Abstrak
Gelombang laut merupakan salah satu parameter oseanografi. Gelombang yang dibangkitkan oleh angin merupakan
gelombang yang paling dominan terjadi di permukaan laut. Keberadaan gelombang laut di permukaan memengaruhi
hampir semua kegiatan di laut misalnya alur pelayaran, operasi pelabuhan, pengeboran minyak, sarana olahraga,
penangkapan ikan, desain bangunan pelabuhan serta menentukan transport sedimen yang terjadi di pantai dan perubahan
garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik gelombang laut (tinggi gelombang signifikan
dan maksimum). Penelitian ini menggunakan data berupa arah dan kecepatan angin selama 5 tahun (2015-2019) yang
diperoleh dari Stasiun Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Kelas II Kendari. Data angin dianalisis
menggunakan software Wrplot versi 8.0.2 dan disajikan dalam bentuk mawar angin. Selanjutnya data angin dikonversi
(peramalan) menjadi data gelombang menggunakan metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB). Hasil penelitian di
Perairan Kendari dan sekitarnya angin bertiup dominan berasal dari Timur Laut dan Tenggara yaitu Perairan Menui dan
Wawonii, yang terjadi pada musim Barat, musim Peralihan I, musim Timur dan musim Peralihan II dengan kecepatan
angin dominan 6,10 m/s (12 knot). Hasil peramalan gelombang laut signifikan di Perairan Kendari dan sekitarnya berada
pada rentang 0,73-0,96 m dan tinggi gelombang maksimum yaitu 2,73 m. Gelombang ekstrim terjadi pada musim Timur
yaitu bulan Juni-Juli dari arah tenggara yakni perairan Wawonii.
Abstract
Ocean waves are one of the oceanographic parameters. The waves generated by the wind are the most dominant waves
at sea level. The existence of ocean waves on the surface affects almost all activities at sea, such as shipping lanes, port
operations, oil drilling, sports facilities, fishing, harbor building designs and determine sediment transport that occurs on
the coast and shoreline changes. This study aims to describe the characteristics of ocean waves (significant and
maximum wave height). This study uses data in the form of wind direction and speed for 5 years (2015-2019) obtained
from the Class II of Kendari Maritime Meteorology, Climatology and Geophysics Station (BMKG). Wind data were
analyzed using Wrplot software version 8.0. 2 and served in the form of a wind rose. Furthermore, the wind data is
converted (forecasting) into wave data using the method Sverdrup Munk Bretschneider(SMB). The results of the study in
the Kendari Waters and surrounding areas, the dominant wind blowing from the Northeast and Southeast, namely the
Menui and Wawonii waters, which occurred in the West season, Transitional season I, East season and Transitional
season II with a dominant wind speed of 6.10 m/s (12 knots). The results of forecasting significant sea waves in Kendari
and surrounding waters are in the range of 0.73-0.96 m and the maximum wave height is 2.73 m. Extreme waves occur in
the East season, namely June-July from the southeast, namely Wawonii waters.
http://ojs.uho.ac.id/index.php/jsl
Sapa Laut Mei 2022. Vol.7(2): 105-112
beragam periode dan tinggi (energi). oseanografi dan peramalan menggunakan data
Berdasarkan periodenya dan gaya pengembali arah dan kecepatan angin. Data arah dan
yang bekerja, ragam gelombang akibat angin kecepatan angin dapat digunakan sebagai
bervariasi mulai gelombang kapiler hingga komponen utama untuk meramalkan
gelombang panjang. Gelombang gravitasi karakteristik gelombang laut di suatu perairan.
panjang biasanya dihasilkan oleh sistem badai. Angin merupakan salah satu faktor penting
Keberadaan gelombang angin di permukaan pembangkit gelombang laut (Yuwono dan
mempengaruhi hampir semua kegiatan di laut Kodoatie, 2004). Energi angin yang bekerja di
dan karena itu, selain informasi angin, permukaan laut akan mengalami sheltering
informasi tentang gelombang akibat angin effect yang disebabkan oleh pergerakan angin
merupakan bagian terpenting pelayanan dengan permukaan laut sehingga
informasi kelautan (Kurniawan, 2021). menyebabkan terjadinya variasi besaran
Ada dua istilah untuk menggambarkan gelombang laut yang acak (random waves) di
gelombang di laut yaitu "Sea wave" dan permukaan laut (Davis dan Dolan, 1993).
