Anda di halaman 1dari 3

TUGAS OSEANOGRAFI

NAMA : SINTYA DWI ARLISA


NRP : 03311840000031
KELAS : OSEANOGRAFI A

SOAL
1. Bagaimana Mekanisme pembentukan gelombang beserta factor pemicunya?
2. .Ilustrasikan secara rinci bagaimana terjadinya tsunami
3. Jelaskan metode apa saja yang digunakan untuk mengukur dan memprediksi tinggi
gelombat air laut.

JAWAB
1. Mekanisme pembentukan gelombang
Pembangkitan gelombang laut terjadi akibat adanya gangguan pada batasan antara laut dan
atmosfer dimana yang paling sering terjadi biasanya adalah angin. Angin sendiri timbul
karena perbedaan temperatur udara dibumi sehingga mengakibatkan perbedaan tekanan.
Perbedaan tekanan ini sendiri akan menimbulkan pergerakan angin yang bergesekan dengan
permukaan laut. Ketika hal tersebut terjadi, transfer energi antara angin dan permukaan air
menyebabkan timbulnya gelombang air laut . Gelombang memiliki puncak dan lembah
dimana jarak antar puncak gelombang disebut dengan wavelength. Gelombang tidak semua
memiliki kecepatan yang sama jadi Ketika sebuah gelombang saling bertemu maka
menyebabkan gelombang yang lebih tinggi yang biasa disebut interferensi konstruktif. Jarak
air dengan angin bertiup disebut fetch. Sebuah fetch yang Panjang menimbulkan gelombang
memiliki energi yang besar selain itu badai juga menyebabkan gelombang destruktif. Jika
angin bertiup lebih lama, angin dan permukaan laut akan berinteraksi lebih lama sehingga
membentuk gelombang yang lebih besar. Pada kondisi ini gaya gravitasi menjadi pemberi
gaya dominan menggantikan gaya kapilaritas. Ketika energinya semakin meningkat, tinggi
gelombang bertambah lebih besar dibandingkan panjang gelombang. Puncaknya menjadi
semakin sempit atau mengerucut dan lembahnya menjadi semakin lebar. Gelombang yang
masih dalam pengaruh angin disebut dengan seas. Ketika gelombang telah melewati badai
sehingga hingga ke batas maksimum gelombang,kemudian gelombang tersebut sudah tidak
dipengaruhi angin dan bentuknya sudah teratur serta telah melewati sea wave disebut swell
Gelombang dipengaruhi oleh banyak faktor :

 Angin yakni Kecepatan angin, Panjang/jarak hembusan angin, Waktu hembusan


angin
 Geometri laut
 Gempa
2. Proses terjadinya tsunami :

Diawali dengan Gerakan vertical pada lempeng lautan yang menyebabkan dasr laut
mengalami patahan atau sesar secara tiba-tiba sehingga mengganggu keseimbangan air yang
berada diatas nya. Gerakan tersebut . disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah
laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di
laut. Di tengah laut atau diepisentrum, tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga
beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan
meter karena terjadi penumpukan masa air. Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada
kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana Di laut dalam, gelombang tsunami dapat
merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat
terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Bila tsunami mencapai
pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam namun ketinggiannya sudah
meningkat hingga mencapai puluhan meter dan energinya sangat merusak daerah pantai yang
dilaluinya.. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai
dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam
gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.

3. Metode memprediksi dan mengukur gelombang air laut :

 Pengukuran visual dengan dua orang dimana 1 orang memegang papan duga dan
orang kedua mencari tempat sehingga ia dapat melihat cakrawala di lepas-pantai
satu garis dengan puncak gelombang pecah dan papan duga dan membaca papan duga
yang merupakan taksiran tinggi gelombang.
 Metode stereo-photogrametry merupakan pengukuran gelombang laut dengan
mengguankan dua buah kamera yang diset di darat menggunakan bantuan balon dan
kamera yang diset di helicopter untuk mendapatkan stereo gambar gelombang
 Buoy Type wave gage yakni pengukuran tinggi gelombang dengan menggunakan alat
marine weather buoy yang menangkap akselerasi gerak yang dialami buoy akibat naik
turunnya muka air yang kemudian diintegralkan sehingga diperoleh catatan tinggi
gelombang
 Ultrasonic-type wave gage merupakan alat yang diletakkan di dasar laut yang
memancarkan gelombang ultrasonik pada perekam yang dipantulkan kembali,
sehingga bias merekam posisi naik turunnya tinggi muka air
 Radio-type wave gage merupakan alat yang prinsipnya seperti aerial emission tetapi
yang dipancarkan berupa gelombang radio untuk mencatat ketinggian gelombang
 Pressure-type wave gage merupakan alat ini dipasang di dasar laut yang merekam
tekanan air akibat gelombang dipermukaan
 Step-type wave gage, satu baris pasangan electrode yang dipasang vertikal,
dihubungkan dengan sirkuit sehingga perubahan muka air diindikasikan pada lampu
yang menyala dimana dari penomoran electrode ketinggian muka air laut dapat
diperkirakan
 Resistance–type wave gage merupakan alat pengukur gelombang air laut yang
prinsipnya sama dnegan capacitance dimana Perubahan arus listrik karena perubahan
panjang celah yang terendam dikorelasikan dengan elevasi muka air dan direkam
 Satelit altimetri dapat digunakan untuk prediksi gelombang air laut dengan cara
menangkap fenomena permukaan laut dari hasil pengukuran jarak dari permukaan
laut ke satelit.

Anda mungkin juga menyukai