Anda di halaman 1dari 7

Tugas

UJIAN AKHIR FISIKA MATEMATIKA


POLA DAN ARAH ARUS PULAU KERUMPUTAN DAN SEKITARNYA
MENGGUNAKAN MODEL SMS DENGAN PERSAMAAN KONTINUITAS DAN
PERSAMAAN MOMENTUM

OLEH

NAMA : RIWAN AULIA


STAMBUK : I1F119008

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


JURASAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Menurut Janhidros

(2006), luas wilayah daratan Indonesia ± 2.012.402 km2 dan luas perairannya ±

5.877.879 km2 . Hal ini mengindikasikan bahwa daerah perairan Indonesia lebih luas

daripada daerah daratan. Untuk itu, pengetahuan mengenai kelautan menjadi sangat

penting untuk dipelajari dan diteliti, di antaranya adalah fenomena fisik air laut berupa

arus.

Arus adalah gerakan mengalir suatu massa air yang disebabkan oleh tiupan angin,

perbedaan densitas, atau pergerakan gelombang panjang. Pada masa sekarang ini arus

laut banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang menunjang kehidupan manusia.

Akan tetapi, penelitian tentang arus laut itu sendiri masih sedikit dilakukan terutama di

wilayah perairan Indonesia. Arus Laut Permukaan merupakan gerakan massa air yang

disebabkan oleh angin yang berhembus di permukaan laut pada kedalaman kurang dari

200 m yang berpindah dari satu tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat lain yang

bertekanan udara rendah yang sangat luas dan terjadi pada seluruh lautan di dunia

(Gross,M.G, 1990)

Pemahaman mengenai hidrolika pantai atau dinamika gelombang dikawasan

pantai adalah merupakan suatu hal yang penting dalam merencanakan suatu bangunan

pantai. Berbagai informasi mengenai kondisi gelombang diperairan pantai antara lain

tinggi gelombang, arus littoral dan sebagainya merupakan parameter penting dalam

merencanakan suatu bangunan pantai. Sehubungan dengan hal itu maka diperlukan suatu

model dinamika gelombang dikawasan pantai yang sekiranya dapat menggambarkan

berbagai perilaku gelombang diperairan pantai. Arus adalah proses pergerakan massa air
menuju kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air.

Gerakan tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa

faktor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari

satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal

(gerakan ke samping).

Surface Modeling System (SMS) adalah salah satu software untuk pemodelan

lingkungan dengan model satu, dua atau tiga dimensi yang dikembangkan oleh

Environmental Modeling Research Laboratory (EMRL) di Bringham Young University

(lebih dikenal dengan Engineering Computer Graphics Laboratory) bekerjasama dengan

the U.S. Army Corps of Engineers Waterways Experiment Station (USACE-WES), dan

the U.S. Federal Highway Administration (FHWA). Pemodelan numerik akan dihitung

dengan berbagai informasi yang dapat diaplikasikan kedalam Surface Modeling System.

Pada prinsipnya, aplikasi ini akan memodelkan hidrodinamika pada daerah perairan

termasuk di dalamnya perhitungan pasang surut dan kecepatan aliran untuk permasalahan

perairan dangkal. Dalam pemodelannya dilengkapi dengan dua model yaitu model steady

dan model dinamis. Selain itu, aplikasi tambahan yang juga termasuk dalam Surface

Modeling System adalah model dari perpindahan intrusi air laut, sedimen transport (baik

yang scouring atau depositan), disperse energy gelombang, propertis gelombang (arah,

amplitudo).

Pantai merupakan daerah ditepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang

tertinggi dan air surut terendah. Kerusakan pantai dapat diakibatkan oleh gerakan angin,

arus sehingga terjadi bangkitan gelombang dan dapat menyebabkan terjadinya perubahan

garis pantai. Pada kecamatan Amurang, terdapat sebuah instansi pemerintah yaitu PLTU
II yang dibangun sejak tahun 2007 di pantai moinit. PLTU ini merupakan pembangkit

listrik terbesar yang memasok kebutuhan di Sulawesi Utara dan Gorontalo. Perubahan

garis pantai umumnya disebabkan tidak saja oleh faktor alam tetapi juga akibat kegiatan

manusia antara lain adalah kegiatan pembangunan pelabuhan, pertambangan,

pengerukan, perusakan vegetasi pantai, pertambakan, perlindungan pantai, reklamasi

pantai, dan kegiatan wisata pantai. Saat ini, PLTU II Amurang mengalami kerusakan

pada sistem pendingin yang diakibatkan penumpukan sedimen yang terbawa arus air laut.

