Anda di halaman 1dari 14

ISLAM DAN

NUSANTARA UPAYA NU MEWUJUDKAN


ISLAM NUSANTARA
MELALUI PRIBUMISASI
ISLAM
Disusun Oleh Kelompok 14

Ahmad Muzakki Zyen ( 181230000349 )


Ahmad Setiawan ( 191230000403 )
Surya Aninda ( 191230000437 )
Miftahul Arifin ( 181230000342 )
Rumusan Masalah

 Apa itu islam nusantara secara pendekatan sosiologis, filosofis, dan historis?
 Bagaimana karakteristik islam nusantara berdasarkan fiqih, teologi, dan
tasawuf?
 Bagaimana peran ulama (walisongo) dalam pengembangan islam nusantara?
 Bagaimana praktek islam nusantara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara?
 Apa pro dan kontra islam nusantara?
Pengertian Islam Nusantara

Sosiologis Historis Filosofis


Islam Nusantara merupakan paham dan praktik Islam nusantara adalah sebagai hasil Islam nusantara adalah islam sinkretik
keislaman di bumi Nusantara sebagai hasil ijma dan ijtihad para ulama nusantara yang merupakan gabungan nilai islam
dialektika antara teks syariat dengan realita dan dalam melakukan istinbath terhadap al- teologis dengan nilai-nilai tradisi lokal
budaya setempat. muktasab min adillatiha-tafshiliyah. (non-teologis), budaya dan adat istiadat
di tanah air
Kesimpulannya bahwa Islam Nusantara Islam nusantara memberi karakter
merupakan kesatuan atau interaksi antara bermazhab dalam teks-teks para ulama
hokum dengan masyarakatnya, yakni antara nusantara untuk menyambungkan kita
teks normative-idealis dengan realita dan dengan tradisi leluhur kita, untuk
budaya setempat sebagai basis sosiologis dihormati, dan untuk kita teladani.
1. hasil produk dari dakwah yang kemudian dikenal
Karakteristik tokoh-tokohnya sebagai wali songo,
2. penganut setia faham Ahlusunnah dengan watak
Islam Nusantara moderat.
3. bidang fiqih mengikut salah satu mazhab fiqih
yaitu hanafi, maliki, syafi’i dan hanbali.
pola dan karakter keislaman masyarakat 4. pengamal ajaran tasawuf
muslim nusantara yang memang mempunyai 5. bermasyarakat mengutamakan kedamaian,
karakter yang sangat berbeda dengan corak harmoni dan toleran.
keislaman Timur Tengah, tempat asal islam itu 6. adaptasi budaya secara alami
berkembang 7. visi islam rahmatan lil’alamin
8. menggunakan pendekatan literal dalam hal yang
bersifat Qath’I dalam kaitan kemasyarakatan lebih
menggunakan pendekatan kontekstual
karakteristik islam nusantara berdasarkan
fiqih
 Sempurna
Syariat Islam diturunkan dalam bentuk umum dan garis besar. Karena itu, hukum-hukumnya bersifat tetap, tidak
berubah-ubah karena perubahan masa dan tempat.
 Elastis
Fiqih Islam juga bersifat elastis (lentur dan luwes), ia meliputi segala bidang dan permasalahan kehidupan manusia.
 Universal dan Dinamis
ia meliputi alam tanpa batas,  Ia berlaku bagi orang Arab dan orang ‘ajam (non arab), kulit putih dan kulit hitam. Di
samping itu hukum Islam mempunyai sifat dinamis (cocok untuk setiap zaman).
 Sistematis
hukum Islam itu mencerminkan sejumlah doktrin yang bertalian secara logis. Beberapa lembaganya saling
berhubungan satu dengan yang lainnya.
 Hukum Islam Bersifat Ta’aqquli (bersifat rasional) dan Ta’abbudi (tidak bisa dirasionalisasikan.
karakteristik islam nusantara berdasarkan
Teologi

 Islam nusantara adalah islam di wilayah melayu (Asia tenggara). Karakter


diktrinalnya adalah berpaham Asy’ariyah dari segi kalam (teologi), berfikih
mazhab syafi’i sekaipun menerima mazhab yang lainnya dan menerima tasawuf
model Imam Ghazali. Lalu mengkontraskannya dengan islam arab yang
berpaham teologi Muhammad bin Abdul Wahab (Wahabi) dan berfiqih mazhab
imam Amad bin Hambal yang katanya sangat rigid dan keras. Islam jenis ini
menolak tasawuf karena dianggap banyak bid’ahnya.
karakteristik islam nusantara berdasarkan
Tasawuf

