PASANG SURUT
Pasang surut dan sistem
tata surya
Bumi berotasi mengelilingi
matahari dalam waktu 24
jam
PASANG SURUT Bulan berotasi sendiri pula
dalam mengelilingi bumi
pada saat yang bersamaan
dalam waktu 24 jam 50
menit
KULIAH PELABUHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSA NIPA
Dedi Imanuel Pau, ST., M.Eng. 2017/2018
ANALISIS PASANG SURUT
Teori keseimbangan‐equilibrium tide
Anggapan :
Gaya aktif : gaya gravitasi benda langitastronomical
tide
Bumi diselimuti air laut secara merata, tidak ada
pulau dan benua
Variasi oleh gerak orbit dan rotasi bumi.
Gaya gravitasi : hukum newton
G = 6,61011 nm2/kg2
Ukuran benda‐benda langit
Diameter
Bumi 12.753 km
Bulan 3.479 km
Matahari 1.390.000 km Partikel pada permukaan bumi menerima
Massa Gaya aksi (aktif) : 1. Gravitasi bumi (g), 2.
gaya sentrifugal
Bumi 5,981024 kg Gravitasi bulan (a)
Bulan 7,341022 kg Gaya sentrifugal dibutuhkan (diserap) oleh
Matahari 1,961030 kg karena partikel mengorbit sumbu bersama
Jarak bumi‐bulan (s), (rotasi bumi terhadap
Bumi‐bulan 384.329 km sumbu sendiri belum dipertimbangkan)
Bumi‐matahari 149.360.000 km Gaya reaksi : gaya normal reaksi
permukaan bumi (n)
27.000.000 ; 390 ; 152.100 Gaya tangensial sisa merupakan gaya
penyebab pasang surut (t).
Setelah diuraikan dan
Berikut ini akan disusun ulang
didemonstrasikan empat persamaan
metode hitungannya tersebut diatas menjadi
dengan hanya persamaan matriks
menggunakan dua sebagai berikut
komponen pasang surut
supaya persamaannya
sederhana. Diperlukan
penyelesaian empat
persamaan secara
bersama‐sama untuk M
sama dengan 2. Dalam
praktek diperlukan
minimal empat
komponen pasang surut
supaya mendapatkan
hasil hitungan yang
realistis
Klasifikasi pasang surut
Setelah A1, B1, A2 dan B2
diperoleh, nilai 1, α1, 2
dan α2 , dapat dihitung Tipe pasang surut dapat diketahui NILAI JENIS FENOMENA
dengan pasti dengan cara BENTUK PASUT
dengan melalui
O < F <0.25 Harian 2x pasang sehari
pemahaman diagram mendapatkan bilangan/ konstanta ganda dengan tinggi
berikut ini. pasut (Tidal Constant/Form‐zahl) (semi relatif sama
diurnal)
yang dihitung dengan 0.25 < F Campuran 2x pasang sehari
Hitungan dapat menggunakan metode Admiralti <1.5 ganda dengan
dilakukan dengan spread yang merupakan perbandingan perbedaan tinggi
dan interval
sheet atau dengan jumlah amplitudo komponen yang berbeda
program komputer diurnal terhadap amplitudo 1.5 < F<3 Campuran 1 x atau 2 x
tunggal pasang sehari
komponen semidiurnal, yang dengan interval
yang berbeda
dinyatakan dengan : F>3 Tunggal 1 x pasang
(diurnal) sehari, saat
spring bisa
terjadi 2x
Amplitudo( K1) Amplitudo(O1) pasang sehari
F
Amplitudo( M 2) Amplitudo( S 2)
1. Bruun P, 1976 , port engineering, gulf publisher;
2. Kramadibroto, S., 1985, perencanaan pelabuhan, ganeca
exact bandung; Sampai di sini dulu
3. Quin, A.D., 1972, design and construction of port and marine,
mc graw hill;
4. Rahardjo, A.P., 2011, diktat kuliah hidrodinamika pantai,
jurusan teknik sipil universitas gadjah mada, yogyakarta;
5. Triatmodjo B, 2010, perencanaan pelabuhan, beta offset,
yogyakarta;
6. Triatmodjo B, 1999, teknik pantai, beta offset, yogyakarta.