Oleh:
Oleh:
Mengetahui,
Menyetujui,
Koordinator Mata Kuliah
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karuni-Nya lah kita masih diberi kesehatan pada masa
pandemi seperti saat ini. Shalawat serta salam tak lupa juga saya ucapkan kepada
bimbingan besar kita Rasulullah SAW. karena atas perjuangan beliau- Lah kita
dapat berada di zaman yang terang benderang saat ini.
Terima kasih juga kepada dosen yng mengajar di mata kuliah Remote
Sensing Kelautan (RSK) serta Asisten Pembimbing dalam Praktikum mata kuliah
ini yang telah membimbing, sehingga saya dapat menyelesaikan ‘Laporan
Praktikum’ tentang “Pendugaan Sebaran TSS (Total Suspended Solid) di
Sungai Wolo, Kab. Kolaka Menggunakan Citra Sentinel-2A”.
A. Latar Belakang
dan digunakan dalam berbagai kegiatan, salah satunya mendeteksi sebaran TSS di
perairan. Sungai Wolo merupakan sebuah sungai yang berada pada Desa
ini diduga terdapat material tersuspensi solid. Untuk mendeteksi hal tersebut,
dan pengelolaan pesisir (Xu, 2006 dalam Suwarsono et., al, 2020 ). Aplikasi ini
telah melibatkan identifikasi permukaan air dan hal-hal lain yang terkait dengan
objek, seperti banjir dan kelembaban tanah (Suwarsono et., al, 2020).
seni agar memperoleh informasi atau data mengenai kondisi fisik dari suatu benda
atau obyek, target, sasaran maupun daerah dan fenomena tanpa menyentuh atau
kontak langsung dengan benda atau target tersebut (Soenarmo, 2009 dalam
Teknik untuk memperoleh data kondisi fisik suatu benda atau obyek
tanpa kontak langsung dengan benda tersebut seperti pengertian di atas, maka
teknik ini biasanya menghasilkan beberapa bentuk citra, selanjutnya akan diproses
Citra satelit yang digunakan dalam praktikum ini yaitu citra satelit
pemantauan lingkungan yang terdiri dari dua satelit, yaitu satelit Sentinel-2A yang
diluncurkan pada 23 Juni 2015 dengan siklus berulang selama 10 hari. Satelit
kedua yaitu Sentienl-2B yang diluncurkan pada 7 Maret 2017 dan beroperasi
(nm)
1 443 60
2 490 10
3 560 10
4 665 10
5 705 20
6 740 20
7 783 20
8 842 10
8a 865 20
9 945 60
10 1375 60
11 1610 20
12 2190 20
TCI* RGB 10
* Data yang diperoleh setelah 5 Desember 2016 mencakup True-Colour Image resolusi
penuh sebagai gambar komposit RGB (merah, hijau, biru) yang dibuat dari band 4, 3, 2.
Citra satelit yang telah didapat terlebih dahulu diolah menggunakan SIG
goegrafis yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini
ramah pengguna yang dilisensikan di bawah Lisensi Publik Umum GNU. QGIS
adalah projek dari Open Source Geospatial Foundation (OSGeo). QGIS tersedia
mengekstrak informasi yang berarti dari citra untuk membuat keputusan yang
lebih baik. Dikerahkan dari desktop, di Cloud atau di perangkat seluler, ENVI
(EarthExplorer)
Sungai merupakan sumber daya air alami yang penting yang bertanggung
jawab untuk memasok air untuk irigasi, kebutuhan industri, dan manusia (Rosero-
Montalvo et al., 2020; H. Xu et al., 2021). Namun demikian, kualitas air sungai
produksi industri, penggundulan hutan, dan penggunaan pestisida dan pupuk yang
tidak tepat, yang berdampak buruk pada kualitas air sungai. Akibatnya, sungai
mengubah kualitas air sungai (Novoa et al., 2017; H. Xu et al., 2021 ). Oleh
untuk evaluasi dampak aktivitas manusia serta perlindungan kualitas air sungai.
penting dari siklus material global, dan sangat penting terutama untuk karbon,
nitrogen, dan siklus kimia kehidupan lainnya (Bianchia dan Allison, 2009;
Doxaran et al., 2009; Wang et al., 2018). Variasi spasial dan temporal konsentrasi
TSS di muara dan pesisir tidak hanya menjadi isu kegiatan produksi ekonomi
yang terkait erat dengan pesisir muara, seperti perdagangan, transportasi dan
pelabuhan dan saluran air (Feng et al., 2014; Mao et al., 2012; Wang et al., 2018).
kolom perairan. Apabila intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam kolom
perairan kurang maka akan menghambat pertumbuhan fitoplankton (Winnarsih et
al., 2016). Citra penginderaan jauh diperlukan untuk memantau wilayah yang
begitu luas. Namun, metode yang baik untuk menentukan hubungan antara
konsentrasi TSM dan reflektansi yang diperoleh oleh sensor satelit diperlukan.
kolom perairan yang terdiri dari lumpur, pasir halus serta jasad-jasad renik
terutama yang disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi yang terbawa badan air
merupakan pengertian dari TSS (Total Suspended Solid) (Effendi, 2003; Rinawati
et al.,2016).
lebih cepat dan mudah, seperti air sungai, danau dan laut. Parameter kualitas air
yang dapat dipantau antara lain TSS, kecerahan air dan kandungan klorofil-a. Jika
sungai mengandung material yang masuk ke daratan akibat erosi, maka akan
sedimen yang masuk ke dalam perairan dikenal dengan Total Suspended Solid
(TSS). Penyebab utama dari total padatan tersuspensi di perairan adalah erosi
yang sesuai seperti kurangnya jumlah pita spektral yang memadai serta
sensitivitas radiometrik yang relatif rendah dan resolusi spasial dan temporal yang
rendah (Matsushita dkk., 2016; Mouw dkk., 2015; Saberioon, 2020). Misalnya,
Landsat 1–7 memiliki resolusi radiometrik yang terbatas, dan resolusi spasial dari
spektral, dan temporal yang lebih tinggi, seperti Landsat-8 dan Sentinel-2,
pengambilan dan pemetaan kualitas air dari orbit menjadi lebih mudah dijangkau
(Saberioon, 2020).
Salah satu data satelit penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk
identifikasi dan pemantauan kualitas air sungai adalah data Sentinel-2A . Data
tersebut cukup baik untuk digunakan karena memiliki resolusi yang baik yaitu 10
bahan tersuspensi, dan pola sebaran dengan memasukkan algoritma pada data
Sentinel 2A. Penggunaan data sentinel memiliki keunggulan resolusi spasial yang
lebih tinggi dibandingkan dengan data yang banyak digunakan seperti Landsat
digunakan untuk menghasilkan peta tutupan lahan (Aplin, Atkinson 2004; Al-
Doski et al., 2013). Mereka berkisar dalam logika, dari diawasi (supervised)
atau klasifikasi keras dan lunak (kabur), atau per-piksel, sub-piksel, dan pra-
bidang (Keuchel et al. 2003a, Jensen 2005; Al-Doski et al., 2013). Ada dua jenis
Dalam Enderle & Jr. Robert, 2005 mengatakan bahwa klasifikasi tutupan
lahan suatu wilayah dapat membantu memperjelas status suatu ekosistem pada
waktu tertentu. Keakuratan klasifikasi tutupan lahan karena itu penting untuk
kegunaan dan nilainya dalam memberikan informasi yang akurat untuk ekologi
dan manajer sumber daya. Supervised dan unsupervised adalah 2 metode utama
pengelompokan tersebut ke kelas informasi oleh analis (Enderle & Jr. Robert,
2005). Ada dua metode pengelompokan yang paling sering digunakan untuk
al., 2013).
Kedua, ada sedikit peluang untuk kesalahan manusia karena analis tidak
terawasi.
klasifikasi adalah homogen secara spektral, yang mungkin belum tentu sesuai
dengan kelas informasi yang diminati. Kedua, analis memiliki kontrol terbatas
atas kelas yang dipilih oleh proses klasifikasi, dan hubungan antara
pengelompokan alami kelas spektral dan kelas informasi yang diinginkan tidak
memperhitungkan perbedaan konstituen dan sifat optiknya pada lokasi dan waktu
disebabkan oleh beberapa faktor seperti fluktuasi aliran sungai, beban sedimen,
produksi primer dan fitoplankton. Akibatnya, data insitu harus diperoleh pada saat
yang sama dengan overpass satelit. Teknik yang paling umum digunakan untuk
didasarkan pada kecerahan reflektansi. Itu didasarkan pada band individu, rasio
band, dan analisis komponen utama. Untuk mendapatkan konsentrasi kualitas air
dari water living radiance yang terdeteksi oleh sensor optik dapat digunakan
sebagai berikut :
sebagai berikut :
Awal
Koreksi
Atmosfer
Pengistalan
Quantum GIS
Composite Band,
Cropping & Masking
Klasifikasi
TSS
Selesai