Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM

OSEANOGRAFI FISIKA

PASANG SURUT

By Septi Hermialingga
DEFINISI
• Pasang-surut (pasut) merupakan fenomena naik turunnya muka air laut
yang terjadi secara periodik diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi
dan gaya tarik menarik benda-benda astronomi terutama matahari,
bumi, dan bulan (Dronkers, 1964).
• Gerakan oleh pengaruh gravitasi (gaya tarik menarik) antara bumi dan
bulan, bumi dan matahari disebut Gerakan Pembangkit Pasut (GPP)
• Yang mempengaruhi pasang surut terutama di perairan semi tertutup
seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan.
Pembuatan garam.
Persawahan pasang surut.
Berlayar atau berlabuhnya kapal di
dermaga yang dangkal.
Pembuatan pembangkit listrik.
Teori Pasang Surut

Teori Kesetimbangan Teori Pasut Dinamik


(Equilibrium Theory) (Dynamical Theory)
o Diperkenalkan oleh Sir Isaac o pertama kali dikembangkan oleh Laplace
Newton (1642-1727) (1796-1825)
o Menyatakan bahwa naik- o Pond dan Pickard (1978) menyatakan
turunnya permukaan laut bahwa dalam teori ini lautan yang
sebanding dengan gaya homogen masih diasumsikan menutupi
pembangkit pasang surut seluruh bumi pada kedalaman yang
o Menerangkan sifat-sifat konstan, tetapi gaya-gaya tarik periodik
dapat membangkitkan gelombang dengan
pasut secara kualitatif
periode sesuai dengan konstituen-
o Teori terjadi pada bumi ideal konstituennya.
yang seluruh permukaannya
o Menurut teori dinamis, gaya pembangkit
ditutupi oleh air dan pengaruh
pasut menghasilkan gelombang pasut (tide
kelembaman (Inertia) diabaikan
wive) yang periodenya sebanding dengan
gaya pembangkit pasut.
PENYEBAB PASUT

Teori kesetimbangan : Faktor lokal :

Rotasi bumi  Topogafi dasar laut


 Revolusi bulan thd matahari  Lebar selat
 Revolusi bumi thd matahari  Bentuk teluk

Teori dinamis :

 Kedalaman dan luas perairan


 Pengaruh rotasi bumi
 Gesekan dasar
MACAM PASANG SURUT
 Pasang purnama (spring tide)  Pasang perbani (neap tide) terjadi
terjadi ketika bumi, bulan dan ketika bumi, bulan dan matahari
matahari berada dalam suatu garis membentuk sudut tegak lurus.
lurus. Pada saat itu akan dihasilkan Pada saat itu akan dihasilkan pasang
pasang tinggi yang sangat tinggi tinggi yang rendah dan pasang
dan pasang rendah yang sangat rendah yang tinggi. Pasang surut
rendah. Pasang surut purnama ini perbani ini terjadi pada saat bulan
terjadi pada saat bulan baru dan 1/4 dan 3/4.
bulan purnama.
Menurut Dronkers (1964), terdapat tiga tipe
dasar pasang surut :

 Pasang Surut Diurnal


yaitu bila dalam sehari terjadi satu satu kali pasang dan satu kali surut

 Pasang Surut Semi Diurnal


yaitu bila dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
yang hampir sama tingginya
 Pasang surut campuran
yaitu gabungan dari tipe 1 dan tipe 2, bila bulan melintasi
khatulistiwa (deklinasi kecil), pasutnya bertipe semi diurnal, dan jika
deklinasi bulan mendekati maksimum, terbentuk pasut diurnal.
TIPE PASANG SURUT
Menurut Musrifin (2012) mengatakan
bahwa, komponen pasang surut
digunakan untuk menentukan pasang
surut yang didasarkan pada bilangan
formzahl yang dinyatakan dalam rumus:

 F ≤ 0.25= Pasang surut tipe harian ganda


(semidiurnal tides)
 0.25 < F ≤ 1.5 = Pasang surut tipe
campuran condong harian ganda (mixed
tides prevailing semidiurnal)
 1.50 < F ≤ 3.0 = Pasang surut tipe
campuran condong harian tunggal (mixed
tides prevailing diurnal)
 F > 3.0 = Pasang surut tipe harian
tunggal (diurnal tides)
Alat-alat Pengukuran Pasang Surut

Tide Staff
Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi meter. Biasanya
digunakan pada pengukuran pasang surut di lapangan.Tide Staff (papan Pasut) merupakan
alat pengukur pasut paling sederhana yang umumnya digunakan untuk mengamati ketinggian
muka laut atau tinggi gelombang air laut. Bahan yang digunakan biasanya terbuat dari kayu,
alumunium atau bahan lain yang di cat anti karat.