"Swell". Sea wave merupakan gelombang laut Perairan Kendari merupakan salah
yang masih berada di dalam pengaruh angin satu perairan yang berada di perairan Sulawesi
dan bentuknya sangat tidak teratur, swell Tenggara yang terdapat beberapa aktivitas
adalah gelombang yang lebih panjang dari sea nelayan, alur pelayaran kapal baik kapal kecil
wave dan sudah keluar dari pengaruh angin maupun kapal besar, fasilitas pelabuhan seperti
serta bentuknya sudah teratur. Swell dibentuk pelabuhan bungkutoko, pelabuhan wanci dan
oleh gelombang-gelombang frekuensi atau pelabuhan nusantara, dan aktivitas wisata
panjang gelombangnya hampir sama (Azis, bahari seperti wisata Pulau Bokori. Adanya
2006). fasilitas serta aktivitas yang penting tersebut
Gelombang dapat membentuk dan tentunya perlu didukung informasi tentang
merusak pantai dan berpengaruh pada kondisi dinamika perairan seperti salah
bangunan-bangunan pantai. Energi gelombang satunya adalah gelombang. Perilaku
akan membangkitkan arus dan memengaruhi gelombang tinggi dan tingkat kerawanannya di
pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus wilayah Sulawesi Tenggara umumnya dan
pantai (cross-shore) dan sejajar pantai wilayah penelitian khususnya saat ini belum
(longshore). Pada perencanaan teknis bidang dipahami dengan baik oleh karena itu perlu
teknik pantai, gelombang merupakan faktor dilakukan kajian tinggi gelombang dan sebaran
utama yang diperhitungkan karena akan pola angin berdasarkan angin musim.
menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada Tujuan dari penelitian ini adalah
bangunan pantai (Hasriyanti, 2015). mendapatkan arah dan kecepatan angin
Informasi gelombang maupun pola dominan yang membangkitkan gelombang
angin merupakan bagian terpenting untuk selama 5 tahun (2015-2019). Penelitian ini
informasi cuaca kelautan. Pada bulan-bulan juga bertujuan untuk mengetahui pola tinggi
tertentu terjadi gelombang tinggi sehingga gelombang laut (gelombang signifikan dan
mengakibatkan kecelakaan atau tenggelamnya gelombang maksimum) di Perairan Kendari
kapal yang menelan korban jiwa maupun harta dan sekitarnya.
benda, selain itu nelayan sulit melaut
dikarenakan gelombang tinggi (Ramlan, Bahan dan Metode
2012). Sering terjadinya gelombang tinggi Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
dapat mengganggu kelancaran transportasi laut Maret 2020-Juli 2021 di Perairan Kendari dan
antar pulau maupun antar negara yang sekitarnya yang meliputi tahap pengumpulan
berdampak pada kehidupan di darat, seperti data ex-situ, analisis pengolahan data dan
kelangkaan bahan pangan di beberapa pulau penyusunan hasil penelitian. Peta lokasi
kecil dan terganggunya berbagai aktivitas penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
pembangunan karena terlambatnya suplai Alat dan bahan yang digunakan dalam
bahan konstruksi atau bahan bangunan (Putri penelitian ini yaitu leptop, Wrplot versi 8.0.2,
dkk, 2016). arcgis versi 10.3, microsoft excel dan data
Terdapat beberapa metode untuk angin.
