Anda di halaman 1dari 6

https://www.cnbcindonesia.

com/tech/20220704142800-37-352764/apa-itu-perubahan-iklim-
penyebab-dampak-cara-mengatasinya?fbclid=IwAR0G3L89ynv7OqgmU9E-
lpCOVE28gLc_P8nmPL4urVZV7C0Hv2ueWgDHfRY

MAKALAH

OLEH

YULIANA NESI (54230082)


KELAS 1C

FAKULTAS PERTANIAN SAINS DAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI BIOLOGI MURNI
UNIVERSITAS TIMOR
2023

Angin Darat
Angin darat (land breeze) adalah jenis angin yang bertiup dari daratan ke laut (angin lepas
pantai) yang berkembang di wilayah pesisir pada malam hari. Angin darat adalah sistem
angin lokal yang ditandai dengan aliran dari darat ke laut pada larut malam. Daratan
menyerap dan melepas energi panas lebih cepat daripada lautan. Angin darat bergantian
dengan angin laut di sepanjang garis pantai yang berdekatan dengan perairan besar.
Kecepatan angin darat kira-kira 1,5 m/s di, panjang penetrasi sekitar 15-20 km, dan panjang
hisap 10-15 km. Periode angin darat adalah harian.[2]
Angin darat terjadi pada waktu malam ketika daratan menjadi dingin tetapi karena suhu
udara di atas laut kecil perubahannya, beda suhu udara di atas lautan dan daratan tidak terlalu
besar dibandingkan dengan waktu pada siang hari. Oleh karena itu, angin lebih lemah
dibandingkan dengan angin laut. Air memiliki kapasitas panas yang lebih besar daripada
daratan, yaitu daratan menyerap dan memancarkan radiasi dengan lebih efisien dan lebih
cepat. Perbedaan suhu antara darat dan lautan menciptakan pola angin yang khas -
contoh sirkulasi termal.
Angin darat masuk ke laut hanya sampai sekitar 10 km dari pantai, dan ketebalan
peredarannya sekitar 500-1000 meter. Seperti halnya angin laut, angin darat dapat
menimbulkan awan dan hujan jika terjadi pumpunan, baik karena pertemuan antar angin
darat dapat membentuk pumpunan dan menimbulkan hujan pada malam dan menjelang pagi
hari baik angin laut maupun angin darat kekuatannya ada kaitannya dengan panjang waktu
angin siang atau waktu malam, bentuk pantai dan adanya lautan (adveksi) laut atau udara dari
luar.
Pembentukan
Angin darat terbentuk di malam hari, paling sering terjadi selama musim gugur dan dan
musim dingin ketika suhu air masih cukup hangat dan malam hari sejuk. Namun, tidak seperti
angin laut, angin darat sering kali lebih lemah.
Angin darat yang kencang terlihat sekitar jam 6 pagi, sebelum matahari terbit dan dinetralkan
antara jam 9 - 10 pagi kemudian angin laut mulai bertiup. Angin laut mencapai kekuatan
maksimumnya sekitar jam 3 sore, ketika perbedaan suhu permukaan dan udara di atas 10 m
adalah sekitar 15 K. Selanjutnya, energi angin laut menurun seiring dengan
berkurangnya radiasi matahari seiring waktu dan kembali mencapai periode transisi antara
jam 8 - 10 malam.
Angin darat mulai terbentuk pada malam hari ketika energi panas yang diserap permukaan
bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin). Udara di atas
lautan lebih hangat daripada udara di darat mengakibatkan peningkatan kepadatan udara.
Tarikan gravitasi ke bawah menggerakkan udara menuruni bukit dan menumpahkannya ke
air. Hal ini menyebabkan tekanan permukaan yang rendah bergeser ke atas lautan pada
malam hari dan tekanan permukaan yang tinggi berpindah ke atas daratan.Udara yang lebih
padat ini memotong udara yang lebih ringan dan hangat di atas air dan memaksanya naik ke
atmosfer. Udara yang naik ini membentuk wilayah bertekanan rendah yang lemah.

Angin Laut
Angin laut adalah angin yang bergerak dari lautan ke daratan yang disebabkan oleh
perbedaan suhu di permukaan laut yang lebih dingin dari suhu di daratan.

Pembentukan
Angin laut terjadi pada siang hari, saat matahari mulai memancarkan panasnya.Daratan yang
merupakan benda padat dapat menyerap panas matahari jauh lebih cepat daripada lautan yang
merupakan benda cair Karena suhu di atas daratan lebih tinggi daripada suhu di atas lautan,
udara di atas daratan pun lebih cepat menjadi panas dan naik.Tempat yang ditinggalkannya
akan segera diisi udara dari lautan yang berpindah ke tempat ke atas daratan sehingga
terjadilah angin laut.
Sumber lain mengatakan bahwa terjadinya Angin laut karena tekanan udara di atas daratan
menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih
tinggi karena lebih dingin.Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke
daratan yang lebih rendah, sehingga hal itu yang menyebabkan terjadinya angin laut, di mana
kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Namun, jika ada
angin lepas pantai yang lebih kencang dari 8 km/jam, maka angin laut tidak terjadi.

Angin Gunung
Angin gunung merupakan jenis angin yang bergerak dari gunung menuju lembah.

Proses
Pada sore hari dan malam hari, terjadi kondisi yang sebaliknya.Di area lembah, suhu
udaranya masih relatif tinggi dibandingkan gunung atau pegunungan. Hal ini menyebabkan
tekanan udara di lembah lebih rendah (minimum).Akibatnya, berembuslah angin dari arah
gunung menuju lembah. Itulah yang dinamakan angin gunung.Suasana kedua angin ini akan
sangat terasa ketika berada di area kaki gunung atau pegunungan.
Pada malam hari, daratan tinggi (puncak gunung/di atas lereng gunung) menjadi dingin
secara cepat akibat kehilangan radiasi. Oleh sebab itu, di puncak gunung bertekanan lebih
tinggi dibandingkan dengan di lembah. Udara yang lebih dingin memiliki densitas (kerapatan
udara) yang lebih besar kemudian akan mengalirkan udara ke lembah hal berikut ini juga
sering disebut juga arus katabatik

Angin Lembah
Angin Lembah merupakan jenis angin yang bergerak dari lembah menuju gunung.

Proses

Pada pagi hari sampai kira-kira pukul 14.00, gunung atau pegunungan lebih cepat menerima
panas matahari jika dibandingkan dengan lembah. Oleh karena itu, pada siang hari suhu
udara di gunung atau pegunungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan lembah. Hal ini
menyebabkan tekanan udara di gunung atau pegunungan relatif lebih rendah (minimum),
sedangkan tekanan udara di lembah tinggi sehingga berembuslah angin dari lembah menuju
gunung proses kejadian itulah yang dinamakan angin lembah. Angin lembah terjadi pada pagi
hari sampai menjelang sore hari.
Pada siang hari, lereng gunung mendapatkan panas secara cepat akibat radiasi yang diterima
lebih besar. Di dataran rendah udara menjadi lebih dingin dibandingkan udara di atas lereng
gunung. Karena itu udara lereng gunung menjadi labil dan cenderung menaiki lereng hal
berikut ini juga disebut arus anabatik.

Anda mungkin juga menyukai