Anda di halaman 1dari 3

Sedimentasi sangat dipengaruhi oleh kondisi oseanografi perairan.

karakteristik arus di lokasi penelitian menunjukkan kisaran yang relatif kecil.


Karakteristik gelombang menunjukkan kecenderungan semakin besar pada setiap
minggunya.Pola gelombang harian menunjukkan kecenderungan stabil sepanjang
hari, dengan kisaran perubahan tinggi gelombang yang sangat kecil. Gelombang
yang dianalisa merupakan gelombang yang dibangkitkan oleh angin, sehingga
gelombang ini adalah tipe gelombang permukaan. Sehingga, besar kecil dan
lamanya angin yang berhembus menjadi penentu utama tinggi gelombang yang
terbentuk (Triatmodjo, 1999). Kecepatan angin di Selat Madura relatif kecil
(Siswanto, 2010; Yulianti, 2011), sehingga gelombang yang terbentuk juga tidak
signifikan. Gelombang diduga berpengaruh pada sebaran konsentrasi Total
Suspended Solid (TSS), khususnya di profil permukaan. Perbedaan nilai pasang
dan surut relatif tidak terlalu besar, berkisar 50 cm. Pasang surut diduga
berpengaruh pada sebaran konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) (Siswanto,
2012a).

Pembahasan

Parameter oseanografi perlu diperhitungkan dalam perhitungan kelayakan


pembangunan pemanfaatan energi laut untuk dijadikan energi terbaharukan.
Beberapa parameter oseanografi yang penting, diantaranya suhu, salinitas, arus,
pasang surut dan gelombang. Ada beberapa factor yang menjadi pembangkit
beberapa parameter oseanografi tersebut, diantaranya adalah angin. Angin
merupakan salah satu faktor yang dapat membangkitkan arus di perairan laut
terutama arus permukaan. Pola angin mempengaruhi terbentuknya arus dan
gelombang. Kecepatan dan arah angin Selat Madura diduga tidak terlalu
mempengaruhi kondisi perairan karena kecenderungan kecepatan angin di
Suramadu yang tidak terlalu cepat. Sementara itu, pada kawasan tersebut memiliki
pasang surut campuran condong ke harian ganda.

Selat Madura memiliki potensi sumberdaya yang cukup untuk


menghasilkan energi. Kecepatan arus maksimal selama pengukuran insitu adalah
sebesar 1,3 m/s dengan rata-rata kecepatan arus insitu sebesar 0,47 m/s dan total
daya listrik yang dihasilkan PLTAL sebesar 10.864 watt. Potensi sumber energi
arus laut tersebut memungkinkan untuk dikembangkan, akan tetapi membutuhkan
modifikasi teknologi PLTAL agar efisien secara teknis.
Daftar Pustaka
Firdaus, A. M. dan Kusumastanto, T. 2014. Analisis Kelayakan Teknis dan
Finansial Pengembangan Energi Arus Laut di Selat Madura. Jurnal
Aplikasi Manajemen., 12(3):512-520

Luhur, E.S., Muhartono, R., Suryawati, S.H. 2013. Analisis Finansial


Pengembangan Energi Laut di Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi
Kelautan dan Perikanan. 8(1):25–37.

Siswanto, A. D. 2010. Analisa sebaran total suspended solid (TSS) di perairan


pantai Kabupaten Bangkalan Pasca Jembatan Suramadu. Jurnal
Kelautan, 2(2):16-20.

Siswanto, A. D. 2012a. Karakteristik pasang surut di perairan Selat Madura Pasca


Jembatan Suramadu. Prosiding Seminar Nasional Pertanian,
Universitas Trunojoyo Madura.

Siswanto, A. D. dan Nugraha, W. A. 2014. Studi Parameter Oseanografi di


Perairan Selat Madura Kabupaten Bangkalan. Jurnal Kelautan.,
7(1):45-49.

Triatmodjo, B. 1999. Teknik pantai. Beta offshet. Yogyakarta. 397 hlm.

Yulianti, D. 2011. Kajian pengaruh gelombang pecah terhadap transpor sedimen


sepanjang pantai (Longshore Sediment Transport) di perairan
Surabaya. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Trunojoyo
Madura.

Anda mungkin juga menyukai