Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM GEOLOGI KELAUTAN


ACARA 3

PERAMALAN GELOMBANG

OLEH :

Willyam Living Stone


F 121 17 069

PALU
2021
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 FAX 0451-422844 PALU

KARTU ASISTENSI
GEOLOGI KELAUTAN

Nama : Willyam Living


No. Mahasiswa : F 121 17 069
Kelompok :
Semester/T.A :

NO HARI/TANGGAL KETERANGAN PARAF


UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
Nama : Willyam Living
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK
GEOLOGI NIM : F 121 17 069
Acara 3 : Peramalan Gelombang

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu agar praktikan dapat
menentukan/membuat :
 Nilai fetch efektif
 Periode gelombang
 Tinggi gelombang

1.2 Alat dan bahan


 Software Arcgis 10.3
 Software Excel 2016
 SHP Seluruh Indonesia
 SHP Malaysia
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Gelombang Laut


Gelombang laut secara umum dibangkitkan oleh angin permukaan laut, selain
itu pula dibeberapa perairan dibangkitkan oleh perubahan suhu dan salinitas.
Karakteristik gelombang laut dipengaruhi oleh batimetri, kekasaran dasar perairan,
karakteristik pantai, bentuk perairan (selat, teluk atau laut lepas), struktur bangunan
lepas pantai dan lain-lain yang dapat menimbulkan fenomena gelombang seperti
refraksi, difraksi, shoaling, refleksi gelombang dan lain-lain.
Periode gelombang (T) adalah waktu tempuh di antara dua puncak atau dua
lembah gelombang secara berurutan pada titik yang tetap (satuan detik). Panjang
gelombang (L) adalah jarak horizontal antara dua puncak atau dua lembah yang
berurutan (satuan meter). Tinggi gelombang (H) adalah jarak vertikal antara puncak
gelombang dan lembah gelombang (satuan meter). Cepat rambat gelombang (C)
adalah kecepatan tempuh perjalanan suatu gelombang, yang dapat diperoleh dengan
pembagian panjang gelombang (L) dengan periode gelombang (T) atau C=L/T.
Holthuijsen (2007) menjelaskan bahwa gelombang laut adalah pergerakan
naik dan turunnya air laut dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang
membentuk kurva/grafik sinusoidal. (Nichols et al., 2009 dalam Bagus, 2014)
menjelaskan bahwa gelombang laut timbul karena adanya gaya pembangkit yang
bekerja pada laut. Gelombang yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa macam berdasarkan gaya pembangkitnya, gaya pembangkit tersebut
terutama berasal dari angin, dari gaya tarik menarik Bumi - Bulan - Matahari atau
yang disebut dengan gelombang pasang surut dan gempa bumi.
Ketinggian dan periode gelombang tergantung kepada
panjang fetch pembangkitnya. Fetch adalah jarak perjalanan tempuh gelombang dari
awal pembangkitannya. Fetch ini dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut.
Semakin panjang jarak fetch nya, ketinggian gelombangnya akan semakin besar.
Angin juga mempunyai pengaruh yang penting pada ketinggian gelombang. Angin
yang lebih kuat akan menghasilkan gelombang yang lebih besar.
Gelombang yang menjalar dari laut dalam (deep sea) menuju ke pantai akan
mengalami perubahan bentuk karena adanya perubahan kedalaman laut. Apabila
gelombang bergerak mendekati pantai, pergerakan gelombang di bagian bawah yang
berbatasan dengan dasar laut akan melambat. Ini adalah akibat dari friksi/gesekan
antara air dan dasar laut. Sementara itu, bagian atas gelombang di permukaan air akan
terus melaju. Semakin gerak gelombang menuju ke pantai, puncak gelombang akan
semakin tajam dan lembahnya akan semakin datar. Fenomena ini yang menyebabkan
gelombang tersebut kemudian pecah.
Ada dua tipe gelombang, bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya yaitu gelombang
pembangun/pembentuk pantai (constructive wave) dan gelombang yang tidak
membentuk pantai (deconstructive wave). Yang termasuk gelombang pembentuk
pantai, bercirikan mempunyai ketinggian kecildan cepat rambatnya rendah. Saat
gelombang pecah di pantai, material yang terangkut akan tertinggal di pantai
(deposit) yaitu ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir
atau pelan-pelan sedimen akan mengalir kembali ke laut. Gelombang yang sifatnya
tidak membentuk pantai biasanya mempunyai ketinggian dan kecepatan rambat yang
besar (sangat tinggi). Air yang kembali berputar mempunyai lebih sedikit waktu
untuk meresap ke dalam pasir. Ketika gelombang datang kembali menghantam pantai
akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai menuju
ke tengah laut atau ke tempat lain.

