Anda di halaman 1dari 10

Bab 1

Interaksi Laut- Atmosfer

1.1 Interaksi Atmosfer-Laut


Sistem energi di bumi merupakan akibat adanya interaksi antar komponen
fisik bumi sebagai penggerak iklim di bumi. Komponen - komponen fisik bumi
yang dimaksud adalah atmosfer (lapisan gas), hidrosfer (lapisan cair), pedosfer
(lapisan permukaan padat), kriosfer (lapisan es), dan biosfer (lapisan kehidupan).
Semuanya saling berinteraksi menghasilkan sebuah sistem yang nantinya akan
berdampak pada iklim yang ada di bumi.

Diantara interaksi antar komponen tersebut adalah sistem interaksi antara


laut-atmosfer. Interaksi antara laut dan atmosfer sangat berkaiatan, dapat dilihat
dari siklus hidrologi yang merupakan siklus air di planet bumi. Energi matahari
yang merupakan penggerak utama dari siklus ini memanaskan subsistem di bumi
sehingga terjadi interaksi yang cukup kuat untuk menghasilkan atau membentuk
suatu sistem kopling (interaksi dan arah), dimana proses yang terjadi adalah
perpindahan energi dan massa dalam proses neraca energi. Dalam hal ini energi
radiasi termasuk energi panas dan momentum dalam friksi permukaan.
Radiasi matahari akan mempengaruhi temperature bumi dan menyebabkan
adanya perbedaan tekanan di lautan dan daratan. Banyaknya radiasi yang benar-
benar sampai ke permukaan bumi disebut insolasi. Insolasi di daerah sub tropic
lebih besar daripada dibandingkan dengan daerah tropik yang disebabkan oleh
tutupan awannya.
Faktor Insolasi
a. Latitude : garis lintang mengarah dari khatulistiwa (0) ke kutub selatan, atau
khatulistiwa ke kutub utara (sudut 0-90 dan 0 -90)
b. Ketebalan Atmosfer: ketebaan atmosfer berkisar 300 miles (480 kilometers)
dengan 10 miles (16 km) adalah permukaan. Tekanan udara akan menurun
seiiring bertambahnya ketinggian. Pada permukaan laut, tekanan udaranya
berkisar di 14.7 pounds per square inch (1 kilogram per square centimeter).
c. Albedo : Albedo adalah presentasi insolasi yang dikembalika oleh
permukaan.
d. Musim
e. Time of day
f. Vegetasi, bentuk permukaan, dll.

Interaksi kopel antara atmosfer dan lautan menyebabkan fenomena yang


sangat penting seperti El Nino, La Nina, Dipole Mode positif (+), Dipole Mode
negative ( -), Ossilasi Maden-Julian, Sirkulasi Walker,Siklus Sel Hadley, dan lain
– lain.
Banyak radiasi elektromagnetik gelombang pendek matahari yang panjang
dan tersebar yang mencapai permukaan laut kemudian masuk ke laut (laut
mempunyai albedo yang rendah, kecuali jika ketika matahari dekat dengan ufuk),
lalu memanaskan air laut hingga ke kedalaman 100 sampai 200 meter, bergantung
pada kejernihan air. Dengan lapisan permukaan laut yang disinari matahari maka
proses fotosintesis dapat berlangsung. Matahari memanaskan laut pada rata-rata
global adalah sebesar 168 watt per meter kuadrat.
Laut dianggap memainkan
peranan yang sangat penting dalam
perubahan iklim. Salah satu
parameter penting yang memainkan
peranan di laut adalah suhu
permukaan laut (SPL), karena suhu
permukaan laut (SPL) menentukan
fluks panas nyata (sensible) dan
panas terselubung (latent) melalui
permukaan laut. Contohnya arah
dari arus laut yang dipengaruhi oleh angin atau seperti yang kita kenal dengan
spiral Ekman.
Laut mentransmisi radiasi elektromagnetik ke atmosfer dalam proporsi
kekuatan suhu permukaan laut (radiasi benda hitam). Radiasi ini memiliki panjang
gelombang yang lebih panjang daripada radiasi matahari (lebih besar dari 10
micro, dalam range infrared), karena permukaan laut jauh lebih dingin dibanding
permukaan matahari. Radiasi infrared yang diemisikan dari laut secara cepat di
serap dan diemisikan kembali oleh penguapan air dan karbon dioksida dan gas
greenhouse lainnya tersimpan pada atmosfer di bagian bawah. Banyak dari radiasi
dari gas-gas yang ada di atmosfer, yang juga berada pada range infrared,
ditransmisikan kembali kedalam laut, mengurangi radiasi gelombang panjang
bersih (net long wave) panas pun hilang dari laut. Semakin hangat laut maka udara
akan semakin hangat dan menjadi lebih lembab. Hal ini menyebabkan sangat sulit
bagi laut untuk mentransmisikan panas oleh radiasi gelombang panjang ke
atmosfer, sebab gas-gas rumah kaca akan mengembalikannya kembali. Net back
radiation mendinginkan laut, pada rata-rata global 66 watt per meter kuadrat.

1.2 Fenomena Interaksi Atmosfer-Laut


a. El Nino dan La Nina
El-Nino berasal dari Bahasa spanyol yang berarti “ anak laki-laki,
karena munculnya El Nino di sekitar hari natal kemudian para ahli juga
mengemukakan bahwa selain fenomena menghangatnya suhu permukaan
laut, terjadi pula fenomena sebaliknya yaitu mendinginnya suhu
permukaan laut akibat menguatnya upwelling. Kebalikan dari fenomena
itu diberi nama La-Nina .
El Nino dan La Nina merupakan dinamika atmosfer dan laut yang
mempengaruhi cuaca di sekitar laut pasifik. El Nino dan La Nina
merupakan gejala alam yang tak bias dihilangkan tetapi hanya bisa
dihindari dampaknya. El Nino merupakan salah satu bentuk
penyimpangan iklim di Samudera Pasifik yang ditandai dengan kenaikan
suhu permukaan laut di daerah khatulistiwa bagian tengah dan timur.
Beberapa factor penyebab terjadinya El Nino dan La Nina diantaranya
anomaly suhu yang mencolok di perairan samudera pasifik. Melemahnya
angin pasat (trade winds) di selatan pasifik yang menyebabkan pergerakan
angin jauh dari normal, kenaikan daya tamping lapisan atmosfer yang
disbebakan oleh pemanasan dari perairan panas dibawahnya. Hal ini
terjadi di perairan peru pada saat musim panas, serta adanya perbedaan
arus laut di perairan samudera pasifik.(Tjasyono ,2002).
El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu permukaan air laut di
pantai barat peru equador yang mengakibatkan gangguan iklim secara
global. Biasanya suhu air permukaan laut di daerah dingin, terjadi karena
adanya up welling, yaitu arus dari dsar laut menuju permukaan.

b. Monsun
Pada dasarnya monsun disebabkan oleh efek pemanasan yang
berbeda antara benua dan lautan di sekitarnya yang berubah secara
musiman. Pada saat musim panas, suhu benua menjadi tinggi dan massa
jenisnya menjadi kecil akibatnya tekanan permukaan oleh udara juga
mengecil maka udara akan mengalir dari lautan ke benua yang merupakan
pusat tekanan rendah. Sebaliknya pada musim dingin suhu di benua rendah
sehingga massa jenisnya cukup besar dan menimbulkan tekanan permukaan
yang cukup tinggi oleh karena itu benua menjadi pusat tekanan tinggi
sehingga udara mengalir dari benua ke lautan. Angin atau sirkulasi semacam
ini disebut angin monsun atau yang disingkat monsun. Menurut Khromov
daerah monsun adalah daerah tempat arah angin yang berkuasa berbalik
arah paling sedikit 120 derajat antara bulan januari dan juli. Ramage
menyempurnakan definisi tersebut di atas dengan menambah beberapa
kriteria seperti kecepatannya harus melebihi 3 meter tiap detik.
Terdapat lima daerah monsun yaitu Monsun Asia Timur dan Tenggara,
Monsun Asia selatan, Monsun Australia Utara, Monsun Afrika Timur dan
Monsun Afrika Barat.

c. Angin Lokal
Angin lokal adalah angin yang bertiup di suatu daerah terbatas,
kurang dari 100 km dan disebabkan oleh kondisi lokal atau angin yang
untuk beberapa lama memperoleh ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh
kondisi lokal. Angin lokal di Indonesia dapat dibagi menjadi dua yaitu angin
gunung dan angin lembah juga angin darat dan angin laut.

a) Angin Darat dan Angin Laut


Angin darat dan angin laut terjadi karena adanya perbedaan
temperatur antara permukaan daratan dan permukaan lautan.Angin darat
atau Land Breeze terjadi pada malam hari karena temeperatur daratan
akan lebih kecil dari pada temperatur lautan, land breeze akan mencapai
maximum pada saat sebelum matahari terbit, karena pada saat itu lautan
mencapai temperatur max dan daratan temperaturnya minimum.
Angin laut artinya angin yang bergerak dari laut menuju ke daratan,
angin laut atau biasa kita sebut Sea Breeze terjadi pada siang hari karena
suhu permukaan daratan lebih tinggi daripada suhu permukaan laut
sehingga di daratan mempunyai tekanan yang lebih rendah. Sea Breeze
terjadi jika perbedaan temperatur antara permukaan daratan dan lautan
signifikan (10-18 derajat celcius) namun infers yang dangkal dan
tingginya Sea level Pressure menyebabkan lemahnya Sea Breeze. Sea
Breeze maksimal terjadi saat matahari tepat diatas permukaan daratan
karena mendapat sinar matahari yang maksimal atau terjadi gradient
temperatur namun hal ini sangat tentative tergantung dari kapasitas
panas, tutupan lahan dalam menerima panas. Gradient temperatur ini
akan membentuk shallow cold front, dikatakan cold front karena tidak
sampai menyentuh topopause. Perkembangan Sea Breeze dipengaruhi
oleh beberapa factor yaitu:

1. Bentuk dan orientasi garis pantai


2. Keberadaan pegunungan
3. Keberadaan infers permukaan(infers kuat pada
lapisan bawah)
Sea Breeze hampir mirip dengan monsuun namun yang
memebedakannya hanya skala ruang dan waktu, Monsun terjadi 6
bulanan dengan skala ruang yaitu benua sedangkan Sea Breeze terjadi
harian (24 jam berubah) dengan skala local/pulau. Sea Breeze tidak akan
terlihat pada saat monsoon yang kuat. Sea Breeze juga mengakibatkan
beberapa fenomena seperti konveksi, angin pantai, coastal fog dan
stratus.

b) Angin Gunung dan Angin Lembah


Pada siang hari, terutama sebelum tengah hari, lereng gunung yang
menghadap ke matahari menerima radiasi lebih banyak karena sinar
matahari lebih tegak daripada di tempat lain. Hal ini menyebabkan suhu
udara di lereng pada suatu titik akan lebih tinggi daripada suhu udara
pada titik dengan ketinggian yang sama yang berjarak agak jauh dari
titik tersebut oleh karena itu gaya gradient tekanan di dekat lereng tidak
diimbangi oleh gaya berat seperti pada waktu garis permukaan isobar
masih horizontal. Sebagai akibatnya ada komponen gaya gradient dalam
arah lereng dan dengan adanya komponen ini udara bergerak menyusuri
lereng ke atas. Angin yang menaiki lereng ke atas ini dinamakan angin
anabatic yang karena datangnya dari lembah, disebut angin lembah.
Pada malam hari karena pemancaran radiasi gelombang panjang, suhu
udara di lereng lebih rendah daripada suhu udara pada ketinggian yang
sama berjarak agak jauh dari lereng. Sebagai akibatnya gaya gradient
tekanan arahnya tidak vertical ke atas tetapi miring ke atas seihingga
resultan gaya gravitasi menyebabkan udara bergerak menuruni lereng.
Angin yang dingin dan rapat ini disebut angin katabatik atau angin
gunung.

c) Angin Fohn
Angin ini timbul di bagian bawah atau dibagian belakang gunung
dan disebabkan oleh udara yang dipaksa secara mekanik menaiki dan
melewati puncak dan kemudian menuruni lereng bagian belakang
gunung.

d) Gelombang Lee
Gelombang lee merupakan gelombang yang disebabkan oleh udara
yang stabil akan berusah kembali lagi ke ketinggian semula setelah
mengalami pengangkatan dan melewati puncak atau punggung barisan
gunung. Gelombang lee dapat ditandai dengan adanya awan lentikularis
di sekitar pegunungan.
http://www.eumetrain.org/public/marko/gravity_waves/navmenu.php?t
ab=4&page=1.0.0

d. Siklon Tropis
Siklon tropis adalah sistem awan yang berputar dan teratur, badai
petir yang berasal dari perairan tropis atau subtropis dengan pusat tekanan
rendah. Siklon tropis berputar berlawanan arah jarum jam di belahan bumi
utara. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon
tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu
permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang yang berputar
di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam. Secara
teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal
yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat.
Salah satu syarat akan terbentuk siklon jika ada gangguan dari luar yaitu adanya
thunderstorm, thunderstorm terbentuk di daerah tropis tepatnya di daerah
konvergensi, ciri-ciri thunderstorm yaitu terjadinya hujan lebat dan disertai petir
dan kilat. Thunderstorm harus terjadi di laut, agar terjadi thunderstorm dilaut
ada beberapa hal penting yang harus dimiliki yaitu:

 Laut harus memeiliki tebal lapisan panas minimal 50 m


 Temperatur harus lebih dari 26 derjat celcius
 Pendinginan harus terjadi secara cepat(adiabatik full)
 Kelembapan harus tinggi
 Shear angin vertical tidak boleh kuat, jika angin vertical kuat maka awan
akan bubar
 Jarak dari ekuator minimal 555 km

Berdasarkan ukurannya Thunderstorm dibagi menjadi 3 bagian yaitu,


Regular-Thunderstorm, Super-Cell, MCSI (Mesoscale convective system). Setelah
terjadi Thunderstorm siklon tropis akan terbentuk melalui beberapa tahap yaitu:
1. Gangguan tropis adalah gabungan dari beberapa Thunderstorm yang bertemu,
karakteristik dari gangguang tropis yaitu:
 Kecepatan angin minimal 20 knot
 Terdapat isobar melengkung
2. Depresi Tropis adalah tahap kedua setelah terjadi gangguan tropis, karakteristik
dari depresi tropis yaitu:
 Kecepatan angin minimal 34 knot
 Terdapat 1 isobar tertutup
3. Badai tropis, pada tahap ini sudah terlihat putaran angin dan badai tropis ini
adalah major fenomena dari siklon tropis. Karakteristik dari badai tropis yaitu:
 Sistem mulai berputar
 Kecepatan angin 64 knot
 Terdapat 2 isobar tertutup
 Harus jauh dari ekuator (minimal 555 km)
 Mulai diberi nama kejadian
4. Sikon Tropis, ini adalah tahap terakhir dimana fenomena sudah memiliki
kekuatan terbesar dan menunggu sampai fenomena ini berakhir, karakteristik
dari siklon tropis yaitu:
 Terdapat mata badai
 Kecepatan angin lebih dari 64 knot
 Minimal ada 3 isobar tertutup

Fenomena siklon tropis ini sangat berpengaruh kepada cuaca dan fenomena ini
tidak akan berhenti jika supply panas laten selalu ada. Hal ini hanya akan terhenti
jika mengalami hal-hal berikut:

1. Siklon memasuki daratan yang lebih besar ukurannya,


2. Masuk ke laut yang dingin, karena ketika masuk ke laut yang dingin maka
asupan panas latennya sedikit karena siklon membutuhkan panas laten sebagai
sumber energi.

https://public.wmo.int/en/About-us/FAQs/faqs-tropical-cyclone
e. Siklus Karbon Lokal

Total net karbon di atmosfer adalah tetap yaitu 120 GtC per tahun.
Laut berfungsi untuk menyerap karbon yang diemisikan ke atmosfer yang
berasal dari aktifitas manusia dan alam. Laut mampu menyimpan kelebihan
karbon sebesar 0.2 GtC per tahun dengan penyerapan sebesar kurang lebih
2 GtC per tahun. Setiap wilayah lautan memiliki kemampuan penyerapan
yang berbeda seperti gambar di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai