Disusun oleh :
Asisten
PURWOKERTO
2021
I. PENDAHULUAN
Barat dan Musim Timur ( Hutabarat, 2006 ). Musim Barat terjadi pada bulan
Desember, Januari, dan Februari. Sedangkan Musim Timur terjadi pada bulan
Juni, Juli, dan Agustus. Angin yang bertiup di Indonesia dipengaruhi oleh
musim sehingga sistem angin ini disebut angin Musim atau angin Muson.
Perairan Selatan Jawa merupakan perairan yang dipengaruhi oleh sistem angin
perairan seperti angin, arus, serta sebaran suhu. ( Ulha dkk, 2014)
Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh
permukaan lautan di dunia (Mustain, 2009). Arus adalah salah satu faktor
Arus mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan arah pelayaran
bagi kapal-kapal (Hutabarat dan Evans, 2014). Debit air adalah suatu koefesien
yang menyatakan banyaknya air yang mengalir dari suatu sumber persatuan
keutuhan air pengairan, debit air harus lebih cukup untuk disalurkan ke
saluran yang telah disiapkan (Dumiary, 1992 dalam Kusumah dkk 2015).
1.2. Tujuan
1. Mengetahui presentase arah arus di lokasi praktikum
1.3. Manfaat
arus.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Arus
adanya pengaruh pasang surut laut. Akibat dari adanya pengaruh angin,
perbedaan densitas dan pasang surut maka akan terbentuk suatu pola sirkulasi
arus yang khusus (Hadi dan Radjawane, 2009). Menurut Nining (2002) sirkulasi
dari arus laut terbagi atas dua kategori yaitu sirkulasi di permukaan laut
circulation). Arus pada sirkulasi di permukaan laut didominasi oleh arus yang
ditimbulkan oleh angin sedangkan sirkulasi di dalam laut didominasi oleh arus
karakteristik perairan seperti angin, arus, serta sebaran suhu. McPhaden dan
karakteristik massa air di laut, salah satunya adalah terjadinya perubahan arah
(2004) diketahui bahwa pada saat Musim Timur, di selatan pulau Jawa angin
pergerakan massa air permukaan dari Selatan pulau Jawa menuju bagian Barat
samudera Hindia. Pergerakan massa air permukaan menyebabkan naiknya
massa air dari bagian dalam yang bersuhu rendah, menggantikan massa
topografi atau ketinggian tanah dari permukaan air laut berupa landai dan
memiliki curah hujan rata-rata 3.196 mm/tahun dengan suhu 25° - 30° C dan
kelembaban udara antara 80-90 % dan termasuk tipe iklim B dengan curah
hujan rata-rata pertahun 3.196 mm dan senilai 2,802 mm pada tahun 2011
Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt).
dan atau adanya perubahan (fluktuasi musiman atau tahunan) iklim lokal
(Asdak, 1995).
hujan atau lama hujan kritis. Jika lamanya curah hujan itu kurang dari lamanya
hujan kritis, maka lamanya limpasan akan sama dan tidak tergantung dari
intensitas curah hujan. Jika lamanya curah hujan itu lebih panjang, maka
curah hujan Jika kondisi-kondisi seperti topografi, tanah dan lain-lain diseluruh
daerah pengaliran itu sama dan umpamanya jumlah curah hujan itu sama,
terjadi oleh curah hujan lebat yang distribusinya merata, dan sering kali terjadi
oleh curah hujan biasa yang mencakup daerah yang luas meskipun
3.1.1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut
3.2.1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut
(https://resources.marine.copernicus.eu/).
3.2. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut
data arus didownload sesuai dengan perairan pada situs Copernicus kemudian
data pada software odv diekstrak untuk dapat diolah di excel lalu sortir data
dilakukan di software excel, lalu hitung alpha, kuadran, phi, kecepatan arus
kesesuaian budidaya.
Google Meet.
Laut";IF(Arah>245;"Barat";IF(Arah>200;"Barat
Daya";IF(Arah>155;"Selatan";IF(Arah>110;"Tenggara";IF(Arah>65;"Timur";IF(A
rah>20;"Timur Laut";"Utara"))))))))
arus di perairan (arus pasut dan arus non-pasut), sebagai data dasar dalam
deskriptif kuantitatif.
selatan. Pada bulan Januari 2020, arah arus Peairan Pangandaran mengarah ke
Tenggara, dan pada bulan Februari 2020 arah arus Perairan Pangandaran
mengarah ke Timur.
Berdasarkan hasil percobaan menunnjukkan bahwa arah arus berubah
setiap musimnya hal ini dapat dikatakan karena tenaga angin memberikan
pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu
sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya
arus laut permukaan (atas) mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia
Tenggara karena arah angin musim sangat terlihat perubahannya antara musim
barat dan musim timur maka arus laut permukaan juga banyak
dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah
utara melalui laut Cina bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores. Adapun pada
Pada stasiun 1, kecepatan arus terbesar terjadi di bulan Februari sebesar 0.67
m/s, sedangkan kecepatan arus terkecil terjadi di bulan Desember sebesar 0.27
m/s. Pada stasiun 2 terjadi di bulan Februari kecepatan terbesar diperoleh nilai
sebesar 0.61 m/s, sedangkan kecepatan arus terkecil terjadi pada bulan
Desember sebesar 0.25 m/s. Perolehan kecepatan arus terbesar pada stasiun 3
terjadi di bulan Februari sebesar 0.39 m/s, sedangkan kecepatan arus terkecil
terjadi di bulan Desember sebesar 0.19 m/s. Kecepatan rata-rata arus permusim
di Perairan Pangandaran terbesar terjadi pada bulan Februari, sebesar 0.56 m/s,
sebesar 0.24 m/s. Kecepatan rata-rata arus selama Musim Barat di Perairan
musimnya hal inise sesuai dengan pernyataan menurut Savetri et al. (2019),
berkisar antara 0.6-7,3 m/s. Hal ini terjadi karena Perairan Selatan Jawa
merupakan perairan yang dipengaruhi oleh sistem angin muson. Sistem angin
dalam laut didominasi oleh arus termohalin. Arus termohalin timbul sebagai
akibat adanya perbedaan densitas karena berubahnya suhu dan salinitas massa
air laut.Arus sangat berperan dalam sirkulasi air, selain pembawa bahan
dalam air. Di samping itu berhubungan dengan KJA, kekuatan arus dapat
organisme penempel akan lebih banyak menempel pada jaring bila kecepatan
arus dibawah 25 cm/dt sehingga akan mengurangi sirkulasi air dan oksigen.
kurang sesuai atau sesuai bersyarat dilakukan KJA hal ini karena kecepatan
laut mengacu dari hasil penelitian Ahmat at al. (1991), Atjo (1992), Mubarak et
al. (1990), Radiarta et al. (2007) dan Utojo et al. (2007). Penentuan tingkat
kecerahan yang sangat sesuai untuk KJA yaitu 1 sampai lebih dari 3 m.
yaitu sekitar 15-35 cm/s. . Mayunar et al., (1995) menyebutkan suhu optimum
32,74 ppt, kisaran ini masih baik untuk kegiatan budidaya baik perikanan,
rumput laut maupun tiram karena salinitas optimal untuk budidaya ketiga
perikanan, nilai salinitas yang dibutuhkan sesuai dengan jenis ikan yang akan
dibudidaya. Hal ini disebabkan ikan tertentu membutuh salinitas tertentu pula.
Ikan memiliki toleransi terhadap perubahan salinitas, nilai salinitas yang sesuai
untuk ikan berkisar 20 – 34 ppm (Imanto et al., 1995) beberapa jenis ikan
optimum pada kisaran 27 – 34 ppm (Ahmad et al., 1991; Mayunar et al., 1995).
V. KESIMPULAN
tersebut pada musim barat pada bulan Desember yaitu ke Selatan, pada
bulan Januari ke arah Tenggara, pada bulan Februari kea rah Timur.
5.2. Kecepatan rata-rata arus permusimnya yaitu pada bulan Desember 0,24
m/s. Pada bulan Januari sebesar 0,39 m/s dan bulan Februari sebesar 0,56
m/s.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, T., P.T. dkk. 1991. Operasional pembesaran kerapu dalam keramba
Bandung
Indonesia Press.
jaring apung untuk budidaya ikan laut, halaman 171 - 178 dalam
Prosiding temu usaha pemasyarakatan teknologi keramba jaring apung
Lingkungan Hidup).
Lingkungan. Jakarta.
Mayunar, R. Purba, P.T. Imanto. 1995. Pemilihan lokasi budidaya ikan laut.
– 189.
-318
1-18.
Ulha, Fadika dkk. 2014. Arah dan Kecepatan Angin Musiman Serta Kaitannya