Teregistrasi I tanggal: 07 Oktober 2019; Diterima setelah perbaikan tanggal: 06 Januari 2020; Disetujui
terbit tanggal: 24 Januari 2020
ABSTRAK
Pantai Karawang merupakan salah satu wilayah yang memiliki kesuburan perairan dan potensi
sumber daya ikan yang cukup baik. Kondisi hidro-oseanografi yang meliputi arus laut, gelombang
laut, dan pasang surut sampai saat ini belum dipublikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati
kondisi hidro-oseanografi wilayah tersebut. Pengamatan kondisi hidro-oseanografi dilaksanakan
pada bulan September 2017 di 3 kecamatan. Secara umum perairan kabupaten Karawang
mempunyai kedalaman berkisar antara 0-20 meter. Pada bagian pinggir pantai mempunyai
kedalaman antara 0-5 meter. Peta batimetri perairan kabupaten Karawang memperlihatkan
morfologi yang berbentuk punggungan berselingan dengan cekungan kemiringan lereng yang
relatif datar. Berdasarkan pengamatan dan hasil pengolahan data, parameter hidro-dinamika di
perairan kabupaten Karawang memiliki tinggi gelombang laut antara 2,0-3,0 m dengan arah dari
timur menuju Barat, kecepatan arus antara 0,125-0,167 m/detik dengan arah arus membentang dari
Timur-Barat sedangkan rata-rata ketinggian pasang 0,446 m dan surut 0,349 m.
Kata kunci: hidro oceanografi, arus, gelombang, pasang surut
ABSTRACT
The coastal areas in Karawang district is one area that has good nursery ground and potential fish
resources. Hydro-oceanographic conditions of the Karawang's coastal, including ocean currents,
ocean waves, and tides, have not yet been published. This study aims to observe the hydro-
oceanographic conditions of the region. Observation of hydro-oceanographic conditions carried
out in September 2017 in 3 sub-districts. In general, the coastal of Karawang district waters have
a depth ranging from 0-20 meters. At the edge of the beach has a depth between 0-5 meters.
Bathymetry map of Karawang district waters shows morphology in the form of ridges with
relatively flat slope basins. Based on observations and results of data processing, the parameters
of hydro-dynamics in the coastal of the Karawang district have a sea wave height between 2.0 m-
3.0 m in the direction from east to West, current velocity between 0.125-0.167 m / sec with the
current direction stretching from East-West. In comparison, the average high tide is 0.446 m, and
low tide is 0.349 m.
Korespondensi penulis:
*Email: liliek.soeprijadi@gmail.com
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/plgc.v1i1.8653
39
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Kajian Hidro-Oseanografi …… Kabupaten Karawang (Agus F., et al.)
Wetan, Tempuran, Pedes, Cilebar, laut hampir uniform (konstan) jadi variasi
Cibuaya, Tirtajaya, Batujaya, dan densitas umumnya terbatas pada lapisan
Pakisjaya). Laut teritorial kabupaten sesuai dekat dengan permukaan. Perairan yang
Undang- Undang Otonomi Daerah seluas 4 densitasnya rendah (hangat) mempunyai
mil dari pasang surut terendah, dengan permukaan laut yang lebih tinggi daripada
demikian dapat diketahui luas laut perairan yang densitasnya tinggi (dingin)
keseluruhan Kabupaten Karawang adalah ± akibatnya terdapat slope (kemiringan)
621,27 Km 2. Pantai Karawang termasuk permukaan laut antara daerah densitas
ke dalam Pantai Utara yang memiliki rendah dan tinggi (Aziz, 2006).
