Anda di halaman 1dari 11

GELOMBANG

C
Nabila Jauhar Muthia 26040120130113
Firyal humaira 26040120130126
M. Azan Maulana 26040120130111
Zigtharinta agiska velati 26040120140092
Benny Arkan Dharmawan26040120130159
Marie Jeand’arc wendhi C 26040120140051
Nindy Celia 26040120140080
PENGERTIAN
• Gelombang adalah getaran yang merambat, gerak gelombang dapat dipandang sebagai
perpindahan momentum dari satu titik ke titik lain tanpa perpindahan materi.
• Gelombang air laut adalah pergerakan naik dan turunnya air laut dengan arah gerak tegak
lurus permukaan air laut yang membentuk kurva sinusoidal.
• Gelombang laut adalah gerakan permukaan air laut akibat hembusan angin yang bertiup di
atas permukaan air laut yang menimbulkan gelombang dan membawa suatu kecepatan yang
mempunyai energy. Gelombang laut biasanya Nampak tak teratur dan sering berubah, ini
disebabkan karena pergerakkan massa air yang ditimbulkan oleh angin dapat menghasilkan
momentum dan energi, sehingga gelombang yang dihasilkan tidak menentu. (Loupatty,2013)
KLASIFIKASI GELOMBANG
1. Gelombang internal/ dalam
Merupakan gelombang yang terjadi di batas antara dua lapisan fluida di perairan laut yang berbeda densitasnya.
2. Gelombang kapiler
Gelombang air yang diakibatkan karena tegangan permukaan . gelombang ini memiliki Panjang gelombang kurang dari
1,7cm
3. Gelombang gravitasi
Merupakan gelombang yang dipengaruhi oleh gaya gravitasinal bumi. Gelombang ini memiliki Panjang gelombang lebih
dari 1,7cm
4. Gelombang Rossby/ planetary
Merupakan gelombang berskala besar. Hal ini dikarenakan atmosfer dan laut berada dalam rotasi bumi, variasi vortisitas
planetary terhadap lintang menyebabkan defleksi atmosferik dan arus laut, serta memberikan gaya pemulih yang
memberikan osilasi dalam bidang horizontal, sehingga arus barat/timur cenderung berbelok Kembali dan terus pada
lintang seimbang.
KARAKTER KINEMATIK
1. Gelombang sinusoidal adalah fungsi matematika yang berbentuk osilasi halus berulang.
Fungsi ini sering muncul dalam ilmu matematika, fisika, pengolahan sinyal, dan teknik
listrik, dan berbagai bidang lain.
2. Gelombang nonsinusodial
3. Superposisi gelombang adalah jika gelombang atau lebih merambat dalam medium yang
sama dan waktu yang sama, akan menyebabkan simpangan dari partikel dalam medium.
Superposisi menyatakan bahwa simpangan resultan merupakan jumlah aljabar dari
simpangan, baik simpangan positif maupun negate dari masing-masing gelombang.
GELOMBANG PERMUKAAN
PENDEK DAN PANJANG
Gelombang laut pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu gelombang pajang dan gelombang pendek.
Pengelompokannya berdasarkan rasio antara panjang gelombang (L) dengan kedalaman air (d). Apabila
rasio L/d nya lebih dari satu maka gelombang tersebut dikatakan sebagai gelombang panjang. Namun, jika
rasio L/d nya kurang dari satu maka disebut sebagai gelombang pendek.(Jokowinarno, 2009 dalam
Bayhaqi, 2015)
Untuk gelombang pendek sendiri contohnya adalah gelombang yang disebabkan oleh kapal, sedangkan
gelombang panjang contohnya ada gelombang pasang surut dan juga gelombang tsunami.
METODE PENGUKURAN
Gelombang laut memiliki parameter yaitu periode gelombang, panjang gelombang, tinggi gelombang dan
cepat rambat gelombang. Periode gelombang (T) adalah waktu tempuh di antaradua puncak atau dua
lembah gelombang secara berurutan pada titik yang tetap (satuan detik).Panjang gelombang (L) adalah
jarak horizontal antara dua puncak atau dua lembah yang berurutan (satuan meter). Tinggi gelombang (H)
adalah jarak vertikal antara puncak gelombang dan lembah gelombang (satuan meter). Cepat rambat
gelombang (C) adalah kecepatan tempuh perjalanan suatu gelombang, yang dapat diperoleh dengan
pembagian panjang gelombang (L) dengan periode gelombang (T) atau C=L/T. (Suharyo. 2018)
Alat pengukur Gelombang
1. Floating tide gauge.
Prinsip kerja alat ini berdasarkan gerakan naik turunnya permukaan laut yang dapat diketahui melalui
pelampung yang dihubungkan dengan alat pencatat. Pengukuran tinggi muka air oleh alat ini dilakukan
dengan mendeteksi pergerakan naik turun dari air. Perubahan tinggi pada permukaan air akan
menyebabkan pelampung begerak vertikal (naik turun), pelampung dan penahan beban diikat dengan kabel
dan dihubungkan dengan sebuah katrol yang terdapat pada enkoder, sehingga gerakan pelampung dapat
memutar katrol. Perputaran yang terjadi pada katrol akan dikonversikan menjadi suatu sinyal digital dan
ditransfer ke unit data logger melalui kabel transducer. Di dalam data logger unit sinyal listrik tersebut
diproses sehingga menjadi nilai yang terukur
•2.  Pressure tide gauge.
Prinsip kerjanya sama dengan floating tide gauge, hanya saja gerakan naik turunnya permukaan laut dapat
diketahui dari perubahan tekanan yang terjadi di dalam laut. Seberapa besar tekanan yang diterima oleh
sensor akan diubah dalam bentuk kedalaman yang telah dirancang sedemikian, sehingga diperoleh tinggi
muka air dari nilai ini dengan mempertimbangkan nilai densitas dan gravitasi
h=
h : tinggi muka air (m) P = tekanan (Pa)
ρ : densitas (kg/m3)
g : percepatan gravitasi (m/s)
3. Wave Buoy
Pergerakan gelombang secara vertikal akan membentuk pola sinusoidal(naik turun). Pergerakan ini
dapat menentukan tinggi gelombang yang terjadi sebagai amplitudo gelombang sinusoidal. Asumsi yang
dikembangkan yaitu dengan wahana sebagai benda yang mengapung diperairan dan terikat maka
pengaruh pergerakan gelombang akan mem-berikan perubahan posisi dari setiap keadaan gelombang
Data perekaman wave buoy yang digunakan untuk perhitungan tinggi gelom-bang adalah data
percepatan pada arah vertikal. Data percepatan dalam satuan (g) merupakan satuan percepatan yang me-
nunjukkan adanya pengaruh gravitasi bumi yang bekerja pada setiap benda. Nilai yang didapatkan
kemudian dikalikan dengan per-cepatan gravitasi standar yang didefinisikan sebesar 9,81m/s2.
Percepatan benda (a) ini kemudian dikonversi menjadi jarak (s) yang menunjukkan tinggi gelombang
dalam satuan meter. Percepatan merupakan perubahan kecepatan (v) terhadap waktu (t) sedangkan
kecepatan merupakan perpindahan posisi tiap satuan waktu, sehingga melalui Persamaan 1 dan 2 dapat
diketahui jarak atau perpindahan posisi buoy terhadap titik sebelumnya:
Δv = a x t .................................................... (1)
Δs = v x t .................................................... (2)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai