NIM : I1F119008
PRODI : OSEANOGRAFI
beberapa lapisan, lapisan yang bagian atas biasanya berupa partikel halus sebagai endapan
berasal dari badan air, yang kemudian diikuti lapisan pebatuan keras berasal dari vulanik.
Intinya pada lapisan batuan keras di lapisan dua (batuan vulkanik) berinteraksi dengan air laut
merupakan suatu sumber material dari aktivitas hidrotermal dimana akan membentuk cadangan
geokimia di landas kontinen. Rekasi kimia yang terjadi yang menyusun beberapa komponen dan
tenggelam di dasar perairan sangat tergantung pada volume air dan aktivitas. Secara umum
proses pembentukan batuan keras samudera maupun batuan-batuan baru yang tersusun di
punggung dasar laut sebagai akibat adanya aktivitas hidrotermal. Mula-mula di dasar laut
membentuk asap putih dan makin bertambah waktu kelihatan seperti asap hitam, akhirnya zat-
zat itu mengeras menjadi bahan mineral di dasar perairan sampai membentuk nodul.
Sedimen yang di jumpai di dasar lautan dapat berasal dari beberapa sumber yang menurut
1. Lithougenus sedimen yaitu sedimen yang berasal dari erosi pantai dan material hasil erosi
daerah up land. Material ini dapat sampai ke dasar laut melalui proses mekanik, yaitu
tertransport oleh arus sungai dan atau arus laut dan akan terendapkan jika energi
2. Biogeneuos sedimen yaitu sedimen yang bersumber dari sisa-sisa organisme yang hidup
seperti cangkang dan rangka biota laut serta bahan-bahan organik yang mengalami
dekomposisi
3. Hidreogenous sedimen yaitu sedimen yang terbentuk karena adanya reaksi kimia di
dalam air laut dan membentuk partikel yang tidak larut dalam air laut sehingga akan
tenggelam ke dasar laut, sebagai contoh dan sedimen jenis ini adalah magnetit,
4. Cosmogerous sedimen yaitu sedimen yang bersal dari berbagai sumber dan masuk ke laut
melalui jalur media udara/angin. Sedimen jenis ini dapat bersumber dari luar angkasa,
aktifitas gunung api atau berbagai partikel darat yang terbawa angin. Material yang bersal
dari luar angkasa merupakan sisa-sisa meteorik yang meledak di atmosfir dan jatuh di
laut. Sedimen yang bersal dari letusan gunung berapi dapat berukuran halus berupa debu
volkanin, atau berupa fragmen-fragmen aglomerat. Sedangkan sedimen yang bersal dari
partikel di darat dan terbawa angin banyak terjadi pada daerah kering dimana proses
eolian dominan namun demikian dapat juga terjadi pada daerah sub tropis saat musim
kering dan angin bertiup kuat. Dalam hal ini umumnya sedimen tidak dalam jumlah yang
Dalam suatu proses sedimentasi, zat-zat yang masuk ke laut berakhir menjadi sedimen.
Dalam hal ini zat yang ada terlibat proses biologi dan kimia yang terjadi sepanjang kedalaman
laut. Sebelum mencapai dasar laut dan menjadi sedimen, zat tersebut melayang-layang di dalam
laut. Setelah mencapai dasar lautpun , sedimen tidak diam tetapi sedimen akan terganggu ketika
hewan laut dalam mencari makan. Sebagian sedimen mengalami erosi dan tersusfensi kembali
oleh arus bawah sebelum kemudian jatuh kembali dan tertimbun. Terjadi reaksi kimia antara
butir-butir mineral dan air laut sepanjang perjalannya ke dasar laut dan reaksi tetap berlangsung
Beberapa endapan yang terbentuk pada lingkaran laut dalam ini pada sedimen klasik dan
2. Lumpur turbidit gradasi gravel, pasir dan lempung yang diendapkan pada arus turbid
3. Countourite yakni jenis sedimen pasira dalam pung yang diendapkan atau mengalami
mengambang.
5. Endapan slump dan slide merupakan endapan klastik dan pelagik yang terendam pada
Selain itu ada juga terdapat endapan lempung pelagik atau yang didominasi oleh mineral
lempung autigenik yang terendapkan secara suspensi,Ooze ( yang didominasi oleh 2/3
plantonik ), juga terdapat yang karbonat ( di dominasi oleh C4CO3 yang tersisa ) dan silikaan
( didominasi SiO2 )
DAFTAR PUSTAKA