kondisi topografi laut/batimetri yang relatif Gelombang laut pada umumnya
mendatar/landai. Secara umum perairan timbul oleh pengaruh angin, walaupun
Kabupaten Karawang mempunyai masih ada faktor-faktor lain yang dapat
kedalaman berkisar antara 0-20 meter. Pada menimbulkan gelombang di laut seperti
bagian pinggir pantai mempuyai kedalaman aktifitas seismik di dasar laut (gempa),
antara 0-5 meter (Pemda Karawang, 2003). letusan gunung api, gerakan kapal, gaya
Arus laut dapat juga terjadi akibat tarik benda angkasa (bulan dan matahari)
adanya perbedaan tekanan antara tempat (Nining, 2002). Gelombang laut dapat juga
yang satu dengan tempat yang lain. terjadi di lapisan dalam (pada bidang antara
Perbedaan tekanan ini terjadi sebagai hasil dua lapisan air yang mempunyai densitas
adanya variasi densitas air laut dan slope berbeda). Gelombang ini disebut
permukaan laut. Densitas air laut bervariasi gelombang dalam (internal waves).
dengan suhu dan salinitas. Air tawar yang Rekaman data gelombang bentuknya
hangat adalah ringan, sementara air laut sangat rumit, karena itu untuk mempelajari
yang dingin adalah berat. Pada kedalaman gelombang laut, bentuknya disederhanakan
yang besar (di bawah 2000 m), densitas air seperti Gambar 1.
40
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Vol.1 No.1: 39-51, Januari 2020
41
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Kajian Hidro-Oseanografi …… Kabupaten Karawang (Agus F., et al.)
42
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Vol.1 No.1: 39-51, Januari 2020
Model Arah dan Kecepatan Angin serta dan kecepatan angin serta arah dan
Arus Laut kecepatan arus laut sesuai Gambar 4,
Gambar 5, dan Gambar 6.
Dari data arah dan kecepatan angin
serta arah gelombang, dibuat model arah
43
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Kajian Hidro-Oseanografi …… Kabupaten Karawang (Agus F., et al.)
44
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Vol.1 No.1: 39-51, Januari 2020
laut (NW) dengan sudut berkisar 240 desa Suka Jaya, kecamatan Cilamaya
terhadap garis pantai. Untuk desa Pusaka memiliki tinggi gelombang di pantai
Jaya, kecamatan Cilebar memiliki tinggi berkisar 0,600 meter yang dominan ke arah
gelombang berkisar 0,634 meter dengan timur (E) dengan sudut datang 160 sesuai
arah dominan ke arah barat (W) dengan yang ditampilkan pada Tabel 1.
sudut datang berkisar 180. Sedangkan di
45
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Kajian Hidro-Oseanografi …… Kabupaten Karawang (Agus F., et al.)
20
0
Elevasi (cm)
-20
-40
9/1/17 0.00 9/6/17 0.00 9/11/17 0.00 9/16/17 0.00 9/21/17 0.00 9/26/17 0.00 10/1/17 0.00
Tanggal
46
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Vol.1 No.1: 39-51, Januari 2020
pemanfaatan lahan di daerah pantai sangat dominan menuju Timur Laut (Wisha &
rentan terhadap abrasi dan sedimentasi Kusumah, 2019).
pantai. Menurut Hidayat (2005), kajian Gelombang tertinggi terjadi di
hidro-oseanografi pada suatu perairan kecamatan Cibuaya dengan tinggi 2,4 m,
pantai dapat digunakan untuk memprediksi panjang gelombang 45 m dengan arah
proses-proses fisik yang terjadi, yaitu datang 450 dari tenggara (SE) menuju barat
kerusakan daerah pantai akibat perubahan laut (NW). Gelombang laut yang bergerak
garis pantai berupa akresi dan erosi pantai. dengan arah datang gelombang dari
Kecamatan Cibuaya memiliki arus tenggara terus menjalar mencapai badan
laut yang bergerak menuju pantai ke arah pantai tanpa mengalami refleksi karena
barat laut (NW), dengan kecepatan rata - kurangnya penghalang gelombang.
