ABSTRAK
Arus laut merupakan pergerakan sebagian massa air dalam suatu lapisan
perairan, dalam hal ini adalah laut, baik secara horizontal maupun secara
vertikal. namun pada umumnya, arus laut yang dikaji adalah arus yang
horizontal. Pergerakan massa air ini terjadi pada seluruh perairan laut yang ada
di seluruh dunia, yang membedakannya satu sama lain adalah faktor yang
mempengaruhi adanya arus tersebut.Tulisan ini di analisis dengan kajian studi
kepustakaan (literature review) tentang STUDI PERGERAKAN ARUS LAUT
DALAM BEBERAPA PENGARUH TERHADAP LINGKUNGAN LAUT. Distribusi
dan tingkah laku ikan dapat sangat bervariasi tergantung pada spesies ikan,
lingkungan, musim, dan faktor-faktor lainnya.Arus laut dapat mempengaruhi
transport nutrient atau zat hara di perairan.Arus laut memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap navigasi pelayaran. Laut memiliki peran penting dalam
mengatur iklim Bumi melalui berbagai mekanisme dan interaksi dengan
atmosfermengatur distribusi panas , memengaruhi suhu permukaan laut, dan
berperan dalam perubahan iklim regional dan global. Pola cuaca lokal dengan
memicu perubahan kondisi cuaca, termasuk pembentukan badai dan fenomena
cuaca ekstrem lainnya.mengangkut nutrien, plankton, dan larva ikan, yang
berdampak pada rantai makanan laut dan kehidupan laut. Keselamatan dan
navigasi untuk nelayan, pelaut, dan kapal pengangkut yang harus memahami
dan mengelola arus laut untuk perjalanan yang aman.
Kata Kunci : Arus, Zat hara, Navigasi, Iklim, Distribusi dan Tingkah laku ikan
PENDAHULUAN
Arus laut merupakan pergerakan sebagian massa air dalam suatu lapisan
perairan, dalam hal ini adalah laut, baik secara horizontal maupun secara
vertikal. namun pada umumnya, arus laut yang dikaji adalah arus yang
horizontal. Pergerakan massa air ini terjadi pada seluruh perairan laut yang ada
di seluruh dunia, yang membedakannya satu sama lain adalah faktor yang
mempengaruhi adanya arus tersebut. sebagai contoh adalah suhu, yang
menyebabkan adanya arus panas dan arus dingin. Arus panas adalah arus yang
memiliki temperatur yang tinggi, jika dibandingkan dengan massa air yang
terkena arus tersebut, arus ini dihasilkan karena pergerakan massa air dari
daerah lintang tengah (equator) menuju ke lintang kecil (daerah kutub), begitu
pula sebaliknya pada arus dingin dimana arusnya memiliki temperatur yang
rendah dan bergerak dari lintang rendah ke lintang tinggi. Temperatur dalam arus
ini bernilai relatif, karena temperatur tinggi atau rendah di suatu tempat dengan
tempat lain adalah berbeda. Temperatur ini pula dipengaruhi kondisi cuaca di
suatu tempat akibat posisi matahari terhadap bumi.
MATERI DAN METODE
Tulisan ini di analisis dengan kajian studi kepustakaan (literature review)
tentang STUDI PERGERAKAN ARUS LAUT DALAM BEBERAPA PENGARUH
TERHADAP LINGKUNGAN LAUT. Studi kepustakaan merupakan studi yang
objek penelitiannya berupa karya – karya kepustakaan baik berupa jurnal ilmiah
maupun berupa buku artikel dalam media massa. Literatur review ini di gunakan
untuk membantu mengetahui tentang STUDI PERGERAKAN ARUS LAUT
DALAM BEBERAPA PENGARUH TERHADAP LINGKUNGAN LAUT yang di lihat
dari data – data statistika maupun penelitian – penelitian di atas lapangan.
PEMBAHASAN
Arus memiliki peranan penting dalam memodifikasi cuaca dan iklim dunia.
Di Atlantik Utara, aliran arus yang relatif panas di sekitar Islandia dan
Semenanjung Skandinavia membuat pelabuhan - pelabuhan di daerah Arctic
bebas dari es meskipun pada musim dingin dan membuat udara di daerah
tersebut menjadi lebih hangat dibanding daerah lain pada lintang yang sama. Di
Samudera Pasifik arus Kuroshio yang panas yang mengalir ke arah utara di
pantai timur Kepulauan Jepang memainkan peranan yang sama di daerah
ekuator Pulau Aleutian. Sebaliknya, arus dingin seperti arus Labrador dan arus
California menyebabkan udara panas di atasnya menjadi dingin dan
menimbulkan kabut laut.
Arus permukaan laut umumnya digerakan oleh stress angin yang bekerja
pada permukaanlaut. Angin cenderung mendorong lapisan air di permukaan laut
dalam arah gerakan angin. Tetapikarena pengaruh rotasi bumi atau pengaruh
gaya Coriolis, arus tidak bergerak searah dengan arahangin tetapi dibelokan ke
arah kanan dari arah angin di belahan bumi utara dan arah kiri di
belahan bumi selatan. Jadi angin dari selatan (di belahan bumi utara) akan mem
bangkitkan arus yang bergerak ke arah timur laut. Arus yang dibangkitkan angin i
ni kecepatannya berkurang dengan bertambahnya kedalaman dan arahnya
berlawanan dengan arah arus di permukaan.Pola pergerakan arus sendiri, terdiri
atas 2 jenis aliran yakni, aliran laminar dan turbulen.
Gambar 1. Pola aliran arus laut : (a) Aliran Laminar (b) Aliran Turbulen
Seperti yang dijelaskan oleh Gross, arus dibedakan menjadi empat golongan:
1. Arus Ekman
Arus ini disebabkan karena gesekan angin dan bergerak secara spiral di laut
dalam.
2. Arus Pasang Surut
Arus disebabkan karena adanya gaya pembangkit pasang surut, seperti
bulan. Arus dengan kecepatan yang lemah, baik pada saat air sedang pasang
atau surut, umumnya terukur pada kawasan yang dekat dengan garis pantai. Hal
ini berkaitan dengan adanya gesekan dengan dasar perairan. Saat air pasang,
arus membawa massa air dari ruang yang relative sempit, pergerakan arus pasut
membawa massa air yang besar. Ini disebabkan pergerakan arus pasut
membawa massa air dengan kolom di bawahnya. Berbeda dengan arus yang
dipengaruhi angin yang umumnya hanya pada permukaan air saja. Massa air
yang besar dibawa oleh arus pasut.
3. Arus Thermohaline
Arus di sebabkan karena kemiringan atau perbedaan densitas laut.
4. Arus Geostropik
Disebabkan karena terjadi keseimbangan antar gaya gradient dengan gaya
coriolis pada duagradient yang memiliki densitas berbeda. Di Selat Sunda arus
geostrofik yang timbul akibat adanya keseimbangan antara gaya gradient
tekanan dan gaya Coriolis ini akan menyebabkan massa air mengalir ke arah
barat apabila kecepatan arus geostrofik permukaan bernilai negatif dan mengalir
ke arah timur apabila kecepatan arus geostrofik permukaan bernilai positif.
A. Distribusi Ikan
1. Habitat
Ikan dapat ditemukan di berbagai habitat air, seperti sungai, danau, sungai,
samudra, dan terumbu karang. Setiap spesies ikan memiliki preferensi habitat
yang berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Kisaran Geografis
Setiap spesies ikan memiliki kisaran geografisnya sendiri. Beberapa
spesies ikan hanya dapat ditemukan di perairan tertentu atau wilayah geografis
tertentu, sementara yang lain memiliki distribusi yang lebih luas.
3. Kedalaman
Ikan juga dapat ditemukan di berbagai kedalaman perairan, mulai dari
permukaan hingga kedalaman yang sangat dalam di laut dalam.
2. Pembiakan
Tingkah laku pembiakan ikan bervariasi antara spesies. Beberapa ikan
melakukan perjalanan jauh ke daerah pemijahan khusus, sedangkan yang
lainnya berkembang biak di tempat yang sama di mana mereka hidup.
3. Pergerakan
Banyak spesies ikan melakukan perjalanan musiman atau pergerakan
harian untuk mencari makanan, pemijahan, atau menghindari predator.
4. Sosialitas
Beberapa spesies ikan hidup dalam kelompok besar, seperti sekolah ikan,
yang memberikan perlindungan dari predator dan meningkatkan kemungkinan
menemukan makanan.
5. Komunikasi
Ikan sering menggunakan gerakan tubuh, warna, dan getaran untuk
berkomunikasi dengan sesama ikan. Ini dapat digunakan untuk menarik
pasangan, memperingatkan bahaya, atau mengatur hierarki sosial dalam
kelompok.
6. Navigasi
Beberapa spesies ikan memiliki kemampuan navigasi yang menakjubkan.
Mereka dapat menggunakan magnetisme Bumi, pencahayaan bintang, atau
bahkan perasaan elektromagnetik untuk menentukan arah dan lokasi.
7. Migrasi
Beberapa ikan, seperti salmon, melakukan migrasi yang sangat panjang
antara air tawar dan laut untuk berkembang biak.
Pengatur Iklim
Laut memiliki peran penting dalam mengatur iklim Bumi melalui berbagai
mekanisme dan interaksi dengan atmosfer. Berikut adalah penjelasan mengenai
pengaturan iklim laut:
Distribusi panas
Lautan berperan dalam membawa panas dari ekuator ke daerah lintang
sedang dan tinggi (kutub). Daerah-daerah tersebut mendapatkan tambahan
panas dari ekuator yang didistribusikan oleh air laut. Fluks panas dari air laut ke
atmosfer dan disirkulasi oleh angin westerlies sehingga menghangatkan daerah-
daerah lintang sedang dan kutub (kompasiana.com).
Pertukaran panas
Oseanografi fisik mempelajari pertukaran panas antara lautan dan atmosfer.
Pertukaran panas ini mempengaruhi pembentukan awan, sirkulasi atmosfer, dan
pola cuaca global (climate4life.com)
KESIMPULAN
Kesimpulan tentang STUDI PERGERAKAN ARUS LAUT DALAM BEBERAPA
PENGARUH TERHADAP LINGKUNGAN LAUT adalah bahwa pergerakan arus
laut memiliki dampak yang luas dan signifikan terhadap berbagai aspek,
termasuk iklim, cuaca, kelautan, transportasi, dan keselamatan navigasi. Arus
laut dapat mempengaruhi:
DAFTAR PUSTAKA
Aramita, G. I., Zainuri, M., & Ismunarti, D. H. (2015). Pengaruh arus terhadap
persebaran fitoplankton di perairan Morosari Demak. Journal of
Oceanography, 4(1), 124-131.
Daud, A., & Koniyo, Y. (2013). Pengaruh Dosis Perendaman Pupuk Formula
Alam Hijau (FAH) terhadap Pertumbuhan Alga Kappaphycus alvarezii di
Desa Ilodulunga, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara,
Provinsi Gorontalo. The NIKe Journal, 1(2).
Ismail, M. I. B., & Wahyuni, O. (2017). Peran Mualim Jaga Dalam Bernavigasi
Yang Aman Di Alur Pelayaran Sempit Perairan Tanah Grogot. Dinamika
Bahari, 8(1), 1819-1836.
Kartika, D. D., Novitasari, D. C. R., & Setiawan, F. (2020). Prediksi Kecepatan
Arus Laut Di Perairan Selat Bali Menggunakan Metode Exponential
Smoothing Holt-Winters. J. Math Vis, 2(1), 12-17.
Maslukah, L., Indrayanti, E., & Rifai, A. (2014). Sebaran Material Organik dan Zat
Hara Oleh Arus Pasang Surut di Muara Sungai Demaan, Jepara (The
Distribution of Organic Matter and Nutrients by Tidal Current at Demaan
Estuary, Jepara). ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine
Sciences, 19(4), 189-194.
Setiawan, F., Prasita, V. D., & Widagdo, S. (2019). Pergerakan arus permukaan
laut selat bali berdasarkan parameter angin dan cuaca. Jurnal Riset
Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research)(J-Tropimar), 1(2),
63-76.
Setiawan, F., Prasita, V. D., & Widagdo, S. (2019). Pergerakan arus permukaan
laut selat bali berdasarkan parameter angin dan cuaca. Jurnal Riset
Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research)(J-Tropimar), 1(2),
63-76.
Sufyan, A., Akhwady, R., Risandi, J., & Indriasari, V. Y. (2021). KAJIAN PASANG
SURUT DAN ARUS DI MUARA UNTUK PENGEMBANGAN
PELABUHAN SATUI, KALIMANTAN SELATAN. Jurnal Kelautan:
Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 14(3), 284-290.
Sumampouw, O. J. (2019). Perubahan Iklim dan kesehatan masyarakat.
Deepublish.
Tsanyfadhila, S., Ismanto, A., & Helmi, M. (2022). Karakteristik Arus Laut
Permukaan dari High Frequency Radar pada Musim Timur di Selat
Bali. Jurnal Kelautan Tropis, 25(3), 279-290.
UTARI, S. D. (2019). PENGARUH WAKTU ELEKTROLISIS AIR
MENGGUNAKAN ELEKTRODA BESI TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI TANAMAN HIDROPONIK KANGKUNG (Ipomoea
reptans poir) (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Widyastuti, R., Handoko, E. Y., & Suntoyo, S. (2010). PEMODELAN POLA ARUS
LAUT PERMUKAAN DI PERAIRAN INDONESIA MENGGUNAKAN DATA
SATELIT ALTIMETRI JASON-1. Geoid, 6(1), 011-016.
Widyastuti, R., Handoko, E. Y., & Suntoyo, S. (2010). PEMODELAN POLA ARUS
LAUT PERMUKAAN DI PERAIRAN INDONESIA MENGGUNAKAN DATA
SATELIT ALTIMETRI JASON-1. Geoid, 6(1), 011-016.
Yona, D., Sartimbul, A., Sambah, A. B., Hidayati, N., Harlyan, L. I., Sari, S. H.
J., ... & Iranawati, F. (2017). Fundamental Oseanografi. Universitas
Brawijaya Press.
Yona, D., Sartimbul, A., Sambah, A. B., Hidayati, N., Harlyan, L. I., Sari, S. H.
J., ... & Iranawati, F. (2017). Fundamental Oseanografi. Universitas
Brawijaya Press.