Anda di halaman 1dari 8

Sapa Laut Mei 2022. Vol.

7(2): 105-112 E-ISSN 2503-0396

POLA TINGGI GELOMBANG LAUT DI PERAIRAN KENDARI DAN SEKITARNYA

Pattern Of Height Sea Waves In Kendari And Surrounding Waters

Asria Agustina Ansa1, Ratna Diyah Palupi2, A.Ginong Pratikino3*

Program Studi Oseanografi


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo
Jl.H.E.A Mokodompit Kampus Hijau Bumi Tridarma Anduonohu Kendari
*)
Email: asrin_ginong@uho.ac.id

Diterima: 21 Maret 2022; Disetujui: 18 Mei 2022

Abstrak
Gelombang laut merupakan salah satu parameter oseanografi. Gelombang yang dibangkitkan oleh angin merupakan
gelombang yang paling dominan terjadi di permukaan laut. Keberadaan gelombang laut di permukaan memengaruhi
hampir semua kegiatan di laut misalnya alur pelayaran, operasi pelabuhan, pengeboran minyak, sarana olahraga,
penangkapan ikan, desain bangunan pelabuhan serta menentukan transport sedimen yang terjadi di pantai dan perubahan
garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik gelombang laut (tinggi gelombang signifikan
dan maksimum). Penelitian ini menggunakan data berupa arah dan kecepatan angin selama 5 tahun (2015-2019) yang
diperoleh dari Stasiun Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Kelas II Kendari. Data angin dianalisis
menggunakan software Wrplot versi 8.0.2 dan disajikan dalam bentuk mawar angin. Selanjutnya data angin dikonversi
(peramalan) menjadi data gelombang menggunakan metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB). Hasil penelitian di
Perairan Kendari dan sekitarnya angin bertiup dominan berasal dari Timur Laut dan Tenggara yaitu Perairan Menui dan
Wawonii, yang terjadi pada musim Barat, musim Peralihan I, musim Timur dan musim Peralihan II dengan kecepatan
angin dominan 6,10 m/s (12 knot). Hasil peramalan gelombang laut signifikan di Perairan Kendari dan sekitarnya berada
pada rentang 0,73-0,96 m dan tinggi gelombang maksimum yaitu 2,73 m. Gelombang ekstrim terjadi pada musim Timur
yaitu bulan Juni-Juli dari arah tenggara yakni perairan Wawonii.

Kata Kunci: Angin, Gelombang lau, Perairan Kendari, SMB

Abstract
Ocean waves are one of the oceanographic parameters. The waves generated by the wind are the most dominant waves
at sea level. The existence of ocean waves on the surface affects almost all activities at sea, such as shipping lanes, port
operations, oil drilling, sports facilities, fishing, harbor building designs and determine sediment transport that occurs on
the coast and shoreline changes. This study aims to describe the characteristics of ocean waves (significant and
maximum wave height). This study uses data in the form of wind direction and speed for 5 years (2015-2019) obtained
from the Class II of Kendari Maritime Meteorology, Climatology and Geophysics Station (BMKG). Wind data were
analyzed using Wrplot software version 8.0. 2 and served in the form of a wind rose. Furthermore, the wind data is
converted (forecasting) into wave data using the method Sverdrup Munk Bretschneider(SMB). The results of the study in
the Kendari Waters and surrounding areas, the dominant wind blowing from the Northeast and Southeast, namely the
Menui and Wawonii waters, which occurred in the West season, Transitional season I, East season and Transitional
season II with a dominant wind speed of 6.10 m/s (12 knots). The results of forecasting significant sea waves in Kendari
and surrounding waters are in the range of 0.73-0.96 m and the maximum wave height is 2.73 m. Extreme waves occur in
the East season, namely June-July from the southeast, namely Wawonii waters.

