Anda di halaman 1dari 11

Selasa, 10 Februari 2015

http://umarcivilengineering.blogspot.co.id/2015/02/angin-dan-arus-laut.html

Angin dan Arus Laut

Angin dan Arus Laut

DOSEN PEMBIMBING :
Ir. RAHARDJO SAMIONO, MT

 DISUSUN OLEH :
NAMA : UMAR SUMARDI
NIM : 11114019

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari
daerah perairan. Dewasa ini arus laut banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang
menunjang kehidupan manusia. Akan tetapi, penelitian tentang arus laut itu sendiri masih
sedikit dilakukan terutama di wilayah perairan Indonesia yang memiliki luas perairan 6,1
km2 (BAKOSURTANAL, 2006).

Arus merupakan gerakan yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di dunia. Arus
permukaan dibangkitkan terutama oleh angin yang berhembus di permukaan laut. Di samping
itu ada beberapa pembangkit lain yang ikut mempengaruhi gerakan arus yakni salah satunya
topografi muka air laut. Angin dan topografi laut saat ini dapat diamati dengan menggunakan
satelit Altimetri Jason1. Dengan bantuan data dari satelit ini, maka dapat dipetakan pola dari
pergerakan arus laut permukaan secara global.

Satelit altimetri merupakan satelit yang didesain oleh NASA dan CNES khusus untuk
mempelajari dinamika lautan. Salah satu misi dari satelit ini adalah dengan diluncurkannya
satelit altimetri Jason-1 pada tahun 2001 yang salah satu obyek penelitiannya adalah untuk
mengamati topografi muka air laut berikut karakteristiknya.

Pemanfaatan data satelit Altimetri Jason-1 diharapkan mampu mengkorelasikan antara


penentuan kecepatan angin di atas permukaan laut dan penentuan karakterisik arus sehingga
dapat dibuat pemodelan Pola Arus Laut Permukaanya.

B.  Tujuan
Mampu memahami tentang definisi angin laut dan arus laut.
Memahami jenis – jenis angin.
Faktor terjadinya angin dan arus laut.
Mengetahui sifat – sifat angin dan alat untuk mengukur angin.
C.  Batasan Masalah
Makalah ini menjelaskan tentang definisi angin dan arus laut, jenis – jenis angin dan faktor
penyebab terjadinya angin dan arus dilaut.

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Angin & Arus Laut.

1.    Angin.
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin
merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara
yang rendah ke suhu udara yang tinggi.

Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi
panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang
berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
       a.       Jenis - jenis Angin.
1)   Angin Laut dan Angin Darat.
a)    Angin Laut.
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada
siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini bisa dimanfaatkan para
nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
b)   Angin Darat.
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut, yang pada umumnya
terjadi saat malam hari, dari jam 20.00 sampai dengan 06.00.
Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahi
bertenaga angin sederhana.

2)   Angin Lembah dan Angin Gunung.

a)    Angin lembah.
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke puncak gunung dan biasa
terjadi pada siang hari.
b)   Angin Gunung.
Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung  ke lembah gunung dan terjadi
pada malam hari.

3)   Angin Fohn.
Angin Fohn (Angin Jatuh) adalah angin yang terjadi sesuai hujan Orografis. Angin yang
bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda.
Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginy
lebih dari 200 meter , naik di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari
puncak gunung bersifat panas dan kering , karena uap air sudah di buang pada saat hujan
orografis.

Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang
terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubunya
terhadap serangan penyakit.

4)   Angin Muson.

Angin muson atau biasanya disebut sengan angin musim adalah angin yang berhembus
secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan periode yang lain
polanya akan berlawan yang berganti arah secara berlawanan setiao setengah tahun.

Angin Muson terbagi atas dua macam,yaitu :


-          Angin Muson Barat
Angin Musim/Muson Barat adalah angin yang mengalir dari benua Asia (musim dingin) ke
Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia
bagian barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan
samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan
Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
Angin ini terjadi pada bulan Desember, Januari dan Februari, dan maksimal pada bulan
januari dengan Kecepatan Minimum 3 m/s.
-          Angin Muson Timur
Angin Musim/Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia( musim
dingin) ke Benua Asia (Musim panas) sedikit curah hujan ( kemarau) di Indonesia bagian
timur karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar,
dan Victoria). Ini yang menyebabkan indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada
bulan juni, juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan juli.

       a.       Proses dan terjadinya angin.


Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara
dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut
menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik
kembali.Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi.

       b.      Faktor-faktor yang menyebabkan angin terjadi antara lain adalah:


      Gradien Barometris, yaitu bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua
isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan
anginnya.
      Lokai, kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari pada angin yang jauh dari garis
khatulistiwa.
      Tinggi Lokasi, semakin tinggi lokasinya semakin kencang pula angin yang bertiup. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menhambat laju udara. Di permukaan bumi,
gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar.
Semakin tinggi suatu tempa, gaya gesekan ini semakin kecil.
      Waktu, Angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya terjadi pada malam hari.
      Sebenarnya yang kita lihat saat angin berhembus adalah partikel-partikel ringan seperti debu
yang terbawa bersama angin. Angin bisa kita rasakan hembusannya karena kita mempunyai
indra perasa, yaitu kulit, sehingga kita bisa merasakannya.

        c.       Sifat – sifat angin.


  Beberapa sifat angin antara lain:
      Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang menentang arah angin tersebut.
      Angin mempercepat pendinginan dari benda yang panas.
      Kecepatan angin sangat beragam dari tempat ke tampat lain, dan dari waktu ke waktu.

        d.      Kecepatan angin
Kecepatan angin ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara tempat asal dan
tujuan angin  dan resistensi medan yang dilaluinya.

        e.       Alat untuk mengukur angin.


Alat untuk mengukur angin antara lain :
         Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin.
         Wind Vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.
         Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan
angin, yang biasanya banyak ditemukan di bandara-bandara.

Gambar alat untuk mengukur angin.

Anemometer
Windsock

Wind Vane

2.    Arus Laut
Arus laut merupakan pergerakan massa air secara vertikal maupun secara horizontal
yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan di dunia. Arus laut dapat juga didefinisikan
sebagai pergerakan suatu massa air yang disebabkan oleh tiupan angin secara terus menerus
atau dapat juga diakibatkan oleh perbedaan densitas air laut serta gelombang panjang. 
Sistem sirkulasi arus laut secara global

Pergerakan massa air laut sendiri terjadi akibat banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya,
seperti gerakan angin; perbedaan tekanan dan densitas air; efek gaya inersia, coriollis, dan
ekman; bentuk topografi dasar laut; dinamika arus permukaan; dan proses upwelling dan
downwelling. Beberapa faktor tadi merupakan penyebab secara langsung maupun secara tidak
langsung yang mempengaruhi terjadinya pergerakan massa air atau arus laut.

Menurut letaknya, arus di laut dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu arus permukaan
yang berada di atas dan arus dalam yang berada di bawah permukaan laut. Arus permukaan
terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan laut dan bergerak secara horizontal serta
bergerak karena pola sebaran angin. Sedangkan arus dalam bergerak jauh di dasar kolom
perairan namun pola angin tidak mempengaruhi secara langsung pergerakan arus ini.

Sebagaimana diawal, bahwasannya gaya-gaya yang mempengaruhi antara lain adalah gaya
gesekan angin, gaya Coriollis, gaya akibat perbedaan tekanan, dan gaya molekuler.

Dari berbagai macam gaya yang bekerja tersebut, gaya dari angin merupakan faktor yang
paling bervariasi dan berpengaruh dalam membangkitkan arus laut. Hal ini terjadi karena
sistem angin secara global senantiasa tetap berlangsung sepanjang tahun dan tidak akan
berhenti. Dari berbagai sumber referensi, angin sendiri dapat didefinisikan sebagai udara yang
bergerak akibat rotasi bumi serta adanya perbedaan tekanan yang terjadi disekitarnya. Secara
umum angin dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu Angin lokal ( angin darat
dan angin laut, angin lembah dan angin gunung, serta angin fohn atau angin jatuh) dan Angin
Musim ( angin pasat dan anti-pasat, angin barat dan timur serta angin muson).
Gerakan angin yang terjadi secara periodik dalam jangkauan area tertentu akan berdampak
terjadinya suatu pola yang disebut sebagai pola sebaran angin. Sebagai contoh di perairan di
wilayah Asia Tenggara, dapat dilihat bahwa terjadi perubahan arah arus laut yang juga
disebabkan oleh perubahan arah angin. Peristiwa ini dikenal dengan istilah angin musim
(monsoon), dimana arus di perairan Asia Tenggara terjadi pada musim barat dan musim
timur. Musim barat terjadi pada bulan Oktober – April, dimana matahari berada pada belahan
langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari
daripada benua Asia.

Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia
terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin
dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur
Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena
angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air,
sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan.

Sedangkan musim timur terjadi pada bulan April-Oktober, dimana matahari berada di belahan
langit utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di Asia
terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusat-pusat
tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia. Di
indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di
belahan bumi utara. Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak
mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia terjadi musim kemarau,
kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi Tenggara, dan pantai selatan Irian Jaya. Antara kedua
musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan).
Selain menimbulkan pergerakan arus secara mendatar, angin juga mengakibatkan terjadinya
gerakan massa air secara vertikal. Fenomena tersebut oleh para ahli disebut sebagai
peristiwaupwelling dan downwelling (sinking). Fenomena upwelling terjadi karena adanya
gerakan naiknya massa air laut dari kedalaman ± 200 m menuju ke permukaan.
Sedangkandownwelling atau sinking merupakan gerakan vertical ke bawah dari massa air
laut. Pergerakan naik dan turunnya massa air laut tersebut ternyata juga mempengaruhi
terjadinya arus laut, khususnya di bagian permukaan dan sedikit di bagian dalam.

a.    Faktor Penyebab Terjadinya Arus Laut.


Arus di permukaan laut terutama disebabkan oleh tiupan angin, sedang
arus di kedalaman laut disebabkan oleh perbedaan densitas massa air laut.
Selain itu, arus di permukan laut dapat juga disebabkan oleh gerakan pasang
surut air laut atau gelombang. Arus laut dapat terjadi di samudera luas yang
bergerak melintasi samudera (ocean currents), maupun terjadi di perairan pesisir
(coastal currents). Penyebab utama arus permukaan laut di samudera adalah
tiupan angin yang bertiup melintasi permukaan Bumi melintasi zona-zona lintang
yang berbeda. Ketika angin melintasi permukaan samudera, maka massa air laut
tertekan sesuai dengan arah angin.

Pola umum arus permukaan samudera dimodifikasi oleh faktor-faktor fisik dan berbagai
variabel seperti friksi, gravitasi, gerak rotasi Bumi, konfigurasi benua, topografi dasar laut,
dan angin lokal. Interaksi berbagai variabel itu menghasilkan arus permukaan samudera yang
rumit. Karena gerakannya yang terus menerus itu, massa air laut mempengaruhi massa udara
yang ditemuinya dan merubah cuaca dan iklim di seluruh dunia.

BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin
merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara
yang rendah ke suhu udara yang tinggi.

Arus laut merupakan gerakan massa air, baik horizontal maupun secara vertikal, yang
ditimbulkan akibat resultan dari gaya-gaya yang bekerja terhadapnya. Namun gaya dari angin
merupakan faktor paling dominan yang mengakibatkan terjadinya pergerakan massa air laut.

Angin terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :


-          Angin laut dan angin darat.
-          Angin lembah dan angin gunung.

Proses dan terjadinya angin apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai
menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun karena
udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah
tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi
panas lagi dan naik kembali.Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini
dinamakan konveksi.

Faktor Penyebab Terjadinya arus di permukaan laut terutama disebabkan


oleh tiupan angin, sedang arus di kedalaman laut disebabkan oleh perbedaan
densitas massa air laut. Selain itu, arus di permukan laut dapat juga disebabkan
oleh gerakan pasang surut air laut atau gelombang

Anda mungkin juga menyukai