Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

SAMPUL.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Dasar Pemodelan Ekonomi.............................................................. 3
2.1.1 Konsep Dasar Pemodelan Ekonometrika........................................... 3
2.1.2 Jenis Model Ekonometrika................................................................. 3
2.1.3 Langkah-Langkah dalam Pemodelan Ekonometrika......................... 4
2.2 Spesifikasi Model Ekonometrika............................................................... 5
2.2.1 Variabel Endogen dan Exogen........................................................... 5
2.2.2 Fungsi Permintaan dan Penawaran.................................................... 5
2.2.3 Persamaan Struktural dan Persamaan Simultan................................. 6
2.2.4 Model Linier dan Non Linier............................................................. 6
2.3 Pengujian Diagnostik Model Ekonometrika.............................................. 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 8
3.2 Saran.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemodelan ekonometrika merupakan salah satu alat analisis yang digunakan
untuk mengukur hubungan antara variabel ekonomi. Pemodelan ini digunakan
untuk menguji hipotesis dan membuat prediksi tentang perilaku pasar dan
kegiatan ekonomi lainnya. Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin
ketat, perusahaan-perusahaan dan lembaga keuangan membutuhkan informasi
yang akurat dan real-time mengenai kondisi pasar dan ekonomi untuk
menentukan strategi bisnis dan investasi yang tepat. Pemodelan ekonometrika
dapat memberikan informasi tersebut melalui analisis yang sistematis dan
terukur.
Namun, dalam melakukan analisis pemodelan ekonometrika, diperlukan
spesifikasi model yang tepat dan pengujian diagnostik yang akurat untuk
memastikan hasil analisis yang valid dan reliable. Spesifikasi model merupakan
proses menentukan hubungan antara variabel endogen dan variabel exogen, serta
fungsi-fungsi matematis yang digunakan dalam pemodelan. Spesifikasi model
yang tidak tepat dapat menghasilkan hasil analisis yang tidak akurat dan dapat
merugikan perusahaan atau lembaga keuangan dalam pengambilan keputusan
bisnis.
Pengujian diagnostik juga sangat penting dalam pemodelan ekonometrika
untuk memastikan bahwa model yang dibuat sudah memenuhi asumsi-asumsi
dasar. Asumsi-asumsi tersebut antara lain adanya hubungan linier antara variabel,
tidak adanya multikolinearitas, tidak adanya heteroskedastisitas, dan tidak adanya
autokorelasi. Jika asumsi-asumsi ini tidak terpenuhi, maka hasil analisis yang
dihasilkan dapat tidak akurat dan tidak dapat diandalkan.
Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk membahas spesifikasi model
dan pengujian diagnostik dalam pemodelan ekonometrika. Dalam makalah ini,
akan dibahas berbagai jenis model ekonometrika, spesifikasi model untuk
masing-masing jenis model tersebut dan jenis-jenis pengujian diagnostik yang
dapat dilakukan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemodelan ekonometrika dan mengapa penting
untuk memahami spesifikasi model dan pengujian diagnostik?
2. Jelaskan apa saja jenis model ekonometrika?
3. Bagaimana melakukan pengujian diagnostik dalam pemodelan ekonometrika
dan apa saja jenis pengujian yang dapat dilakukan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pemodelan ekonometrika dan mengapa penting
untuk memahami spesifikasi model dan pengujian diagnostik.
2. Untuk mengetahui jenis model ekonometrika yang ada dan bagaimana
spesifikasi model untuk masing-masing jenis model tersebut.
3. Untuk mengetahui bagaimana melakukan pengujian diagnostik dalam
pemodelan ekonometrika dan apa saja jenis pengujian yang dapat dilakukan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Dasar Pemodelan Ekonomi


2.1.1 Konsep Dasar Pemodelan Ekonometrika
Pemodelan ekonometrika adalah sebuah cabang ilmu ekonomi yang
menggunakan metode matematika dan statistika untuk memodelkan dan
menganalisis hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel ekonomi. Tujuan
dari pemodelan ekonometrika adalah untuk memperoleh informasi yang berguna
mengenai hubungan antarvariabel ekonomi, sehingga dapat digunakan untuk
memprediksi dan memahami perubahan ekonomi. Dalam pemodelan
ekonometrika, terdapat tiga tahapan utama yaitu spesifikasi model, estimasi
parameter, dan pengujian diagnostik.
Memahami konsep dasar pemodelan ekonometrika dan spesifikasi model
serta pengujian diagnostik sangat penting bagi para peneliti dan praktisi di
bidang ekonomi. Dengan memahami konsep dasar dan teknik-teknik dasar
dalam pemodelan ekonometrika, para peneliti dan praktisi dapat membuat model
ekonomi yang lebih akurat dan dapat digunakan untuk membuat kebijakan
ekonomi yang lebih baik.

