Anda di halaman 1dari 17

LOGO

HIDROLOGI DAERAH
TANGKAPAN HUJAN
PERKOTAAN
PENGETAHUAN DASAR
HIDROLOGI
• AIR BUMI
• SIKLUS AIR
• WATERSHED (DAS)
• AIR PERMUKAAN
• AIR TANAH
• LAPISAN AIR TANAH DAN MUKA AIR
TANAH
• KAPASITAS RESERVOIR AIR TANAH
AIR BUMI

 Pada dasarnya air di alam selalu tetap jumlahnya


(471.1 x 1015 Km2)

 Yang terjadi hanyalah perubahan bentuk dan


tempatnya

 Air muncul dalam berbagai variasi wujud dan wadah


 Wujud: air, es, embun, dan uap air,
 Wadah: laut, badan air daratan (sungai, danau),
rongga tanah, angkasa, makhluk
Wujud dan Wadah Sumber Daya Air Bumi
Location Water Volume Percentage of Total
Water
Oceans 348,700 x 97,2
Icecaps
Icecaps and
and glaciers
glaciers 7.700 x 2,15
2,15
Atmospher 34,1 x 0,01
Atmospher 0,01
Fresh water lakes 33 x 0,009
Fresh water lakes 0,009
Saline lakes and inlan seas 27,5 x 0,008
Saline
Averagelakes and inlan
in stream seas
channels 0,3 x 0,008
0,0001
Average in stream channels 17,6 x
Soil moisture 0,0001
0,005
Soil moisture within depth of 1.100 x
Groundwater 0,005
0,31
half a mile
Groundwater within depth of 0,31
Groundwater
half a mile deep lying 1.100 x 0,31
Groundwater deep lying 0,31
SKEMA SIKLUS AIR

Baik melalui permukaan ataupun dalam tanah, air mengalir dari area yang
lebih tinggi menuju area yang lebih rendah. Area yang lebih tinggi disebut area
tangkapan (recharge area) dan mendapatkan air dari hujan. Sedangkan area
yang lebih rendah disebut area buangan (dischrage area). Biasanya di area
tangkapan, muka air tanah terletak relatif dalam, sedangkan pada area
buangan air tanah relatif dangkal (mendekati muka tanah).
DAS (Daerah Aliran Sungai)
 DAS adalah: suatu daerah yang dibatasi oleh igir-igir
pegunungan atau pemisah air (Water Devide), mampu
menampung curah hujan, menyimpan, dan
mengalirkannya dalam satu sistem sungai, serta
melepaskan melalui outlet tunggal.
 Bentuk DAS dapat dianalogikan sebagai lembaran daun
dengan beberapa cabang tulang daun yang berkumpul
(bermuara) pada batang utama ditengahnya yang
berfungsi sebagai saluran akhir dari DAS tersebut (air
menetes dari pangkal batang daun)
 DAS adalah ekosistem yang terdiri dari sistem fisik dan
sistem sosial
Gambar DAS
 DAS terbentuk oleh :
unsur morfologi (topografi, relief),
 morfokronologi (faktor waktu),
 morfogenesa (proses yang sedang berlangsung-termasuk
klimatologi, dan ketersusunan batuan),
 morfoarrangement (Ketersusunan atau posisi kawasan/daerah
terhadap bentangan daerah lain)
 karakter DAS ditentukan oleh morfometri DAS, koefisien Aliran, dan
faktor klimatologis.
 EKOSISTEM DAS TERDIRI DARI SISTEM SOSIAL DAN SISTEM
ALAMI YANG SALING BERINTERAKSI, INTERPENDENSI,
INTERRELASI, DAN INTERAKSI DAN TERMANIFESTASIKAN
DALAM SISTEM INPUT-OUTPUT.
 Satu unit watershed dibatasi oleh dua punggung hukit (ridge) dan
dibelah oleh satu aliran utama. Ke DAS KEMBALI
AIR TANAH
 Air tanah ada karena air bergerak ke dalam tanah dan batuan.
 Berdasar asalnya, air tanah dibedakan dari 2 sumber :
 air dari dalam bumi sendiri
 air permukaan tanah (air hujan, sungai, danau)
 Air yang berasal dari dalam bumi sendiri terjadi secara bersama-
sama dengan batuannya; misalnya air yang terjebak saat
terbentuknya batuan endapan. Sedangkan dari permukaan, air
tanah berasal dari air hujan, limpasan permukaan (sungai dan run
off), danau, serta badan air lain.
 Dari permukaan tanah, air masuk melalui proses yang infiltrasi.
 Banyaknya air tanah yang terkandung tergantung besarnya laju
infiltrasi dan kapasitas tanah
INFILTRASI
 Laju infiltrasi merupakan resultan dari gaya ke arah bawah oleh
gravitasi, gaya tahanan dari bawah oleh tanah, serta gaya ke
samping akibat adanya kemiringan.
 faktor utama yang penting adalah kemiringan dan struktur tanah
 Semakin curam kemiringan tanah, kemungkinan infiltrasi semakin
kecil karena laju pergerakan kebawah (resapan) terkurangi oleh laju
ke samping.
 Jenis tanah yang memiliki cukup rongga dapat untuk dimasuki air.
Namun demikian, posisi bagian tanah ini juga mempengaruhi
kapasitas air tanah pada suatu lahan
 Laju infiltrasi juga di pengaruhi oleh adanya hambatan-hambatan
aliran permukaan seperti topografi, tanaman, dan bangunan.
JENIS TANAH
 Tidak semua tanah dapat memfasilitasi proses infiltrasi dan mampu
menyimpan air.
 Hanya pada tanah yang memiliki rongga (porous) saja infiltrasi
dapat terjadi.
 Tanah yang memiliki struktur porous (banyak rongga-rongganya
dan permeable) akan memberikan peluang infiltrasi yang tinggi.
 Koefisien rembesan/infiltrasi tergantung dari struktur dan tekstur
tanah Ke air tanah
KAPASITAS RESERVOIR
 Meskipun suatu lahan memiliki permeabilitas tinggi, tidak semua air
dapat meresap.
 Pada suatu saat terjadi suatu kondisi yang disebut dengan laju
infiltrasi maksimum. Yaitu kemampuan maksimal tanah untuk
meresapkan air hujan yang ada di atasnya.
 Batas maksimal ini terjadi pada saat rongga-rongga di dalam tanah
sudah terisi penuh oleh air, atau yang sering disebut dengan jenuh.
Kapasitas infiltrasi tanah ditentukan oleh kondisi porositas tanah
dan tebalnya lapisan tanah yang porous tersebut. Kapasitas air
tanah diselidiki oleh ahli hidrogeologi.
KAPASITAS INFILTRASI
 Sedangkan laju infiltrasi yang terjadi pada waktu tertentu
sebelum tercapai kondisi jenuh disebut dengan laju
infiltrasi aktual (ac).
 Laju infiltrasi maksimum juga disebut sebagai kapasitas
infiltrasi (fc). Untuk suatu area dengan curah hujan
tertentu (i),
Jika I<fc; maka fac<fc
Jika I>/= fc; maka fac </= fc.
LAPISAN AIR TANAH
 Bagian tanah yang dapat di masuki/dilalui air disebut sebagai
lapisan tanah yang permeable, yaitu yang disebut sebagai lapisan
aquifer. Di tempat inilah air tanah disimpan.
 Berkait dengan air tanag, pelapisan geologi dapat di bedakan
menjadi:
 Aquifer (lapisan pembawa air): lapisan, formasi atau kelompok
formasi satuan geologi yang memiliki permeabilitas tinggi
sehingga dapat menyimpan dan mengalirkan air tanah dalam
jumlah besar
 Aquitard (lapisan kedap air): lapisan, formasi atau kelompok
formasi satuan geologi yang memiliki permeable rendah yang
hanya dapat menyimpan air tanah tetapi tidak dapat
mengalirkannya
 Aquiclude (lapisan kebal air): lapisan, formasi atau kelompok
formasi satuan geologi yang impermeable, sama sekali tidak
mengandung air
MUKA AIR TANAH
 Aquifer tak tertekan dan setengah tak tertekan memiliki peluang untuk
mendapatkan asupan air secara langsung dari permukaan tanah karena tidak
adanya lapisan kedap air di atas lapisan ini.
 Relief bagian atas dari lapisan ini, atau yang disebut dengan muka air tanah,
secara garis besar akan mengikuti/terefleksikan oleh topografi bila tidak ada
perbedaan asupan maupun pengambilan di seluruh lahan.
 Namun bila terdapat asupan atau pengambilan air tanah, kedalaman muka
air tanah akan menjadi bervariasi.
 Pada bagian lahan yang banyak terjadi resapan air (misalnya tanah
permeable dengan pepohonan rapat), muka air tanah akan menjadi dangkal.
 Bahkan pada suatu area lahan dengan elevasi rendah atau pada area
lembah, muka air tanah dapat saja muncul ke permukaan, sejajar dengan
muka air pada badan air seperti sungai, danau atau air tergenang. Hal ini
menandakan bahwa pada tempat tersebut tanah dalam kondisi jenuh.
 Kebalikanya, muka air tanah akan turun bila terjadi pengambilan yang
berlebihan.
PENINGKATAN LIMPASAN

perubahan pola penggunaan lahan


memiliki pengaruh langsung pola distribusi
air pada lahan wadah/containernya.
Besarnya area terbangun, pola penutupan
lahan (paving, aspal, atau vegetasi)
mempengaruhi koefisien run off (C).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai