Anda di halaman 1dari 3

Nama : Evita Sari Kelana Putri

NIM : 3201418058

Prodi : Pendidikan Geografi

Catatan Kuliah Oceanografi

Arus laut merupakan gerakan air laut baik secara horizontal maupun vertical yang terjadi
di permukaan maupun di lapisan bawah permukaan laut.

Terjadinya arus laut disebabkan oleh:

 Angin yang bertiup melintasi permukaan bumi dan melintasi zona-zona lintang yang
berbeda ( wind driven ocean circulation)
 Faktor fisiografik perairan laut seperti konfigurasi laut daratan, topografi dasar laut, serta
gerak rotasi bumi.
 Thermohalin, halocline, dan pycnoline.
 Pasang surut laut (tidal circulation) = perbedaan distribusi tinggi maka laut akibat adanya
interaksi bumi, bulan dan matahari. Akibat rotasi bumi, aliran massa air (arus) berbelok
kea rah kanan di belahan bumi.
Arus yang terjadi di laut merupakan efek dari interaksi ( proses keruangan) diantara
komponen-komponen fisiografis kelautan. Namun, semua itu merupakan sumber daya kelautan.

Gambar 6. Menunjukan pola arus laut permukaan di masing-masing samudera, terdapat Gyre
(arus berputar), arus circum pola ( di sebelah selatan antartik, terjadi efek dari pola angin global
dan gaya coreolis.
Arus gyre tersebut pertama kali dibangkitkan oleh sistem angin global. Pada daerah
ekuator terdapat angin pasat balik dari utara maupun selatan dan berbenturan di wilayah ekuator
maka angin tersebut berubah arah menuju barat. Dan disitu terdapat benua asia sehingga angin
berbelok ke utara selanjutnya diutara sekitar lintang 66 derajat LU angin barat bertiup, sehingga
mengakibatkan angin yang berasal dari ekuator berbelok kea rah timur. Kemudian membentur
daratan amerika, angin berbelok ke selatan, ditangkap dan dilanjutkan lagi oleh angin pasat,
sehingga terbentuklah pusaran angin di samudera pasifik. Angin itulah yang membentuk rus
gyre di samudera pasifik.
Gaya coreolis pada awalnya mempengaruhi arah anin (sebagai power penggerak arus
sehingga angin pasat yang awalnya bergerak dari utara ke selatan berubah arah menjadi timur
laut-barat daya. Namun dari teori ekman gaya coreolis bisa mengubah arah arus yang awalnya
di permukaan arah arus sejajar dengan arah angin tetapi semakin ke dalam arah arus menjadi
melenceng.
Dalam kutub utara tidak terjadi arus circum polar karena merupakan lintang 70- 80 di
utara didominasi oleh daratan tetapi di selatan tidak ada dataran sehingga arus laut di di selatan
tidak terhalang arus berjalan lurua ke arah timur, power penggeraknya adalah angin barat.

Gambar 7. Menunjukan pola arus laut permukaan dan bawah permukaan yang terjadi di seluruh
perairan global sebagai dampak dari perbedaan dan densitas air laut.

Gambar 8. Merupakan pola arus laut secara vertical (dari lapisan atas ke bawah atau sebaliknya,
ini efek dari arus kompensasi (balancing).
Gambar 9 Menunjukan pola arus balik (seperti yang terjadi di pantai parangtritis sebagai efek
dari angin dan fisiografis pantai.
Di perairan Indonesia sering terjadi arus vertical atau umbelan (upwelling) di daerah di
laut arafuru, perairan timur, laut seram, laut Maluku, laut banda, selat Makassar atau garis
wallace. Karenanya garis Wallace itu secara morfometri dasar laut merupakan palung laut yang
dalam. Terdepat juga arus laut yang berasal dari pasifik menuju hindia atau sebaliknya. Dalam
sejarah oceanografi laut itu disebut laut thetis yang mana pada zaman es laut sebelah barat
menjadi datran sunda dan timur dataran sahul, tetapi dilaut thetis tersebut masih berupaa laut
dan sekaligus menjadi penghalang bagi penyebaran fauna di wilayah Indonesia.
Manfaat mempelajari karakteristik dan pola arus laut yaitu:
 Dapat berguna untuk para nelayan dalam menyari ikan dan juga bermanfaat bagi
pembudidaya rumput laut .
 Dapat di jadikan sumber energy alternative
 Dapat memetakan berbagai macam pola arus laut yang tersebar di berbagai samudera.
 Dapat digunakan sebagai penelitian

Anda mungkin juga menyukai