Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

HIDRODINAMIKA

ARUS LAUT

OLEH :
MEVI NURRISA
08051181924021
KELAS : A

DOSEN PENGAMPU:
GUSTI DIANSYAH, S.PI., M.SC
DR. MELKI, S.PI., M.SI
DR. ROZIRWAN, S.PI., M.SC

LABORATORIUM OSEANOGRAFI DAN INSTRUMENTASI


KELAUTAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arus laut di definisikan sebagai gerakan horizontal massa air laut yang di
picu oleh gaya-gaya penggerak yang bekerja pada air laut seperti pasang surut,
stres angin, gradien tekanan dan gelombang laut. Arus laut secara umum dapat di
klasifikasikan menjadi empat tipe utama antara lain : arus yang berhubungan
dengan distribusi densitas, arus pasang surut, arus yang ditimbulkan oleh
gelombang laut dan arus yang ditimbulkan oleh angin. Dari keempat tipe arus laut
di atas, salah satunya, yaitu prediksi arus pasang surut untuk wilayah perairan
Indonesia, telah di produksi secara berkesinambungan pada beberapa pelabuhan
dan alur pelayaran terpilih oleh Pushidrosal. Produk tersebut di distribusikan
dalam bentuk buku publikasi nautika (Wicaksono et al. 2017).
Pengamatan arus laut merupakan bagian dari pengumpulan data yang
dilaksanakan oleh Pushidrosal. Data arus laut digunakan sebagai pendukung untuk
keselamatan bernavigasi dalam pelayaran. Seiring dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam bidang survei dan pemetaan, banyak
alat ukur arus otomatis yang tersedia untuk pengambilan data secara praktis.
Namun kendala yang dihadapi saat ini adalah persediaan suku cadang yang sulit
didapat. Prototype alat ukur arus ini menggunakan Sensor rotari encoder
optocoupler untuk mengukur kecepatan, dan 3 axis compas untuk arah. Sebagai
pembanding menggunakan alat current meter valeport 106. Script program
menggunakan bahasa program C++ (Kartika et al. 2020).
Arus laut merupakan perpindahan massa air laut mendatar yang
disebabkan oleh beberapa jenis gaya penggerak antara lain stres angin, gradien
tekanan, gelombang laut dan pasang surut. Informasi tentang arus laut diperlukan
untuk mendukung keselamatan bernavigasi dan operasi angkatan laut lainnya.
Pushidrosal sebagai lembaga hidrografi nasional telah menyediakan produk
prediksi arus pasang surut pada beberapa pelabuhan terpilih yang diterbitkan
secara tahunan. Data arus laut disebabkan oleh selain pasang surut belum menjadi
informasi yang di produksi dan belum di distribusikan sebagai data dukungan baik
untuk operasional kapal sipil maupun militer (Irawan et al. 2017)
Arus laut adalah perpindahan massa air dari satu tempat menuju tempat
lain, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gradien tekanan, hembusan
angin, perbedaan densitas, atau pasang surut. Secara umum, karakteristik arus laut
di perairan Indonesia dipengaruhi oleh angin dan pasang surut. Di perairan
dangkal (kawasan pantai), arus laut dapat dibangkitkan oleh gelombang laut,
pasang surut laut atau sampai tingkat tertentu angin. Di perairan sempit dan semi
tertutup seperti selat dan teluk, pasut merupakan gaya penggerak utama sirkulasi
massa airnya. Sedangkan arus yang disebabkan oleh angin pada umumnya bersifat
musiman,satu musim arus mengalir ke satu arah dengan tetap dan pada musim
berikutnya akan berubah sesuai perubahan arah angin (Irawan et al. 2017)
Sistem angin Pasat Timur Laut dan Pasat Tenggara merupakan
penyebab utama timbulnya sistem Arus Khatulistiwa (utara dan selatan) yang
bergerak ke arah barat, dan Arus Sakal Khatulistiwa yang bergerak ke arah timur.
Keuntungan energi arus laut selain bersifat ramah lingkungan juga mempunyai
intensitas energi kinetik yang besar. Karena kerapatan air laut 830 kali lipat
dibandingkan dengan udara sehingga daun turbin arus laut akan menjadi lebih
kecil dibandingkan dengan daun turbin angin. Turbin arus laut tidak memerlukan
rancangan struktur kekuatan berlebihan seperti turbin angin yang dirancang
dengan memperhitungkan adanya angin topan karena kondisi fisik kedalaman
tertentu cenderung tenang dan dapat diperkirakan (Kartika et al. 2020).