rata 0,57 m/det dan sudut 24o terhadap Kecamatan Cilebar memiliki tinggi dan
pantai. Massa air bergerak dari arah panjang gelombang masing-masing sebesar
tenggara (SE) ke arah barat laut menyusur 2,5 m dan 35 m dengan arah datang 470 dari
sepanjang pantai. Kecamatan Cilebar timur (E) kearah barat laut (NW).
mencatat arus bergerak menuju pantai ke Gelombang laut bergerak dengan arah
arah barat daya (SW), dengan kecepatan datang gelombang dari timur terus menjalar
rata-rata 0,42 m/det dan sudut 180 terhadap mencapai badan pantai. Ketika gelombang
pantai. Massa air bergerak dari arah mencapai pantai menyebabkan
tenggara ke arah barat daya menyusur pengurangan tinggi gelombang akibat
sepanjang pantai dengan sudut. Sedangkan berkurangnya kedalaman perairan, namun
di kecamatan Cimalaya Kulon, arus tetap cukup tinggi dan berpengaruh
bergerak menuju timur laut (NE) dengan terhadap kestabilan pantai di lokasi ini.
kecepatan rata-rata 0,40 m/det dan sudut Gelombang laut di Cilamaya Kulon
350 terhadap pantai dan meninggalkan memiliki ketinggian sebesar 2,2 m dan
pantai. Massa air bergerak dari arah panjang sebesar 40 m dengan arah
tenggara ke arah barat daya menyusur gelombang 60o dari barat menuju timur.
sepanjang pantai. Pada umumnya arus yang Tinggi muka air laut di Pesisir
dijumpai pada lokasi penelitian adalah arus Cibuaya saat pasang tertinggi sebesar 0,632
pasang surut yang disebabkan oleh naik dan meter dan saat surut 0,343 m di bawah
turunnya muka air dan arus susur pantai mean sea level (MSL) dengan type diurnal
yang diakibatkan oleh aksi gelombang yaitu terjadi 1 kali pasang dan 1 kali surut
cukup kecil dengan kisaran 0,125 – 0,167 dalam jangka waktu selama satu hari,
m/det. Menurut Lolong & Masinambow kondisi ini berbeda dengan jenis pasang
(2011), pantai Inobonto memiliki arah arus surut di perairan Teluk Tahuna yang
dominan Barat Laut dengan kecepatan mengalami pasang surut semi diurnal yaitu
maksimum rerata arus adalah 0,406 m/det. terjadi 2 kali pasang surut dalam satu hari
Kinerja Hidro oceanografi yang sangat (Wuaten et al., 2018). Untuk kecamatan
mengancam stabilitas pantai Inobonto Cilebar air tertinggi pada saat pasang
terjadi disaat bulan basah yaitu antara adalah 0,356 meter dan pada saat surut
November sampai April setiap tahun, berada pada 0,351 dibawah mean sea level
dimana tinggi gelombang mencapai tinggi dengan type diurnal yaitu terjadi 1x pasang
maksimum, arus laut mencapai kecepatan dan 1 x surut dalam satu hari. Untuk
maksimum rata-rata. Sementara kecepatan Cilamaya Kulon muka air tertinggi pada
arus di perairan pesisir Lombok Utara saat pasang adalah 0,350 meter dan saat
berkisar antara 0-0,15 cm/detik dengan arah surut pada 0,355 meter dibawah mean sea
arus dominan ke barat daya. Sedangkan level dengan tipe pasutnya adalah diurnal.
pada saat surut kecepatan arus berkisar
antara 0-0,32 cm/detik dengan arah arus
47
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Kajian Hidro-Oseanografi …… Kabupaten Karawang (Agus F., et al.)
48
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Vol.1 No.1: 39-51, Januari 2020
49
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Kajian Hidro-Oseanografi …… Kabupaten Karawang (Agus F., et al.)
50
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan
Vol.1 No.1: 39-51, Januari 2020
51
Copyright © 2020, PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan