Anda di halaman 1dari 50

Pengantar Oseanografi

GLKK301
Baharuddin, S.Kel. M.Si

LOGO
Gelombang

Period T
ω=omega
κ=Kappa
H
η=Eta
ζ=Zeta
ξ=Xi= Ξ

CelerityCelerity
= C = Wavelength/Period
= C = Wavelength/Period = T

2 
C =

ω= =

T

Wave Frequency Wave Number Wave Celerity
Gelombang

Bentuk dari sebuah gelombang dan rentetan diagram yang menunjukkan gerakan
partikel-partikel air yang ada di dalam gelombang. Walaupun gelombang bergerak
makin maju ke depan, partikel-partikel di dalam gelombang akan meninggalkan jejak
yang membentuk lingkaran. Jejak lingkaran yang dibuat oleh partikel-partikel akan
menjadi lebih kecil sesuai dengan makin besarnya kedalaman di bawah permukaan
gelombang.
Gelombang
❑ Tinggi Gelombang (H) adalah perubahan tinggi secara vertikal antara puncak gelombang dan lembahnya
atau dua kalinya amplitudo gelombang (a)

❑ Panjang Gelombang (L) adalah jarak antara dua rangkaian puncak gelombang (atau melalui 2 puncak
berturut-turut

❑ Kecuraman adalah sebagai pembagian tinggi gelombang dengan panjang gelombang (H/L), kecuraman tidak
sama dengan kemiringan/slope antara puncak dan lembah gelombang

❑ Periode (T) adalah waktu antara dua puncak yang berurutan yang melalui suatu titik tetap dan diukur dalam
detik

❑ Frekuensi (f) adalah jumlah puncak atau lembah yang melewati suatu titik tetap tiap detik
Gelombang
Karakteristik Gelombang :

❑ Gelombang mentransfer gangguan dari satu bagian material ke bagian lainnya

❑ Gangguan tersebut dirambatkan melalui material tanpa gerakan dari material tersebut (cth gabus hanya naik
dan turun di atas riak, tetapi mengalami sangat sedikit perubahan bentuk dalam perjalanannya dalam kolam)

❑ Gangguan tersebut dirambatkan tanpa ada perubahan dari bentuk gelombang (riak menunjukkan sangat
sedikit perubahan dalam perjalananya dalam kolam)

❑ Gangguan-gangguan tersebut dirambatkan dengan kecepatan yang tetap

Apa yang di pindahkan :

Energi :
or
or seas
ripples
Types of Waves in the Ocean

Name Typical Periods Wave lengths Forcing Mechanism

Ripples < 0.2 s 10-2 m wind on sea surface

Sea 0.2 - 9 s 10s of m "

Swell 9 - 30 s 100s of m "

Internal min to several hrs 1 - 300 m current shear on stratification

Planetary and
Topographic hours to days 100-1000s km bathymetry/atmospheric pressure

Tsunamis 15 min to 1 hr few 100s km seismic, landslide, meteorite impact

Tides several hrs 100s -1000s km gravitational (moon and sun mainly)
GELOMBANG ANGIN-SWELL
(Gelombang yang tidak lagi terpengaruh oleh keberadaan angin tetapi
ditunjang oleh energi yang telah didapat di daerah sea)

Gelombang bertambah besar seiring dengan pertambahan kecepatan angin,


fetch, dan lama angin bertiup. Setelah terbentuk di daerah sea, gelombang
akan terus merambat di permukaan laut sebagai swell.
Gelombang
Pada pertumbuhan gelombang laut dikenal beberapa istilah seperti :
❑ Fully developed seas, kondisi di mana tinggi gelombang mencapai harga maksimum
(terjadi jika fetch cukup panjang).
❑ Fully limited-condition, pertumbuhan gelombang dibatasi oleh fetch. Dalam hal ini
panjang fetch (panjang daerah pembangkit angin) dapat dibatasi oleh garis pantai atau
dimensi ruang dari medan angin
❑ Duration limited-condition, pertumbuhan gelombang dibatasi oleh lamanya waktu dari
tiupan angin
❑ Sea waves, gelombang yang tumbuh di daerah medan angin. Kondisi gelombang di sini
adalah curam yaitu panjang gelombang berkisar antara 10 sampai 20 kali lebih tinggi
gelombang
❑ Swell waves (swell), gelombang yang tumbuh (menjalar) di luar medan angin. Kondisi
gelombang di sini adalah landai yaitu panjang gelombang berkisar antara 30 sampai 500
kali tinggi gelombang, (Ningsih 2000).
Kecepatan Angin dan Pengaruhnya di Permukaan Laut (Skala Beaufort)

Kecepatan angin pada tinggi


Bilangan Pengaruh yang dapat diamati di
standar, 10 meter
Beaufort permukaan laut
Knot m/s
0 1 0 – 0,2 Laut tenang
1 1–3 0,3 – 1,5 Laut mulai beriak
Timbul gelombang kecil, mulai kelihatan puncak-
2 4–6 1,6 – 3,3
puncak gelombang
Gelombang kecil dengan puncak yang mulai pecah,
3 7 – 10 3,4 – 5,4
menghamburkan buih-buih

Mulai timbul gelombang (wave), banyak terlihat


4 11 – 16 5,5 – 7,9
puncak ombak yang memutih

5 17 – 21 8,0 – 10,7 Terbentuk gelombang yang lebih besar


Gelombang besar dengan puncak ombak putih
6 22 – 27 10,7 – 13,8
dimana-mana

7 28 – 33 13,9 – 17,1 Gelombang lebih besar, laut tertutup buih putih

8 34 – 40 17,2 – 20,7 Tinggi dan panjang gelombang makin besar

Terbentuk banyak gelombang tinggi, laut mulai


9 41 – 47 20,8 – 24,4
bergolak
10 48 – 55 24,5 – 28,4 Terjadi badai
MODEL SIMULASI
TSUNAMI DI
SUMATERA (2004)
MODEL SIMULASI TSUNAMI DI JAWA BARAT (2006)
Tsunamis
▪ Created by earthquakes, underwater landslides, meteorites --
cause a series of waves or wave train
▪ “Harbor wave” definitely not a “tidal wave”
▪ T = 15 min to 1 hour
▪ Wave length = 100s of km
▪ Speed of shallow water surface wave

C = g  d = 10  4000 = 200m / s
Tsunami in Papua New Guinea

1960 Chile Tsunami


2004 Tsunami in the Indian Ocean

http://en.wikipedia.org/wiki/2004_Indian_Ocean_earthquake

http://www.digitalglobe.com/tsunami_gallery.html
Waves break when steepness (H / λ) < 1 / 7 or H / d ~ 0.8

Breaking

most common

bentuk gelombang pecah dengan muka gelombang (front wave) sudah pecah sebelum tiba di pantai
plunging : terjadi karena seluruh puncak
gelombang melewati kecepatan gelombang

Most desired by surfers


Surging : gelombang yang belum pecah dan
mendekati garis pantai serta sempat mendaki kaki
pantai
Arus

Kenapa mempelajari arus?


Arus dilaut berperan sebagai:
1) Media untukmedistribusikan
▪ Polutan (limbah panas, tumpahan minyak(oil spill)
▪ Zathara (Nitrat, Fosfat, Silikat dll.)
▪ Plankton
▪ Sedimen(TSS)
▪ dsb.

2) Sumber energi alternatif ~ renewable energy.


Massa air yang bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain di dalam laut atau
gerakan air yang menyebabkan terjadinya perpindahan massa air secara horizontal atau
vertikal (untuk daerah tertentu)

Apa penyebabnya?

