OLEH
(2006), luas wilayah daratan Indonesia ± 2.012.402 km2 dan luas perairannya ±
5.877.879 km2 . Hal ini mengindikasikan bahwa daerah perairan Indonesia lebih luas
daripada daerah daratan. Untuk itu, pengetahuan mengenai kelautan menjadi sangat
penting untuk dipelajari dan diteliti, di antaranya adalah fenomena fisik air laut berupa
arus.
Arus adalah gerakan mengalir suatu massa air yang disebabkan oleh tiupan angin,
perbedaan densitas, atau pergerakan gelombang panjang. Pada masa sekarang ini arus
laut banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang menunjang kehidupan manusia.
Akan tetapi, penelitian tentang arus laut itu sendiri masih sedikit dilakukan terutama di
wilayah perairan Indonesia. Arus Laut Permukaan merupakan gerakan massa air yang
disebabkan oleh angin yang berhembus di permukaan laut pada kedalaman kurang dari
200 m yang berpindah dari satu tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat lain yang
bertekanan udara rendah yang sangat luas dan terjadi pada seluruh lautan di dunia
(Gross,M.G, 1990)
pantai adalah merupakan suatu hal yang penting dalam merencanakan suatu bangunan
pantai. Berbagai informasi mengenai kondisi gelombang diperairan pantai antara lain
tinggi gelombang, arus littoral dan sebagainya merupakan parameter penting dalam
merencanakan suatu bangunan pantai. Sehubungan dengan hal itu maka diperlukan suatu
berbagai perilaku gelombang diperairan pantai. Arus adalah proses pergerakan massa air
menuju kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air.
Gerakan tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa
faktor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari
satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal
(gerakan ke samping).
Surface Modeling System (SMS) adalah salah satu software untuk pemodelan
lingkungan dengan model satu, dua atau tiga dimensi yang dikembangkan oleh
the U.S. Army Corps of Engineers Waterways Experiment Station (USACE-WES), dan
the U.S. Federal Highway Administration (FHWA). Pemodelan numerik akan dihitung
dengan berbagai informasi yang dapat diaplikasikan kedalam Surface Modeling System.
Pada prinsipnya, aplikasi ini akan memodelkan hidrodinamika pada daerah perairan
termasuk di dalamnya perhitungan pasang surut dan kecepatan aliran untuk permasalahan
perairan dangkal. Dalam pemodelannya dilengkapi dengan dua model yaitu model steady
dan model dinamis. Selain itu, aplikasi tambahan yang juga termasuk dalam Surface
Modeling System adalah model dari perpindahan intrusi air laut, sedimen transport (baik
yang scouring atau depositan), disperse energy gelombang, propertis gelombang (arah,
amplitudo).
Pantai merupakan daerah ditepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang
tertinggi dan air surut terendah. Kerusakan pantai dapat diakibatkan oleh gerakan angin,
arus sehingga terjadi bangkitan gelombang dan dapat menyebabkan terjadinya perubahan
garis pantai. Pada kecamatan Amurang, terdapat sebuah instansi pemerintah yaitu PLTU
II yang dibangun sejak tahun 2007 di pantai moinit. PLTU ini merupakan pembangkit
listrik terbesar yang memasok kebutuhan di Sulawesi Utara dan Gorontalo. Perubahan
garis pantai umumnya disebabkan tidak saja oleh faktor alam tetapi juga akibat kegiatan
pantai, dan kegiatan wisata pantai. Saat ini, PLTU II Amurang mengalami kerusakan
pada sistem pendingin yang diakibatkan penumpukan sedimen yang terbawa arus air laut.
Berdasarkan permasalahan ini, maka dibutuhkan penelitian berupa studi kasus tentang
pemodelan arah arus air laut di pantai moinit. Pola arus pasang surut pada Teluk
Amurang yang menjadi obyek studi dipengaruhi oleh keberadaan arah arus global karena
perbedaan sifat fisik dan kondisi geografis Samudera Pasifik dan Samudera Hindia yang
disebut dengan Arus Lintas Indonesia. Pemodelan Arus dengan Software SMS.
melakukan suatu pendugaaan pola dan arah arus Di Pulau kerumputan dan sekitarnya
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pola dan arah arus Di Pulau kerumputan dan sekitarnya
Persamaan kontinuitas yaitu apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa
dengan luas penampang A dan kecepatan aliran fluidanya v , maka banyaknya fluida
( volume ) yang mengalir melalui penampang tersebut tiap satuan waktu dinamakan debit
kecepatan aliran berubah baik dalam besarannya maupun arahnya, maka momentum
Pola dan kecepatan arus pasang surut ini dianalisis berdasarkan model SMS
beda hingga (finite difference). Dari hasil model tersebut diperoleh empat bentuk pola
arus pasang surut yang terjadi di perairan Pulau Kerumputan dan sekitarnya yakni pola
arus saat maksimum, pola arus pasang surut saat menuju pasang, pola arus saat minimum
bergerak dari utara menuju selatan dan dari arah timur memasuki pantai (menuju barat)
dengan kecepatan maksimum mencapai 0,266 m/s. Demikian halnya juga dengan arah
pada saat menuju pasang kecepatan maksimum mencapai 0,604 m/s. Kondisi yang
berbeda terjadi pada saat surut dan menuju surut, dimana arah arus bergerak dari barat
menuju timur (meninggalkan pantai), dengan kecepatan masing-masing 0,128 m/s dan
0,214 m/s.
E. KESIMPULAN
Hasil pola arus menunjukkan bahwa pengaruh arus Selat Makassar yang dominan
bergerak ke selatan sangat berpengaruh terhadap pola arus yang terjadi di perairan
Gugusan Pulau Laut Kepulauan. Hasil ini juga ditunjukkan oleh adanya sedimen dasar
yang di dominasi oleh pasir berlumpur yang berasal dari wilayah utara terutama dari
Selat Sebuku (Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Kalsel, 2015). Pengukuran saat
penelitian didapatkan kecepatan arus rata-rata 0,10 m/s dengan arah arus cenderung ke