14,84328
45
Sum 13,511 30,64293

Tabel Perhitungan Jarak Sesungguhnya

Feff = ∑ xi . Cos α
∑ Cos α
Di mana :

Xi : panjang fetch / jarak sesungguhnya (km)

ɑ : sudut deviasi pada kedua sisi dari arah mata angin dominan (0 s/d 420)

F eff =
∑ Xi .cosa = 30,6429 =2,268 km
∑ cosa 13,511

Fetch efektif pada daerah Tolangano, Kec. Banawa Selatan,


Kab. Donggala, Sulawesi Tengah dari 12-14 Maret 2021, adalah
2,268 km .

Tinggi dan periode gelombang dihitung berdasarkan formula


menurut SPM (Shore Protection Manual),1984 vol.1 sebagai berikut :

H o  5 . 112  10 4
U A  F 0 .5
T o  6 . 238  10 2
 U A F 0 . 33

UW U A  0.71  U W
1.23
RL 
UL
H0
H avg   N
H s  1.42  Hrms
1 N
H rms 
N
H
i 1
i
2

T0
T avg 
N

Keterangan :

Ho = tinggi gelombang laut (m)

To = periode gelombang laut (s)


UA = faktor tegangan angin

RL = hubungan UL dan UW (kecepatan angin di darat dan laut),

Hrms = H root mean square (m)

Hs = tinggi gelombang signifikan (m)

Havg = tinggi gelombang laut dalam rata-rata (m)

Tavg = periode gelombang laut dalam rata-rata (s)

UW = kecepatan angin diatas permukaan laut (m)

UL = kecepatan angin diatas daratan (m)

1 Knot = 0.5144 m/s

Langkah – langkah menentukan tinggi (H) dan periode (T)


gelombang, dengan fetch efektif. (Menggunakan perhitungan)

1) Dari data angin yang tersedia, tentukan UL dengan cara mencari


kecepatan maksimum angin yang terjadi. Tentukan pula 2 atau
lebih kecepatan angin lain, yang akan digunakan sebagai UL dalam
perhitungan selanjutnya. Bisa menggunakan kecepatan minimum,
dan kecepatan rata – rata. Konversikan ke satuan m/s.
2) akan digunakan sebagai UL dalam perhitungan selanjutnya. Bisa
menggunakan kecepatan minimum, dan kecepatan rata – rata.
Konversikan ke satuan m/s.
UL (max) = 32,786 knots = 16,9m/s
(1)
UL (avg) = 4,971 knots = 2,56 m/s
(3)
UL (min) = 0,194 knots = 0,1 m/s
(2)
3) Lokasikan masing – masing UL pada grafik RL dan UL, (Figure 4).
UW
RL 
UL ada pada sumbu x dan RL ada pada sumbu
UL y. Jadi dari titik UL
kita bisa mendapatkan nilai RL. Dengan persamaan, maka, UW =
RL x UL. Kita dapatkan nilai UW yang digunakan untuk
perhitungan selanjutnya.
4) Lalu hitung UA dengan persamaan, U A  0.71  U W 1.23
5) Himpun seluruh data, untuk memudahkan perhitungan dengan
rumus – rumus sebelumnya (halaman sebelum ini), bisa
menggunakan bantuan software Excel dan susun dalam table seperti
ini.

Tabel Perhitungan Tinggi dan Periode Gelombang

Uw
UL UL F
(m/s) Ho (m) To (s)
No (kn (m/s RL UA efektif
RL x Tinggi periode
ot) ) (m)
UL
22,7
Vma 32, 0,9 2.268, 0,5542 2,2403
16,9 16,7648 6503
x 79 92 01 2 03
7
4,9 1,7 4,61 2.268, 0,1123 1,3230
Vavg 2,56 4,57984
7 89 4283 01 4 08
0,1 0,09 2.268, 0,0023 0,3712
Vmin 0,1 2 0,2
9 8068 01 9 03
0,6689 3,9345
Sum
42 14
Avera 0,2229 1,3115
ge 81 05

Tabel Perhitungan Hrms dan Trms


2 2 Hrms (root Trms (root avg
No Ho To
avg Ho) To)
Vmax 0,3071591 5,0189576 0,32648843 1,517355219
Vavg 0,0126193 1,7503512
Vmin 0,0000057 0,1377917
Total 0,3197841 6,9071006
Rata-Rata 0,106595 2,302367

Dari hasil perhitungan tabel diatas, maka didapatkan hasil sebagai


berikut.

Hrms = 0.326 m
Trms = 1,517 s
Hs = 1,4 x Hrms = 0,457 m
Havg = 0,2229 m
Tavg = 1,312 s

Kurva semilog gelombang laut sebagai penentuan karakteristik


gelombang laut

2,24 s

0,55 m

22,765 m/s

2,268 km
Data Input Data Output

Fetch = 2,268 km Ho = 0,55 m

Ua = 22,765 m/s To = 2,24 s

Waktu Pembentukan = 33Menit

Tabel Karakteristik Gelombang Laut

Dari data tersebut maka dapat digolongkan bahwa gelombang


laut di Desa Tolangano, Kec. Banawa Selatan, Kab. Donggala,
Sulawesi Tengah memiliki karakteristik Wind waves.

Percobaan 2

Lokasi : Desa Tolangano, Kec. Banawa Selatan, Kab. Donggala, Sulawesi


Tengah

Periode : 12-14Maret 2021

Koordinat : 0°46'46" S ; 119°39'38" E

NO PUKUL JARAK WAKTU KEC (m/s) ARAH


1 12.05 5 2'9,18" 0,04 N183oE
2 5 4'34,51" 0,02 N212oE
3 5 5'12,43" 0,02 N165oE
4 5 1'23,83" 0,06 N158oE
5 5 1'21,70" 0,06 N149oE
NO PUKUL 5 WAKTU KEC (m/s) ARAH
1 5 2'03,72" 0,04 N134oE
2 5 7'51,82" 0,01 N125oE
3 17.04 5 3'27,26" 0,02 N49oE
4 5 2'29,40" 0,03 N169oE
5 5 2'09" 0,04 N129oE

Berdasarkan data diatas , pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali sesi


pengukuran arus yaitu pada saat surut ke pasang pukul 11.05 WITA yang
arah dominannya berkisar 149°-212° (Tenggara – Selatan Barat Daya) dan
pada saat pasang ke surut pukul 17.04 WITA yang arah dominan berkisar
49-169° (Tenggara Laut – Selatan Menenggara)

Sehingga dapat diketahui bahwa kecepatan arus susur pantai pada saat
surut menuju pasang lebih besar dari pada keadaan pasang menuju surut,
hal ini dikarenakan faktor angin lebih mendominasi dibandingkan dengan
faktor lainnya yang bersifat konstan dan berdasarkan keadaan lapangan,
angin bertiup lebih kencang pada saat akan terjadi pasang dimana angin
merupakan pembangkit gelombang dominan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
- Terdapat faktor yang mempengaruhi arus dan arah gelombang, yaitu :
tiupan angin, perbedaan kadar garam, perbedaan suhu.
- Arah dominan angin berhembus di Desa Tolangano, Kec. Banawa
Selatan, Kab. Donggala, Sulawesi Tengah dari 12-14Maret 2021 adalah
SE (South East) / TG (Tenggara).
- Kecepatan arus susur pantai pada saat surut menuju pasang lebih besar
dari pada keadaan pasang menuju surut, hal ini dikarenakan faktor
angin lebih mendominasi dibandingkan dengan faktor lainnya bersifat
konstan dan berdasarkan keadaan lapangan, angin bertiup lebih
kencang pada saat akan terjadi pasang dimana angin merupakan
pembangkit gelombang dominan.
5.2 Saran
Diharapkan agar praktikan memperhatikan pemaparan materi saat
praktikum dengan baik agar maksimal dalam pengerjaan laporan
praktikum.

Anda mungkin juga menyukai