Berdasarkan permasalahan ini, maka dibutuhkan penelitian berupa studi kasus tentang

pemodelan arah arus air laut di pantai moinit. Pola arus pasang surut pada Teluk

Amurang yang menjadi obyek studi dipengaruhi oleh keberadaan arah arus global karena

perbedaan sifat fisik dan kondisi geografis Samudera Pasifik dan Samudera Hindia yang

disebut dengan Arus Lintas Indonesia. Pemodelan Arus dengan Software SMS.

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat di jadikan acuan dalam

melakukan suatu pendugaaan pola dan arah arus Di Pulau kerumputan dan sekitarnya

menggunakan model SMS dengan persamaan kontinuitas dan persamaan momentum

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pola dan arah arus Di Pulau kerumputan dan sekitarnya

menggunakan model SMS dengan persamaan kontinuitas dan persamaan momentum.


C. METODE PENYELESAIAN

Persamaan kontinuitas yaitu apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa

dengan luas penampang A dan kecepatan aliran fluidanya v , maka banyaknya fluida

( volume ) yang mengalir melalui penampang tersebut tiap satuan waktu dinamakan debit

. dalm persamaan debit dinyatakan sebagai berikut :

Q=Av Dan Q=V/t


Persamaan momentum dalam aliran fluida mempunyai momentum. Oleh karena

kecepatan aliran berubah baik dalam besarannya maupun arahnya, maka momentum

partikel-partikel fluida juga akan berubah .

Momentum = Partikel Massa (m) X Kecepatan (v)

Menurut hukun Newtom II, diperlukan gaya untuk menghasilkan perubahan

tersebut yang sebanding dengan besarnya kecepatan perubahan momentum

Pola dan kecepatan arus pasang surut ini dianalisis berdasarkan model SMS

(Surface Modeling System). Model SMS menggunakan persamaan kontinuitas dan

persamaan momentum dengan perata-rataan kedalaman dalam memodelkan pola dan

kecepatan arus pasut. Penyelesaian persamaan tersebut menggunakan pendekatan metode

beda hingga (finite difference). Dari hasil model tersebut diperoleh empat bentuk pola

arus pasang surut yang terjadi di perairan Pulau Kerumputan dan sekitarnya yakni pola

arus saat maksimum, pola arus pasang surut saat menuju pasang, pola arus saat minimum

dan pola arus pasang surut saat menuju surut (Gambar1 )


D. HASIL

Gambar 1 pola dan arah arus Di Pulau kerumputan dan sekitarnya

Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan bahwa saat mencapai pasang maksimum, arus

bergerak dari utara menuju selatan dan dari arah timur memasuki pantai (menuju barat)

dengan kecepatan maksimum mencapai 0,266 m/s. Demikian halnya juga dengan arah

pada saat menuju pasang kecepatan maksimum mencapai 0,604 m/s. Kondisi yang

berbeda terjadi pada saat surut dan menuju surut, dimana arah arus bergerak dari barat

menuju timur (meninggalkan pantai), dengan kecepatan masing-masing 0,128 m/s dan

0,214 m/s.

E. KESIMPULAN

Hasil pola arus menunjukkan bahwa pengaruh arus Selat Makassar yang dominan

bergerak ke selatan sangat berpengaruh terhadap pola arus yang terjadi di perairan

Gugusan Pulau Laut Kepulauan. Hasil ini juga ditunjukkan oleh adanya sedimen dasar

yang di dominasi oleh pasir berlumpur yang berasal dari wilayah utara terutama dari
Selat Sebuku (Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Kalsel, 2015). Pengukuran saat

penelitian didapatkan kecepatan arus rata-rata 0,10 m/s dengan arah arus cenderung ke

utara atau ke daratan utama Pulau Laut Kabupaten Kotabaru

Anda mungkin juga menyukai