Tide gauge
Merupakan perangkat untuk mengukur perubahan muka laut secara mekanik dan
otomatis. Alat ini memiliki sensor yang dapat mengukur ketinggian permukaan air laut
yang kemudian direkam ke dalam komputer.
Satelit
Sistem satelit altimetri berkembang sejak tahun 1975 saat diluncurkannya sistem satelit
Geos-3. Pada saat ini secara umum sistem satelit altimetri mempunyai tiga objektif ilmiah
jangka panjang yaitu mengamati sirkulasi lautan global, memantau volume dari lempengan es
kutub, dan mengamati perubahan muka laut rata-rata (MSL) global
1. ADMIRALTY
1. Metode
Admiralty
 Metode admiralty adalah metode perhitungan pasang surut yang digunakan untuk
menghitung dua konstanta harmonik yaitu amplitudo dan keterlambatan fasa.
 Proses perhitungan metode admiralty dihitung dengan bantuan tabel, dimana
untuk waktu pengamatan yang tidak ditabelkan harus dilakukan pendekatan dan
interpolasi.
 Proses perhitungan analisa harmonik metode admiralty dilakukan melalui
pengembangan perhitungan sistem formula dengan bantuan perangkat lunak Ms.
Excel, yang akan menghasilkan harga beberapa parameter yang ditabelkan
sehingga perhitungan pada metode ini akan menjadi efisien dan memiliki
keakuratan yang tinggi serta fleksibel untuk waktu kapanpun.
Input : Pengukuran Langsung Di lapang
Output : Hanya Nilai Komponen Harmonik
2. T_TIDE
 T_TIDE merupakan suatu alat bantu
yang dapat digunakan untuk
melakukan analisis harmonik pasang
surut. Dengan konstanta yang
diperoleh dari analisis pasut, kita dapat
melakukan prediksi pasut.
 Alat ini diterapkan di MATLAB
berupa toolbox yang tersusun dari
beberapa function.
 Analisis pasut dilakukan dengan
mengoperasikan script t_tide. Input : Pengukuran Langsung Di lapang
Output : Elevasi dan Grafik serta Nilai Komponen Harmonik
 Prediksi pasut dilakukan dengan
mengoperasikan script t_predic.
 Hasil analisis pasut ialah konstanta
harmonik pasut dengan data frekuensi,
amplitudo, kesalahan amplitudo, fase,
kesalahan fase, dan signal to noise ratio
(SNR).
3. TMD
3.Tidal
Model
Driver (TMD)

• Tidal Model Driver (TMD) digunakan untuk melakukan analisa komponen


harmonik dan peramalan (prediksi) ketinggian pasut dengan perangkat
lunak MATLAB (Matriks Laboratory).
• Dari model pasang surut dapat dilakukan ekstraksi konstanta harmonik dan
prediksi elevasi pasut pada lokasi dan waktu yang diberikan.
• Menghasilkan nilai amplitudo dan phase 8 komponen utama pasut M2, S2,
K1, O1, N2, P1, K2, Q1.

Input : Citra Satelit


Output : Elevasi dan Nilai Komponen Harmonik
4. NAO TIDE
 NAO Tide merupakan suatu model untuk memprediksi pasang surut dengan
cakupan global.
 Data asimilasi dari TOPEX/POSEIDON altimeter selama 5 tahun yang
digunakan dengan software fotran.
 Model ini dikembangkan oleh National Astronomical Observatory (NAO), Jepang
pada tahun 1999.
 Cakupan Global Model 0°BT – 360°BT 90°LS – 90°LU Resolusi 0.5° x 0.5°

Input : Citra Satelit


Output : Hanya Elevasi
dan Grafik

Anda mungkin juga menyukai