Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 1

TEORI MENGENAI PASANG SURUT DAN PENGAPLIKASIANNYA

Mata Kuliah: PASANG SURUT – A

Dosen :

Khomsin, S.T., M.T.

Oleh :

Haris Hakim Prasetyo

03311640000036

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2019
PASANG SURUT

1. Pengertian
Pasang surut laut(pasut laut) merupakan fenomena naik turunnya permukaan air laut yang
disertai Gerakan horizontal massa air yang dipengaruhi:
a. Faktorastronomis:
• Gaya gravitasi bulan
• Gaya gravitasi matahari
• Gaya gravitasi benda angkasa lain
• Rotasi bumi.
b. Faktor non-astronomis
• Kedalaman perairan
• Keadaan meteorology perairan
• Gaya gesekan dasarlaut.

2. Penyebab Pasang Air Laut


Adapun penyebab pasang surut air laut adalah sebagai berikut :
 Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal.Efek
sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi).
 Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik
terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, namun gaya
gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam
membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak
matahari kebumi.
 Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua
tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut
ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan
dan matahari
3. Variasi Pasang Surut
Pasang air laut dibedakan menjadi dua, yaitu pasang purnama dan pasang perbani
a. Pasang Laut Purnana (spring tide)
Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada
dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi
dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan
baru dan bulan purnama.

b. Pasang Laut Perbani (Neap Tide)


Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk
suduttegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang
surut yangtinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan seperempat dan
tigaperempat.

4. Tipe Pasang Surut


a. Pasang surut semidiurnal
Dalam satu hari bisa terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan tinggi
yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan secara teratur. Tipe pasang
surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. Pasang surut jenis ini terdapat di selat Malaka
sampai laut Andaman
b. Pasang surut diurnal
Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut dengan periode pasang
surut adalah 24 jam 50 menit. Pasang surut tipe ini terjadi di perairan selat Karimata

c. Pasang surut campuran


Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan
periodenya berbeda. Pasang surut jenis ini banyak kali terdapat di perairan Indonesia
Timur

5. Datum Pasang Surut


Mengingat elevasi di laut selalu berubah satiap saat, maka diperlukan suatu elevasi yang
ditetapkan berdasar data pasang surut. Beberapa elevasi tersebut adalah sebagai berikut
• Muka air tinggi (high water level), muka air tertinggi yang dicapai pada saat
air pasang dalam satu siklus pasang surut.
• Muka air rendah (low water level), kedudukan air terendah yang dicapai pada saat
air surut dalam satu siklus pasang surut.
• Muka air tinggi rerata (mean high water level MHWL), adalah rerata dari muka
air tinggi selama periode 18 tahun
• Muka air rendah rerata (mean low water level MLWL), adalah rerata dari muka
air rendah selama periode 18 tahun
• Muka air laut rerata (mean sea level MSL), adalah muka air rerata antara muka
air tinggi rerata dan muka air rendah rerata. Elevasi ini digunakan sebagai referansi
untuk elevasi di daratan.
• Muka air tinggi tertinggi (highest high water level HHWL), adalah air tertinggi
padasaat pasang surut purnama atau bulan mati.
• Muka air rendah terendah (lowest low water level LLWL), adalah air terendah
pada saat pasang surut purnama atau bulan mati
• Higher high water level , adalah air tertinggi dari dua air tinggi dalam satu hari,
seperti dalam pasang surut tipe campuran.
• Lower low water level , adalah air terendah dari dua air rendah dalam satu hari

6. Analisa pasang surut


Ada dua macam dasar teori Analisa pasang surut, yaitu:
a. Metode non harmonic
Berdasarkan perhitungan hubungan antara waktu air tinggi dan rendah
dengan fasa bulan dan berbagai parameter astronomis lainnya.
b. Metode harmonic
Variasi tinggi muka laut merupakan superposisi dari sejumlah gelombang
komponen harmonic pasut yang kecepatan sudut dan fasanya dapat dihitung
berdasarkan parameter astronomis.
7. Analisa Harmonik Pasang Surut
Dasar yang digunakan dalam Analisa harmonic adalah hukum Laplace: bahwa
gelombang komponen pasut setimbang selama penjalarannya akan mendapatkan respon
dari laut yang dilewatinya, sehingga amplitudonya akan mengalami perubahan, dan
fasanya mengalami keterlambatan, namun frekuensi (kecepatansudut) masing-masing
komponen senantiasa tetap.
Variasi tinggi muka laut di suatu tempat dapat dinyatakan sebagai superposisi dari
berbagai gelombang komponen harmonic pasang surut, sehingga:

Dimana:
• h(t)= tinggi muka air pada waktu t
• S0= tinggi muka air rata-rata berdasarkan datum
• Hn= amplitude komponen pasut di lokasi pengamatan
• σn= frekuensi (kecepatansudut) gelombang komponen pasut
• αn= fasa gelombang komponen pasut pada t=0
Menghitung besarnya Hn dan αn dari data tiap jam terhadap muka air laut, yaitu besaran
h(t).

8. Pengamatan pasang Surut


Berikut merupakan ketentuan yang digunakan dalam pengamatan pasang surut adalah :
 Pengamatan pasang surut (pasut) dilakukan untuk memperoleh data tinggi muka air
laut di suatu lokasi.
 Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat ditetapkan datum vertikal tertentu
yang sesuai untuk keperluan-keperluan tertentu pula.
 Pengamatan pasut dilakukan dengan mencatat atau merekam data tinggi muka air
laut pada setiap interval waktu tertentu.
 Rentang pengamatan pasut sebaiknya dilakukan selama selang waktu pengamatan
pasut sebaiknya dilakukan selama selang waktu keseluruhan periodisasi benda-
benda langit yang mempengaruhi terjadinya pasut telah kembali pada posisinya
semula.
 Rentang waktu pengamatan pasut yang lazim dilakukan untuk keperluan praktis
adalah 15 dan29 piantan (1 piantan= 25 jam).
 Interval waktu pencatatan atau perekaman tinggi muka laut biasanya adalah 15, 30,
atau 60 menit.

9. Peralatan pengamatan pasang surut


Alat-alat pengamatan pasut ada 2 jenis, yaitu:
• Palem atau rambu
• Automatic Tide Gauge
 Tipe pelampung (float type tide gauge)
 Tipe tekanan (pressure type tide gauge)
10. Stasiun Pasang Surut
Merupakan tempat yang diperlengkapi dengan peralatan untuk pengamatan pasut.
Lokasi pengamatan pasut, terutama untuk stasiun pasut permanen, tidak dapat ditempatkan
di sembarang tempat, namun harus memenuhi beberapa persyaratan

11. Persyaratan Lokasi Pengamatan Pasang Surut


 Lokasi stasiun pasut harus mewakili karakteristik pasut di daerah sekitarnya.
Hindari penempatannya pada daerah yang akan dikembangkan, karena dapat
mempengaruhi rejim pasut daerah tersebut.
 Lokasi dicari sedemikaian rupa agar tidak terpengaruh langsung oleh lalu lintas
kapal dan aktifitas lainnya
 Tanah di daerah lokasi stasiun pasut harus keras dan stabil (tidakberlumpur) untuk
menghindari turunnya kedudukan alat.
 Lokasi stasiun pasut sebaiknya jauh dari muara sungai, untuk menghindari
pengaruh aliran sungai (turbulensi dan arus) serta endapan dan sampah yang
terbawa menuju kelaut.
 Perairan di lokasi stasiun pasut diupayakan bersih dan jernih serta tidak terganggu
oleh tetumbuhan laut yang ada disekitarnya.
 Lokasi yang dipilih sedemikian rupa sehingga memudahkan pengawasan dan
pemeliharaan stasiun pasut, termasuk kebutuhan pendukung seperti listrik dan
lainnya.
 Terlindung dari pengaruh gelombang serta pengaruh lainnya secara langsung,
namun bukan daerah yang terkurung dimana sering terjadi muka laut rendah yang
ekstrim, atau di daerah tanjung yang tajam dimana sering terjadi arus pasut yang
tinggi.

12. Sirkulasi Pasang Surut (Sistem amfidromik)


 Garis menunjukkan waktu air pasang (jam)
 Gelombang pasang di sekitar cekungan, berlawanan arah jarum jam di belahan
bumi N dan (searah jarum jam di belahan bumi S)

13. Pengaplikasian Pasang Surut


a. Sebagai tenaga listrik
Meskipun saat ini penggunaan dan juga pemanfaatan pasang surut air laut sebagai
sumber pembangkit listrik tidak digunakan sebagai semestinya, namun ada potensi
tinggi bagi gaya yang ditimbulkan oleh pasang surut air laut menjadi energi listrik.
Gaya pasang surut air laut dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan generator yang
dapat menjadi sumber listrik bagi pemukiman sekitar pesisir pantai.

b. Survei hidrografi
Pengamatan pasang surut dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan Muka
Surutan Peta (Chart Datum), memberikan koreksi untuk reduksi hasil survei Batimetri

c. Kegiatan Transportasi Perairan


Kondisi pasang surut air laut dapat dimanfaatkan untuk membantu kegiatan
pelabuhan, seperti berangkat dan juga berlabuhnya kapal-kapal dari berbagai ukuran.
ketika air laut mulai pasang, maka kapal-kapal bisa pergi dan juga berlabuh pada
pelabuhan, dan ketika air laut sedang surut, maka kapal-kapal dapat bersandar sejenak
sebelum memulai perjalanannya.
d. Membantu Pembuatan Garam
Ketika air pasang, maka ini merupakan waktu yang tepat untuk mengumpulkan air
laut, yang kemudian akan dijemur dan akan membentuk kristal-kristal garam yang
dapat menjadi salah satu mata pencaharian utama dan juga sampingan bagi para warga
yang tinggal di sekitar pesisir pantai selain mencari ikan di laut.

e. Kegiatan Water Sport


Pasang surut air laut dapatmembantu membuat dan juga menambah jumlah ombak
di lautan yang tentu saja dapatmemuat ombak menjadi semakin tinggi dan cocok jika
melakukan olahraga surfing pada saat ombak tinggi

f. Dimanfaatkan nelayan untuk mencari ikan


Manfaat pasang surut air laut lainnya adalah untuk mencari ikan. :etika air
lautsedang mengalami pasang, maka ikan-ikan banyak yang ikut terbawa hingga sangat
dekatdengan pesisir pantai. Dan ketika surut, banyak pula ikan-ikan yang terdampar di
pinggir pantai.

Anda mungkin juga menyukai