1.1 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini, yaitu :
1. Mahasiswa dapat menggambar pola arus
2. Mahasiswa dapat menganalisa pola arus berdasarkan gambar yang terdapat
pada pola arus

1.2 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum kali ini, yaitu :
1. Mahasiswa dapat memahami cara untuk menggambarkan pola arus
2. Mahasiswa dapat memahami analisa pola arus berdasarkan gambar yang
terdapat pada pola arus
II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian Arus Laut


Arus laut adalah gerakan horizontal massa air laut yang disebabkan oleh
gaya penggerak yang bekerja pada air laut seperti stress angin, gradien tekanan
(timbul akibat gradien densitas horizontal, pengaruh angin 165 dan gradien
atmosfer), gelombang laut dan pasang surut. Arus pasut adalah pergerakkan massa
air laut secara horizontal yang dihubungkan dengan naik turunnya permukaan air
laut akibat gaya tarik benda-benda angkasa terutama bulan dan matahari. Arus
non pasut tidak merubah pola arus pasut. Pola pada arus yang berbentuk elips dan
arus bolak-balik masih tetap terlihat walaupun hal tersebut dipengaruhi oleh arus
non pasutnya. Tetapi hal yang berbeda terjadi pada arus non pasut yang dapat
merubah kecepatan arus pasut (Kartika et al. 2020).
Arus merupakan proses perpindahan horizontal dan vertikal massa air
yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti perbedaan densitas air laut, gradien
tekanan mendatar, gesekan lapisan air serta angin. Arus laut juga dipisahkan
berdasarkan 2 komponen yaitu komponen u (zonal) dan v (meridional).
Komponen tersebut merupakan hasil konversi antara arah dan kecepatan arus
yang memiliki sifat resultan vektor. Dimana komponen u menggambarkan arus
yang bergerak ke arah Timur-Barat, sedangkan komponen v merupakan arus yang
bergerak ke arah Utara-Selatan. Hidrografi digunakan untuk kegiatan navigasi dan
keselamatan pelayaran, penetapan batas wilayah di laut, studi dinamika pesisir,
dan untuk pengelolaan sumber daya laut (Raharjo dan Saputra, 2017).
Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang
menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut
merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang
mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air 16 laut dari
satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara
horizontal (gerakan ke samping). Arus laut adalah pergerakan massa air secara
vertikal dan horizontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang
sangat luas yang terjadi di seluruh lautan di dunia. Arus juga merupakan gerakan
mengalir suatu massa air yang dikarenakan tipuan angin atau perbedaan densitas
atau pergerakan gelombang panjang (Yogaswara et al. 2018).
2.2 Alat Ukur Arus Laut
Pushidrosal adalah pengukuran arus laut. Pengukuran arus laut digunakan
sebagai pendukung untuk keselamatan bernavigasi dalam pelayaran, terutama bagi
kapal yang akan keluar masuk pelabuhan, selat, dan teluk. banyaknya kegiatan
survei yang dilaksanakan pada tiap tahunnya tentunya hal ini sangat berpengaruh
terhadap life time dari peralatan. Oleh karena itu dipandang perlu untuk mencari
solusi dari permasalahan tersebut. Prototype alat ukur arus laut yang berbasis
microcontroller arduino dengan menampilkan data berupa waktu arah dan
kecepatan arus laut secara real time. Prototype alat ukur arus laut dengan
menyajikan data waktu arah dan kecepatan arus laut berbasis microcontroller
arduino dengan sensor optocoupler (Kartika et al. 2020).
Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) digunakan untuk mengukur
profil kecepatan 3 dimensi dalam kolom air menggunakan prinsip pergerseran
dopller. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur bed load velocity serta
memperkirakan konsentrasi sedimen tersuspensi. Pantulan suara yang bergerak di
dalam air dibawa oleh partikel partikel air dan dipantulkan kembali ke ADCP.
Karena efek doppler, pantulan gelombang suara yang dibawa oleh partikel air
menjauh dari alat menyebabkan penurunan frekuensi gelombang suara. Perbedaan
gelombang suara yang dikeluarkan oleh ADCP dengan gelombang yang diterima
disebut dengan “pergeseran doppler” (doppler shift), pergeseran digunakan untuk
mengukur cepat gelombang bergerak di partikel air (Raharjo dan Saputra, 2017).

2.3 Kecepatan Arus Laut


Potensi Indonesia sangat besar di bidang pengembangan energi dari laut,
karena secara geografis, di Indonesia banyak sekali selat-selat dengan potensi
kecepatan arus sekitar 2.0 meter/detik atau lebih. Kecepatan ini sudah cukup
memadai untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik sehingga
harapan agar Indonesia memiliki kemampuan ketahanan energi melalui kontribusi
dari sumber energi laut dapat terealisasi. Tipe turbin dibagi dua, yaitu turbin
horizontal axis dan turbin vertical axis. Turbin horizontal axis berputar terhadap
sumbu horizontalnya. Sementara vertical axis turbine dibagi menjadi tiga jenis,
savonnius turbine, darrieus turbine dan h-rotor turbine (Kasharjanto et al. 2017).
III METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Hidrodinamika dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi
Zoom pada hari Senin, 2 November 2020 pada pukul 13.00 WIB sampai selesai,
bertempat di Komplek DPRD TK II Jl.Tanjung Karang No.14, Kecamatan
Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu :
No. Nama Alat Fungsi
1. Laptop/PC Untuk menjalankan software
2. Software Surfer Perangkat lunak pengolah data

3.3 Cara Kerja


3.3.1 Membuat peta pola arus dengan menggunakan Surfer
Buat file sheet data pada lembar kerja Worksheet dengan format sbb: Worksheet
terdiri dari empat kolom (x,y,z) dimana kolom pertama adalah bujur, kolom kedua
adalah nilai lintang, kolom ketiga adalah arah arus (º) sedangkan kolom keempat
adalah kecepatan arus.

Lakukan gridding untuk kecepatan dan arah pada file yang berbeda pada lembar
kerja Plot sehingga dihasilkan file baru yang berekstensi kec.grd dan arah.grd.

Pilih Grid – Data, Maka akan muncul tampilan untuk memilih file data yang akan
di gridding, Pilih file data 3.xls, kemudian pilih Open

Pada Column X pilih Longitude, Column Y pilih Latitude, sedangkan pada


Column Z pilih Arah, Kemudian simpan output file tersebut dengan nama
arah.grd dan pilih OK

Maka proses griding untuk data arah arus telah selesai dilakukan

Lakukan dengan cara yang sama untuk griding data kecepatan arus, Simpan
dengan nama kec.grd

Untuk visualisasi Stick Plot arus pada lembar kerja Plot, pilih menu
Map → New → New 2-Grid Vector Map
Buka file arah.grd dan selanjutnya buka file kec.grd sehingga akan terlihat
visualisasi pola arus, Klik pada tulisan vectors disebelah kiri gambar, maka
akanmuncul Property Manager pada bagian kiri bawah