Keywords: Wind, Sea Wave, Kendari Waters, SMB

Pendahuluan sehingga permukaan air yang semulanya


Gelombang adalah gerakan naik dan tenang akan terganggu dan timbul riak
turunnya air dengan arah tegak lurus gelombang di atas permukaan air. Apabila
permukaan air laut yang membentuk kecepatan angin bertambah, riak tersebut
kurva/grafik sinusoidal. Gelombang yang menjadi semakin besar, dan apabila angin
terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi berhembus terus akhirnya akan terbentuk
beberapa macam berdasarkan pembangkitnya gelombang. Semakin lama dan semakin kuat
yaitu pasang surut, letusan gunung berapi atau angin berhembus maka semakin besar
gempa di laut dan angin. Mekanisme gelombang yang terbentuk (Ramlan, 2012).
terjadinya gelombang oleh angin terjadi ketika Gelombang akibat angin merupakan
angin yang berhembus di atas permukaan air gelombang yang paling dominan terjadi di
akan memindahkan energinya ke air permukaan laut. Baik ditinjau dari frekuensi
(Triatmodjo, 1999). Kecepatan angin akan kejadian maupun energinya. Angin yang
menimbulkan tegangan pada permukaan laut, bertiup banyak menimbulkan gelombang yang

http://ojs.uho.ac.id/index.php/jsl
Sapa Laut Mei 2022. Vol.7(2): 105-112

beragam periode dan tinggi (energi). oseanografi dan peramalan menggunakan data
Berdasarkan periodenya dan gaya pengembali arah dan kecepatan angin. Data arah dan
yang bekerja, ragam gelombang akibat angin kecepatan angin dapat digunakan sebagai
bervariasi mulai gelombang kapiler hingga komponen utama untuk meramalkan
gelombang panjang. Gelombang gravitasi karakteristik gelombang laut di suatu perairan.
panjang biasanya dihasilkan oleh sistem badai. Angin merupakan salah satu faktor penting
Keberadaan gelombang angin di permukaan pembangkit gelombang laut (Yuwono dan
mempengaruhi hampir semua kegiatan di laut Kodoatie, 2004). Energi angin yang bekerja di
dan karena itu, selain informasi angin, permukaan laut akan mengalami sheltering
informasi tentang gelombang akibat angin effect yang disebabkan oleh pergerakan angin
merupakan bagian terpenting pelayanan dengan permukaan laut sehingga
informasi kelautan (Kurniawan, 2021). menyebabkan terjadinya variasi besaran
Ada dua istilah untuk menggambarkan gelombang laut yang acak (random waves) di
gelombang di laut yaitu "Sea wave" dan permukaan laut (Davis dan Dolan, 1993).
"Swell". Sea wave merupakan gelombang laut Perairan Kendari merupakan salah
yang masih berada di dalam pengaruh angin satu perairan yang berada di perairan Sulawesi
dan bentuknya sangat tidak teratur, swell Tenggara yang terdapat beberapa aktivitas
adalah gelombang yang lebih panjang dari sea nelayan, alur pelayaran kapal baik kapal kecil
wave dan sudah keluar dari pengaruh angin maupun kapal besar, fasilitas pelabuhan seperti
serta bentuknya sudah teratur. Swell dibentuk pelabuhan bungkutoko, pelabuhan wanci dan
oleh gelombang-gelombang frekuensi atau pelabuhan nusantara, dan aktivitas wisata
panjang gelombangnya hampir sama (Azis, bahari seperti wisata Pulau Bokori. Adanya
2006). fasilitas serta aktivitas yang penting tersebut
Gelombang dapat membentuk dan tentunya perlu didukung informasi tentang
merusak pantai dan berpengaruh pada kondisi dinamika perairan seperti salah
bangunan-bangunan pantai. Energi gelombang satunya adalah gelombang. Perilaku
akan membangkitkan arus dan memengaruhi gelombang tinggi dan tingkat kerawanannya di
pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus wilayah Sulawesi Tenggara umumnya dan
pantai (cross-shore) dan sejajar pantai wilayah penelitian khususnya saat ini belum
(longshore). Pada perencanaan teknis bidang dipahami dengan baik oleh karena itu perlu
teknik pantai, gelombang merupakan faktor dilakukan kajian tinggi gelombang dan sebaran
utama yang diperhitungkan karena akan pola angin berdasarkan angin musim.
menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada Tujuan dari penelitian ini adalah
bangunan pantai (Hasriyanti, 2015). mendapatkan arah dan kecepatan angin
Informasi gelombang maupun pola dominan yang membangkitkan gelombang
angin merupakan bagian terpenting untuk selama 5 tahun (2015-2019). Penelitian ini
informasi cuaca kelautan. Pada bulan-bulan juga bertujuan untuk mengetahui pola tinggi
tertentu terjadi gelombang tinggi sehingga gelombang laut (gelombang signifikan dan
mengakibatkan kecelakaan atau tenggelamnya gelombang maksimum) di Perairan Kendari
kapal yang menelan korban jiwa maupun harta dan sekitarnya.
benda, selain itu nelayan sulit melaut
dikarenakan gelombang tinggi (Ramlan, Bahan dan Metode
2012). Sering terjadinya gelombang tinggi Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
dapat mengganggu kelancaran transportasi laut Maret 2020-Juli 2021 di Perairan Kendari dan
antar pulau maupun antar negara yang sekitarnya yang meliputi tahap pengumpulan
berdampak pada kehidupan di darat, seperti data ex-situ, analisis pengolahan data dan
kelangkaan bahan pangan di beberapa pulau penyusunan hasil penelitian. Peta lokasi
kecil dan terganggunya berbagai aktivitas penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
pembangunan karena terlambatnya suplai Alat dan bahan yang digunakan dalam
bahan konstruksi atau bahan bangunan (Putri penelitian ini yaitu leptop, Wrplot versi 8.0.2,
dkk, 2016). arcgis versi 10.3, microsoft excel dan data
Terdapat beberapa metode untuk angin.
menganalisis karakteristik gelombang laut di
suatu perairan yaitu pemodelan hidro-