menganalisis karakteristik gelombang laut di
suatu perairan yaitu pemodelan hidro-
awal pembangkit gelombang di laut dalam, kondisi rata-rata arah dan kecepatan
menarik garis lurus dari titik awal penentuan angin setiap musim (monsun) di Perairan
kearah mata angin utama dengan sudut 6° pada Kendari dan sekitarnya selama 5 tahun (2015-
setiap garis hingga membentur daratan dan 2019), terlihat adanya variasi arah dan
mengukur panjang fetch yang telah kecepatan angin di setiap musim. Pada musim
ditentukan. Secara geografi perairan kendari Barat, musim Peralihan I dan musim Peralihan
arah fetch efektif yang dapat membangkitkan II arah dominan berasal dari Timur Laut
gelombang laut adalah arah Timur Untuk dengan kecepatan angin 0-6 m/s, sedangkan
Memperoleh hasil data fetch rerata efektif pada musim Timur arah dominan berasal dari
digunakan persamaan 6 (Triatmodjo, 1999). Tenggara. Kecepatan angin pada musim Timur
……….(6) lebih tinggi bila dibanding dengan musim
Barat, musim Barat kecepatan angin tertinggi
Keterangan: yakni 6,0 m/s (12 knot), pada musim Timur
F eff = Fetch rerata efektif (Km) kecepatan angin tertinggi yakni 6,10 m/s (12
X = Panjang segmen fetch yang diukur knot). Dalam skala beaufort 1,6-3,3 akan
dari titik observasi gelombang ke timbul gelombang kecil, dan mulai terlihat
ujung akhir fetch puncak-puncak gelombang sedangkan
α = Deviasi pada kedua sisi dari arah kecepatan angin <5 m/s maka akan timbul
angin, dengan menggunakan gelombang dan puncak gelombang yang
pertambahan 6 sampai memutih. Gelombang yang terjadi di Perairan
Kendari dan sekitarnya merupakan gelombang
sudut sebesar 45 pada kedua sisi dari yang di bangkitkan oleh angin.
arah angin
Setelah menganalisis data angin dan
panjang fetch kemudian menganalisis
karakteristik gelombang yang terdiri dari:
Tinggi gelombang signifikan, tinggi
gelombang maksimum, periode gelombang
maksimum dan signifikan menggunakan
metode SMB (Sverdrup Munk Bretschneider)
yang merujuk pada persamaan 7 sampai 9.
= 0,0016 ………..(7)
= 0,2857 ………..(8)
= 68,80 ……….(9)
tinggi gelombang memiliki hubungan linier Perairan Kendari dan sekitarnya selama 5
dengan kecepatan angin (Smith dan Waseda, tahun (2015-2019) setiap musim. Secara
2008). Hal ini berlaku pada musim Timur umum tinggi gelombang signifikan berada
dimana memiliki distribusi frekuensi pada rentang 0,73-0,96 m dan tinggi
kecepatan angin tinggi (>3,80 m/s) dibanding gelombang maksimum berada pada rentang
tiga musim lainnya yang menghasilkan tinggi 2,38-2,73 m. Periode signifikan berada pada
gelombang signifikan tertinggi. rentang 1,08-1,34 detik dan periode
Untuk Perairan Kendari dan sekitarnya maksimum berada pada rentang 1,61-2,1 detik.
dihitung fetch efektif berdasarkan arah angin Hal ini menjelaskan bahwa gelombang
dominan yaitu Timur Laut. Hasil perhitungan Perairan Kendari dan sekitarnya merupakan
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3 dan gelombang yang dibangkitkan oleh angin.
Tabel 1. Menurut Kurnianto dkk (2017) gelombang
yang dibangkitkan oleh angin memiliki
Gambar 3. Penentuan Fetch Arah Timur periode gelombang 0-15 detik.
Menurut Rahayu (2000) menyatakan
gelombang dengan periode 0,2-9 detik disebut
dengan gelombang angin (wind waves) yang
ditimbulkan oleh angin, sedangkan gelombang
dengan periode 9-15 detik termasuk kedalam
gelombang alun (swell) yang ditimbulkan oleh
angin yang bertiup lama.
signifikan mengikuti pola angin. Hasil transisi karena terjadi pergantian dominasi
peramalan gelombang setiap musim berbeda- angin baratan menjadi angin timuran atau
beda hal ini disebabkan oleh arah dan sebaliknya.
