ASPEK LINGKUNGAN
Oleh :
Nama : WIDION
NPM : 12.10.002.21201.077
TAHUN 2016
Proses terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan oleh beda sifat fisis antara
permukaan darat dan laut. Yaitu perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam
menyerap dan melepaskan energi panas matahari. Daratan menyerap dan melepas energi
panas lebih cepat daripada lautan. Periode angin darat dan angin laut adalah harian.
Angin darat terjadi ketika pada malam hari energi panas yang diserap permukaan bumi
sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin). Sementara itu di
lautan energi panas sedang dalam proses dilepaskan ke udara. Gerakan konvektif tersebut
menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan
sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut.
Angin adalah udara yang bergerak. Pergerakannya terjadi karena adanya rotasi bumi serta
karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin akan bergerak dari tempat
yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah.
Untuk lebih jelasnya kita bisa mengetahui beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
angin, antara lain :
Letak tempat, yaitu kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang
jauh dari garis khatulistiwa.
Tinggi tempat, yaitu semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang
bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju
udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya
memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan
ini semakin kecil.
Waktu, yaitu di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari.
1. Angin laut
Angin laut atau sea brezee merupakan jenis angin yang bertiup dari arah laut ke arah
darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00
di daerah pesisir pantai.
Mengapa angin laut terjadinya pada siang hari? Karena air mempunyai kapasitas panas
yang lebih besar daripada daratan, sehingga sinar matahari akan memanasi laut lebih
lambat daripada daratan. Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang hari,
udara di atas permukaan darat meningkat pula akibat konduksi.
Kemudian, tekanan udara di atas daratan akan menjadi lebih rendah karena panas,
sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin.
Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih
rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, dimana kekuatannya sebanding
dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan.
Angin laut ini biasanya dimanfaatkan oleh para nelayan untuk pulang dari menangkap
ikan di laut.
Prosesnya terjadi di pagi hari hingga menjelang sore hari dimana pada saat itu suhu di
laut lebih dingin dibandingkan dengan suhu daratan. Hal ini disebabkan sifat laut
(perairan) yang lambat menerima panas dan lambat melepaskannya. Hal ini akan
mengakibatkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum) dan
daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum).
2. Angin darat
Angin darat atau land brezee merupakan angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut
yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00 di
daerah pesisir pantai.
Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan
perahu bertenaga angin sederhana. Pada malam hari daratan akan menjadi dingin lebih
cepat daripada lautan, karena kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air.
Angin darat terjadi ketika pada malam hari dimana pada malam hari daratan akan lebih
dingin dibandingkan lautan, karena sifat daratan yang cepat menerima panas dan cepat
menerima dingin. Daratan menjadi daerah yang mempunyai tekanan tinggi (maksimum),
sedangkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum). Gerakan
konvektif tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara
yang naik di lautan sehingga terjadilah aliran udara dari darat ke laut.
Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan mengenai proses terjadinya angin laut dan
angin darat yang keduanya adalah merupakan jenis angin lokal yang terjadi di wilayah
pantai dan sekitarnya.
Karena massa daratan mempunyai sifat fisik cepat menerima panas dan cepat pula
melepaskan, sedangkan massa lautan lambat dalam menyerap panas dan lambat pula
melepaskannya, maka kedua sifat inilah yang menyebabkan perbedaan tekanan udara
pada kedua tempat tersebut dalam waktu yang bersamaan.
Pada siang hari daratan akan lebih cepat menerima panas, sehingga udara menjadi panas
lalu memuai dan bertekanan lebih rendah dari lautan. Perbedaan tekanan ini
menyebabkan bertiupnya angin dari laut ke darat. Angin dari laut ke darat ini disebut
sebagai angin laut.
Sedangkan pada malam hari tekanan udara di darat lebih tinggi dibanding tekanan udara
di laut. Perbedaan tekanan ini menyebabkan bertiupnya angin dari darat ke laut sehingga
terjadilah angin darat.
HUJAN DI PEGUNUNGAN
Hujan Orografis atau Hujan Pegunungan adalah jenis hujan yang terjadi pada daerah
lereng pegunungan.
Hujan ini berasal dari gerakan udara yang mengandung uap air yang terhalang oleh
pegunungan. Udara yang mengandung uap air tersebut dipaksa naik mengikuti lereng
pegunungan. Sebab dibagian atas (puncak) pegunungan memiliki udara yang dingin
dengan gumpalan-gumpalan uap air yang menjadi dingin dan membentuk butir-butir air.
Setelah terjadi kondensasi selanjutnya akan terbentuk awan yang dapat menyebabkan
turunnya hujan orografis atau hujan pegunungan ini. Hujan yang jatuh pada lereng yang
dilaluinya disebut hujan orografis.
Dikarenakan hujan turunnya disatu lereng saja, maka lereng gunung disebelahnya bertiup
angin jatuh yang kering dan tidak terjadi hujan daerah ini disebut daerah bayangan hujan.
HUJAN DAN PETIR
Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana
di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut kilat yang
beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut
Guruh.Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan
suara dan kecepatan cahaya.Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi
dari pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan
bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau
halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan
pohon.
Sedemikian raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang
dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki
kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar. Di lain
kesempatan, ketika akumulasi muatan listrik dalam awan tersebut telah membesar dan
stabil, lompatan listrik (eletric discharge) yang terjadi pun akan merambah massa
bermedan listrik lainnya, dalam hal ini adalah Bumi. Besar medan listrik minimal yang
memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter.
Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa,
dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan
lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor
adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat
(energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah
satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan
lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara
teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga
muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan
positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi
cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi
atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini,
media yang dilalui elektron adalah udara.
Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan
suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan
tersebut udaramengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan
arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatifdan awan
bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Langit tiba-tiba menjadi gelap disertai angin datang begitu cepatnya dan awan yang
menjulang tinggi menyerupai bunga kol berwarna keabuan-abuan, kemudian udara terasa
pengap. Awan ini biasanya disebut dengan awan petir CB (Comulunimbus) Dalam musim
penghujan seperti saat inilah awan-awan jenis ini banyak terbentuk. Penghubung yang
"digemari", merujuk Hukum Faraday, tak lain adalah bangunan, pohon, atau tiang-tiang
metal berujung lancip.
Proses Terjadinya :
Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan positif
(proton). Para ilmuwan menduga lompatan bunga api listriknya sendiri terjadi, ada
beberapa tahapan yang biasanya dilalui. Pertama adalah pemampatan muatan listrik pada
awan bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling atas awan adalah listrik
muatan negatif; di bagian tengah adalah listrik bermuatan positif; sementara di bagian
dasar adalah muatan negatif yang berbaur dengan muatan positif. Pada bagian bawah
inilah petir biasa berlontaran.
3. Awan ke udara
Besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar
1.000.000 volt per meter.
Dampak Negatif :
Umumnya petir-petir mengincar korban di wilayah datar yang terbuka. Besar medan
listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per
meter. Bayangkan betapa mengerikannya jika lompatan bunga api ini mengenai tubuh
makhluk hidup! Korban tiba-tiba terpental ketika sebuah petir menyambarnya. Seperti
juga korban lainnya, ia tewas seketika dengan tubuh terbakar. Apabila petir menyambar
rumah, rumah tersebut akan rusak dan perabotan elektronik akan rusak seperti telepon,
televisi, atau yang lainnya.
Antisipasi :
Cara mengantisipasi :
1. Apabila sebuah bangunan yang tinggi dengan memasang penangkal petir. Apabila ada
petir akar menyambar alat penangkal kemudian disalurkan melalui kawat besar yang
terbuat dari tembaga atau kuningan menuju ke tanah.
2. Jika Anda terperangkap di luar segera masuk ke dalam bangunan. Tidak ada tempat
yang aman di luar. Larilah ke mobil atau bangunan yang aman setelah Anda mendengar
guntur.
3. Jangan berada di sawah, lapangan, taman. Karena petir mencari tanah untuk
melepaskan energinya.
4. Jika sedang di kolam renang dan terlihat tanda-tanda awan sudah gelap segeralah ke
luar karena kolam renang adalah sasaran empuk buat petir melepas energi.
5. Jangan berlindung di bawah pohon karena pohon yang tersambar petir energinya bisa
melompat ke tubuh.
6. Jauhi tiang listrik, menara atau sesuatu yang tinggi yang mudah tersambar petir.
7. Jika sedang berteduh di luar ruangan jangan terlalu dekat dengan orang lain setidaknya
beri jarak 3-5 meter untuk menghindari lontaran energi jika ada petir.
8. Jika sedang mengendarai motor segeralah berhenti dan cari tempat berlindung.
9. Untuk menhindari kerusakan alat listrik di rumah apabila terjadi hujan dan petir adalah
mematikan listri, mencabut saluran antene di televisi, dan mencabut kabel telepon.
Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai
adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut).
Fenomena ini juga ada dalam bidang meteorologi, dimana gelombang menjalar pada
lapisan antar muka antara udara yang hangat dan dingin. Para ahli meteorologi lebih
banyak berkecimpung dengan fluida dalam bentuk gas yaitu atmosfer, sedangkan para
ahli oseanografi lebih banyak berkecimpung dengan fluida dalam bentuk cair yaitu air
laut.
Amati gerak pelampung di dalam gambar animasi gelombang di atas. Perhatikan bahwa
sebenarnya pelampung bergerak dalam suatu lingkaran (orbital) ketika gelombang
bergerak naik dan turun.
Partikel air berada dalam satu tempat, bergerak di suatu lingkaran, naik dan turun dengan
suatu gerakan kecil dari sisi satu kembali ke sisi semula. Gerakan ini memberi gambaran
suatu bentuk gelombang. Pelampung yang mengapung di air pindah ke pola yang sama,
naik turun di suatu lingkaran yang lambat, yang dibawa oleh pergerakan air.
Di bawah permukaan, gerakan berputar gelombang itu semakin mengecil. Ada gerak
orbital yang mengecil seiring dengan kedalaman air, sehingga kemudian di dasar hanya
akan meninggalkan suatu gerakan kecil mendatar dari sisi ke sisi yang disebut surge .
Pergerakan Perjalanan Gelombang Menuju Pantai
Ketinggian dan periode gelombang tergantung kepada panjang fetch pembangkitannya.
Fetch adalah jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal pembangkitannya. Fetch ini
dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. Semakin panjang jarak fetchnya,
ketinggian gelombangnya akan semakin besar.
Angin juga mempunyai pengaruh yang penting pada ketinggian gelombang. Angin yang
lebih kuat akan menghasilkan gelombang yang lebih besar. Gelombang yang menjalar
dari laut dalam (deep water) menuju ke pantai akan mengalami perubahan bentuk karena
adanya perubahan kedalaman laut.
Yang termasuk gelombang pembentuk pantai, bercirikan mempunyai ketinggian kecil dan
kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat gelombang tersebut pecah di pantai akan
mengangkut sedimen (material pantai).
Material pantai akan tertinggal di pantai (deposit) ketika aliran balik dari gelombang
pecah meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalir kembali ke laut.
Jelas bahwa ombak lautan tidak dapat terjadi tanpa angin. Mula-mula menyebabkan riak
di permukaan laut dan kemudian gelombang, Gelombang membantu meminimalkan suhu
ekstrem di planet ini, memindahkan air dingin dari kutub, sementara pada saat yang sama
bergerak air hangat dari khatulistiwa ke arah yang dingin.
Karena gelombang pecah di pantai, makhluk yang ada di laut harus lebih kuat dan lebih
beradaptasi untuk bertahan tidak terbawa oleh ombak ke pantai. Tanpa gelombang, tidak
akan ada sebagian spesies yang hidup di laut.
Gelombang laut yang disebabkan oleh angin dan ombak memungkinkan penghuni laut
agar larva/telur mereka diangkut dengan jarak yang jauh, sehingga muncul spesies baru
dari hasil evolusi dan adaptasi dari makhluk laut yang terbawa gelombak laut tersebut
Sementara gelombang Laut yang mengikis karang dengan terus menerjang pada mereka,
organisme laut telah beradaptasi dengan ini dan menempel ke karang-karag tersebut
sehingga disini membantu adanya penundaan pengikisan batu karang tersebut dalam hal
ini terjadi hubungan simbiosis sejati.
Pantai diciptakan oleh pasir yang dibawa naik dari dasar laut oleh ombak, yang juga
mencuci pasir dan dibersihkan. Pasir diaduk dan tersuspensi dalam air yang
memungkinkan untuk diangkut ke pantai oleh ombak.