 Islam Nusantara mengajarkan teosofi yang telah bercampur dengan ajaran yang
sudah dikenal luas masyarakat Indonesia. Dengan tasawuf, bentuk islam yang
diajarkan kepada para penuduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam
pikiran mereka yang sebelumnya memeluk agama hindu, sehingga ajaran islam
dengan mudah diterima mereka.
Peran Para Ulama (Walisongo) dalam Pengembangan
Islam Nusantara

 Walisongo mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengembangan islam di Indonesia. Bahkan mereka adalah perintis utama

dalam bidang dakwah islam di indonesia. Sekaligus pelopor penyiaran agama islam di nusantara ini.
 Adapun kesembilan wali tersebut adalah :
1.Sunan Gresik (Syeikh Maulana Malik Ibrahim),
2.Sunan Ampel (Raden Rahmat),
3.Sunan Giri (Raden Paku),
4.Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim),
5.Sunan Drajat (Syeikh Syarifudin),
6.Sunan Kudus (Syekh Ja’far Shadiq),
7.Sunan Muria (Raden Umar Said),
8.Sunan Gunung Jati ( Sayid Syarif Hidayatullah), dan
9. Sunan Kalijaga (Raden Mahmud Syahid).
Para Wali ini mempunyai cara pendekatan da’wah yang beragam
diantaranya :

 Pendekatan Teologis
 Pendekatan Ilmiah
 Pendekatan kelembagaan
 Pendekatan Sosial
 Pendektan Kultural
Praktek Islam Nusantara dalam Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa, dan Bernegara

 Gagasan Islam Nusantara merupakan salah satu pemikiran yang khas untuk Indonesia dari dulu
dan saat ini. Secara historis, berdasarkan data-data filologis (naskah catatan tulis tangan),
keislaman orang Nusantara telah mampu memberikan penafsiran ajarannya sesuai dengan
konteksnya, tanpa menimbulkan peperangan fisik dan penolakan dari masyarakat.
 Praktik keislaman Nusantara, seperti tahlilan, tujuh bulanan, muludan, bedug/kentongan
sesungguhnya dapat memberi kontribusi pada harmoni, keseimbangan hidup di masyarakat. Adat
yang tetap berpegang dengan syari’at Islam itu dapat membuktikan praktik hidup yang toleran,
moderat, dan menghargai kebiasaan pribumi
Pro dan Kontra Tentang Islam Nusantara

 Istilah Islam Nusantara akhir-akhir ini mengundang banyak perdebatan sejumlah pakar ilmu-ilmu
keislaman. Sebagian menerima dan sebagian menolak. Alasan penolakan mungkin adalah karena istilah itu
tidak sejalan dengan dengan keyakinan bahwa Islam itu satu dan merujuk pada yang satu (sama) yaitu Al-
Qur’an danAs-Sunah.
 Dalam pengertian hukum yang ini kita sah dan wajar menambahkan pada ‘Islam’ kata deiksis, seperti
Islam Nusantara, Islam Amerika, Islam Mesir, dan seterusnya. Makna Islam Nusantara tak lain adalah
pemahaman, pengamalan, dan penerapan Islam dalam segmen fiqih mu’amalah sebagai hasil dialektika
antara nash, syari’at, dan ‘urf, budaya, dan realita di bumi Nusantara.
Kesimpulan

 Islam datang ke Indonesia pada saat itu tidak dalam kekosongan kultural peradaban
karena pada saat itu terdapat dua kerajaan besar seperti kerajaan Hindu dan kerajaan
Budha.
 Sehingga Agama yang masih kuat dianut oleh masyarakat sebelum Islam datang ke
Indonesia, para walisongo menggabungkan kedua ajaran agama tersebut. Sehingga
sampai sekarang masih ada tradisi agama Hindu maupun agama Budha yang di kerjakan
sebagian masyarakat Indonesia.
 Hal Ini masih diperbolehkan selama tidak melanggar Syariat Islam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai