Abstrak Kesimpulan Lokasi
Abstrak Kesimpulan Lokasi
PENDAHULUAN Ongkosongo, O.S.R., dan Suyarso. 1989. Pasang-Surut. Jakarta: LIPI, Pusat
Pengembangan Oseanologi.
Pasang surut merupakan fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut
HASIL Peraturan Mentri No. 30 Tahun 2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik
Navigasi.
R. H Stewart, “Introduction To Physical Oceanografi”. Am. J. Phys.
secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik
Hasil dari pelaksanaan survey oseanografi pada pengamatan pasang surut air laut, 2007Wibisono, M. S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Grasindo. Jakarta
menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan.
dilaksanakan dengan cara manual yaitu menggunakan palem pasut dan secara :224 hal.
Pengaruh benda angkasa lainnya yang dapat diabaikan dalam fenomena pasang
otomatis dengan menggunakan Valeport TideMaster. Palem pasut merupakan alat Yuliastuty, I., K. Sambodho, dan Suntoyo.2011. Analisa Pasut di Perairan Jawa
surut air laut karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil. Pasang surut
sederhana yang terbuat dari kayu dengan ukuran panjang sekitar 3-5 meter, lebar Timur dengan Menggunakan Metose Fourier Transform. Fakultas Teknologi
digunakan untuk menentukan elevasi muka air yang akan digunakan untuk
5-15 cm sedangkan tebalnya 1-4 cm. Agar ukuran pengamatan air laut benar, maka Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
merancang dimensi bangunan fasilitas pelabuhan, untuk melengkapi kebutuhan
penggambaran peta batimetri (kontur kedalaman laut), untuk menentukan pola pemasangan palem harus tegak lurus dengan permukaan air laut.
Stewart RH. 2008. Introduction to physical oceanography. Department of
pasut selama pengamatan. Data elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah
OceanographyTexas A & M University. 345p.
(surut) juga digunakan untuk merencanakan bangunan-bangunan dermaga.
Sebagai contoh, elevasi puncak pemecah gelombang, dermaga, dan sebagainya
(Disposaptono, 2007).
Pasang surut sangat berguna untuk menentukan kerangka kontrol vertikal dalam
DOKUMENTASI
pengukuran posisi suatu titik di permukaan Bumi , khususnya pada struktur
banguan-bangunan di daerah perairan dan pesisir. Teknologi untuk melakukan
spengamatan pasang surut dewasa ini sudah meningkat dengan ditemukannya
berbagai sensor yang dapat melakukan pengamatan pasang surut secara otomatis.
Saat ini Badan Informasi Geospasial telah memliki stasiun pengamat pasang surut
otomatis pada 128 titik di seluruh indonesia . Sayangnya, stasiun pasang surut
permanen tersebut hanya terletak pada pelabuhan-pelabuhan besar dan beberapa
pantai di Indonesia, padahal 2/3 total luas Indonesia adalah perairan. Pembuatan
stasiun pengamatan pasang surut otomatis diseluruh perairan tentunya
memerlukan biaya yang besar (Dedy, 2015).
Hidrografi merupakan cabang dari ilmu terapan yang membahas tentang Gambar 2. Palem Pasut (Sumber Pengamatan Laut Distrik Navigasi Kelas II Sabang).
pengukuran dan deskripsi pantai atau uraian permukaan laut dan kawasan pantai
terutama untuk keperluan navigasi maupun kegiatan kelautan yang lainnya, Valeport Tide Master merupakan alat untuk mengukur pasut secara otomatis
termasuk kegiatan lepas pantai, perlindungan lingkungan, dan untuk kegiatan dengan cara kerjanya yaitu mengukur tekanan suatu perairan. Tide Master telah
peramalan (IHO, 2006). Salah satu bagian dari survei hidrografi adalah dirancang untuk memberikan data yang akurat, praktis dan pengukur pasut yang
pengamatan pasang surut (pasut) air laut. Pasut air laut didefinisikan sebagai naik mudah digunakan untuk dalam jangka pendek atau panjang. Dari Grafik dibawah
turunnya permukaan laut karena adanya pengaruh gaya yang ditimbulkan oleh ini diketahui bahwa dalam dalam 2 musim terjadi 2 kali pasang dan 2 kali surut,
benda-benda langit (Ali, dkk, 1994). dan dalam waktu 21 hari pengamatan pasang surut air laut, pasut terendah adalah
0,33 m yang terjadi pada tanggal 13/03/2021 dan pasut tertinggi 1,9 terjadi pada
tanggal 11/06/2021. Perbedaan penggunaan alat dalam pengamatan pasut akan
TUJUAN memberikan data yang berbeda. Besarnya signifikansi perbedaan antara data dari
pengamatan langsung dan tidak langsung akan diuji secara statistik. Perbedaan Gambar 4. Diskusi bersama staff Distrik Navigasi kelas II Sabang
dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor alam, manusia
dan alat.
Adapun tujuan umum dari pelaksaan kegiatan magang/praktik kerja lapangan ini
yaitu dapat menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja nyata serta
meningkatkan skill, dan memperluas wawasan pada pembagian setiap kelompok
Kantor Distrik Navigasi Kelas II Sabang. Tujuan khusus ialah dapat mengetahui
fenomena pasang surut air laut sehingga bermanfaat bagi dunia pelayaran dan
dunia perikanan serta mempermudah sebuah kapal masuk dan meninggalkan
pelabuhan.
METODE
Metode yang digunakan yaitu :
Observasi
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengamatan dengan melakukan kunjungan
lapangan secara langsung. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
umum tentang perusahaan dan mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi
pada saat magang/praktik kerja lapangan.
• Wawancara Gambar 5. Monitoring dengan tim Monev USK di Distrik Navigasi Kelas II Sabang
Kegiatan ini merupakan kegiatan wawancara melalui proses tanya jawab secara
tatap muka yang dilakukan kepada staff/pegawai yang berada di Kantor Distrik
Navigasi Kelas II Sabang mengenai informasi yang berkaitan dengan judul ini.
• Studi Pustaka Gambar 3. Gambar pasut Malahayati Stasiun BIG 01Juni-21 Juni 2022
Kegiatan ini merupakan mengumpulkan data dengan caa mencari dan membaca
informasi tentang Distrik Navigasi Kelas II Sabang melalui dokumen tertulis
dan, foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam
proses penulisan laporan ini.
• Dokumentasi
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan data-data atau
dokumentasi saat di kantor yang berhubungan dengan semua data yang
diperlukan.
• Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data atau Informasi diperoleh dari referensi, laporan, literatur,
laporan kerja sebelumnya dan atau ringkasan yang diperoleh dari pihak Distrik
Navigasi Kelas II Sabang.
Gambar 4.2 Valeport Tide Master (Pengamatan Laut Distrik Navigasi Kelas II Sabang)