Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENYEBAB VARIASI DAN IKLIM DI PERMUKAAN BUMI

Oleh :
Fita Silviani

(135080601111084)

Wimo Dwingga I

(135080601111087)

Fajar Puja Kesuma

(135080601111089)

Firman Roganda

(135080601111090)

Yosie Andre Victora

(135080601111091)

Dani Pamungkas

(134080601111111)

Rosalia Rianty Reniatao

(135080607111001)

Hikmah Farda Awaliya

(135080607111003)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul PENYEBAB VARIASI
DAN IKLIM DI PERMUKAAN BUMI .
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Meteorologi Laut fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.Kita berdoa
kepada Allah mudah-mudahan makalah ini dapat membantu kita mengetahui
makna kebudayaan dalam pandangan Islam. Amiin Yaa Robbal Alamiin.

Malang, 17 September 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matahari merupakan faktor yang mempengaruhi lingkungan bumi.
Lingkungan bumi, yang disebut sebagai geospace, meliputi atmosfer atas
bumi dan medan magnet bumi bagian luar, serta emisi dari matahari
yang mempengaruhinya. Respon lingkunag global terhadap perubahan
aktifitas matahari di daerah disebut cuaca antariksa. Karena matahari
merupakan faktor utama yang berpengaruh pada bumi, maka matahari
juga merupakan sumber perubahan cuaca antariksa. (National Space
Weather Program, 2000).
Unsur iklim meliputi : temperature udara, lengas udara, curah
hujan, angin, tekanan udara, dan penyinaran matahari (hadi, 2008).
Kompisisi antara daratan dan lautan sebesar 29% dan 71%
mengakibatkan iklim dunia akan sangat tergantung kepada lautan yang
terdiri dari Lautan Atlantik, Lautan Pasifik dan Lautan Hindia. Di
samping itu di lautan juga dijumpai adanya system arus yang bersifat
tetap dan abadi. Hal ini disebabkan oleh adanya angin, pengaruh rotasi
bumi yang selalu berputar pada porosnya dan pengaruh system tata surya
alam semesta (hutabarat, 2001).

B.

TUJUAN
Mengetahui penyebab variasi dan perubahan iklim di permukaan
bumi.

Mengetahui iklim berdasarkan garis lintang

Mengetahui faktor utama iklim

Dapat mengklarifikasikan iklim

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Iklim adalah unsur geografis yang sangat penting dalam
mempengaruhi kehidupan manusia. Sangat pentingnya kedudukan iklim
ini didasarkan atas kenyataan bahwa manusia tidak dapat menghindarkan
diri dari pengatuhnya dan tidak dapat pula manusia mengendalikannya
(sandy, 1996).
Iklim adalah suatu manifestasi bagaimana radiasi matahari diserap,
didistribusikan kembali oleh atmosfer, daratan dan lautan, dan pada
akhirnya diradiasikan kembali ke angkasa. Setiap variasi energi matahari
yang diterima di permukaan bumi, dan diradiasikan kembali oleh bumi ke
angkasa, akan berdampak langsung terhadap perubahan iklim (ratag,
2007).
Pengaruh aktifitas matahari pada curah hujan dan liputan awan,
temperature udara, variasi ozon, ENSO, dan lain-lain. Pada saat matahari
aktif, angin matahari akan semakin kuat mempengaruhi medan magnet
bumi.

B. KONSEP PEMBAHASAN

Banyak para ahli klimatologi melakukan klaisifikasi iklim di


permukaan bumi ini, klasifikasi iklim biasanya didasarkan pada curah
hujan, ketinggian tempat, suhu, letak astronomis, pengaruh kekeringan,
dan lain-lain. Masalah klasifikasi iklim dan batas-batas iklim menjadi
kompleks dengan tidak adanya definisi yang sesuai dan kadang-kadang
tidak ada garis tunggal yang dapat menggambarkan batas iklim secara
memuaskan antara daerah iklim yang satu dengan daerah iklim yang
lainya.

a. Iklim Matahari

Pembagian iklim yang didasarkan pada garis lintang dan


atas kedudukan letak semu matahari terhadap permukaan bumi,
dan temperatur. Iklim ini dibagi menjadi 3, yakni : iklim tropis,
iklim sedang, dan iklim kutub.

1. Iklim tropic
Terletak diantara 23,50 LU/LS, dengan temperature
bulan terdingin lebih besar dari 180 C.

2. Iklim sedang
Terletak diantara 23,50 LU/LS 66,50 LU/LS,
temperature bulan terdingin < 100 C.

3. Iklim Kutub, terletak di antara 66,50 C 900 C.


Berdasarkan klasifikasi iklim matahari ini Indonesia
termasuk beriklim tropic, karena wilayah Indonesia berada
di bawah lintang 33,5 baik di utara maupun di selatan.

b. Iklim Fisis
Klasifikasi iklim fisis didasarkan atas kondisi fisis
permukaan bumi, yang berupa daratan, lautan, pegnungan, dataran
tinggi, dan lain-lain. Iklim fisis dibagi menjadi 4 daerah iklim,
yakni iklim continental, iklim laut, iklim dataran tinggi, dan iklim
pegunungan.
1) Iklim daratan/continental
Iklim daratan dipengaruhi oleh beberapa sifat fisik
daratan, ciri dari iklim ini adalah amplitudo suhu harian
besar, sedikit hujan, udara kering, terdapat padang pasir.

2) Iklim laut
Iklim ini dicirikan oleh sifat-sifat amplitudo suhu
harian kecil, kelembaban udara tinggi, curah hujan reltif
tinggi, variasi tumbuhan yang heterogin.

3) Iklim Dataran tinggi

Ditunjukkan dengan sifat-sifat : amplitodo suhu


harian dan tahunan tinggi, udara kering (kelembaban angat
rendah), dan curah hujan yang sedikit.

4) Iklim Pegunungan
Iklim pegunungan memiliki sifat amplitodo harian
kecil, kelembaban tinggi, curah hujan cukup tinggi, dan
udara yang sejuk.
Menurut Hutabarat, 2001 mengatakan ; bahwa iklim tergantung
pada hubungan yang komplek yang terjadi antara keadaan di daratan,
lautan dan atmosfer, menurut beliau ada tiga faktor utama yang
mempengaruhi iklim yaitu : suhu, curah hujan, dan angin.

Suhu dan Perpindahan Panas

Daratan tidak mempunyai kapasitas yang sarna


seperti air dalam menyimpan panas. Akibatnya daratan
akan lebih cepat bereaksi untuk menjadi panas ketika
menerima radiasi rnatahari dibandingkan dengan lautan.
Sebaliknya, daratan akan lebih cepat pula menjadi dingin
daripada

lautan

pada

waktu

tidak

ada

insolation

(pemanasan sinar matahari yang diterima oleh permukaan


bumi). Akibatnya di daratan terdapat perbedaan suhu yang
amat besar bila bandingkan dengan yang terjadi di lautan.
Suhu di lautan kemungkinan berkisar antara -1.87 C (titik
beku air laut) di daerah kutub sarnpai maksimum sekitar
42C di daerah perairan dangkal Sedangkan kisaran suhu di
daerah daratan yang pernah dimonitor adalah yang paling

rendah -68C di Siberia pada tahun 1982 dan yang paling


tinggi 58C di Libya pada tahun 1922.

Perpindahan panas juga terjadi antara udara, 1autan,


dan daratan. Hal semacam ini akan dapat memberikan suatu
kenaikan

tekanan

atmosfer

pada

daerah-daerah

di

sekitarnya. Udara cenderung menga1ir dari daerah-daerah


yang bertekanan atmosfer tinggi ke ternpat - tempat yang
bertekanan atmosfer rendah sehingga akan rnenimbu1kan
arah angin yang berbeda-beda. keadaan ini1ah yang
mengakibatkan adanya sistern angin utama di dunia. Di
samping itu adanya angin laut dan angin darat di daerah
pantai merupakan suatu sifat khas.

Curah Hujan dan Siklus Air

Sebagian besar air (97,3%) yang terdapat di permukaan


bumi berasal dari lautan di seluruh dunia. Sisanya yang
berjumlah 2,7% berasa1 dari daerah daratan, berupa gununggunung es di daerah kutub, mata air yang berada di bawah
permukaan tanah yang berasal dari danau dan sungai.
Sedangkan yang berasal dari atrmosfer yang berbentuk
sebagai uap air berjum1ah sangat kecil yaitu kira-kira sebesar
0,01% dari seluruh air yang terdapat di bumi.

Diperkirakan jum1ah total air dipermukaan lautan yang


hilang setiap tahun kira-kira seteba1 97,3 cm. Dari jumlah
tersebut 89,7 cm diganti dari curah hujan yang langsung jatuh
ke permukaan lautan. Sedangkan sisanya yang 7,6 cm
dicurahkan ke permukaan daratan, kemudian mengalir
kernba1i ke lautan melalui sungai-sungai kecil dan besar. Pada
garis besarnya. siklus tata air (hydrologic cycle) terjadi secara
seirnbang, tetapi kadang-kadang terdapat juga adanya
perbedaan yang begitu besar antara penguapan dan curah
hujan yang terjadi pada beberapa tempat tertentu di dunia.
Penguapan cenderung sangat tinggi pada daerah-daerah yang
mempunyai suhu tinggi, angin kuat dan kelembaban yang
rendah. Daerah subtropik merupakan daerah yang langsung
menerima insolation tanpa terlindung oleh adanya awan.
Daerah tersebut merupakan daerah yang mernpunyai. angin
yang kuat dan mempunyai nilai kelernbaban yang rendah.
Oleh karena itu daerah ini merupakan wilayah yang
mempunyai curah hujan yang rendah.

Arus Permukaan Bumi

Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi


pada seluruh lautan di dunia. Arus tersebut mempunyai arti
yang sangat penting dalam menentukan arah pelayaran bagi
kapai-kapai. Peta arus telah dibuat oleh para pelaut berabadabad yang lalu. Kita dapat mengetahui adanya arus terutama

didasarkan

atas

pekerjaan

seorang

ahli

oseanografi

berkebangsaan Amerika, Mathew Fontaine yang telah


memulai pekerjaan tersebut sejak tahun 1840. la membuat
sebuah gambar dari sistem arus dunia berdasarkan atas
pengamatan dan pengukuran terhadap besamya pengaruh arus
yang mempengaruhi pembelokan arah kapal dari lintasan jalan
yang panjang dan memakan waktu yang lama. Pada waktu ini
teknik yang lebih rumit telah dapat dilakukan dalam mengukur
arus, sehingga memungkinkan untuk mengukur kecepatan dan
arah arus di seluruh lapisan perairan. Akibatnya gambaran
yang lengkap tentang arus tersebut sudah dapat dibuat pada
waktu sekarang, akan tetapi gambarannya sudah tentu menjadi
sangat kompleks.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Iklim adalah unsur geografis yang sangat penting dalam mempengaruhi


kehidupan manusia dengan diserapnya radiasi matahari dan di distribusikan
kembali oleh atmosfer, daratan dan lautan dan pada akhirnya dikembalikan lagi ke
angkasa. pengaruh aktifitas matahari pada curah hujan dan liputan awan,
temperatur udara, variasi ozon dan lain-lain.

Klarifikasi iklim berdasarkan pada curah hujan, ketinggian tempat, suhu,


letak astronomis dan pengaruh kekeringan. penyebab variasi dan iklim
dipermukaan bumi berdasarkan distribusi daratan dan lautan masuk kedalam
kategori iklim fisis yang dibagi menjadi empat daerah iklim yaitu iklim
continental, iklim laut, iklim daratan tinggi, dan iklim pegunungan. Iklim
tergantung pada keadaan di daratan, lautan dan atmosfer dan dipengaruhi oleh
suhu, curah hujan dan angin

DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Bambang Syaeful, 2008, GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA,
Yogyakarta ; Universitas Negeri Yogyakarta Press.
Hutabarat, Sahala, 2001, PENGARUH KONDISI OCEANOGRAFI
TERHADAP PERUBAHAN IKLIM, PRODUKTIVITAS DAN
DISTRIBUSI BIOTA LAUT. Semarang ; Universitas Diponegoro press.
I Made Sandy, 1996. Republik Indonesia Geografi Regional. Jakarta: Penerbit
Jurusan Geografi FMIPA Universitas Indonesia-PT. Indograph Bakti.Dalam
Diklat Hadi, Bambang Syaeful, 2008, GEOGRAFI REGIONAL
INDONESIA, Yogyakarta ; Universitas Negeri Yogyakarta Press.
National Space Weather Program, 2002, http://www.ofcm.gov dalam modul buku
Clara Y. Tani, (2010) MATAHARI-BUMI, Lapan.
Ratag, M.A., 2007, Aktivitas Matahari dan Variasi Iklim Bumi (edisi kedua),
Badan Meteorologi dan Geofisika dalam modul buku Clara Y. Tani, (2010)
MATAHARI-BUMI, Lapan.

Anda mungkin juga menyukai