Anda di halaman 1dari 3

1.

Lampu Celup Bawah Air

Nama internasional :

Nama Daerah :

1.1 Pengertian (2 paragraf literatur, 1 parafrase)

Lampu celup bawah air (Lacuba) merupakan alat bantu pengumpulan ikan yang

berfungsi untuk penerangan dalam proses penangkapan ikan dan sebagai penarik perhatian

ikan sehingga ikan berkumpul mendekati cahaya lampu, sehingga memudahkan

menjaringnya dan nelayan dapat meningkatkan hasil tangkapannya dua kali lipat. Teknologi

lacuba ini menggunakan intensitas cahaya untuk menarik perhatian ikan. Teknologi

penangkapan ikan menggunakan alat bantu cahaya sering disebut sebagai light fishing.

Peristiwa penyerapan cahaya pada ikan untuk berkumpul dibedakan menjadi 2 yaitu: 1)

Peristiwa langsung yaitu peristiwa dimana ikan berkumpul disebabkan karena tertarik

cahaya lampu yang digunakan. 2) Peristiwa tidak langsung yaitu peristiwa dimana ikan

berkumpul karena ikan mencari makanan yang disebabkan oleh adanya plankton dan ikan

kecil yang terpikat cahaya.

Cahaya dapat merangsang ikan untuk datang dan berkumpul disekitar sumber cahaya

atau dikenal dengan fototaxis positif. Fungsi cahaya dalam penangkapan ikan ini adalah

untuk mengumpulkan ikan sampai pada suatu catchable area tertentu. Penangkapan pun

dilakukan dengan alat jaring maupun pancing. Penggunaan lampu untuk penangkapan ikan

saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hampir semua tempat yang terdapat

kegiatan perikanan laut, dapat dipastikan terdapat lampu yang digunakan untuk

penangkapan ikan. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian batas optimum kekuatan

intensitas cahaya telah menjadi salah satu pokok bagian dari penelitian para ahli perikanan

laut. Lampu celup bawah air diterapkan pada bagan tancap dengan intensitas dan warna

tertentu untuk mencari intensitas cahaya dan warna yang memberikan hasil tangkapan yang

terbaik.
Lampu celup bawah air (Lacuba) merupakan salah satu alat bantu pengumpul ikan.

Alat ini berfungsi untuk memancarkan cahaya yang akan menarik perhatian ikan sehingga

ikan berkumpul mendekati cahaya. Cahaya dapat merangsang ikan untuk datang dan

berkumpul disekitar cahaya atau dikenal dengan fototaksis positif. Setelah ikan berkumpul

proses penangkapan dilakukan dengan jaring maupun pancing. Teknologi penangkapan

ikan menggunakan alat bantu cahaya sering disebut sebagai light fishing.

1.2 Bagian dan fungsi (2 paragraf literatur, 1 parafrase + gambar)

Menurut Taufiq et al., (2015). Sistem rangkaian lampu adalah bagian yang sangat
penting diperhatikan sehingga lampu LED celup dapat digunakan dengan baik dan tahan
lama. Faktor yang penting diperhatikan adalah penggunaan bahan, karena mengingat
lampu LED celup ini dioperasikan didalam air, kemungkinan terjadinya kerusakan, korosi
dan kebocoran. Pemilihan menjadi salah satu yang harus dipertimbangkan pada saat lampu
dirancang. Lampu hasil rekayasa yang digunakan adalah lampu LED SPB 5 mm sebanyak
1457 lampu yang dipasang pada pipa PVC dengan rangkaian paralel. Lampu LED yang
terpasang terhubung dengan resistor yang berfungsi untuk menahan arus, sehingga arus
lebih stabil. Tipe resistor yang digunakan adalah 47 Ohm-2 watt dengan jumlah sebanyak
146. Resistor dihubungkan pada kaki positif lampu dan pada kaki negatif dihubungkan
dengan kabel, maka setiap kabel pada bagian positif dijadikan satu begitu juga pada bagian
negatifnya. Setelah itu bagian (+) dan (-) dihubungkan pada dimmer sebagai sistem
peredupan pada lampu. Kabel yang terhubung pada dimmer dihubungkan ke power supply
dengan sistem sakelar, lalu dihubungkan pada ke aki sebagai sumber daya.

1.3 Target sasaran ( 2 paragraf literatur, 1 paragraf parafrase + gambar)

Menurut Taufiq et al., (2015). Jenis ikan dominan yang tertangkap dengan lampu
LED adalah teri (Stolephorous sp), peperek (Leiognathus sp), tembang (Sardinella sp),
kembung (Rasrelliger sp), selar (Selar sp), japuh (Dussumeriea sp), dan layur (Trichiurus
sp). jumlah total tangkapan sebanyak 3779kg dengan rata-rata tangkapan sebesar
377.9kg/trip. Sedangkan jenis ikan dominan yang tertangkap dengan lampu neon adalah teri
(Stolephorous sp), peperek (Leiognathus sp), tembang (Sardinella sp), selar (Selar sp),
kembung (Rastrelliger sp), japuh (Dussumeriea sp), dan layur (Trichiurus sp). jumlah total
2343 dengan rata-rata tangkapan adalah 234.3 kg/trip selama 10 trip. Diperoleh hasil yang
lebih banyak pada lampu LED.
Menurut Kurniawan et al.(2018). Sphyraena obtusata, Loligo sp., dan Sepia sp.
merupakan ikan yang bersifat feeding fototaksis. Jenis ikan ini akan mendekati sumber
cahaya secara tiba-tiba untuk kemudian menangkap mangsanya. Jenis hasil tangkapan
bersifat fototaksis negatif yang tertangkap oleh bagan selama penelitian yaitu Platax Teira,
Terapon Jarbua, Signavus Javus, Otolithes Rubber yang merupakan predator. Alepes Kleini
merupakan ikan yang bersifat fototaksis negatif dan merupakan jenis ikan yang tergolong
dalam predator. Kelompok yang kedua adalah ikan-ikan yang mempunyai maksud mencari
makan (feeding). Ikan-ikan tertarik karena di sekitar cahaya banyak terdapat plankton dan
ikan-ikan kecil untuk dimangsa, karenanya dikenal sebagai peristiwa tidak langsung
Alat bantu lampu celup bawah air memiliki kegunaan dalam berbagai jenis alat
tangkap pasif. Salah satunya dari berbagai alat tangkap tersebut adalah bagan apung. Alat
tangkap ini memiliki ikan target tangkapan jenis ikan pelagis. Lacuba sendiri memikat ikan
yang bersifat fototaksis. Sehingga ikan maupun cumi-cumi yang bersifat fototaksis akan
mudah terpikat oleh cahaya dalam kegelapan.

Anda mungkin juga menyukai