2.1.2 Jenis Model Ekonometrika


Ada beberapa jenis model ekonometrika yang umum digunakan untuk
menganalisis hubungan antarvariabel ekonomi, di antaranya:
1. Model Regresi Linear Sederhana (Simple Linear Regression)
Model regresi linear sederhana digunakan untuk menganalisis hubungan
antara satu variabel independen (X) dengan satu variabel dependen (Y)
dengan asumsi bahwa hubungan tersebut bersifat linier. Spesifikasi model
terdiri dari variabel dependen, variabel independen, dan koefisien regresi.
2. Model Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression)
Model regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis hubungan
antara satu variabel dependen (Y) dengan lebih dari satu variabel
independen (X) dengan asumsi bahwa hubungan tersebut bersifat linier.
Spesifikasi model terdiri dari variabel dependen, variabel independen, dan
koefisien regresi.
3. Model Persamaan Simultan (Simultaneous Equation Model)

3
Model persamaan simultan digunakan untuk menganalisis hubungan antara
beberapa variabel independen dan dependen yang saling mempengaruhi.

4. Model Deret Waktu (Time Series Model)


Model deret waktu digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu
variabel dependen (Y) dengan waktu sebagai variabel independen.
Spesifikasi model terdiri dari variabel dependen, variabel waktu, dan
koefisien regresi.
5. Model Data Panel (Panel Data Model)
Model data panel digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu
variabel dependen (Y) dengan lebih dari satu variabel independen (X) yang
diukur pada waktu yang berbeda-beda pada beberapa subjek yang sama.
Spesifikasi model terdiri dari variabel dependen, variabel independen, dan
koefisien regresi untuk setiap subjek.

2.1.3 Langkah-langkah dalam Pemodelan Ekonometrika


Pemodelan ekonometrika melibatkan serangkaian langkah untuk
mengembangkan model dan melakukan analisis data. Berikut adalah langkah-
langkah umum dalam pemodelan ekonometrika:
1. Menentukan tujuan dan sasaran penelitian: Langkah pertama adalah
menentukan tujuan dan sasaran penelitian yang ingin dicapai. Tujuan ini
harus jelas dan spesifik agar analisis yang dilakukan sesuai dengan
kebutuhan.
2. Pengumpulan data: Langkah kedua adalah pengumpulan data yang
dibutuhkan untuk analisis. Data yang dikumpulkan harus sesuai dengan
tujuan penelitian yang telah ditentukan.
3. Menentukan variabel dependen dan independen: Variabel dependen adalah
variabel yang ingin diprediksi, sedangkan variabel independen adalah
variabel yang digunakan untuk menjelaskan variasi dalam variabel dependen.
4. Menentukan model yang tepat: Langkah selanjutnya adalah menentukan
model yang tepat untuk menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan
independen. Model yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian, data
yang tersedia, dan metode analisis yang digunakan.
5. Estimasi model: Langkah berikutnya adalah melakukan estimasi model
dengan menggunakan teknik-teknik statistik yang tepat. Metode estimasi
yang digunakan harus sesuai dengan jenis data yang digunakan dan sifat
model yang dipilih.

4
6. Pengujian model: Setelah model diestimasi, langkah selanjutnya adalah
melakukan pengujian untuk memastikan bahwa model yang dibuat sesuai
dengan data yang ada. Beberapa pengujian yang umum dilakukan adalah uji
signifikansi variabel, uji ketergantungan serial, dan uji heteroskedastisitas.
7. Interpretasi hasil: Setelah model diuji, langkah selanjutnya adalah
menginterpretasi hasil. Hasil dari analisis harus diinterpretasikan dengan
cermat dan dibandingkan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
8. Penggunaan model: Langkah terakhir adalah penggunaan model untuk tujuan
yang diinginkan. Model yang telah dibuat dapat digunakan untuk
memprediksi hasil di masa depan atau untuk melakukan simulasi terhadap
variasi dalam variabel independen.