Pola Tinggi Gelombang Laut (Ansa, dkk) 106


Sapa Laut Mei 2022. Vol.7(2): 105-112

Koreksi dan konversi data angin


mengacu pada CEM (1984). Koreksi durasi
dapat diketahui menggunakan persamaan 1.
t1= 1609/uf detik………..(1)

Untuk menghitung U3600 maka digunakan


persamaan ………(2)
uf/u3600= c
Dengan nilai c adalah sebagai berikut :
C = 1,277+0,296 tanh( 0,9 log(45/t)) untuk
1<t1<3600 detik
C = -0,15logt1 +1,5334 untuk 3600<t1<36000
detik
Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
Selanjutnya menghitung ut
Data yang digunakan dalam penelitian ini Ut /u3600 = c …………..(3)
merupakan data sekunder yang diperoleh dari Keterangan:
AWS Rekayasa BMKG pada situs uf = kecepatan angin maksimum hasil koreksi
Http://202.90.199.132/aws-new/ Stasiun elevasi (m/s)
BMKG Maritim Kelas II Kendari berupa data ut = kecepatan angin rata-rata untuk durasi
arah dan kecepatan angin setiap 10 menit pada angin yang diinginkan (m/s)
tahun 2015-2019 di Perairan Kendari dan t = durasi waktu yang diinginkan (detik)
sekitarnya. Alat yang digunakan BMKG
untuk merekam data angin yaitu AWS Setelah mendapatkan nilai dari Ut maka di
(Automatic Weather Stations) yang umumnya lakukan pengoreksian terhadap stabilitas
dilengkapi dengan sensor, RTU (Remote dengan menggunakan persamaan 4.
Terminal Unit), komputer, unit LED display U = RT Ut ………….(4)
dan bagian-bagian lainnya yang dipasang pada Keterangan:
ketinggian 10 meter, jangkauan antara alat U =kecepatan angin setelah dikoreksi
perekam/pengukur arah dan kecepatan angin (m/s)
dengan lokasi penelitian sekitar 10 km. Ut = kecepatan angin sebelum dikoreksi
Selanjutnya data angin diunduh pada situs (m/s)
Http://202.90.199.132/aws-new/. Dari hasil RT = koefisien stabilitas (1,10)
analisis data angin diperoleh distribusi angin
tahunan (2015-2019) yang disajikan dalam Selanjutnya koreksi faktor tegangan
bentuk diagram yang disebut dengan mawar angin (wind stress factor ) yang dapat dihitung
angin (windrose). dari kecepatan angin, kecepatan angin
Data angin yang diperoleh dari BMKG dikonversikan pada faktor tegangan angin
tidak dapat langsung dikonversi ke data dengan menggunakan persamaan 5
gelombang, karena data yang di peroleh bukan (Triatmodjo, 1999).
data angin konstan yang setiap saat UA= 0,71 U1,23 ……………. (5)
kecepatannya selalu berubah meskipun Keterangan:
arahnya tetap sama. Asumsinya untuk U = Kecepatan angin dalam m/dt
meramalkan tinggi gelombang yaitu untuk UA = Faktor tegangan angin
kecepatan anginnya harus konstan. Maka di
lakukan pengoreksian terhadap durasi, Selanjutnya menghitung panjang fetch.
stabilitas dan faktor tegangan angin. Fetch adalah daerah pembangkit gelombang
laut yang dibatasi oleh daratan yang
Analisis Data mengelilingi laut tersebut. Daerah fetch adalah
Data angin ini diolah dengan daerah dengan kecepatan angin konstan.
menggunakan perangkat lunak Wrplot view Sedangkan jarak fetch merupakan jarak tanpa
8.0.2 untuk memvisualisasikan data arah dan rintangan dimana angin sedang bertiup.
kecepatan angin dalam bentuk mawar angin Penentuan panjang fetch menggunakan
(windrose). bantuan peta RGB dengan menentukan titik

Pola Tinggi Gelombang Laut (Ansa, dkk) 107


Sapa Laut Mei 2022. Vol.7(2): 105-112

awal pembangkit gelombang di laut dalam, kondisi rata-rata arah dan kecepatan
menarik garis lurus dari titik awal penentuan angin setiap musim (monsun) di Perairan
kearah mata angin utama dengan sudut 6° pada Kendari dan sekitarnya selama 5 tahun (2015-
setiap garis hingga membentur daratan dan 2019), terlihat adanya variasi arah dan
mengukur panjang fetch yang telah kecepatan angin di setiap musim. Pada musim
ditentukan. Secara geografi perairan kendari Barat, musim Peralihan I dan musim Peralihan
arah fetch efektif yang dapat membangkitkan II arah dominan berasal dari Timur Laut
gelombang laut adalah arah Timur Untuk dengan kecepatan angin 0-6 m/s, sedangkan
Memperoleh hasil data fetch rerata efektif pada musim Timur arah dominan berasal dari
digunakan persamaan 6 (Triatmodjo, 1999). Tenggara. Kecepatan angin pada musim Timur
……….(6) lebih tinggi bila dibanding dengan musim
Barat, musim Barat kecepatan angin tertinggi
Keterangan: yakni 6,0 m/s (12 knot), pada musim Timur
F eff = Fetch rerata efektif (Km) kecepatan angin tertinggi yakni 6,10 m/s (12
X = Panjang segmen fetch yang diukur knot). Dalam skala beaufort 1,6-3,3 akan
dari titik observasi gelombang ke timbul gelombang kecil, dan mulai terlihat
ujung akhir fetch puncak-puncak gelombang sedangkan
α = Deviasi pada kedua sisi dari arah kecepatan angin <5 m/s maka akan timbul
angin, dengan menggunakan gelombang dan puncak gelombang yang
pertambahan 6 sampai memutih. Gelombang yang terjadi di Perairan
Kendari dan sekitarnya merupakan gelombang
sudut sebesar 45 pada kedua sisi dari yang di bangkitkan oleh angin.
arah angin
Setelah menganalisis data angin dan
panjang fetch kemudian menganalisis
karakteristik gelombang yang terdiri dari:
Tinggi gelombang signifikan, tinggi
gelombang maksimum, periode gelombang
maksimum dan signifikan menggunakan
metode SMB (Sverdrup Munk Bretschneider)
yang merujuk pada persamaan 7 sampai 9.

= 0,0016 ………..(7)

= 0,2857 ………..(8)

= 68,80 ……….(9)

Hasil dan Pembahasan Gambar 2. Mawar Angin:(a) Musim Barat, (b)


Gambar 2 menunjukan distribusi angin Musim Peralihan I, (c) Musim Timur, (d)
rata-rata setiap 10 menit di Perairan Kendari Musim Peralihan II
dan sekitarnya, pada musim Barat, musim Berdasarkan hasil pengolahan data
Peralihan I, musim Timur dan musim angin diperoleh tinggi dan periode gelombang
Peralihan II dari tahun 2015 hingga 2019. signifikan pada setiap musim (Gambar 4 dan
Untuk mempermudah dalam menganalisis data 5). Musim Timur memiliki tinggi dan periode
angin, mawar angin yang digunakan dalam gelombang signifikan tertinggi dibanding
penellitian ini hanya menampilkan delapan musim Barat, musim Peralihan I dan Peralihan
arah mata angin. Berdasarkan penenlitian II. Jika data tersebut dihubungkan dengan
terdapat tiga arah mata angin dominan untuk distribusi kecepatan angin dengan asumsi
masing-masing musim durasi dan fetch angin yang konstan. Nilai

Pola Tinggi Gelombang Laut (Ansa, dkk) 108


Sapa Laut Mei 2022. Vol.7(2): 105-112

tinggi gelombang memiliki hubungan linier Perairan Kendari dan sekitarnya selama 5
dengan kecepatan angin (Smith dan Waseda, tahun (2015-2019) setiap musim. Secara
2008). Hal ini berlaku pada musim Timur umum tinggi gelombang signifikan berada
dimana memiliki distribusi frekuensi pada rentang 0,73-0,96 m dan tinggi
kecepatan angin tinggi (>3,80 m/s) dibanding gelombang maksimum berada pada rentang
tiga musim lainnya yang menghasilkan tinggi 2,38-2,73 m. Periode signifikan berada pada
gelombang signifikan tertinggi. rentang 1,08-1,34 detik dan periode
Untuk Perairan Kendari dan sekitarnya maksimum berada pada rentang 1,61-2,1 detik.
dihitung fetch efektif berdasarkan arah angin Hal ini menjelaskan bahwa gelombang
dominan yaitu Timur Laut. Hasil perhitungan Perairan Kendari dan sekitarnya merupakan
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3 dan gelombang yang dibangkitkan oleh angin.
Tabel 1. Menurut Kurnianto dkk (2017) gelombang
yang dibangkitkan oleh angin memiliki
Gambar 3. Penentuan Fetch Arah Timur periode gelombang 0-15 detik.
Menurut Rahayu (2000) menyatakan
gelombang dengan periode 0,2-9 detik disebut
dengan gelombang angin (wind waves) yang
ditimbulkan oleh angin, sedangkan gelombang
dengan periode 9-15 detik termasuk kedalam
gelombang alun (swell) yang ditimbulkan oleh
angin yang bertiup lama.

Gambar 4. Grafik Tinggi Gelombang


Signifikan Dan Maksimum

Tabel 1. Perhitungan fetch Arah Timur


Sudut cosα Xi(km) Xi Cosα(Km)
42 0,74 0,43 0,32
36 0,81 0,66 0,53
30 0,87 4,03 3,49 Gambar 5. Grafik Periode Signifikan dan
24 0,91 14,33 13,09 Maksimum
18 0,95 4,35 4,14
12 0,98 4,71 4,60
6 0,99 6,49 6,46
0 1,00 6,81 6,81
-6 0,99 397,40 395,22
-12 0,98 384,15 375,75
-18 0,95 5,62 5,35
Hasil peramalan tinggi dan periode
-24 0,91 5,14 4,70
gelombang signifikan berbeda-beda setiap
-30 0,87 1,81 1,57 musim. Gelombang signifikan tertinggi terjadi
-36 0,81 1,47 1,19 pada musim Timur dengan tinggi gelombang
-42 0,74 1,27 0,94 0,96 m dan memiliki periode signifikan 1,1
Total(∑) 13,51 838,66 824,16 detik. Pola pergerakan datangnya gelombang
mengikuti pola pergerakan angin pada musim
Dari data tersebut diperoleh fetch efektif barat, musim peralihan I dan musim peralihan
di Perairan Kendari dan sekitarnya 60,999 km II arah dominan berasal dari Timur Laut yaitu
(6099,9 m). Berdasarkan Gambar 4 dan 5 yang Perairan Menui sedangkan pada musim Timur
menyajikan kondisi rata-rata tinggi gelombang berasal dari arah Tenggara yaitu Perairan
(signifikan dan maksimum) dan periode Wawonii. Hal ini sesuai dengan pernyataan
gelombang (signifikan dan maksimum) di Wicaksana dkk (2015) propagasi gelombang

Pola Tinggi Gelombang Laut (Ansa, dkk) 109


Sapa Laut Mei 2022. Vol.7(2): 105-112

signifikan mengikuti pola angin. Hasil transisi karena terjadi pergantian dominasi
peramalan gelombang setiap musim berbeda- angin baratan menjadi angin timuran atau
beda hal ini disebabkan oleh arah dan sebaliknya.
kecepatan angin, lamanya angin bertiup Gelombang selalu menunjukkan
(durasi) dan jarak dimana angin bertiup atau sebuah ayunan air yang bergerak tanpa henti-
daerah pembangkit gelombang (fetch). Ada henti pada lapisan permukaan laut dan jarak
beberapa daerah/kawasan yang dangkal dalam keadaan sama sekali diam. Hembusan
sehingga menyebabkan gelombang pecah dan sepoi-sepoi menimbulkan pada cuaca yang
berkurangnya tinggi gelombang yang sampai tenang sekalipun sudah cukup untuk dapat
ke daerah pantai. Angkotasan dkk (2012) menimbulkan riak gelombang. Sebaliknya
menyatakan faktor utama yang mempengaruhi dalam keadaan dimana terjadi badai yang
tinggi gelombang yakni kecepatan dan arah besar dapat menimbulkan suatu gelombang
angin, lamanya angin bertiup, jarak di mana besar yang dapat mengakibatkan suatu
angin bertiup (fetch), faktor yang kerusakan hebat pada kapal-kapal atau daerah-
mempengaruhi tinggi gelombang ini daerah pantai (Hutabarat,1985).
menghasilkan tinggi gelombang yang berbeda.
Kombinasi ketiga faktor ini akan Tabel 2. Zona Bahaya Gelombang Laut Tipe
menghasilkan gelombang signifikan dan Kapal Nelayan
maksimum dengan tinggi yang berbeda. Zona Bahaya Gelombang
Semakin besar nilai-nilai dari faktor kecepatan Laut
Tipe
angin, durasi dan panjang fetch maka akan Bulan Perairan Kendari
Kapal
menghasilkan gelombang yang lebih tinggi. Timur
Gelombang dibangkitkan oleh angin di laut Laut Timur Tengara
lepas, pergolakan angin menyebabkan Januari ++++ +++ ++++
perubahan arah dan kecepatan gelombang serta Februari ++++ ++ ++++
karakteristik dari gelombang yang akan Maret ++++ +++ ++++
dibangkitkan. Ketika gelombang merambat April ++++ ++ +
Kapal Nelayan

menuju pantai, maka terjadi gelombang pecah Mei +++ +++ ++++
dimana arah dan ketinggian gelombang akan Juni ++++ ++++ ++++
mengalami perubahan akibat pengaruh
Juli ++++ ++++ ++++
gesekan dasar perairan.
Agustus ++++ +++ ++++
Tinggi gelombang maksimum terjadi
pada bulan Desember (Musim Barat), bulan September ++++ +++ ++++
Maret (Musim Peralihan I), bulan Juli (Musim Oktober ++++ +++ ++++
Timur), dan bulan September (Musim November ++++ ++++ ++++
Peralihan II). Menurut Istiyono dkk (2017) Desember ++++ ++++ ++++
rata-rata tinggi gelombang di Perairan Kendari
selama 12 bulan mencapai nilai tertinggi pada Tabel 3. Zona Bahaya Gelombang Laut Tipe
bulan Juli sebesar 0,25-3,0 meter. Gelombang Kapal Tongkang
tinggi terjadi pada musim timur pada saat Zona Bahaya Gelombang
angin berhembus dari arah Tenggara. Laut
Tipe Perairan Kendari
Notji (2015) menyatakan bahwa pada Kapal
Bulan
musim transisi atau peralihan pada periode Timur
Timur Tengara
Maret, April dan Mei (Peralihan I) dan Laut
September, Oktober, November (Peralihan II) Januari ++++ +++ ++++
umumnya tinggi gelombang rendah. Perairan
Februari ++++ ++ ++++
Kapal Tongkang

dengan kecepatan angin tinggi umumnya


gelombang laut tinggi dan perairan dengan Maret ++++ +++ ++++
kecepatan rendah umumnya gelombang laut April ++++ ++ +
rendah. Perubahan angin musim (musim Barat Mei +++ +++ ++++
dan musim Timur serta musim transisi
keduanya) mengakibatkan perubahan Juni ++++ +++ ++++
lingkungan perairan dalam satu kawasan. Juli +++ ++++ ++++
Umumnya kondisi air laut tenang pada masa

Pola Tinggi Gelombang Laut (Ansa, dkk) 110


Sapa Laut Mei 2022. Vol.7(2): 105-112

Agustus ++++ +++ ++++ Keterangan :


