GELOMBANG
• PENGERTIAN GELOMBANG
dengan:
U L = kecepatan angin yang diukur di darat (m/dt)
U w = kecepatan angin di laut (m/dt)
R L = nilai yang diperoleh dari hubungan kecepatan angin di laut dan di darat
RUMUS GRAFIK PEMBANGKITAN GELOMBANG
Rumus-rumus dan grafik-grafik pembangkitan gelombang mengandung variable UA ,
yaitu faktor tegangan angin (wind-stress factor) yang dapat dihitung dari kecepatan
angin. Setelah dilakukan berbagai konversi kecepatan angin, kecepatan angin
dikonversikan pada faktor tegangan angin
1,23
UA = 0,71 W
U
dengan:
UW = kecepatan angin dalam m/dt.
UA = faktor tegangan angin.
• FETCH
Fetch adalah panjang keseluruhan suatu daerah pembangkitan gelombang dimana
angin berhembus dengan arah dan kecepatan yang konstan. atau Fetch adalah jarak
jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal pembangkitannya. Arah angin angin
masih dianggap konstan apabila perubahannya tidak sampai sedangkan kecepatan
angin masih dianggap konstan apabila perubahannya tidak lebih dari 5 knot (2,5
m/dt) ). Untuk memperoleh hasil dari fetch rerata efektif digunakan Persamaan 2
(Triatmodjo, 1999).
𝐹𝑒𝑓𝑓
dengan:
F eff = fetch rerata efektif
X = panjang segmen fetch yang di ukur dari titik observasi gelombang
keujung akhir fetch
α = deviasi pada kedua sisi dari arah angin, dengan menggunakan
pertambahan sampai sudut sebesar pada kedua sisi dari arah
angin
• STATISTIK DANgelombang
Analisa statistik PERAMALAN GELOMBANG
diperlukan untuk mendapatkan beberapa
karakteristik gelombang seperti gelombang representatif (H1, H10 , Hs),
probabilitas kejadian gelombang dan gelombang ekstrim. Peramalan
gelombang dimaksudkan mengalihragamkan data angin menjadi
gelombang. Di dalam perencanaan bangunan pantai diperlukan data
gelombang yang mencakup seluruh musim, terutama pada musim dimana
gelombang-gelombang besar terjadi. Pencatatan gelombang meliputi
tinggi, periode dan arah datang gelombang.
digunakan untuk
Gelomban analisis proses
g: Terjadi pantai (transpor
- kecil, Sepanja sedimen dan
- sedang ng perubahan garis
- besar Tahun pantai).
1. Pada metode zero upcrossing diberi tanda titik pertolongan antara kurva
naik dan garis nol, dan titik tersebut ditetapkan sebagai awal dari satu
gelombang. Mengikuti naik turunnya kurva, penelusuran dilanjutkan untuk
untuk mendapatkan perpotongan antara kurva naik dan garis nol
berikutnya. Titik tersebut ditetapkan sebagai akhir dari gelombang pertama
dan awal dari gelombang kedua. Jarak antara kedua titik tersebut adalah
periode gelombang pertama (T1). Sedang jarak vertikal antara titik tertinggi
dan terendah di antara kedua titik tersebut adalah tinggi gelombang
pertama (H1). Penelusuran dilanjutkan lagi untuk mrndapatkan gelombang
kedua, ketiga dan seterusnya.
2. Metode zero downcrossing mempunyai prosedur yang sama, tetapi titik
yang dicatat adalah pertemuaan antara kurva turun dan garis nol.
T
GELOMBANG REPRESENTATIF
P(Hs ≤ Hsm)
Dengan :
P(Hs ≤ Hsm) : probabilitas dari tinggi gelombang representatif ke-m
Hsm : tinggi gelombang urutan ke-m.
M : nomor urut tinggi gelombang signifikan.
: 1,2,3,….N
NT : jumlah kejadian gelombang selama pencatatan
TERIMA KASIH