❑ Angin (Wind-driven Circulation) : dipermukaan (surface circulation)


❑ Bentuk topografi dasar laut dan pulau-pulau disekitarnya
❑ Gaya Coriolis dan Arus Ekman
❑ Perbedaan densitas (Density Current): diperairan dalam (Deep Sea Circulation
densitas=fungsi(suhu, salinitas, tekanan); Thermohaline Circulation
Gaya Coriolis

▪ Gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka
dari arah yang lurus. Pembelokkan ini akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan
mengarah ke kiri di belahan bumi selatan.
▪ Gaya ini timbul sebagai akibat dari perputaran bumi pada porosnya.
▪ Gaya coriolis juga menyebabkan timbulnya perubahan-perubahan arah arus yang kompleks
susunannya yang terjadi sesuai dengan makin dalamnya kedalaman suatu perairan.
▪ Kecepatan angin yang dapat membangkitkan arus permukaan sekitar 2% dari tenaga angin itu
sendiri, jika kecepatan angin 10 m/s, maka kecepatan arus permukaannya sekitar 0.2 m/s
▪ Kecepatan arus tersebut akan semakin berkurang, seiring bertambahnya kedalaman dan akan
hilang pada kedalaman di bawah 200 m.
Arus Ekman (Ekman Spiral)
Efek dari Ekman Spiral ini adalah akibat efek Coriolis yang
menyebabkan benda dipaksa bergerak ke kanan pada belahan bumi
utara dan ke arah kiri pada belahan bumi selatan. Dengan demikian
ketika angin berhembus pada permukaan laut di belahan bumi utara,
arus permukaan bergerak kearah kanan dari arah angiin. Diagram yang
di sebelah kanan menunjukkan gaya yang terkait dengan Ekman spiral.
Gaya yang bekerja di atas permukaan yang diberi warna merah
(sebagai akibat adanya hembusan angin di permukaan air), gaya
Coriolis (di sudut kanan dari gaya yang bekerja di atas permukaan air)
berwarna kuning, dan resultan perpindahan (arus) berwarna merah
jambu, yang kemudian menjadi memberikan pengaruh pada lapisan di
bawahnya, dan secara gradual membentuk spiral secara bertahap
searah jarum jam dengan gerakan ke arah bawah.
Up Welling dan Down Welling (Sinking)

▪ Up Welling adalah suatu proses di mana massa air didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100
– 200 m yang terjadi di sepanjang pantai barat benua

▪ Sinking adalah suatu proses yang mengangkut gerakan air yang tenggelam ke arah bawah di
perairan pantai.
Contoh Proses Terjadinya Up Welling

Perairan pesisir California (PBB) dan berada di BBU merupakan salah perairan subur sebagai akibat terjadinya up-welling.

Mekanisme terjadinya up-welling tersebut terjadi sebagai akibat adanya kekosongan massa air pada pesisir (pantai) California.
Berbagai proses yang menyebabkan kekosongan massa air didaerah pantai ini akibat adanya gaya coriolis

1. Pada Lapisan Permukaan :


Pada perairan pesisir California (PBB) yang berada di BBU bertiup angin dari arah utara yang sehingga menyebabkan massa air
bergerak (proses transpor massa air = Q), karena adanya efek coriolis (gaya yang timbul akibat perputaran bumi pada porosnya)
yang bekerja pada arah kanan di BBU sehingga jmengakibatkan uga massa air tersebut ikut dibelokkan, akibatnya pada lapisan
ekman terjadi penumpukan massa air dilepas pantai (terjadi perubahan lereng muka laut) dan didekat pantai terjadai kekosongan
massa air.

2. Lapisan Interior
Akibat terjadinya lereng muka laut, maka akan terjadi perbedaan tekanan yakni dilaut lepas tekanannya lebih tinggi daripada ddaerah
pantai sehingga akan menyebabkan timbulnya gaya yang bekerja pada lapisan ini (gradien tekanan) yang akan bekerja membawa
massa air dari daerah yang memiliki tekanan tinggi ketekanan rendah. Karena adanya gaya coriolis mengakibatkan massa air
dibelokkan kembali ke arah kanan BBU, sehingga terjadi keseimbangan. Setelah terjadi keseimbangan akan terbentuk arus
geostropik bergerak ke arah utara (searah angin).

3. Lapisan Dekat Dasar


Arus geostropik yang terbentuk tersebut yang bergerak keutara pada lapisan interior akan berbelok kekiri dilapisan dasar sebagai
akibat tahanan (gesekan dasar). Akibatnya pada dasar perairan massa air bergerak ke kiri menyusuri kontur dasar perairan dan
sampai kepermukaan dipantai. Proses kenaikan massa air ini (mengisi kekosongan massa air didaerah pantai) disebut dengan up-
welling.
Arus Sejajar Pantai Akibat Gelombang Pecah

Gelombang Datang
Pasang Surut
Pasang surut adalah proses naik turunnya paras laut (sea level) secara berkala yang
ditimbulkan oleh adanya gaya tarik dari benda-benda angkasa, terutama matahari dan
bulan, terhadap massa air laut di bumi. Meskipun massa bulan jauh lebih kecil dari
massa matahari, tetapi karena jaraknya jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik
bulan terhadap bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari. Gaya tarik
bulan yang mempengaruhi pasang surut adalah 2,2 kali lebih besar daripada gaya tarik
matahari. Fenomena ini memberikan kekhasan karakteristik pada kawasan pesisir dan
lautan, sehingga menyebabkan kondisi fisik perairan yang berbeda-beda
1. Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide) : Dalam satu hari terjadi dua kali air
pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang surut
terjadi secara berurutan secara teratur. Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam
24 menit. Pasut jenis ini terdapat di Selat Malaka sampai Laut Andaman.
2. Pasang surut harian tunggal (diurnal tide) : Dalam satu hari terjadi satu kali air
pasang dan satu kali air surut. Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit. Pasut
jenis ini terdapat di perairan selat Karimata.
3. Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semi
diurnal) : Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi
tinggi dan periodenya berbeda. Pasut jenis ini terdapat di perairan Indonesia bagian
Timur.
4. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal) :
Pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut, tetapi
kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda. Pasut jenis ini terdapat di perairan
utara Dangkalan Sunda
GLOBAL WARMING

PEMANASAN GLOBAL

Apa penyebabnya? Apa yang akan terjadi?


▪ Pengertian Efek Rumah Kaca adalah terjadinya suatu proses pemanasan pada permukaan dari
suatu benda yang berada di langit yang terjadi dan disebabkan oleh adanya komposisi serta
keadaan lingkar atmosfernya tersebut,
▪ Di karenakan naiknya konsentrasi pada gas karbon dioksida, serta gas jenis lainnya yang ada
di atmosfer. terjadinya Kenaikan pada konsentrasi gas berupa CO2 ini tidak lain dikarenakan
oleh adanya kenaikan yang terjadi pada pembakaran bahan bakar berbagai jenis minyak
dibumi, batu bara maupun bahan bakar organik lain yang sudah melampaui batas kemampuan
suatu tumbuhan dan air laut untuk dapat menyerapnya. Prosentase energi yang dapat masuk
kedalam bumi ? 25 persen di pantulkan dari awan atau partikel lain yang ada di atmosfer 25
persen di serap oleh awan 45persen diserap oleh permukaan dibumi
5 persen di pantulkan lagi kembali oleh permukaan di bumi
▪ Energi yang telah diserap lalu di pantulkan kembali kedalam bentuk bernama radiasi inframerah
terhadap awan serta permukaan bumi. tapi sebagian besar radiasi inframerah yang
dipancarkan bumi tersebut tertahan dengan awan serta gas-gas CO2 dan gas lainnya, untuk
dapat di kembalikan lagi ke permukaan dibumi. nah Dalam hal keadaan normal ini sangat
diperlukan, dengan adanya effect rumah kaca tersebut perbedaan suhu yang terjadi antara
siang maupun pada malam di bumi ini tidak akan terlalu signifikan terjadi dengan kata lain tidak
Begitu ekstrim. Selain gas-gas CO2, yang bisa menimbulkan epek rumah kaca adalah belerang
dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta terdapat beberapa lagi
senyawa organik yang seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas lain ini juga
ikut memegang peranan yang sangat penting dalam hal meningkatkan produktifitas efek
sebuah rumah kaca.
▪ Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas
lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan
bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25%
dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan
bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali
dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra
merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan
ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek
rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda. Selain gas
CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida
(NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4) dan
khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek
rumah kaca.
▪ Energi yang telah diserap lalu di pantulkan kembali kedalam bentuk bernama radiasi inframerah
terhadap awan serta permukaan bumi. tapi sebagian besar radiasi inframerah yang
dipancarkan bumi tersebut tertahan dengan awan serta gas-gas CO2 dan gas lainnya, untuk
dapat di kembalikan lagi ke permukaan dibumi. nah Dalam hal keadaan normal ini sangat
diperlukan, dengan adanya effect rumah kaca tersebut perbedaan suhu yang terjadi antara
siang maupun pada malam di bumi ini tidak akan terlalu signifikan terjadi dengan kata lain tidak
Begitu ekstrim. Selain gas-gas CO2, yang bisa menimbulkan epek rumah kaca adalah belerang
dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta terdapat beberapa lagi
senyawa organik yang seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas lain ini juga
ikut memegang peranan yang sangat penting dalam hal meningkatkan produktifitas efek
sebuah rumah kaca.
Efek Rumah Kaca atau
Greenhouse Effect
Gas-gas Rumah Kaca

CH4 HFCs

CO2 PFCs

N2O SF6
Tingkat abnormal dipengaruhi
oleh kegiatan manusia
Sumber-sumber GRK
Dunia pada tahun 2050
(jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi gas rumah kaca)

Resor ski di pengunungan Alpin Hutan-hutan (Kanada, Rusia,


ditutup karena kekurangan salju. Amazon)
rusak akibat panas & kekeringan.
Pantai-pantai
Mediterania akan hilang
dengan meningkatnya
permukaan air laut. Pencairan es di Arctic,
punahnya beruang
Gurun Sahara bergerak kutub.
dari Mediterania ke
arah Selatan Spanyol
dan Sicilia.
Pelelehan es disertai
Kekurangan air di Timur tanah longsor. Rusaknya
Tengah. Hilangnya delta fondasi pipa saluran
sungai Nil. minyak, rumah dan
jalan.
Sepertiga bagian
Bangladesh terancam.
Ancaman topan/badai di
Florida dan bagian
Hilangnya kepulauan Selatan US. Perusahaan
Maldives. asuransi mengalami
kebangkrutan.
• Menimbulkan ketidakstabilan yang lebih besar pada
iklim. Suhu yang lebih tinggi akan menyebabkan
jumlah energi meningkat dalam atmosfer. Hal ini
dapat menimbulkan peningkatan kemungkatan
kemungkinan terjadinya keadaan iklim yang ekstrim
seperti angin puyuh, badai, kekeringan banjir dan
gelombang panas.
Perubahan Perubahan Dampak Pada Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
Iklim Fisik
Lingkungan Morfologi Ekosistem Permukiman Sumberdaya Infrastruktur Peri-
Pantai Alamiah Air Pantai kanan
Sea Level
Rise Genangan di
Lahan Rendah
dan Rawa

Erosi Pantai
Perubahan
Pola Angin Gelombang
Besar dan
Flooding

Intrusi Air Laut


ke Sungai dan
Air tanah
Pemanasan Kenaikan
Global Muka Air
Sungai

Perubahan
Pasut dan
Gelombang

Perubahan
Endapan
Sedimen
Perubahan Presipitasi
dan Pola Hidrologi

Perubahan Atmosfer
dan Suhu Air
Sumber
42 : GEC, dimodifikasi
Kenaikan muka air laut (cm)
100

50

Global Sea Level Rise 1880 – 2000

2000 2025 2050 2075 2100


Tahun

Perkiraan kenaikan muka air laut


karena pemanasan global

Perubahan kecepatan angin


maksimum bulanan selama Tahun
1999 – 2009
a. Sebelum Sea Level Rise b. Sesudah Sea Level Rise

Gambar : Imajinasi daerah pantai


Sumber : GEC
Pulau Laut
dan Pulau
Sembilan
bahar.osea@gmail.com

LOGO

Anda mungkin juga menyukai