Anda di halaman 1dari 18

PERAMALAN

GELOMBANG LAUT
Oleh :
Syahrul Fadli Djiha
F11222035
GELOMBANG LAUT/OCEAN WAVES
Gelombang  pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut
disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan,
menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut
sebagai gelombang
PEMBANGKIT Pergerakan Planet/Astronomi Pergerakan Kapal
(Gelombang Pasang-Surut) (Gelombang Laut)
GELOMBANG Dipengaruhi oleh adanya Dipengaruhi oleh adanya
LAUT gaya tarik-menarikBumi- pergerakan kapal yang melintas
Bulan-Matahari

Angin (Gelombang Angin) Gempa (Gelombang Tsunami)


Dipengaruhi oleh kecepatan Dipengaruhi oleh adanya
angin, Panjang/jarak aktivitas tektonik maupun
hembusan angin, Waktu vulkanik di dasar laut
(lamanya) hembusan angin
PENGARUH GELOMBANG

Gelombang dari perairan dangkal


(shallow water)

Pada kondisi sesungguhnya di alam, pergerakan orbital di perairan dangkal


(shallow water) dekat dengan kawasan pantai dapat dilihat pada gambar terlampir.
Ketinggian dan periode gelombang tergantung kepada panjang fetch pembangkitannya.
Fetch adalah jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal pembangkitannya, yang
dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. Semakin panjang jarak fetchnya,
ketinggian gelombangnya akan semakin besar.
Angin juga mempunyai pengaruh yang penting pada ketinggian gelombang. Angin yang
lebih kuat akan menghasilkan gelombang yang lebih besar.
PENGARUH GELOMBANG

Gelombang dari laut dalam


(deep water)

Gelombang yang menjalar dari laut dalam (deep water) menuju ke pantai akan
mengalami perubahan bentuk karena adanya perubahan kedalaman laut. Apabila
gelombang bergerak mendekati pantai, pergerakan gelombang di bagian bawah yang
berbatasan dengan dasar laut akan melambat. Ini adalah akibat dari friksi/gesekan
antara air dan dasar pantai. Sementara itu, bagian atas gelombang di permukaan air
akan terus melaju.
Semakin menuju ke pantai, puncak gelombang akan semakin tajam dan lembahnya
akan semakin datar. Fenomena ini yang menyebabkan gelombang tersebut kemudian
pecah.
ILUSTRASI
PENGARUH
GELOMBANG

Gambar 2. Ilustrasi pergerakan gelombang


di perairan dangkal dan laut dalam

It’s the closest planet to


the Sun and the smallest in
the Solar System
Gambar 1. Ilustrasi pergerakan gelombang
KLASIFIKASI Gelombang pembentuk pantai (Constructive waves)
GELOMBANG  Ciri-cirinya : ketinggian dan kecepatan kecil, Sehingga saat
gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut
LAUT sedimen (material pantai) dan akan tertinggal di pantai
(deposit) ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke
dalam pasir atau pelan-pelan mengalir kembali ke laut.

Menurut
Sifat-Sifatnya

Gelombang perusak pantai (Destructive Waves)


 Ciri-cirinya: ketinggian dan kecepatan rambat yang besar
(sangat tinggi). Air yang kembali berputar mempunyai lebih
sedikit waktu untuk meresap ke dalam pasir. Ketika
gelombang datang kembali menghantam pantai akan ada
banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material
pantai menuju ke tengah laut atau ke tempat lain.
ILUSTRASI GELOMBANG MENURUT SIFATNYA

It’s the closest planet to


the Sun and the smallest in
Gambar 3.Solar
Ilustrasi gelombang Gambar 4. Ilustrasi gelombang
the System
pembentuk pantai Perusak pantai
GELOMBANG LAUT/OCEAN WAVES
Menurut Triatmodjo dalam buku Teknik Pantai (1999), gelombang memiliki
bentuk yang tidak teratur, dengan tinggi dan periode yang tidak konstan.
Pengukuran gelombang di suatu tempat memberikan pencatatan muka air
sebagai fungsi waktu. Pengukuran ini dilakukan dalam waktu cukup panjang,
sehingga data gelombang akan sangat banyak. Mengingat kekompleksan dan
besarnya data tersebut maka gelombang akan dianalisa secara statistik untuk
mendapatkan bentuk gelombang yang bermanfaat. Dalam bidang teknik sipil,
parameter gelombang yang digunakan adalah tinggi gelombang.
PERAMALAN GELOMBANG
Distribusi probabilitas gelombang laut merupakan suatu cara untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya suatu tinggi gelombang, dalam distribusi
probabilitas ini yang sering digunakan adalah distribusi probabilitas weibull dan
distribusi probabilitas Rayleigh. Distribusi probabilitas Weibull sebagai metode
untuk menentukan gambaran perilaku suatu variabel dalam sebuah populasi
yang bersifat acak.

Gambar 5. Distribusi Probabilitas Weibull Gambar 6. Distribusi Probabilitas Rayleigh


PERAMALAN GELOMBANG
Peramalan gelombang dilakukan berdasarkan pada kecepatan angin lama
hembus angin, dan fetch. Dari data angin dan fetch gelombang akan di dapat
jenis, tinggi, dan periode gelombang yang ada di daerah pantai. Dari grafik
peramalan gelombang tinggi, durasi, dan periode gelombang dapat diketahui.

Jurnal “Prediksi Gelombang Untuk Jurnal “Perbandingan Peramalan


Perencanaan Bangunan Pelindung Gelombang dengan Metode Groen
Pantai” oleh Nenny T. Karim dan Dorrestein dan Shore Protection
Haekal Muhammad dari Fakultas Manual yang di Validasi dengan Data
Teknik Universitas Muhammadiyah Altimetri” oleh Sofwatillahi, Muliati
Makassar dan Yati dari Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Institut Teknologi
Nasional
PERAMALAN GELOMBANG
LANGKAH-LANGKAH PERAMALAN GELOMBANG

Melakukan analisis pasang surut (HHWL, MHWL, MSL, MLWL,


1 LLWL)

2 Melakukan analisis kecepatan angin (Windrose Plot/WRPLOT)

3 Melakukan perhitungan panjang fetch efektif

Melakukan peramalan gelombang dengan grafik hubungan kecepatan


4 angin atau menggunakan metode yang relevan (Metode GD dan SPM)
 Melakukan perhitungan panjang fetch efektif yang
PERAMALAN bertujuan untuk peramalan tinggi gelombang (H) dan
periode gelombang (T)
GELOMBANG
OLEH Nenny T. Karim dan
Haekal Muhammad dari
Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Makassar

 Melakukan pengamatan pasang surut selama 29 hari


dengan interval waktu 1 jam, diperoleh

 Melakukan peramalan gelombang yang diperoleh dari


grafik peramalan gelombang dengan mengetahui nilai
tegangan angin (UA) dan fetch efektif, sehingga didapat
tinggi gelombang laut dalam beserta periodenya.

 Melakukan analisa kecepatan angin dengan


WRPLOT dengan data eksisting dari Stasiun
Meteorologi Maritin Kolaka 2016

Jurnal Teknik Hidro Volume 11 Nomor 2, Agustus 208


 Fetch
RUMUS-RUMUS Panjang fetch adalang panjang laut yang dibatsi oleh
pulau – pulau pada kedua ujungnya. Fetch rerata efektif
YANG DIGUNAKAN UNTUK
diberikan oleh persamaan berikut ini.
PROYEKSI GELOMBANG

 Gelombang
Cepat rambat (C) dan panjang gelombang (L) diberikan
oleh persamaan berikut ini.  Hubungan Kecepatan Angin
Hubungan antara angin di atas laut dan angin di atas
daratan terdekat diberikan oleh RL = UW / UL.
 Kecepatan Angin di Laut
Kecepatan angin di diberikan oleh UW = RL . UL.
 Tegangan Angin
Tegangan angin dapat dihitung oleh UW = RL . UL.
 Grafik Pasang Surut
Berdasarkan buku Bambang Triadmodjo, 1999

Jurnal Teknik Hidro Volume 11 Nomor 2, Agustus 208


It’s the closest planet to
the Sun and the smallest in
the Solar System
 Melakukan peramalan tinggi (H) dan periode gelombang
PERAMALAN (T) dengan Metode Groen Dorrestein (GD), dimana tinggi
dan periode gelombang dapat diramalkan berdasarkan
GELOMBANG hubungan data jarak seret (fetch) kecepatan angin (W),
OLEH Sofwatillahi, Muliati dan dan lamanya angin bertiup (t) peramalan menggunakan
Yati dari Fakultas Teknik Sipil metode Groen Dorrestein, dari grafik Groen Dorrestein
dan Perencanaan Institut (gambar terlampir) didapat hasil tinggi gelombang (Ho)
Teknologi Nasional dan periode gelombang dengan memasukan nilai-nilai
F,W dan t.
 Menentukan fetch diperoleh dari peta topografi
dengan mengukur jarak laut bebas antara lokasi yang  Melakukan peramalan tinggi (H) dan periode gelombang
ditinjau terhadap daratan yang mengelilinginya. (T) dengan Metode Shore Protection Manual (SPM),
Panjang fetch diukur dari titik pengamatan dengan yang diperoleh dari rumus formula-formula empiris yang
interval (sudut simpangan) 5 derajat Dari hasil diturunkan dari model parametric berdasarkan spectrum
pengukuran fetch, diperoleh fetch efektif yang gelombang JONSWAP (Shore Protection Manual, 1984),
terbesar adalah dari arah Timur Laut sebesar 1000 dengan F = 441,64km, t = 43200 detik dan v = 8.18m
km, diikuti dengan arah Barat sebesar 452,769 km, detik didapatkan nilai Hmo = 0.10 m dengan Tp = 1,00
dan Timur sebesar 448,118 km. detik.
 Mengolah data angin dimana data angin yang dimiliki
terurai atas komponen U (East–West) dan V (North–
South). Arah angin didapatkan dari resultan kedua
komponen tersebut. Untuk mendapatkan resultannya
digunakan rumus phytagoras (Halim, 1999)

Jurnal Institut Teknologi Nasional | Jurusan Teknik Sipil | Vol. 2 | No. 2 | Juni 2016
 Metode Groen Dorrestein (GD)
RUMUS-RUMUS Grafik Groen Dorrestein
YANG DIGUNAKAN UNTUK
PROYEKSI GELOMBANG
 Fetch
Panjang fetch adalang panjang laut yang dibatsi oleh
pulau – pulau pada kedua ujungnya. Fetch rerata efektif
diberikan oleh persamaan berikut ini.

 Pengolahan Data Angin  Metode Short Protection Manual (SPM)


Untuk mendapatkan resultannya digunakan rumus
phytagoras:

Karena arah angin yang dibutuhkan dalam sudut, maka


perhitungan arah angin menggunakan:

Jurnal Institut Teknologi Nasional | Jurusan Teknik Sipil | Vol. 2 | No. 2 | Juni 2016
Syahrul Fadli Djiha
-Water Engineering-

Anda mungkin juga menyukai