kecepatan angin, lamanya angin bertiup Gelombang selalu menunjukkan
(durasi) dan jarak dimana angin bertiup atau sebuah ayunan air yang bergerak tanpa henti-
daerah pembangkit gelombang (fetch). Ada henti pada lapisan permukaan laut dan jarak
beberapa daerah/kawasan yang dangkal dalam keadaan sama sekali diam. Hembusan
sehingga menyebabkan gelombang pecah dan sepoi-sepoi menimbulkan pada cuaca yang
berkurangnya tinggi gelombang yang sampai tenang sekalipun sudah cukup untuk dapat
ke daerah pantai. Angkotasan dkk (2012) menimbulkan riak gelombang. Sebaliknya
menyatakan faktor utama yang mempengaruhi dalam keadaan dimana terjadi badai yang
tinggi gelombang yakni kecepatan dan arah besar dapat menimbulkan suatu gelombang
angin, lamanya angin bertiup, jarak di mana besar yang dapat mengakibatkan suatu
angin bertiup (fetch), faktor yang kerusakan hebat pada kapal-kapal atau daerah-
mempengaruhi tinggi gelombang ini daerah pantai (Hutabarat,1985).
menghasilkan tinggi gelombang yang berbeda.
Kombinasi ketiga faktor ini akan Tabel 2. Zona Bahaya Gelombang Laut Tipe
menghasilkan gelombang signifikan dan Kapal Nelayan
maksimum dengan tinggi yang berbeda. Zona Bahaya Gelombang
Semakin besar nilai-nilai dari faktor kecepatan Laut
Tipe
angin, durasi dan panjang fetch maka akan Bulan Perairan Kendari
Kapal
menghasilkan gelombang yang lebih tinggi. Timur
Gelombang dibangkitkan oleh angin di laut Laut Timur Tengara
lepas, pergolakan angin menyebabkan Januari ++++ +++ ++++
perubahan arah dan kecepatan gelombang serta Februari ++++ ++ ++++
karakteristik dari gelombang yang akan Maret ++++ +++ ++++
dibangkitkan. Ketika gelombang merambat April ++++ ++ +
Kapal Nelayan
menuju pantai, maka terjadi gelombang pecah Mei +++ +++ ++++
dimana arah dan ketinggian gelombang akan Juni ++++ ++++ ++++
mengalami perubahan akibat pengaruh
Juli ++++ ++++ ++++
gesekan dasar perairan.
Agustus ++++ +++ ++++
Tinggi gelombang maksimum terjadi
pada bulan Desember (Musim Barat), bulan September ++++ +++ ++++
Maret (Musim Peralihan I), bulan Juli (Musim Oktober ++++ +++ ++++
Timur), dan bulan September (Musim November ++++ ++++ ++++
Peralihan II). Menurut Istiyono dkk (2017) Desember ++++ ++++ ++++
rata-rata tinggi gelombang di Perairan Kendari
selama 12 bulan mencapai nilai tertinggi pada Tabel 3. Zona Bahaya Gelombang Laut Tipe
bulan Juli sebesar 0,25-3,0 meter. Gelombang Kapal Tongkang
tinggi terjadi pada musim timur pada saat Zona Bahaya Gelombang
angin berhembus dari arah Tenggara. Laut
Tipe Perairan Kendari
Notji (2015) menyatakan bahwa pada Kapal
Bulan
musim transisi atau peralihan pada periode Timur
Timur Tengara
Maret, April dan Mei (Peralihan I) dan Laut
September, Oktober, November (Peralihan II) Januari ++++ +++ ++++
umumnya tinggi gelombang rendah. Perairan
Februari ++++ ++ ++++
Kapal Tongkang
Februari + + +++
dalam hal ini ekosistem mangrove. Mitigasi
Maret + + ++ struktural berupa pembangunan dinding pantai,
April + + + pembangunan groin. Pendidikan dan pelatihan
Mei + + + kebencanaan terkhusus gelombang ekstrim.
Sosialisasi kegiatan pengurangan risiko
Juni + + ++
bencana dapat dilakukan dengan beberapa cara
Juli + + +++ yaitu Pemasangan papan informasi bahaya
Agustus + + ++ bencana gelombang ekstrim, Pemasangan
September + + +++ berita pada media cetak dan elektronik dan
Pemerintah Kota Kendari dalam hal ini badan
Oktober + + + penanggulangan bencana Kota Kendari dapat
November + + + bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk
Desember ++ + +++ melakukan kajian-kajian kebencanaan
khususnya gelombang ekstrim