2.2 Interaksi Antar Gelombang


Pengamatan seksama tentang gelombang laut ternyata menunjukkan bahwa
air gelombang tidak bergerak maju, melainkan bergerak melingkar, sehingga air
hanya bergerak naik-turun begitu gelombang melintas. Tepi pantai menahan dasar
gelombang, sehingga puncak gelombang bergerak lebih cepat untuk memecah di tepi
pantai. Gelombang bergerak melintasi jarak yang jauh, tetapi medium (cair, padat,
atau gas) hanya dapat bergerak terbatas. Dengan demikian, walaupun gelombang
bukan merupakan materi, pola gelombang dapat merambat pada materi.
Dalam usaha menjelaskan proses tumbuhnya gelombang di laut, banyak teori
dikemukakan para ahli, tetapi hanya ada dua teori yang saling melengkapi dan dapat
menjelaskan pertumbuhan gelombang di lautan.
Teori yang pertama dikemukakan oleh Phillips (1957), menyatakan bahwa:
Turbulensi dalam angin menyebabkan fluktuasi acak permukaan laut yang
menghasilkan gelombang-gelombang kecil-kecil (riak) dengan panjang gelombang
beberapa sentimeter. Gelombang-gelombang kecil-kecil ini kemudian tumbuh secara
linear melalui proses resonansi dengan fluktuasi tekanan turbulensi.
Teori yang kedua dikemukakan oleh Miles (1957), dan dikenal dengan teori
ketidakstabilan atau mekanisme arus balik (feed-back Mechanisme), menyatakan
bahwa: Ketika ukuran gelombang-gelombang kecil yang sedang tumbuh mulai
mengganggu aliran udara di atasnya, angin yang bertiup memberikan tekanan yang
semakin kuat seiring dengan meningkatnya ukuran gelombang, sehingga gelombang
tumbuh menjadi besar. Proses pemindahan energi ini berlangsung secara tak stabil,
semakin besar ukuran gelombang semakin cepat gelombangnya. Ketidakstabilan
menyebabkan gelombang tumbuh secara eksponensial.
Seiring dengan proses pertumbuhannya, gelombang-gelombang yang sedang
tumbuh yang beragam energi dan frekuensinya saling berinteraksi untuk
menghasilkan gelombang yang lebih panjang. Interaksi yang terjadi melibatkan
proses pemindahan energi secara tak linear dari gelombang-gelombang frekuensi
tinggi ke gelombang yang frekuensinya yang lebih rendah. Teori tentang interaksi tak
linear dikemukan oleh Hasselmann (1961; 1963), dan Hasselmann, et al., 1973.
Proses transfer energi ini menyebabkan gelombang-gelombang periode panjang
mempunyai energi yang lebih tinggi. Jika periode gelombang cukup panjang, cepat
rambat gelombang dapat melebihi kecepatan angin pembentuknya, sehingga
gelombang dapat keluar dari daerah pertumbuhannya.
Bentuk dari sebuah gelombang menunjukkan gerakan partikel-partikel air
yang ada di dalam gelombang. Walaupun gelombang bergerak makin maju ke depan,
partikel-partikel di dalam gelombang akan meninggalkan jejak yang membentuk
lingkaran. Jejak lingkaran yang dibuat oleh partikel-partikel akan menjadi lebih kecil
sesuai dengan makin besarnya kedalaman di bawah permukaan gelombang.

Bentuk & Bagian-bagian Gelombang

Gelombang yang terbentuk di daerah pertumbuhannya disebut ”Sea” dan


gelombang yang telah atau dapat keluar dari daerah pertumbuhannya disebut ”swell”.
Di daerah pertumbuhannya, gelombang mempunyai variasi frekuensi, ukuran, dan
arah rambat yang beragam, sehingga permukaan laut tampak tidak teratur. Variasi
ukuran dan frekuensi swellterbatas pada gelombang frekuensi rendah yang saling
berdekatan, sehingga perambatan gelombang teratur dan nampak jelas di permukaan
laut.
Penjelasan tentang proses tumbuhnya gelombang menunjukkan bahwa
gelombang-gelombang pendek tumbuh dengan sangat cepat, jauh lebih cepat
daripada gelombang-gelombang yang lebih panjang. Ini berarti bahwa gelombang
pendek mendapat suplai energi yang lebih besar dari angin daripada gelombang
panjang. Klasifikasi gelombang berdasarkan ukuran dan penyebabnya (Pond and
Pickard, 1983):
Riak (ripples) / gelombang kapiler (capillarywave) dengan panjang
gelombang 1,7 meter dan periode kurang dari 0,2 detik disebabkan oleh adanya
tegangan permukaan dan tiupan angin yang tidak terlalu kuat pada permukaan laut.
Gelombang angin (seas/wind waves) dengan panjang gelombang sampai kira-kira
130 meter dan periode 0,2- 0,9 detik ditimbulkan angin.Alun (swell) dengan panjang
gelombang sampai ratusan meter dan periode 0,9-15 detik ditimbulkan oleh angin
yang bertiup lama.
Gelombang pasang surut (tidal wave) dengan panjang gelombang beberapa kilometer
dengan periode 5 jam,12 jam, dan 25 jam oleh fluktuasi gaya gravitasi Matahari dan
Bulan.
Menentukan Tinggi dan periode gelombang dihitung berdasarkan formula menurut S
PM (Shore Protection Manual), 1984 vol.1 sebagai berikut :
4 0 .5
H o  5 . 112  10 U A  F T o  6 . 238  10 2
 U  F 0 .33
A
UW 1.23
RL  U A  0.71  U W
UL
1 N 2
H s  1 .42  Hrms H rms   Hi
N i 1
T0
T avg  N H avg  
H 0
N
Keterangan :
Ho = tinggi gelombang laut (m)
To = periode gelombang laut (s)
UA = faktor tegangan angin
RL = hubungan UL dan UW (kecepatan angin di darat dan laut),
(dari gambar 5.8 Buku Teknik Pantai, Bambang Triatmojo hal. 154)
Hrms = H root mean square (m)
Hs = tinggi gelombang signifikan (m)
Havg = tinggi gelombang laut dalam rata-rata (m)
Tavg = periode gelombang laut dalam rata-rata (s)
UW = kecepatan angin diatas permukaan laut (m)
UL = kecepatan angin diatas daratan (m)
1 Knot = 0.5144 m/s
BAB III
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL PERHITUNGAN

No. Azimuth Xi(m) cos Xi x Cos


1 355 655692 0,9962 653196,894
2 350 641431 0,9848 631686,222
3 345 583818 0,9659 563924,884
4 340 212225 0,9397 199426,266
5 335 203223 0,9063 184182,587
6 330 205259 0,8660 177759,508
7 325 218308 0,8192 178827,444
8 320 238693 0,7660 182849,446
9 315 249432 0,7071 176375,059
10 310 270533 0,6428 173895,260
11 305 269447 0,5736 154548,450
12 300 268839 0,5000 134419,500
13 295 262403 0,4226 110896,300
14 290 253602 0,3420 86736,992
15 285 255499 0,2588 66128,007
16 280 233525 0,1736 40551,191
17 275 232846 0,0872 20293,866
18 270 229125 0,00000 0,000
19 265 283395 -0,08716 -24699,502
20 260 306591 -0,17365 -53238,968
21 255 360235 -0,25882 -93235,679
22 250 378738 -0,34202 -129536,025
23 245 375678 -0,42262 -158768,383
24 240 422828 -0,50000 -211414,000
25 235 473241 -0,57358 -271439,886
26 15 52622 0,9659 50828,949
27 10 70323 0,9848 69254,636
28 5 74236 0,9962 73953,510
29 0 77024 1,0000 77023,700
30 5 74236 0,9962 73953,510
31 10 70323 0,9848 69254,636
32 15 52622 0,9659 50828,949
33 235 473241 -0,57358 -271439,886
34 240 422828 -0,50000 -211414,000
35 245 375678 -0,42262 -158768,383
36 250 378738 -0,34202 -129536,025
37 255 360235 -0,25882 -93235,679
38 260 306591 -0,17365 -53238,968
39 265 283395 -0,08716 -24699,502
40 270 229125 0,00000 0,000
41 275 232846 0,0872 20293,866
42 280 233525 0,1736 40551,191
43 285 255499 0,2588 66128,007
44 290 253602 0,3420 86736,992
45 295 262403 0,4226 110896,300
46 300 268839 0,5000 134419,500
47 305 269447 0,5736 154548,450
48 310 270533 0,6428 173895,260
49 315 249432 0,7071 176375,059
50 320 238693 0,7660 182849,446
51 325 218308 0,8192 178827,444
52 330 205259 0,8660 177759,508
53 335 203223 0,9063 184182,587
54 340 212225 0,9397 199426,266
55 345 583818 0,9659 563924,884
56 350 641431 0,9848 631686,222
57 355 655692 0,9962 653196,894
Jumlah 16640597,7 24,0819 6051828,757

Feact Efektif 6051828,757


24,08194649
Hasil 251301,4785

UL UW RL UA F H0 T0
4,493891 1,53 0,34046 1,19792 251301,47846 0,30699 4,00859
UW
Ww

UL

Grafik Hubungan Antara Kecepatan Angin diatas Permukaan Laut dan Kecepatan
Angin diatas Daratan

3.2 PEMBAHASAN
Dari hasil perhitungan didapatkan hasil fetch efektif di Pantai Bambarano
periode 2020 adalah = 251301.47846 km. Fetch ini akan digunakan untuk
menentukan tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) dengan metode –
metode analitis dan observatis dan didapatkan hasil tinggi gelombang pada pantai
bambarano (H) 0.30699 meter dan periode gelombangnya adalah (T) 4.00859.

UL RL UW UA F Ho To
4.593592 0.326542 1.5 1.169097 307139.4 0.331214 4.248707
Willyam Living Stone
F 121 17 069

Anda mungkin juga menyukai