2.2 Spesifikasi Model Ekonometrika


2.2.1 Variabel Endogen dan Exogen
Variabel endogen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel
lain dalam model, sedangkan variabel eksogen adalah variabel yang tidak
tergantung pada variabel lain dalam model dan ditetapkan dari luar model.
Pemahaman yang baik tentang konsep variabel endogen dan eksogen penting
dalam membangun model ekonometrika yang baik dan akurat, serta untuk
menghindari masalah simultanitas atau bias simultan. Dalam praktiknya,
spesifikasi model dan pemilihan variabel endogen dan eksogen menjadi hal
krusial dalam membangun model ekonometrika yang akurat.

2.2.2 Fungsi Permintaan dan Penawaran


Fungsi permintaan dan penawaran adalah konsep penting dalam
ekonomi dan ekonometrika. Fungsi permintaan menggambarkan hubungan
antara harga suatu produk dan jumlah yang diminta oleh konsumen pada
tingkat harga tersebut. Fungsi penawaran, di sisi lain, menggambarkan
hubungan antara harga suatu produk dan jumlah yang ditawarkan oleh
produsen pada tingkat harga tersebut.
Dalam analisis ekonometrika, fungsi permintaan dan penawaran dapat
diestimasi menggunakan model regresi. Pada model regresi, harga dianggap
sebagai variabel independen, sedangkan jumlah permintaan atau penawaran
dianggap sebagai variabel dependen. Dengan menggunakan data historis
tentang harga dan jumlah permintaan atau penawaran, kita dapat membangun
model regresi untuk memperkirakan parameter fungsi permintaan dan
penawaran.

5
Model fungsi permintaan dan penawaran yang baik dan akurat dapat
membantu produsen dan pemerintah untuk mengambil keputusan yang tepat
terkait strategi harga dan produksi. Selain itu, model ini juga berguna untuk
memahami perilaku konsumen dan produsen di pasar dan memberikan
informasi penting untuk perencanaan bisnis dan kebijakan ekonomi.

2.2.3 Persamaan Struktural dan Persamaan Simultan


Persamaan struktural dan persamaan simultan adalah dua jenis model
ekonometrika yang digunakan untuk mengestimasi hubungan antara variabel
dalam sebuah sistem ekonomi. Persamaan struktural menggambarkan
hubungan kausal antara variabel dependen dan independen secara langsung.
Sementara itu, persamaan simultan menggambarkan hubungan simultan
antara variabel dependen dan independen.
Persamaan struktural biasanya digunakan untuk menganalisis dampak
perubahan pada satu variabel terhadap variabel lain dalam jangka pendek atau
jangka panjang. Dalam persamaan struktural, variabel dependen biasanya
dijelaskan sebagai fungsi dari variabel independen, dengan koefisien regresi
yang menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen.
Di sisi lain, persamaan simultan digunakan untuk menganalisis
hubungan timbal balik antara variabel yang mempengaruhi satu sama lain.
Dalam persamaan simultan, setiap variabel dijelaskan sebagai fungsi dari
variabel lainnya. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana
perubahan pada satu variabel mempengaruhi variabel lain dalam sistem.
Pemahaman tentang persamaan struktural dan persamaan simultan
penting dalam membangun model ekonometrika yang akurat dan dapat
dipercaya. Keduanya memiliki keuntungan dan keterbatasan, tergantung pada
tujuan penelitian dan sifat dari sistem ekonomi yang dianalisis.

2.2.4 Model Linier dan Non-Linier


Model linier dan non-linier adalah dua jenis model dalam analisis
regresi. Model linier adalah model yang mengasumsikan bahwa hubungan
antara variabel dependen dan independen adalah linier atau berbentuk garis
lurus. Dalam model linier, prediksi variabel dependen dihitung dengan
mengalikan setiap nilai dari variabel independen dengan koefisien regresi
yang sesuai dan kemudian menjumlahkannya.

6
Model non-linier, di sisi lain, adalah model yang mengasumsikan
hubungan antara variabel dependen dan independen tidak linier atau tidak
berbentuk garis lurus. Dalam model non-linier, hubungan antara variabel
independen dan dependen dapat berbentuk kurva, eksponensial, logaritmik,
atau bentuk matematika lainnya.
Model linier sering digunakan dalam analisis regresi karena sifatnya
yang sederhana dan mudah diinterpretasikan. Namun, jika hubungan antara
variabel dependen dan independen tidak linier, model linier mungkin tidak
akan memberikan hasil yang akurat dan dapat dipercaya. Model non-linier,
meskipun lebih kompleks, dapat memberikan hasil yang lebih akurat dalam
beberapa kasus.

2.3 Pengujian Diagnostik Model Ekonometrika


Pengujian diagnostik dalam model ekonometrika digunakan untuk memeriksa
kualitas model dan validitas asumsi yang digunakan. Beberapa uji diagnostik
umum yang digunakan dalam analisis regresi meliputi:
1. Uji Multikolinearitas: digunakan untuk memeriksa adanya masalah
multikolinearitas atau keterkaitan kuat antara variabel independen dalam
model. Uji ini menghasilkan koefisien korelasi antar variabel independen dan
dapat dilakukan dengan menggunakan statistik VIF (Variance Inflation
Factor) atau matriks korelasi.
2. Uji Heteroskedastisitas: digunakan untuk memeriksa apakah terdapat
perbedaan dalam varian dari residual pada berbagai nilai variabel
independen. Uji ini dapat dilakukan dengan menguji pola plot residual atau
menggunakan tes statistik seperti Breusch-Pagan atau White.
3. Uji Autokorelasi: digunakan untuk memeriksa apakah ada ketergantungan
antara residual pada waktu sebelumnya dengan residual saat ini. Uji ini dapat
dilakukan dengan menguji plot residual atau menggunakan tes statistik
seperti Durbin-Watson atau Ljung-Box.
4. Uji Spesifikasi Model: digunakan untuk memeriksa apakah model yang
digunakan sudah tepat atau tidak. Uji ini meliputi uji goodness-of-fit, uji
kausalitas, uji signifikansi variabel independen, dan uji validitas asumsi
model.
Pengujian diagnostik sangat penting untuk mengevaluasi validitas model
ekonometrika dan memastikan bahwa model dapat digunakan untuk
memprediksi hasil dengan akurat. Dalam praktiknya, beberapa jenis uji

7
diagnostik dapat dilakukan secara bersamaan untuk memastikan bahwa model
yang digunakan dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemodelan ekonometrika adalah cabang ilmu ekonomi yang menggunakan
metode matematika dan statistika untuk memodelkan dan menganalisis
hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel ekonomi. Ada beberapa jenis
model ekonometrika yang digunakan dalam analisis hubungan antarvariabel
ekonomi, yaitu model regresi linear sederhana, model regresi linear berganda,
model persamaan simultan, model deret waktu, dan model data panel.
Pemodelan ekonometrika melibatkan serangkaian langkah untuk
mengembangkan model dan melakukan analisis data, seperti menentukan tujuan
penelitian, pengumpulan data, menentukan variabel dependen dan independen,
menentukan model yang tepat, melakukan estimasi model, pengujian model, dan
interpretasi hasil. Dengan memahami konsep dasar dan teknik-teknik dalam
pemodelan ekonometrika, para peneliti dan praktisi di bidang ekonomi dapat
membuat model ekonomi yang lebih akurat dan dapat digunakan untuk membuat
kebijakan ekonomi yang lebih baik.

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.
Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami
juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Satria, Arief. (2018). Pemodelan Ekonometrika: Teori dan Aplikasi dengan EViews.
Jakarta: Salemba Empat.
Kuncoro, Mudrajad. (2019). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi: Panduan
Mahasiswa. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Gujarati, Damodar N. dan Porter, Dawn C. (2017). Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi
6. Jakarta: Salemba Empat.
Suhardianto, Toto. (2018). Analisis Regresi untuk Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Syaiful, Asri. (2019). Ekonometrika: Teori dan Aplikasi dengan STATA. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Wibowo, A. (2016). Dasar-Dasar Pemodelan Ekonometrika: Teori dan Aplikasi
dengan R (1st ed.). Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Mustofa, M. H. (2019). Pemodelan Ekonometrika dengan R (1st ed.). Yogyakarta:
Penerbit ANDI.

Anda mungkin juga menyukai