Anda di halaman 1dari 46

Perkiraan dan Pembangkitan

Gelombang
Pertemuan 03, 3 Maret 2022

USMAN ALI
10110001

: Dr. Ir. Rudi Herman, ST, MSc.


ASUMSI DASAR GELOMBANG

“Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya)


bergesekan satu sama lain, maka pada bidang gerakannya akan
terbentuk gelombang”. (Helmholts)
PENGERTIAN GELOMBANG
• Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan
arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk
kurva/grafik sinusoidal.
• Gelombang laut disebabkan oleh angin.
• Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan,
menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa
yang kita sebut sebagai gelombang.
• Amati gerak pelampung di dalam gambar animasi gelombang di atas.
• Perhatikan bahwa sebenarnya pelampung bergerak dalam suatu
lingkaran (orbital) ketika gelombang bergerak naik dan turun.
• Partikel air berada dalam satu tempat, bergerak di suatu lingkaran,
naik dan turun dengan suatu gerakan kecil dari sisi satu kembali ke
sisi semula.
• Gerakan ini memberi gambaran suatu bentuk gelombang.
• Pelampung yang mengapung di air pindah ke pola yang sama, naik
turun di suatu lingkaran yang lambat, yang dibawa oleh pergerakan
air.
PENDEKATAN MODEL GELOMBANG

L = Panjang gelombang (Wave length)


H = Tinggi gelombang (Wave height)
T = Periode gelombang (Wave period)
Crest = Puncak gelombang
Through = Lembah gelombang
GAYA PEMBANGKIT GELOMBANG

 Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan


oleh: angin (gelombang angin),
 Gayatarik menarik bumi-bulan-matahari
(gelombang pasang-surut),
 Gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut
(gelombang tsunami), ataupun gelombang yang
disebabkan oleh gerakan kapal.
BAGIAN-BAGIAN GELOMBANG

Keterangan :
a. Gelombang osilasi
b. Gelora (surf atau breaker)
c. Gelombang translasi
d. Swash
e. Back swash
f. Arus dasar
PENYELIDIKAN GELOMBANG
DATA YANG DIPERLUKAN :
1. Periode Gelombang Dianalisa untuk perhitungan
2. Tinggi Gelombang, dan model test
3. Arah Gelombang

3 – 4 bulan saat musim


Gelombang Tinggi

Minimal 100 data tinggi


gelombang secara tidak
terputus (Continues Record)

Bangunan Pelindung Tujuan : Memperoleh Kolam


Pelabuhan Seperti, Break Pelabuhan Yang tenang dan
Water Aman dari Gelombang
KLASIFIKASI GELOMBANG

1. Gelombang Konstruktif
2. Gelombang Destruktif
3. Gelombang Acak
GELOMBANG ANGIN
DAN TSUNAMI

• Gelombang laut itu


lebih dipengaruhi
proses atmospheric
ketimbang proses dari
geologic.
• Artinya proses-proses
serta kondisi udara lebih
berpengaruh terhadap
kondisi gelombang
ketimbang proses dasar
laut.
FETCH
• Fetch adalah panjang daerah
di atas mana angin
berhembus dengan kecepatan
dan arah konstan.
• Panjang fetch membatasi
waktu yang diperlukan
gelombang untuk terbentuk
karena pengaruh angin
(mempengaruhi waktu untuk
mentransfer energi angin ke
gelombang).
• Fetch ini berpengaruh pada
periode dan tinggi gelombang
yang dibangkitkan.
• Gelombang dengan periode
panjang akan terjadi jika fetch
besar/panjang.
TEORI LAPLACE
Hubungan Panjang Gelombang dan Perioda

Dimana :
 = frekuensi gelombang
k = bilangan gelombang
g = gravitasi
T = periode gelombang
L = panjang gelombang
h = kedalaman perairan
C = cepat rambat
gelombang
H = tinggi gelombang
a = amplitudo gelombang
EQUIVALENT DEEPWATER
WAVE
Konsep tentang equivalent deepwater waves ini hanyalah anggapan (buatan),
untuk memungkinkan penggunaan data-data laboratorium dua dimensi dari
wave breaking, runup dan data-data lain bagi prototype problems dalam tiga
dimensi.

Setelah tinggi gelombang akibat refraksi dan difraksi didapat, sebaiknya


dihitung pula Equivalent deepwater wave heights (Ho1)
[Ho1 = Kd.Kr (H⅓)o

Dimana : Kd = Koefisien difraksi


Kr = Koefisien refraksi
(H⅓)o = Tinggi gelombang significant diperairan dalam
(significant wave height in the deepwater).
WAVE SHOALING
• Gelombang yang memasuki perairan dangkal dari perairan
dalam akan mengalami perubahan apa yang disebut wave
shoaling.
• Pertama-tama tingginya sedikit berkurang kemudian
bertambah lagi dengan perlahan-lahan, akibat penyebarannya
kearah pantai.
• Kejadian ini disebabkan adanya perubahan kecepatan dari
wave energy transport atau perubahan dari group velocity Cgr.
• Variasi tinggi gelombang akibat waves shoaling dapat
dinyatakan dengan persamaan :
[ H = Ks.Ho’ ]

Dimana :
• Ks = shoaling cocfficient, yang merupakan fungsi dari relative
waterdepth (h/Lo) dan wave steepness (Ho’/Lo), serta telah
diestimate
WAVE BREAKING
• Gelombang yang ada dilaut tidak bisa mencapai tinggi
yang besar diluar batas tertentu, sebab menurut hukum
hydrodinamic, gelombang beserta ketinggian nya akan
goyah dan pecah dengan sendirinya.
• Bila tidak, mungkin harus direncanakan breakwater untuk
menahan gelombang yang tingginya lebih dari 100 mater.
• Batas tinggi dari wave breaking tergantung dari panjang
gelombang, kedalaman air dan kemiringan dasar perairan.

• Untuk perairan dengan kedalaman yang tetap, secara


teoritis didapat hubungan sebagai berikut:

• Hb ≈ 0,17 Lo untuk deepwater waves


• Hb ≈ 0,83 h untuk very shallow water waves
Transformasi Gelombang
• Fenomena gelombang yang terjadi di laut ketika bergerak
memasuki daerah pesisir akan mengalami transformasi
gelombang.
• Adanya transformasi ini akan berpengaruh terhadap
proses pesisir dan pantai setempat.
• Transformasi gelombang yang terjadi adalah shoaling
(pendangkalan), refraksi dan difraksi (pembelokan arah
gelombang) dan juga terjadi fenomena break wave
(gelombang pecah) dan menimbulkan longshore current
(arus sejajar pantai).
Refraksi Gelombang (REFRAKSI WAVE)
• Didalam pergerakannya menuju pantai, gelombang
selalu berusaha untuk mengubah bentuk dan arahnya.
• Bila gelombang masuk kedaerah perairan yang
relatif dangkal (h ≤ ½L),
• Maka gelombang tadi mulai mencapai dasar perairan,
dan secara perlahan-lahan merubah arah geraknya
terhadap garis tegak lurus pada contour kedalaman
perubahan gerak akan terlihat jelas setelah mencapai
pantai, dimana puncak gelombang sejajar dengan
garis pantai.
• Kejadian diatas disebut wave refraction, yang terjadi
akibat perbedaan kecepatan gerakan gelombang dalam
penyebarannya disebabkan perbedaan kedalaman.
Defraksi Gelombang (WAVE DIFRACTION)
• Gelombang bila dalam pergerakannya
dirintangi, misalnya oleh pulau atau
breakwater, maka gelombang tersebut
akan berusaha untuk mendorong dan
menembus rintangan tersebut.
• Kejadiaan ini disebut wave diffraction
(difraksi)
• Variasi diffracted wave heights dapat
dihitung secara teoritis dan secara
experiment dengan hydraulic models.
• Diffracted wave heights ini sangat
dipengaruhi oleh arah gelombang yang
datang pada rintangan, dan terjadi
pada banyak parubahan pada
periodenya disebabkan keadaan dasar
laut yang sembarang.
KESIMPULAN
1. PENGARUH BADAI DENGAN GELOMBANG
2. PENGARUH GELOMBANG PADA PESISIR PANTAI
3. PENGARUH GELOMBANG DIDALAM PELABUHAN
4. REFLEKSI GELOMBANG
5. WAVE RUN UP DAN OVER TOPPING

a
a ter
S um
rth
g, No
jun
la Tan
ua
t of K
Por
PENGARUH BADAI DENGAN GELOMBANG
 Angin dengan kecepatan besar (badai, storm) yang terjadi di
atas permukaan laut bisa membangkitkan fluktuasi muka air
laut yang besar di sepanjang pantai.
 Apalagi jika badai tersebut cukup kuat dan daerah pantai
dangkal dan luas.
 Banyaknya variabel dan kompleksitas yang menyertai badai
ini, menyebabkan perkiraan dan penentuan elevasi muka air
selama terjadinya badai sulit diprediksi.
PENGARUH GELOMBANG PADA PESISIR PANTAI

 Gelombang yang menjalar dari laut dalam (deep


water) menuju ke pantai akan mengalami
perubahan bentuk karena adanya perubahan
kedalaman laut.
 Apabilagelombang bergerak mendekati pantai,
pergerakan gelombang di bagian bawah yang
berbatasan dengan dasar laut akan melambat.
 Iniadalah akibat dari friksi/gesekan antara air
dan dasar pantai. Sementara itu, bagian atas
gelombang di permukaan air akan terus melaju.
 Semakin menuju ke pantai, puncak gelombang
akan semakin tajam dan lembahnya akan
semakin datar.
Pengaruh Gelombang di Dalam
Pelabuhan
 Gelombang digunakan untuk merencanakan bangunan-bangunan
pelabuhan seperti pemecah gelombang, studi ketenangan di
pelabuhan, dan fasilitas-fasilitas pelabuhan lainnya.
Gelombang tersebut akan menimbulkan gaya-gaya yang bekerja
pada bangunan pelabuhan lainnya. Gelombang tersebut akan
menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan
pelabuhan. Selain itu gelombang juga bisa menimbulkan arus
dan transfor sedimen di daerah pantai. Layout pelabuhan harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga sedimentasi di
pelabuhan dapat dihindari.

 Selainitu pula, pelabuhan harus direncanakan dengan keadaan


kolam yang tenang, sekecil mungkin adanya gelombang, hal ini
bukan merupakan pekerjaan yang mudah, sebab gangguan
gelombang dapat timbul karena:
Pengaruh Gelombang di Dalam
Pelabuhan
REFLEKSI GELOMBANG
 Sepertihalnya sinar dan suara, gelombang pun
dapat dipantulkan oleh rintangan.
 Bilarintangan berupa dinding tegak dengan
permukaan yang rata, maka gelombang akan
dipantulkan sempurna.
 Tinggigelombang sebelum dipantulkan akan sama
dengan tinggi gelombang-gelombang hasil pantulan.
 Tetapi bila rintangannya tidak tegak, misalnya
rubble atau block mound breakwater, maka
gelombang akan dipantulkan sembarang (tidak
sempurna), karena sejumlah energi dipakai untuk
breaking dan terbulensi, sehingga tinggi gelombang
tinggal 30 sd 50 % dari tinggi gelombang asal.
WAVE RUNUP dan OVER TOPPING
 Apabila gelombang melanggar konstruksi yang mempunyai
bidang miring, maka gelombang akan naik melalui bidang
miring tersebut, hal ini yang disebut “wave runup”.
 Gelombang akan naik sampai mencapai suatu ketinggian
diatas MWL (mean water level).
 Wave runup berguna dalam menentukan tinggi (puncak)
dari rubble mound breakwaters dan sea walls.
 Bila puncak konstruksi lebih rendah dari runup height,
maka akan timbul persoalan overtopping yang lebih sulit
dari pada persoalan runup height,
 nilaiovertopping sangat dipengaruhi oleh banyaknya
faktor, termasuk bentuk dan jenis material dari konstruksi
sendiri.
“Sekian dan terima kasih “

Anda mungkin juga menyukai