Pada Coordinate system, ganti Cartesian menjadi Polar,


maka peta pola arus telah tergambar

Masukkan peta dasar (base map) Indonesia dengan mengklik


atau langsung ambil pada toolbar

Lalu pilih file INDO.shp pada folder Peta Indonesia, Kemudian blok semua
gambar, selanjutnya pilih Map --- Overlay Map

Maka kedua gambar tersebut akan menyatu menjadi satu gambar pola arus pada
wilayah Indonesia, Untuk mempertajam peta Indonesia, klik pada Base, dan lalu
pada panel kiri bawah pilih Fill Properties lalu pada bagian Pattern berikan
warna/pola yang diinginkan

Sehingga akan diperoleh peta pola arus, Untuk menampilkan skala arus, klik pada
Vectos lalu pada panel kiri bawah pilih Scaling lalu aktifkan Show Sacle Legend
pada bagian General

Untuk mengubah nama pada legenda, klik pada box legenda, kemudian pada Title
text klik pada Reference Vectors dan ubah sesuai dengan nama yang kalian
inginkan

3.3.2 Membuat stick plot arus


Buat 2 file sheet data pada lembar kerja Worksheet dengan format sbb :
Worksheet pertama terdiri dari tiga kolom (x,y,z) dimana x adalah waktu (misal :
jam), y adalah nilai sembarang (misal : nol) yang sama setiap barisnya dan z
adalah arah arus (º). Copy data tersebut dan paste di baris setelah data terakhir,
ubah nilai y dengan 1 misalnya selanjutnya beri nama file ini misalnya arah1.bln.

Worksheet kedua terdiri dari tiga kolom (x,y,z), sama halnya dengan bagian a,
tetapi kolom z-nya adalah kecepatan arus (mis : cm/s), selanjutnya beri nama file
ini misalnya kec1.bln.

Lakukan gridding dengan spacing 1 untuk x dan y pada tiap file pada lembar kerja
Plot
Untuk visualisasi Stick Plot arus pada lembar kerja Plot, pilih menu Map →
Vector Map → New 2-Grid Vector Map

Buka file arah1.grd dan selanjutnya buka file kec1.grd sehingga akan terlihat
visualisasi Stick Plot arus
3.4 Analisa Data
3.4.1 Membuat peta pola arus dengan menggunakan Surfer
1. Buka Surfer

Mevi Nurrisa
08051181924021

2. Pilih grid dan Data

Mevi Nurrisa
08051181924021

3. Pilih data berdasarkan nomor absen, laku tekan enter.

Mevi Nurrisa
08051181924021
4. Atur variabel X = longitude, Y = latitude dan Z = Northward velocity, Pilih
kriging klik ok

Mevi Nurrisa
08051181924021

5. Data akan diproses dan ketika selesai close windowsnya, lalu klik no

Mevi Nurrisa
08051181924021

6. Atur variabel X = longitude, Y = latitude dan Z = Eastward


velocity, Pilih kriging klik ok

Mevi Nurrisa
08051181924021
7. Pilih map – new – 2 Grid Vector Map

Mevi Nurrisa
08051181924021

8. Input file pertama dan kedua yang sudah di gridding, lalu klik open

Mevi Nurrisa
08051181924021

9. Klik map – new – base map

Mevi Nurrisa
08051181924021
10. Klik vector Bisa Ya Allah lalu di bagian property manager klik symbol –
pada bagian color scalling pilih opsi by magnitude, centang show color
scaling

Mevi Nurrisa
08051181924021

11. Klik vector Bisa Ya Allah, lalu di property manager pilih scaling – general –
centang pada opsi show scale legenda

Mevi Nurrisa
08051181924021

12. Klik map – new – base map

Mevi Nurrisa
08051181924021
13. Pilih file INDO SHP lalu tekan enter.

