Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

OSEANOGRAFI FISIKA

RESUME ARUS LAUT, GELOMBANG LAUT DAN PROSES TERBENTUKNYA


ARUS LAUT DAN GELOMBANG LAUT

Oleh :

Nama : Farahdiba Nurul Anugrah

Nim : L111 16 307

Kelas : Oseanografi Fisika A

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2018
Tugas Oseanografi Fisika A

1. Buat resume perkuliahan tentang arus dan sirkulasinya secara global dan
regional di indonesia
2. Proses terbentuknya arus laut secara umum
3. Buat resume perkuliahan tentang gelombang laut dan proses terbentuknya
Jawab :
1. Resume Arus Dan Sirkulasimya secara global dan regional di indonesia
Arus laut adalah gerakan horizontal massa air laut yang disebabkan oleh
gaya penggerak yang bekerja pada air laut seperti stress angin, gradient
tekanan (timbul akibat gradien densitas horizontal), gelombang laut dan pasang
surut (pasut) yang dikenal dengan arus pasut.
Pemanasan yang tidak merata menimbulkan perbedaan densitas air laut,
dalam arah horizontal à terbentuknya arus laut. Arus laut timbul karena
penyebab, antara lain ; angin, variasi densitas dalam arah horizontal, pasang
surut, arus susur pantai (longshore current), dan meningkatnya densitas air
permukaan akibat proses pendinginan dan/atau peningkatan salinitas. Arus laut
dan angin memainkan peranan penting dalam memindahkan kelebihan panas di
daerah ekuator ke daerah lintang tinggi. Arus laut juga dipengaruhi oleh
viskositas, percepatan gravitasi, keadaan dasar laut, geometri pantai dan rotasi
bumi.

Sirkulasi global yang dibangkitkan oleh angin :


 Pemansan yang tidak merata menimbulkan perbedaan densitas air laut,
dalam arah horizontal terbentuknya → arus laut.
 Arus laut timbul → penyebab air, densitas, pasut, dan lain-lain.
 Arus laut dan angin memainkan peranan penting dalam memindahkan
kelebihan panas di daerah ekuator ke daerah yang lebih tinggi.
 Arus laut juga dipengaruhi oleh viskositas, percepatan gravitasi, keadaan
dasar laut, geometri pantai, dan rotasi bumi.

Sirkulasi arus secara regional di Indonesia :


Pertemuan massa perairan menghasilkan berbagai fenomena menarik untuk
dikaji. Hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor alam, secara umum, arus laut
yang mempengaruhi karakteristik periaran di Indonesia adalah arus yang
dibangkitkan oleh angin dan pasut. Sirkulasi angin di wilayah pesisir Sumatera
Barat menggambarkan angin daerah tropis dan sekaligus kondisi musim yang
berkembang di Indonesia. Pada musim barat, di Samudera Hindia sebelah barat
Sumatera Barat bertiup angin dari barat ke timur, sehingga arus laut secara
umum mengalir dari barat ke timur. Sedangkan pada musim timur arus laut
mengalir sebaliknya.

Klasifikasi arus laut


 Arus Arus yang berhubungan dengan distribusi densitas
 Arus yang ditimbulkan oleh angin
 Arus yang ditimbulkan oleh gelombang laut
 Arus pasut

Komponen penyebab arus


 Pengaruh Rotasi Bumi terhadap Pola Sirkulasi arus
Gaya yang membelokkan arah gerakan ke kanan di Belahan Bumi Utara
(BBU) atau ke kiri di Belahan Bumi Selatan (BBS) disebut juga gaya
Coriolis. Pembelokan arah akibat gaya Coriolis berlaku untuk semua benda
yang bergerak di atas permukaan bumi termasuk gerakan arus laut dan
angin.
 Gradien Tekanan
Gradien tekanan horisontal timbul akibat adanya slope muka air. Untuk
mempermudah memahami gradien tekanan, maka ditinjau laut homogen
dengan slope muka laut.
 Arus Geostrofik
Arus geostrofik adalah adalah arus yang terbentuk akibat adanya
keseimbangan antara gradien tekanan (densitas) dalam arah horizontal
dengan gaya coriolis. Gradien densitas horizontal ini akan menimbulkan
kemiringan (slope) permukaan isobar terhadap bidang rata. Gradien ini
mengakibatkan terbentuknya gradien tekanan dalam arah horisontal yang
dapat menimbulkan gerakan arus menuruni slope. Arus ini berada di
lapisan dalam yang jauh dari permukaan dan dasar laut.
 Arus Ekman
Pada tahun 1890 Fridtjof Nansen, peneliti Norwegia mengadakan
ekspedisi di laut Artik. Dalam ekspedisi tersebut, Nansen mengamati bahwa
bongkahan-bongkahan es yang bergerak bersama arus arahnya tidak sama
dengan angin permukaan tetapi membentuk sudut sekitar 20o – 40o ke
arah kanan angin. Pada tahun 1902 Ekman membangun teori arus yang
dibangkitkan oleh angin (wind-driven current) untuk menerangkan fakta
yang telah diamati oleh Nansen. Ekman dalam membangun teorinya,
membuat
asumsi-asumsi antara lain ;
a. Kedalaman laut tidak berhingga,
b. Angin bertiup secara uniform,
c. Laut adalah homogen dan tidak mempunyai batas lateral,
d. Permukaan laut tetap datar (tekanan pada setiap kedalaman konstan),
dan Koefisien viskositas eddy adalah konstan.

Hal penting dari teori Ekman adalah bukan pola arus yang membentuk
spiral, tetapi transpor massa air dari permukaan sampai ke kedalaman Ekman.
Ekman menunjukkan bahwa gerakan rata-rata dari lapisan yang
dipengaruhi oleh angin adalah tegak lurus ke kanan arah angin di BBU dan ke
kiri arah angin di BBS. Transpor massa ini sering disebut transpor Ekman.
Transpor Ekman yang timbul sebagai respon dari angin dapat menerangkan
fenomena upwelling (naiknya air dari lapisan dalam ke permukaan) dan
downwelling (turunnya air dari lapisan permukaan ke lapsian dalam) yang
terjadi di daerah pantai maupun lepas pantai.

Arus sejajar pantai


Mekanisme pembentukan arus sejajar pantai.
Gelombang perairan dalam yang bergerak memasuki perairan pantai akan
mengalami refraksi akibat pendangkalan yang mengakibatkan pembelokan arah
penjalaran gelombang. Gelombang yang memasuki perairan pantai ini di
samping mengalami refraksi juga mengalami efek pendangkalan (Shoaling)
yang mengakibatkan tinggi gelombang bertambah. Pada daerah di mana tinggi
gelombang mencapai 80 % kedalaman air, gelombang akan pecah.
Gelombang pecah dengan sudut tertentu terhadap garis pantai akan
menimbulkan flux momentum yang arahnya tegak lurus dan sejajar pantai. Flux
momentum dalam arah sejajar pantai inilah yang berperan dalam
menggerakkan arus sejajar pantai (longshore current).

Arus Pasut
Arus Pasut adalah pergerakkan massa air laut secara horizontal yang
dihubungkan dengan naik turunnya permukaan air laut akibat gaya tarik benda-
benda angkasa terutama bulan dan matahari. Gerakan arus pasut ada tiga tipe:
yaitu gerak rotasi dan gerak yang berubah arah (bolak-balik), dan tipe hidrolik.
Dilaut lepas, gerak arus pasut adalah gerak rotasi yang berbentuk ellips
dimana arah rotasi adalah searah dengan putaran jarum jam di BBU dan
berlawanan arah dengan jarum jam di BBS.
Arus pasut bergerak secara kontinu dengan arah yang terus berubah
mengikuti arah yang searah atau berlawanan dengan putaran jarum jam dalam
satu periode pasut. Dilepas pantai, rotasi arus pasut tipe semidiurnal
melengkapi satu siklusnya dalam waktu 12 jam 25 menit. Akibat pengaruh
deklinasi bulan, terjadi ketidaksamaan harian pada pasut dan arus pasutnya.
Jika ketidaksamaan ini cukup besar maka vektor arus akan memperlihatkan dua
ellips dengan ukuran yang berbeda selama periode 24 jam 50 menit.

2. Proses terbentuknya arus secara umum


Arus laut timbul karena pemanasan yang tidak merata pada permukaan
bumi. Perbedaan ini dapat menimbulkan perbedaan tekanan atmosfer karena
terjadinya gerakan udara atau angin dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Angin yang bertiup di atas permukaan laut akan menimbulkan arus dan
gelombang laut.
Arus laut terbentuk karena proses pergerakan massa air dalam menuju
keseimbangan yang melibatkan perpindahan secara horizontal dan vertikal
massa air tersebut. Gerakan ini terbentuk dari resultan beberapa gaya yang
bekerja dan beberapa faktor (telah dijelaskan di atas) yang mempengaruhinya.
Ketika angin berhembus di laut, energi ditransferkan dari angin ke
permukaan. Semakin cepat angin bergerak, semakin besar pula gaya gesekan
yang bekerja pada permukaan sehingga semakin besar pula arus laut yang
terbentuk. Kemudian pada saat yang bersamaan terjadi perputaran bumi pada
porosnya sehingga akan menimbulkan gaya coriolis, gaya ini akan
membelokkan arus dibagian bumi utara ke kanan, dan dibagian bumi selatan ke
kiri. Pada saat yang sama pula faktor faktor seperti gaya gravitasi, kadar garam,
densitas, suhu, tekanan udara, sinar matahari, dll, ikut berperan dalam sistem
pembentukan arus laut tersebut.

3. Resume Gelombang laut dan proses terbentuknya


Gelombang laut dapat ditinjau ditinjau sebagai deretan pulsa-pulsa yang
berurutan yang terlihat sebagai perubahan ketinggian permukaan air laut, yaitu
dari elevasi maksimum (puncak) ke elevasi minimum (lembah).
Gelombang terjadi akibat adanya gaya-gaya alam yang bekerja di laut seperti
tekanan atau tegangan dari atmosfer (khususnya melalui angin), gempa bumi,
gaya gravitasi bumi dan benda-benda angkasa (bulan dan matahari), gaya
coriolis (akibat rotasi bumi), dan tegangan permukaan. Angin merupakan
penyebab utama terjadinya gelombang di laut berupa sea atau wind wave
(ombak) dan swell (gelombang/alun).
Klasifikasi Gelombang Laut Berdasarkan Kedalaman
No. Kategori Gelombang Kriteria
1. Gelombang perairan dangkal h 1

L 20
2. Gelombang perairan menengah 1 h 1
 
20 L 2
3. Gelombang perairan dalam h 1

L 2

Teori Dasar Gelombang Laut


1. Teori Gelombang Linier (Amplitudo Kecil).
 Gelombang berjalan
 Gelombang berdiri
Berdasarkan teori gelombang linier didapat hubungan antara kecepatan
gelombang (C) dan panjang gelombang (L) yang dikenal sebagai hubungan
dispersi yaitu :

g h
C2  tanh( 2 )
k L

2
k
Dengan, L = Bilangan gelombang

2. Teori Gelombang Amplitudo Berhingga (Non Linier).


 Gelombang Stokes
 Gelombang Cnoidal
 Gelombang Solitary
 Gelombang Numerik “ Stream Function”

Gelombang yang bergerak memasuki perairan dangkal akan mengalami


transformasi yaitu

 Kecepatan gelombang akan berkurang akibat pengaruh pengurangan


kedalaman.
 Panjang gelombang akan menjadi lebih pendek.
 Terjadi pembelokan arah penjalaran gelombang akibat perubahan
kecepatan atau dikenal sebagai refraksi gelombang.
 Tinggi gelombang akan bertambah sebelum gelombang pecah.
 Bila gelombang membentur ujung pemecah gelombang (break water), maka
akan terjadi difraksi gelombang.
 Bila gelombang membentur suatu dinding vertikal dapat terjadi refleksi
gelombang dan membentuk gelombang berdiri.

Refraksi Gelombang
Akibat perubahan kecepatan yang dialami gelombang ketika memasuki
perairan dangkal, maka gelombang mengalami pembelokan arah penjalaran
atau refraksi gelombang. Refraksi gelombang ini cenderung membuat muka
gelombang yang akhirnya sejajar dengan pantai.
Bila gelombang membentur ujung suatu pemecah gelombang yang berperan
untuk melindungi perairan dari agitasi gelombang, maka gelombang akan
mengalami difraksi.

MANFAAT GELOMBANG LAUT


 Menjaga kestabilan suhu dan iklim dunia
 Melalui permukaan ombak terjadi pertukaran gas
 Meningkatkan kemampuan adaptasi dan keanekaragaman makhluk hidup
 Membantu terbektuk dan terjaganya pantai

Proses terbentuknya gelombang laut


Gelombang terjadi akibat adanya gaya-gaya alam yang bekerja di laut seperti
tekanan atau tegangan dari atmosfer (khususnya melalui angin), gempa bumi,
gaya gravitasi bumi dan benda-benda angkasa (bulan dan matahari), gaya
coriolis (akibat rotasi bumi), dan tegangan permukaan. Angin merupakan
penyebab utama terjadinya gelombang di laut berupa sea atau wind wave
(ombak) dan swell (gelombang/alun).
Gelombang laut yang terbentuk akibat tiupan angin setempat umumnya
mempunyai ketinggian yang kecil (kurang dari 0.5 meter) dan mempunyai
periode waktu kurang dari 4 detik. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya daerah
tiupan angin. Sedangkan gelombang yang terbentuk di daerah lepas pantai atau
di tengah laut seringkali mempunyai energi yang besar akibat luasnya daerah
tiupan angin dan lebih besarnya tiupan angin di laut dibandingkan dengan
tiupan angin di pantai. Selama penjalarannya tersebut, gelombang tersebut
mengalami proses dispersi akibat perbedaan kecepatan rambat gelombang
yang berbeda periodenya. Makin jauh jarak perambatan gelombang, makin
homogen periode gelombang tersebut. Gelombang yang homogen umumnya
dikenal dengan nama alun ('swell'). Gelombang 'kiriman' ini seringkali
mempunyai tinggi diatas 0.5 meter dengan periode di atas 4 detik. Di pantai dan
daerah pecahnya gelombang merupakan daerah transfer energi gelombang ke
bentuk energi lainnya seperti arus, turbulensi, pemindahan sedimen, gelombang
sekunder dengan periode lebih pendek maaupuan lebih panjang, bunyi, dan lain
sebaginya. Proses transfer energi inilah yang berperanan penting dalam proses
dinamika pantai karena menyebabkan perpindahan sedimen. Datangnya energi
gelombang ditentukan oleh arah perambatannya. Sedangkan besarnya energi
yang dibawa oleh gelombang ditentukan oleh tinggi, periode, dan tipe
gelombang. Secara umum dapat dikatakan bahwa energi gelombang sebanding
dengan kuadrat amplitudonya, walaupun hal ini benar untuk kasus gelombang
sinusoidal sederhana. Selanjutnya tinggi, periode, dan arah datangnya
gelombang, oleh karenanya, diidentikkan dengan karaktenstik datangnya
gelombang. Oleh karena itu pengukuran karakteristik gelombang merupakan
faktor yang penting dalam studi dinamika pantai dan usaha penanggulangan
proses erosi pantai.

Anda mungkin juga menyukai