+ : Bahaya Sangat Rendah
September +++ +++ ++++
++ : Bahaya Rendah
Oktober ++++ +++ ++++ +++ : Bahaya Sedang
November ++++ +++ ++++ ++++ : Bahaya Tinggi
Desember ++++ ++++ ++++
Berdasarkan Tabel 2 sampai 5 risiko
Tabel 4. Zona Bahaya Gelombang Laut Tipe ancaman tinggi gelombang pada lokasi
Kapal Ferry penelitian untuk kapal nelayan zona Timur
Zona Bahaya Gelombang Laut dan Tenggara masuk kategori level risiko
Laut tinggi, yang terjadi pada setiap bulan selama
Tipe
Bulan Perairan Kendari periode 12 bulan sedangkan zona Timur untuk
Kapal risiko tinggi terjadi hanya pada bulan Juni-Juli
Timur
Laut Timur Tengara
dan November-Desember. Pada tipe kapal
tongkang risiko ancaman tinggi dominan
Januari ++ + ++ terjadi pada zona Timur Laut dan Tenggara,
Februari ++ + +++ pada tipe kapal ferry risiko ancaman dalam
Maret ++ + +++ kategori tinggi yaitu pada zona Tenggara tetapi
hanya terjadi pada bulan Juni-Juli, September
April ++ + +
dan Desember, sedangkan untuk tipe kapal
Mei + + ++ ukuran besar (kapal kargo, kapal pesiar) masih
Kapal Ferry

Juni ++ + ++++ dalam kategori level sedang.


Juli ++ ++ ++++ Hasil penelitian Zaenuddin (2020)
karakteristik pola angin dan tinggi gelombang
Agustus ++ ++ +++ di wilayah Pelayanan Stasiun Meteorologi
September ++ ++ ++++ Maritim Kendari memberikan informasi
Oktober ++ + ++ bahwa pada periode Juni, Juli, Agustus
(musim timur) umumnya gelombang tinggi
November ++ ++ ++
dan angin kencang terjadi di wilayah perairan
Desember +++ ++ ++++ Bau-Bau bagian Selatan, Perairan Wakatobi,
Perairan Menui Kendari bagian Timur
Tabel 5. Zona Bahaya Gelombang Laut Tipe (Perairan Kendari), dan laut Banda Timur
Kapal Ukuran Besar Sultra yang merupakan wilayah perairan yang
Zona Bahaya Gelombang rawan terjadi kecelakan yang diakibatkan oleh
Tipe Laut gelombang tinggi.
Kapal Bulan Perairan Kendari Untuk menangkal datangnya bencana
Timur gelombang ekstrim atau mitigasi
Timur Tengara
Laut bencana.Mitigasi yang dilakukan terdiri dari
Januari + + + mitigasi struktural dan non struktural berupa
penanaman dan rehabilitasi vegetasi pesisir
Kapal Ukuran Besar (Kargo & Pesiar)

Februari + + +++
dalam hal ini ekosistem mangrove. Mitigasi
Maret + + ++ struktural berupa pembangunan dinding pantai,
April + + + pembangunan groin. Pendidikan dan pelatihan
Mei + + + kebencanaan terkhusus gelombang ekstrim.
Sosialisasi kegiatan pengurangan risiko
Juni + + ++
bencana dapat dilakukan dengan beberapa cara
Juli + + +++ yaitu Pemasangan papan informasi bahaya
Agustus + + ++ bencana gelombang ekstrim, Pemasangan
September + + +++ berita pada media cetak dan elektronik dan
Pemerintah Kota Kendari dalam hal ini badan
Oktober + + + penanggulangan bencana Kota Kendari dapat
November + + + bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk
Desember ++ + +++ melakukan kajian-kajian kebencanaan
khususnya gelombang ekstrim

Pola Tinggi Gelombang Laut (Ansa, dkk) 111


Sapa Laut Mei 2022. Vol.7(2): 105-112

Kesimpulan Hutabarat S dan Stewart M, Evans. 1984.


Adapun simpulan dalam penelitian ini Pengantar Oseanografi. Jakarta:
yaitu arah angin dominan berasal dari arah Universitas Indonesia Press.
Timur Laut, Timur dan Tenggara dengan Istiyono, A., Muliddin., Iskandar, A.2017.
kecepatan angin dominan sebesar 6,10 m/s. Analisis Tinggi Gelombang Laut di
Tinggi gelombang signifikan di perairan Perairan Sulawesi Tenggara dan Laut
kendari dan sekitarnya berkisar 0,73-0,96 m. Banda Ditinjau dari Perspektif
Tinggi gelombang maksimum 2,38-2,73 m. Dinamika Meteorologi. UHO. Jurnal
Pola Arah datangnya gelombang berasal dari Geografi Aplikasi dan Teknologi.1, No
Timur Laut yakni perairan Menui, Timur yakni 2.
Laut Banda dan Tenggara yaitu Perairan Kurnianto,A.,Sugianto,D.N., Purwanto.2017.
Wawonii. Gelombang ekstrim terjadi pada Kajian Karakteristik Gelombang di
bulan Juni-Juli (musim Timur) Pantai Kejawan Cirebon. Semarang.
UNDIP. Jurnal Oseanografi.
Ucapan Terimaksih Kurniawan,R.2012. Karakteristik Gelombang
Ucapan terimaksih Penulis sampaikan Laut dan Daerah Rawan Gelombang
kepada pihak BMKG Maritim Kelas II Tinggi Di Perairan Indonesia.Depok.
Kendari atas fasilitas serta sarana dan Universitas Indonesia.
prasarana yang diberikan selama penelitian ini Noitji.A.2015. Laut Nusantara. Djambatan.
berlangsung. Jakarta.
Putri, D.M., Tarigan, A. Perwira Mulia. 2017.
DAFTAR PUSTAKA Analisis Tinggi Gelombang Yang
Angkotasan,A.M.,Nurjaya,W.,Natih,N.M.N.20 Dibangkitkan Oleh Angin Untuk
12. Analisis Perubahan Garis Pantai Di Pelabuhan Belawak. USU. Medan.
Pantai Barat Daya Pulau Ternate Rahayu,F.2000.Kondisi Gelombang dan
Provinsi Maluku Utara. Ternate. Pengaruh Terhadap Pergerakan
Teknologi Perikanan Dan Kelautan. Sedimen di Perairan Pantai
Azis, M.F.2006. Gerak Air Dilaut. LIPI. Yogyakarta-Cilacap Pada Bulan April-
Jurnal Oseanografi. XXXI (4):9-21. Mei 1999.IPB.
Davis ER, Dolan R. 1993. These cyclonic Ramlan.2012. Variabilitas Gelombang Laut Di
storms batter the east coast from Laut Jawa dan Selatan Karimata
October through April, yet their Ditinjau Dari Perspektif Dinamika
destructive potential remains among Meteorologi. UI. Depok.
the most difficult to predict. J. Smith, T. L. dan T. Waseda. 2008. Wind Wave
American Science. 81: 428-439. Growth at Short Fetch. Journal of
Departemen of the Army.1984. Coastal Physical Oceanography. 38:1597-
Engineering Manual. US Army Corps 1606.
of Engineers. Sugianto,D.N.,Ismanto,A.,Ferawati,A.2016.An
Departemen of the Army.1984. Shore alisis Transformasi dan Spektrum
Protection Manual. US Army Corps of Gelombang di Perairan Balogan Jawa
Engineers. barat. Semarang.UNDIP.
Fauzia, R. 2015. Peramalan Ketinggian Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Beta
Gelombang Berdasarkan Kecepatan Offset. Yogyakarta.
Angin Dengan Metode Fungsi Wicaksana,S.,Soflan,I.,Pranowo,W.2015.Kara
Transfer Dan Adaptive Neuro Fuzzy kteristik gelombang Signifikan di Selat
Inference System(Anfis). Surabaya. Karimata dan Laut Jawa Berdasarkan
Institut Teknologi Sepuluh November. Rerata Angin 9 Tahun (2005-2013).
Hasriyanti. 2015. Tipe Gelombang dan Pasang Jakarta.OMNI-AKUATIK.
Surut di Perairan Pulau Dutungan Zaenuddin.2020.Karakteristik Gelombang
Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Laut di Wilayah Pelayanan Stasiun
Makassar. Universitas Negeri Meteorologi Maritim Kendari.
Makassar. Jurnal Sainsmat.15(1):14- Tangerang Selatan. STMKG.
27.

Pola Tinggi Gelombang Laut (Ansa, dkk) 112

Anda mungkin juga menyukai