Anda di halaman 1dari 11

STUDI PERGERAKAN ARUS LAUT DALAM BEBERAPA PENGARUH

TERHADAP LINGKUNGAN LAUT


Sumber oleh : (Adli Muhammad Adzan, Zahra Imma Ratu S., Sona Yudha
Diliana)
Kelompok 4 Oseanografi

ABSTRAK
Arus laut merupakan pergerakan sebagian massa air dalam suatu lapisan
perairan, dalam hal ini adalah laut, baik secara horizontal maupun secara
vertikal. namun pada umumnya, arus laut yang dikaji adalah arus yang
horizontal. Pergerakan massa air ini terjadi pada seluruh perairan laut yang ada
di seluruh dunia, yang membedakannya satu sama lain adalah faktor yang
mempengaruhi adanya arus tersebut.Tulisan ini di analisis dengan kajian studi
kepustakaan (literature review) tentang STUDI PERGERAKAN ARUS LAUT
DALAM BEBERAPA PENGARUH TERHADAP LINGKUNGAN LAUT. Distribusi
dan tingkah laku ikan dapat sangat bervariasi tergantung pada spesies ikan,
lingkungan, musim, dan faktor-faktor lainnya.Arus laut dapat mempengaruhi
transport nutrient atau zat hara di perairan.Arus laut memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap navigasi pelayaran. Laut memiliki peran penting dalam
mengatur iklim Bumi melalui berbagai mekanisme dan interaksi dengan
atmosfermengatur distribusi panas , memengaruhi suhu permukaan laut, dan
berperan dalam perubahan iklim regional dan global. Pola cuaca lokal dengan
memicu perubahan kondisi cuaca, termasuk pembentukan badai dan fenomena
cuaca ekstrem lainnya.mengangkut nutrien, plankton, dan larva ikan, yang
berdampak pada rantai makanan laut dan kehidupan laut. Keselamatan dan
navigasi untuk nelayan, pelaut, dan kapal pengangkut yang harus memahami
dan mengelola arus laut untuk perjalanan yang aman.

Kata Kunci : Arus, Zat hara, Navigasi, Iklim, Distribusi dan Tingkah laku ikan

PENDAHULUAN
Arus laut merupakan pergerakan sebagian massa air dalam suatu lapisan
perairan, dalam hal ini adalah laut, baik secara horizontal maupun secara
vertikal. namun pada umumnya, arus laut yang dikaji adalah arus yang
horizontal. Pergerakan massa air ini terjadi pada seluruh perairan laut yang ada
di seluruh dunia, yang membedakannya satu sama lain adalah faktor yang
mempengaruhi adanya arus tersebut. sebagai contoh adalah suhu, yang
menyebabkan adanya arus panas dan arus dingin. Arus panas adalah arus yang
memiliki temperatur yang tinggi, jika dibandingkan dengan massa air yang
terkena arus tersebut, arus ini dihasilkan karena pergerakan massa air dari
daerah lintang tengah (equator) menuju ke lintang kecil (daerah kutub), begitu
pula sebaliknya pada arus dingin dimana arusnya memiliki temperatur yang
rendah dan bergerak dari lintang rendah ke lintang tinggi. Temperatur dalam arus
ini bernilai relatif, karena temperatur tinggi atau rendah di suatu tempat dengan
tempat lain adalah berbeda. Temperatur ini pula dipengaruhi kondisi cuaca di
suatu tempat akibat posisi matahari terhadap bumi.
MATERI DAN METODE
Tulisan ini di analisis dengan kajian studi kepustakaan (literature review)
tentang STUDI PERGERAKAN ARUS LAUT DALAM BEBERAPA PENGARUH
TERHADAP LINGKUNGAN LAUT. Studi kepustakaan merupakan studi yang
objek penelitiannya berupa karya – karya kepustakaan baik berupa jurnal ilmiah
maupun berupa buku artikel dalam media massa. Literatur review ini di gunakan
untuk membantu mengetahui tentang STUDI PERGERAKAN ARUS LAUT
DALAM BEBERAPA PENGARUH TERHADAP LINGKUNGAN LAUT yang di lihat
dari data – data statistika maupun penelitian – penelitian di atas lapangan.

PEMBAHASAN
Arus memiliki peranan penting dalam memodifikasi cuaca dan iklim dunia.
Di Atlantik Utara, aliran arus yang relatif panas di sekitar Islandia dan
Semenanjung Skandinavia membuat pelabuhan - pelabuhan di daerah Arctic
bebas dari es meskipun pada musim dingin dan membuat udara di daerah
tersebut menjadi lebih hangat dibanding daerah lain pada lintang yang sama. Di
Samudera Pasifik arus Kuroshio yang panas yang mengalir ke arah utara di
pantai timur Kepulauan Jepang memainkan peranan yang sama di daerah
ekuator Pulau Aleutian. Sebaliknya, arus dingin seperti arus Labrador dan arus
California menyebabkan udara panas di atasnya menjadi dingin dan
menimbulkan kabut laut.

Arus permukaan laut umumnya digerakan oleh stress angin yang bekerja
pada permukaanlaut. Angin cenderung mendorong lapisan air di permukaan laut
dalam arah gerakan angin. Tetapikarena pengaruh rotasi bumi atau pengaruh
gaya Coriolis, arus tidak bergerak searah dengan arahangin tetapi dibelokan ke
arah kanan dari arah angin di belahan bumi utara dan arah kiri di
belahan bumi selatan. Jadi angin dari selatan (di belahan bumi utara) akan mem
bangkitkan arus yang bergerak ke arah timur laut. Arus yang dibangkitkan angin i
ni kecepatannya berkurang dengan bertambahnya kedalaman dan arahnya
berlawanan dengan arah arus di permukaan.Pola pergerakan arus sendiri, terdiri
atas 2 jenis aliran yakni, aliran laminar dan turbulen.

Gambar 1. Pola aliran arus laut : (a) Aliran Laminar (b) Aliran Turbulen

Seperti yang dijelaskan oleh Gross, arus dibedakan menjadi empat golongan:

1. Arus Ekman
Arus ini disebabkan karena gesekan angin dan bergerak secara spiral di laut
dalam.
2. Arus Pasang Surut
Arus disebabkan karena adanya gaya pembangkit pasang surut, seperti
bulan. Arus dengan kecepatan yang lemah, baik pada saat air sedang pasang
atau surut, umumnya terukur pada kawasan yang dekat dengan garis pantai. Hal
ini berkaitan dengan adanya gesekan dengan dasar perairan. Saat air pasang,
arus membawa massa air dari ruang yang relative sempit, pergerakan arus pasut
membawa massa air yang besar. Ini disebabkan pergerakan arus pasut
membawa massa air dengan kolom di bawahnya. Berbeda dengan arus yang
dipengaruhi angin yang umumnya hanya pada permukaan air saja. Massa air
yang besar dibawa oleh arus pasut.
3. Arus Thermohaline
Arus di sebabkan karena kemiringan atau perbedaan densitas laut.
4. Arus Geostropik
Disebabkan karena terjadi keseimbangan antar gaya gradient dengan gaya
coriolis pada duagradient yang memiliki densitas berbeda. Di Selat Sunda arus
geostrofik yang timbul akibat adanya keseimbangan antara gaya gradient
tekanan dan gaya Coriolis ini akan menyebabkan massa air mengalir ke arah
barat apabila kecepatan arus geostrofik permukaan bernilai negatif dan mengalir
ke arah timur apabila kecepatan arus geostrofik permukaan bernilai positif.

Ada beberapa faktor memepengaruhi terjadinya arus di lautan, diantaranya :


A. Suhu dan Pemanasan oleh sinar matahari
Setiap perairan tidak memliki intensitas cahaya matahari yang sama,
tergantung pada banyaknya penyinaran. Di kutub penyinaran lebih sedikit,
sehingga suhunya dingin dan tekanan udara tinggi. Sebaliknya pada daerah
equator dan lintang karena penyinaran lebih lama dan tinggi, suhu lebih panas
dan tekanan udara rendah. Karenanya, ada aliran angina mempengaruhi arus
lautan. Suhu perairan yang hangat di daerah equator ini akan menyebabkan
arus. Air hangat yang terdapat di equator mengalir ke daerah kutub utara dan
selatan, kemudian air hangat ini bertemu dengan air yang terdapat di kutub dan
meningkatkan densitas air tersebut. Karena peretemuan tersebut, kadar oksigen
perairan menjadi rendah, karena densitas air tinggi perairan tersebut akan
tenggelam dan meyebabkan periran menjadi “laut dalam”.

B. Tekanan Udara dan Angin


Perbedaan tekanan yang terjadi di bumi akan menyebabkan terjadinya angin.
Massa udara bertekanan tinggi yang terdapat di daerah kutub akan menuju
daerah tropis dan subtropics yang mempunyai tekanan rendah. Terdapat tiga
sistem angin yang terdapat di dunia:
1. Angin pusat bertiup pada lintang utara antara °0 dan °30
2. Angin yang bertiup kearah barat yang terletak pada lintang antara 30°dan
60°
3. Angin timur yang bertiup di daerah kutub.
Ketiga gerakan angin diatas, menyebabkan terjadinya arus. Arus yang terjadi
karena angin pada permukaan lautan merupakan perpidahan massa air secara
horizontal. Karena air yang selalu bergerak, menyebabkan massa air dinamis.
Angin musiman yang terjadi di laut - laut Asia Tenggara merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi arus permukaan. Arah arus lautan tidak sama dengan
arah angin, ini disebabkan karena adanya gaya Coriolis yang membelokkan arah
aliran air. Di belahan utara, angin berputar berlawanan dengan arah jarum jam,
lalu arah arus membentuk lingkaran yang berputar searah dengan jarum jam.
Sebaliknya pada belahan selatan, angin berputar searah jarum jam, dan arus
berlawanan dengan arah jarum jam.Arus ini disebut gyre yang terdapat di daerah
subtropis. Gaya Coriolis juga menyebabkan pembelokan massa air di
permukaan, sehingga terjadi gerakan perubahan arah dan kecepatan arusdari
permukaan ke bawah. Gerakan tersebut disebut spiral Ekman. Spiral Ekman
dikembangkan oleh V. W. Ekman, ia menyatakan bahwa hembusan angin melalui
laut pada kedalaman dan lebar yang tak terbatas. Misalnya, permukaan laut
horizontal, sehingga tekanan ke dalamnya akan konstan. Laut terbagi menjadi
lapisan-lapisan, lapisan atas memberikan gesekan terhadap lapisan dibawah
lapisan atas, dan begitu seterusnya. Kemudian, Ekman menarik kesimpulan
bahwa arah arus yang disebabkan angin akan berkurang secara ekponensial
terhadap kedalaman. Arah arus menyimpang 450 dari arah angin dan sudut
penyimpangan bertambah sesuai bertambahnya kedalaman. Angin yang bertiup
ke arah sama secara tetap akan menyebaban terjadinya perbedaan ketinggian
permukaan air.

C. Upwelling dan Downwelling


Nybakken menyatakan gerakan angin yang mempengaruhi lapisan
permukaan juga mempengaruhi lapisan air dibawahnya, namun semakin jauh
dari permukaan air pengaruhnya semakin kecil. Pengaruh kekuatan angin
terhadap gerakan air-dalam terbatas sampai beberapa ratus meter dibawah
permukaan. Gerakan massa air yang meyebabkan pergerakan air dari lapisan
dalam ke lapisan atas disebut Upwelling. Biasanya upwelling terjadi pada
kedalaman 100-200 m. Upwelling terjadi ketika angin bertiup sejajar kearah
equator dan gaya Coriolis mendorong air ke bagian tengah dengan mebentuk
900 menjauhi garis pantai. Proses upwelling mengangkut lapisanair dari bawah
yang kaya nutrient namun miskin oksigen ke bagian atas.Proses kebalikan dari
upwelling adalah downwelling. Ini terjadi ketika angin bertiup sejajargaris pantai
tapi arus permukaan mengalir tegak lurus menuju pantai. Akibatnya, aliran massa
air bergerak kearah bawah.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi kecepatan arus
laut, antara lain :
1. Kecepatan angin yang dapat menimbulkan gaya gesek di permukaan laut
yang disebut driftcurrents. Jenis arus ini biasanya terjadi di daerah
permukaan perairan pantai, namun kecepatanyang paling besar biasanya
terdapat pada selat yang memiliki posisi yang searah dengan angin.Tiupan
angin yang menyebabkan arus ini disebut dengan prevailing winds.
2. Tahanan dasar, dimana semakin tinggi tahanan dasarnya, maka semakin
lemah arus yang ditimbulkan.
3. Gaya coriolis merupakan efek yang timbul sebaga akibat gerak rotasi bumi
dan posisi bumidalam mengitari matahari, serta berperan dalam
menentukan arah arus.
4. Perbedaan densitas yang dapat menimbulkan arus yang biasa disebut
dengan Geostrophiccurrents.

Distribusi dan tingkah laku ikan


Distribusi dan tingkah laku ikan dapat sangat bervariasi tergantung pada spesies
ikan, lingkungan, musim, dan faktor-faktor lainnya. Di bawah ini adalah
penjelasan umum tentang distribusi dan tingkah laku ikan:

A. Distribusi Ikan
1. Habitat
Ikan dapat ditemukan di berbagai habitat air, seperti sungai, danau, sungai,
samudra, dan terumbu karang. Setiap spesies ikan memiliki preferensi habitat
yang berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Kisaran Geografis
Setiap spesies ikan memiliki kisaran geografisnya sendiri. Beberapa
spesies ikan hanya dapat ditemukan di perairan tertentu atau wilayah geografis
tertentu, sementara yang lain memiliki distribusi yang lebih luas.

3. Kedalaman
Ikan juga dapat ditemukan di berbagai kedalaman perairan, mulai dari
permukaan hingga kedalaman yang sangat dalam di laut dalam.

B. Tingkah Laku Ikan


1. Pencarian Makanan
Ikan mencari makanan mereka sesuai dengan jenis makanan yang
mereka konsumsi. Beberapa ikan predator akan berburu mangsa, sedangkan
yang lainnya adalah pemakan alga atau detritus.

2. Pembiakan
Tingkah laku pembiakan ikan bervariasi antara spesies. Beberapa ikan
melakukan perjalanan jauh ke daerah pemijahan khusus, sedangkan yang
lainnya berkembang biak di tempat yang sama di mana mereka hidup.

3. Pergerakan
Banyak spesies ikan melakukan perjalanan musiman atau pergerakan
harian untuk mencari makanan, pemijahan, atau menghindari predator.

4. Sosialitas
Beberapa spesies ikan hidup dalam kelompok besar, seperti sekolah ikan,
yang memberikan perlindungan dari predator dan meningkatkan kemungkinan
menemukan makanan.
5. Komunikasi
Ikan sering menggunakan gerakan tubuh, warna, dan getaran untuk
berkomunikasi dengan sesama ikan. Ini dapat digunakan untuk menarik
pasangan, memperingatkan bahaya, atau mengatur hierarki sosial dalam
kelompok.

6. Navigasi
Beberapa spesies ikan memiliki kemampuan navigasi yang menakjubkan.
Mereka dapat menggunakan magnetisme Bumi, pencahayaan bintang, atau
bahkan perasaan elektromagnetik untuk menentukan arah dan lokasi.

7. Migrasi
Beberapa ikan, seperti salmon, melakukan migrasi yang sangat panjang
antara air tawar dan laut untuk berkembang biak.

Perilaku dan distribusi ikan sangat penting dalam manajemen sumber


daya perikanan dan konservasi lingkungan. Pengetahuan tentang tingkah laku
dan habitat ikan membantu dalam menjaga keberlanjutan populasi ikan dan
ekosistem perairan.
Transport Nutrient / Zat Hara
Arus laut dapat mempengaruhi transport nutrient atau zat hara di perairan.
Berikut adalah pengaruh arus laut terhadap transport nutrient atau zat hara:
 Arus laut dapat mempengaruhi penyebaran material organik dan zat hara
di perairan. Arus pasang surut di muara sungai, misalnya, dapat
mempengaruhi penyebaran material organik dan zat hara (Aramita, G. I.,
Zainuri, M., & Ismunarti, D. H. 2015).
 Arus laut juga dapat mempengaruhi pergerakan nutrien yang disebabkan
oleh pergerakan massa air di perairan. (Utari, S. D. 2019). Hal ini dapat
mempengaruhi distribusi nutrien di perairan dan mempengaruhi
pertumbuhan organisme laut.
 Arus laut juga dapat mempengaruhi aerasi, transport nutrient, dan
pengadukan air (Maslukah, L., Indrayanti, E., & Rifai, A. 2014). Hal ini
dapat mempengaruhi ketersediaan nutrien di perairan dan mempengaruhi
pertumbuhan organisme laut.
 Arus laut juga dapat membawa nutrient atau zat hara di perairan agar
organisme laut dapat memperoleh zat hara dengan seoptimal mungkin
untuk proses pertumbuhan (Daud, A., & Koniyo, Y. 2013).
Dari penjelasan di atas arus laut dapat mempengaruhi transport nutrient atau
zat hara di perairan dengan mempengaruhi penyebaran material organik dan
nutrien, pergerakan massa air di perairan, aerasi, transport nutrient, dan
pengadukan air.
Navigasi Pelayaran
Arus laut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap navigasi pelayaran.
Berikut adalah beberapa pengaruh arus laut dalam navigasi pelayaran:

 Membantu gerak kapal


Arus laut yang terdapat di bagian permukaan atas laut berguna untuk
mendukung pelayaran karena bisa membantu gerak kapal laut[2]. Di perairan
bebas, arus akan menghanyutkan kapal, sedangkan di perairan sempit atau di
tempat-tempat tertentu, arus dapat memutar kapal (Ismail, M. I. B., & Wahyuni,
O. 2017).

 Mempengaruhi rute pelayaran


Kecepatan dan arah arus laut dapat mempengaruhi rute pelayaran kapal.
Pemahaman yang baik tentang arus laut sangat penting untuk menghindari
dampak buruk yang bisa terjadi selama pelayaran (Kartika, D. D., et al 2020).

 Mempengaruhi waktu perjalanan


Arus laut yang kuat dapat mempercepat atau memperlambat waktu
perjalanan kapal. Kapal yang berlayar searah dengan arus laut yang kuat akan
lebih cepat, sedangkan kapal yang berlayar berlawanan dengan arus laut yang
kuat akan lebih lambat (Tsanyfadhila, S., Ismanto, A., & Helmi, M. 2022).
 Mempengaruhi manuver kapal
Arus laut yang kuat dapat mempengaruhi manuver kapal saat berlabuh,
sandar, atau berbelok. Kapal harus memperhitungkan arus laut saat melakukan
manuver agar dapat beroperasi dengan aman (Sufyan, A., Akhwady, R., Risandi,
J., & Indriasari, V. Y. 2021).

 Mempengaruhi keamanan pelayaran


Arus laut yang kuat dan tidak terduga dapat menyebabkan kecelakaan
pelayaran. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang arus laut dan
penggunaan teknologi navigasi yang canggih sangat penting untuk menjaga
keamanan pelayaran (kids.grid.id).

Pengatur Iklim
Laut memiliki peran penting dalam mengatur iklim Bumi melalui berbagai
mekanisme dan interaksi dengan atmosfer. Berikut adalah penjelasan mengenai
pengaturan iklim laut:

 Distribusi panas
Lautan berperan dalam membawa panas dari ekuator ke daerah lintang
sedang dan tinggi (kutub). Daerah-daerah tersebut mendapatkan tambahan
panas dari ekuator yang didistribusikan oleh air laut. Fluks panas dari air laut ke
atmosfer dan disirkulasi oleh angin westerlies sehingga menghangatkan daerah-
daerah lintang sedang dan kutub (kompasiana.com).

 Pengaturan curah hujan


Pada kondisi normal, angin pasat dan massa air permukaan yang hangat
bergerak ke arah barat dan banyak turun hujan di sisi barat Samudera Pasifik,
seperti di Indonesia dan sebagian Australia. Sebaliknya, pada periode El Nino,
angin dan massa air permukaan berbalik arah dan terjadi musim kering yang
berkepanjangan di sisi barat Samudera Pasifik karena hujan bergeser ke tengah
(kompasiana.com).
 Penyerapan karbon
Lautan adalah komponen hidrosfer yang berperan dalam penyerapan karbon
dan mempengaruhi perubahan iklim global. Indonesia memiliki laut yang sangat
luas yang memungkinkan kita memiliki iklim tropis basah, dan memiliki kapasitas
besar untuk menyerap karbon dari atmosfer (analisisdaily.com).

 Pertukaran panas
Oseanografi fisik mempelajari pertukaran panas antara lautan dan atmosfer.
Pertukaran panas ini mempengaruhi pembentukan awan, sirkulasi atmosfer, dan
pola cuaca global (climate4life.com)

 Pengaruh pada dinamika cuaca dan iklim


Lautan memengaruhi dinamika cuaca dan iklim melalui tiga hal utama:
pertukaran panas, perubahan suhu permukaan laut, dan perubahan sirkulasi
atmosfer. Contohnya adalah fenomena El Nino dan La Nina yang mempengaruhi
pola curah hujan di berbagai wilayah, termasuk Indonesia (Sumampouw, O. J.
2019).

 Peran dalam penyerapan emisi karbon dioksida


Lautan memainkan peran penting dalam menyerap emisi karbon dioksida
dan sangat bermanfaat sebagai sumber daya bagi para ilmuwan yang mencari
cara untuk memerangi perubahan iklim melalui inovasi biologis
(komitmeniklim.id)

KESIMPULAN
Kesimpulan tentang STUDI PERGERAKAN ARUS LAUT DALAM BEBERAPA
PENGARUH TERHADAP LINGKUNGAN LAUT adalah bahwa pergerakan arus
laut memiliki dampak yang luas dan signifikan terhadap berbagai aspek,
termasuk iklim, cuaca, kelautan, transportasi, dan keselamatan navigasi. Arus
laut dapat mempengaruhi:

1) Iklim global dengan mengatur distribusi panas di seluruh dunia,


memengaruhi suhu permukaan laut, dan berperan dalam perubahan iklim
regional dan global.

2) Pola cuaca lokal dengan memicu perubahan kondisi cuaca, termasuk


pembentukan badai dan fenomena cuaca ekstrem lainnya.

3) Ekosistem laut dengan mengangkut nutrien, plankton, dan larva ikan,


yang berdampak pada rantai makanan laut dan kehidupan laut.

4) Transportasi dan perdagangan internasional dengan menjadi jalur utama


untuk pergerakan kapal dan barang dagangan, yang dapat memengaruhi
perdagangan global dan ekonomi.

5) Keselamatan dan navigasi untuk nelayan, pelaut, dan kapal pengangkut


yang harus memahami dan mengelola arus laut untuk perjalanan yang
aman.

Pemahaman tentang pergerakan arus laut adalah penting dalam mengelola


dan memahami lingkungan laut dan dampaknya pada berbagai sektor kehidupan
manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Aramita, G. I., Zainuri, M., & Ismunarti, D. H. (2015). Pengaruh arus terhadap
persebaran fitoplankton di perairan Morosari Demak. Journal of
Oceanography, 4(1), 124-131.
Daud, A., & Koniyo, Y. (2013). Pengaruh Dosis Perendaman Pupuk Formula
Alam Hijau (FAH) terhadap Pertumbuhan Alga Kappaphycus alvarezii di
Desa Ilodulunga, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara,
Provinsi Gorontalo. The NIKe Journal, 1(2).
Ismail, M. I. B., & Wahyuni, O. (2017). Peran Mualim Jaga Dalam Bernavigasi
Yang Aman Di Alur Pelayaran Sempit Perairan Tanah Grogot. Dinamika
Bahari, 8(1), 1819-1836.
Kartika, D. D., Novitasari, D. C. R., & Setiawan, F. (2020). Prediksi Kecepatan
Arus Laut Di Perairan Selat Bali Menggunakan Metode Exponential
Smoothing Holt-Winters. J. Math Vis, 2(1), 12-17.
Maslukah, L., Indrayanti, E., & Rifai, A. (2014). Sebaran Material Organik dan Zat
Hara Oleh Arus Pasang Surut di Muara Sungai Demaan, Jepara (The
Distribution of Organic Matter and Nutrients by Tidal Current at Demaan
Estuary, Jepara). ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine
Sciences, 19(4), 189-194.
Setiawan, F., Prasita, V. D., & Widagdo, S. (2019). Pergerakan arus permukaan
laut selat bali berdasarkan parameter angin dan cuaca. Jurnal Riset
Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research)(J-Tropimar), 1(2),
63-76.
Setiawan, F., Prasita, V. D., & Widagdo, S. (2019). Pergerakan arus permukaan
laut selat bali berdasarkan parameter angin dan cuaca. Jurnal Riset
Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research)(J-Tropimar), 1(2),
63-76.
Sufyan, A., Akhwady, R., Risandi, J., & Indriasari, V. Y. (2021). KAJIAN PASANG
SURUT DAN ARUS DI MUARA UNTUK PENGEMBANGAN
PELABUHAN SATUI, KALIMANTAN SELATAN. Jurnal Kelautan:
Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 14(3), 284-290.
Sumampouw, O. J. (2019). Perubahan Iklim dan kesehatan masyarakat.
Deepublish.
Tsanyfadhila, S., Ismanto, A., & Helmi, M. (2022). Karakteristik Arus Laut
Permukaan dari High Frequency Radar pada Musim Timur di Selat
Bali. Jurnal Kelautan Tropis, 25(3), 279-290.
UTARI, S. D. (2019). PENGARUH WAKTU ELEKTROLISIS AIR
MENGGUNAKAN ELEKTRODA BESI TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI TANAMAN HIDROPONIK KANGKUNG (Ipomoea
reptans poir) (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
Widyastuti, R., Handoko, E. Y., & Suntoyo, S. (2010). PEMODELAN POLA ARUS
LAUT PERMUKAAN DI PERAIRAN INDONESIA MENGGUNAKAN DATA
SATELIT ALTIMETRI JASON-1. Geoid, 6(1), 011-016.
Widyastuti, R., Handoko, E. Y., & Suntoyo, S. (2010). PEMODELAN POLA ARUS
LAUT PERMUKAAN DI PERAIRAN INDONESIA MENGGUNAKAN DATA
SATELIT ALTIMETRI JASON-1. Geoid, 6(1), 011-016.
Yona, D., Sartimbul, A., Sambah, A. B., Hidayati, N., Harlyan, L. I., Sari, S. H.
J., ... & Iranawati, F. (2017). Fundamental Oseanografi. Universitas
Brawijaya Press.
Yona, D., Sartimbul, A., Sambah, A. B., Hidayati, N., Harlyan, L. I., Sari, S. H.
J., ... & Iranawati, F. (2017). Fundamental Oseanografi. Universitas
Brawijaya Press.

Anda mungkin juga menyukai