Mevi Nurrisa
08051181924021

14. Pilih pattern menjadi solid, lalu pada foreground pilih warna yang diinginkan

Mevi Nurrisa
08051181924021

15. Drag base INDO.SHP ke arah vector Bisa Ya Allah

Mevi Nurrisa
08051181924021
16. Pilih no

Mevi Nurrisa
08051181924021

17. Pada bagian ini peta akan otomatis terpotong sendiri

Mevi Nurrisa
08051181924021

18. Klik logo huruf A dan masukkan judul peta dan data diri

Mevi Nurrisa
08051181924021
19. Tambahkan arah mata angin, dengan klik tanda “+” lalu taruh dekat peta dan
pada property manager – symbol – pada opsi symbol set pilih GSI North
arrows

Mevi Nurrisa
08051181924021

20. Buat frame, Klik logo kotak , lalu sesuaikan ukuran kotak

Mevi Nurrisa
08051181924021

3.4.2 Membuat stick plot arus


1. Buka Surfer

Mevi Nurrisa
08051181924021
2 Pilih grid dan Data

Mevi Nurrisa
08051181924021

3. Pilih data berdasarkan nomor absen, laku tekan enter.

Mevi Nurrisa
08051181924021

4. Atur variabel X = longitude, Y = latitude dan Z = Northward velocity, Pilih


kriging klik ok

Mevi Nurrisa
08051181924021
5. Data akan diproses dan ketika selesai close windowsnya, lalu klik no

Mevi Nurrisa
08051181924021

6. Atur variabel X = longitude, Y = latitude dan Z = Eastward


velocity, Pilih kriging klik ok

Mevi Nurrisa
08051181924021

7. Pilih map – new – 2 Grid Vector Map

Mevi Nurrisa
08051181924021
8. Input file pertama dan kedua yang sudah di gridding, lalu klik open

Mevi Nurrisa
08051181924021

9. Ini hasilnya

Mevi Nurrisa
08051181924021
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Peta Pola Arus

4.1.2 Stick Plot


4.2 Pembahasan
Grid adalah garis hayal yang terbentuk oleh garis vertikal dan horizontal
yang mengorientasikan lokasi/koordinat peta dengan koordinat lokasi sebenarnya.
Grid dapat digunakan untuk menunjukan lokasi koordinat geografis dengan
menggunakan sumbu Lintang dan Bujur dan di tampilkan dalam satuan Derajat
Menit Detik (DMS), ataupun menunjukan lokasi koordinat grid (UTM) dengan
menggunakan jarak (meter/mil) sebagai satuan yang ditampilkannya di setiap titik
acuan.Grid pada peta biasanya ditampilkan dalam bentuk data frame (kotak atau
persegi panjang) dengan penempatan label di bagian luar data frame tersebut.
Sehingga untuk beberapa objek peta yang tidak berbentuk persegi, akan menjadi
kurang sesuai apabila menggunakan model grid seperti itu.
Grid berkaitan dengan pola yang berbentuk persegi dalam sebuah peta
yang ditandai dengan huruf atau angka. Grid berupa suatu tahapan yang harus
dlakukan pada saat pembuatan perangkat lunak garis kontur. Penentuan titik
koordinat grid disebut dengan gridding .Adapun tahapan proses gridding meliputi
pembentukan polagrid , penelusuran dan pemilihan titik, serta proses pengolahan
data. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama pembuatan dan penentuan koordinat
titik grid. Gridding yaitu penentuan posisi bidang datar dua dimensi
dan pemanfaatan kaidah fungsi matematika dalam interpolasi untuk menentukan
ketinggiannya (Dengan mengetahui titik-titik ketinggian dari data gridding suatu
lokasi, volume galian dan timbunan cut and fill juga dapat ditentukan.
Kriging adalah interpolator geostatistik yang paling sering digunakan
pada berbagai bidang ilmu. Kriging dapat menghubungkan titik-titik bernilai
ekstrim tanpa mengisolasinya sehingga tidak terbentuk efek “mata sapi”. Kriging
pada perangkat lunak Surfer dapat difungsikan sebagai interpolator yang eksak
atau sebagai penghalus, bergantung pada parameter yang digunakan. Hasil
prediksi Kriging lebih akurat daripada metode regresi. Metode ini membolehkan
error yang berkorelasi, sehingga semakin dekat nilai masukan, semakin kuat
korelasi keluaran. Regresi menggunakan satu himpunan parameter estimasi untuk
semua nilai masukan, sementara Kriging mengadaptasi parameternya
(pembobotan) untuk memprediksi perubahan nilai masukan.
Metode Kriging memiliki beberapa keunggulan, antara lain sebagai
interpolator, metode Kriging memadukan korelasi spasial antar data, hal mana
tidak di lakukan oleh prosedur statistik klasik. Keunggulan Kriging dibandingkan
teknik konturisasi lainnya adalah kemampuannya untuk mengkuantifikasi variansi
dari nilai yang diestimasi sehingga tingkat presisi dari hasil estimasi dapat
diketahui. Metode Kriging tetap dapat digunakan meskipun tidak ditemukan
korelasi spasial antar data. Pada pengamatan yang saling bebas, proses estimasi
Kriging akan mirip dengan estimasi menggunakan analisa regresi kuadrat terkecil.
Kelemahan Kriging diantaranya adalah: banyaknya metode yang membangun
teknik ini, sehingga menghendaki banyak asumsi yang jarang dapat dipenuhi.
Kriging mengasumsikan data menyebar normal sementara kebanyakan
data lapangan tidak memenuhi kondisi tersebut. Selain itu, semi variogram yang
dihitung untuk suatu himpunan data tidak berlaku untuk himpunan data lainnya.
Dengan demikian estimasi semi variogram akan sulit bila titik sampel yang
digunakan tidak mencukupi.
Nearest Neighbor merupakan sallah satu metode dalam surfer yang
efektif untuk data-data XYZ yang tersebar merata dalam setiap daerah pemetaan,
tetapi akan terjadi masalah apabila data XYZ tidak tersebar merata akan
mengakibatkan hasil kontur menjadi bias. Metode Nearest neighbor menggunakan
yiyik terdekat untuk memberikan nilai pada node grid. Hal ini berguna untuk
konversi secara teraturXYZ data file ke dalam file grid. Metode ini tidak
meramalkan kemungkinan grid Z di luar jangkauan data.
Polynomial Regression juga merupakan salah satu metode dalam surfer
yang bermanfaat untuk analisis permukaan secara umum. Metode ini
menampilkan kecenderungan kemiringan pada pola topografi secara umum
dengan cakupan wilayah yang luas. Metode Regresi polinomial memproses data
sehingga mendasari skala besar dengan kecenderungan pola yang ditampilkan.
Hal ini digunakan untuk analisis yang cenderung berada di permukaan. Metode ini
dapat memaparkan nilai-nilai grid di luar data jangkauan Z.
Overlay adalah metode pembuatan peta dengan cara menggabungkan
kedua data peta yang ada, pada umumnya daerah atau data dasar yang digunakan
sama akan tetapi isi tiap peta berbeda. Hasil pembuatan peta overlay akan
menjadikan sebuah peta dengan berbagai macam data atau informasi di
dalamnya.
Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk
pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi dengan mendasarkan pada
grid. Perangkat lunak ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan
menjadi lembar titik-titik segi empat (grid) yang beraturan. Grid adalah
serangkaian garis vertikal dan horisontal yang dalam surfer berbentuk segi empat
dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi.
Surfer tidak mensyaratkan perangkat keras ataupun sistem operasi yang
tinggi. Oleh karena itu, surfer relatif mudah dalam aplikasinya. Surfer bekerja
pada sistem operasi windows 9x dan windows NT.Surfer memberikan kemudahan
dalam pemuatan berbagai macam peta kontur atau model spasial 3 Dimensi.
Sangat membantu dalam analisis volumetrik, cut and fill, slope, dan lain-lain.
Memungkinkan pembuatan peta 3 dimensi dari suatu data tabular yang disusun
dengan menggunakan worksheet seperti excel dan lain-lain.
Surfer membantu dalam analisis kelerengan, ataupun morfologi lahan
dari suatu foto udara atau citra satelit yang telah memiliki datum ketinggian.
Aplikasi lain yang sering menggunakan surfer adalah analisis spasial untuk
mitigasi bencana alam yang berkaitan dengan faktor topografi dan morfologi
lahan. Surfer dapat memberikan gambaran secara spasial letak potensi bencana.
Pada praktikum kali ini, kami menggunakan perangkat lnak surfer untuk
mengelola data arus yang telah dibagikan. Masing-masing mendapatkan data arus
yang berbeda-beda sesuai dengan kelompok. Disini saya mendapatkan daerah
kajian arus Pulau Sumatera dan Samudra Hindia. Data yang digunakan adalah
data pada Bulan Juli tahun 2018 dimana pada bulan ini terjadi angin Muson Timur.
Angin Muson Timur merupakan angin yang bertiup mulau bulan April sampai
Oktober. Angin tersebut bersifat kering. Karena membawa masa udara kering,
dampaknya terjadi musim kemarau. Angin Muson Timur angin yang bergerak dari
Benua Australia ke Benua Asia.
Pada daerah Samudera Hindia kecepatan arus tidak merata, berbeda
dengan daerah Aceh sampai ke Riau kecepatan angin yang menjadi dominan
dimulai dari 0.1 m/s-0.4 m/s bergerak menuju ke arah Selatan. Perbedaan
pergerakan arus juga terjadi di Selat Malaka dimana kecepatan arus yang dominan
dimulai dari 0.1 m/s-0.35 m/s dengan arus yang bergerak menuju ke arah utara.
V KESIMPULAN

1. Surfer 13 adalah salah satu perangkat lunak untuk mengukur paramater.


2. Data yang diberikan adalah data arus pada bulan Juli 2018.
3. Salah satu metode pada surfer adalah gridding
4. Rumus menghitung kecepatan aris adalah Arctan.
5. Pada data yang diambil sedang dalam fase Angin Muson Timur.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan S , Fahmi R , Roziqin A. 2017. Kondisi Hidro-Oseanografi (Pasang Surut,


Arus Laut, Dan Gelombang) Perairan Nongsa Batam. Kelautan Vol.
11(1) : 21-23

Kartika DD , Novitasari DCR , Setiawan F. 2020. Prediksi Kecepatan Arus Laut


Di Perairan Selat Bali Menggunakan Metode Exponential Smoothing
Holt-Winters. Bidang Penelitian : Statistik dan Stokastik Vol. 2 (1) :
12 – 17

Kasharjanto A , Rahuna D, Rina. 2017. Kajian Pemanfaatan Energi Arus Laut Di


Indonesia. Wave Vol. 11(2) : 75-84

Raharjo P, Saputra MD. 2017. Karakteristik Morfologi Dasar Laut Dan


Hubungannya Dengan Kecepatan Arus Laut Di Selat Lampa, Natuna,
Kepulauan Riau. Geologi Kelautan Vol. 15(1) : 11-15

Yogaswara GY , Indrayanti E , Setiyono H. 2018. Pola Arus Permukaan di


Perairan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta pada
Musim Peralihan (Maret-Mei). OSEANOGRAFI Vol. 5(2) : 227 - 233

Wicaksono NA, Aryanto A, Nafis S. 2017. Kendali


Proportional-Integral-Differential (PID) Pada Pemodelan Turbin
Sumbu Vertikal Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (Pltal) Dalam
Kondisi Kecepatan Arus Laut Yang Berfluktuasi. Ketenagalistrikan
dan Energi Terbarukan Vol. 16(2) : 51 – 64

Anda mungkin juga menyukai