Anda di halaman 1dari 22

TERJADI PEMBELOKAN ARAH ANGIN DAN ARUS LAUT DI

PERAIRAN KHATULISTIWA
( Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Materi Ipa MI/SD )
Dosen Pengampu: Ida Fiteriani, M.Pd

Disusun oleh kelompok 4:


Fadlilatul Ilmin Nazah 2211100278
Mia Sapitri 2211100139
Salma Azzahra 2211100370
Salimatul Fuah 2211100369

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURURAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TP.2023/2024
A. Pembelokan Arah Angin

Gambar 1. Pembelokan arah angin

Perubahan arah angin merupakan dampak dari rotasi Bumi.


Angin bergerak menuju area dengan tekanan minimal. Ini
menyebabkan perubahan arah angin sebagai efek dari gaya Coriolis
pada angin.
Angin mengakibatkan terjadinya arus laut. Pada belahan
bumi selatan, arah arus laut berbelok searah perputaran jarum jam.
Pada belahan bumi bagian utara, arah arus laut berbelok berlawanan
dengan arah putaran jarum jam.
Angin merupakan udara yang bergerak dan berpindah tempat
karena adanya perbedaan tekanan. Hal ini sesuai dengan hukum
Buys Ballot menyatakan bahwa angin mengalir dari tempat dengan
tekanan tinggi (suhu dingin) ke tempat dengan tekanan rendah
(suhu panas). Akibat dari adanya rotasi bumi menyebabkan
terjadinya perbedaan tekanan pada masing-masing wilayah sehingga
membuat angin bergerak dari bumi bagian selatan angin akan
berbelok ke arah kiri. Sedangkan pada bumi bagian utara angin akan
berbelok ke arah kanan.
B. Pembelokkan Arah Angin Dan Arus Laut Dalam Al Quran

1
ِِ‫ص ِريْف‬ ْ َ‫ض بَ ْع ِدَ َم ْوتِ َها َوت‬ ِْ ِ‫س َم ۤاءِِ م‬
َِ ‫ن ِر ْزقِ فَاَحْ يَا بِ ِِه ْاْلَ ْر‬ َّ ‫ّللاه مِ نَِ ال‬
ِٰ ‫ل‬ َِ َ‫ار َو َماِ ا َ ْنز‬ ِِ ‫َوا ْخت ََِلفِِ الَّ ْي‬
ِِ ‫ل َوالنَّ َه‬
َِ‫ح ٰا ٰيتِ ِلقَ ْومِ يَّ ْع ِقله ْون‬
ِِ ‫الر ٰي‬
ِ

Artinya: dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang
diturunkan Allah dari langit lalu dengan (air hujan) itu dihidupkan-
Nya bumi setelah mati (kering); dan pada perkisaran angin terdapat
pula tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti.
Pada ayat ini, Allah mengingatkan manusia akan tanda-tanda
kebesaran dan kekuasaan-Nya yang terdapat pada pergantian siang
dan malam baik dari segi panjang dan pendeknya.
Dari segi pergantian, orang dapat menyaksikan sejak matahari terbit
di kaki langit sebelah timur hingga terbenam di kaki langit sebelah
barat. Di siang hari, orang tidak menyaksikan apa pun di langit,
terkecuali matahari yang bersinar dengan terangnya. Pada waktu itu,
kebanyakan manusia bekerja dan berusaha mencari nafkah,
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan memperhatikan pergantian siang dan malam, dan
panjang pendeknya yang selalu berubah-ubah sepanjang tahun, akan
terlihat tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, serta akan
nampak adanya hukum-hukum yang mengaturnya dengan sangat rapi,
tidak pernah menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang telah
ditentukan.
Kemudian Allah menunjukkan tanda-tanda kekuasaan dan
kebesaran-Nya yang terlihat pada turunnya hujan dari langit. Karena
panas matahari, air pun menguap ke atas. Angin yang selalu bertiup
mempercepat proses penguapan itu dan menghalaunya ke suatu
tempat dan lama-kelamaan terkumpullah uap air itu di angkasa
sebagai awan. Apabila awan yang berarak dihalau angin itu tertahan
oleh gunung, maka terkumpullah ia di sana, semakin lama semakin
tebal. Warnanya yang semula keputih-putihan berubah menjadi hitam.

2
Dan apabila suhu udara telah mencapai kedinginan sedemikian rupa,
turunlah uap air itu sebagai hujan yang menyirami permukaan bumi.
Sesudah itu Allah menunjukkan pula tanda-tanda kekuasaan-
Nya yang dapat dilihat pada perkisaran tiupan angin yaitu perkisaran
angin darat dan angin laut yang selalu berhembus berganti arah. Telah
menjadi hukum alam bahwa daratan lebih cepat menjadi panas bila
ditimpa sinar matahari dibandingkan dengan lautan yang lambat
menjadi panas bila ditimpa sinar matahari. Sebaliknya daratan lebih
cepat pula melepaskan panas di malam hari, pada waktu panas
matahari tidak ada lagi dibandingkan dengan lautan yang lambat
melepasnya. Dengan demikian, terdapatlah daerah maksimum dan
minimum udaranya. Pada siang hari daratan lebih panas dari lautan
sehingga udaranya menjadi minimum, sedangkan lautan kurang panas
udaranya dibandingkan dengan daratan sehingga udaranya menjadi
maksimum. Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah
minimum, maka bertiuplah pada siang hari angin laut menuju daratan.
Akan tetapi, di waktu malam, terjadi kebalikannya; daratan menjadi
maksimum dan lautan menjadi minimum karena daratan lebih cepat
menjadi dingin daripada lautan sehingga bertiuplah angin dari daratan
menuju lautan.
Keadaan yang demikian menguntungkan para nelayan.
Mereka berangkat pada waktu malam, berlayar ke tengah lautan
mengikuti arah hembusan angin laut. Dari perkisaran angin itu, orang
akan mengetahui betapa Mahabijaksana dan Mahaperkasa-Nya Allah
yang menciptakan alam semesta ini.
Itulah sebabnya pada bagian akhir surah ini, Allah
menegaskan bahwa tanda-tanda kekuasaan-Nya yang dapat dilihat
pada jagat raya, pada diri manusia, pada perkisaran angin, pada
turunnya hujan, dan sebagainya menjadi bukti kekuasaan-Nya bagi
orang yang mempergunakan akalnya dan bagi orang yang benar-benar
mau mencari kebenaran.

3
Di permukaan laut, perbedaan panas cahaya matahari
menyebabkan adanya arus laut dan perbedaan produksi uap air.
Perpaduan dinamika arah angin dan produksi uap air di permukaan
bumi menghasilkan siklus perubahan iklim, yang pada dasarnya akan
berulang setiap tahun. Pada perioda perulangan tertentu biasa terjadi
pula kasus-kasus ekstrim seperti misalnya fenomena El Nino dan La
Nina.
QS. Ar-rahman; 19-21

‫ج مِ ْن هه َما اللُّؤْ لهو‬


ِ‫هن يَ ْخ هر ه‬ ِ َ ‫ِين فَبِأ‬
ِِ ‫ي ِ َآْلءِِ َربِ هك َما تهك َِذب‬ ِ ‫ْن يَ ْلتَق‬
ِ َّ ِ‫بَ ْينَ هه َما بَ ْرزَ خ‬. ِ‫ِين‬
ِِ ‫ْل يَ ْبغ‬ ِِ ‫ج ْالبَ ْح َري‬
َِ ‫َم َر‬

Artinya: dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian)


keduanya bertemu(19), Diantara keduanya ada batas yang tidak
dilampaui oleh masing-masing(20), maka nikmat tuhanmu manakah
yang kamu dustakan?(21).
Seorang ahli kelautan, jamil, mengatakan bahwa terdapat arus
yang bergerak melawan arus permukaan dibawah garis khatulistiwa
lautan pasifik, atlantika, dan hindia. Air laut dalam aliran arus yang
dikenal sebagai Cromwell bergerak ke timur dan bergerak ke barat.
Ada perbedaan antara keduanya. Dua aliran laut ini mengalir antara
wilayah yang disebutkan dia atas dan di selat Gibraltar serta di sebelah
timur jepang. Karena sifat fisik laut yang berbeda, seperti salinitas,
densitas (rapat massa), tekanan, suhu, dan sifat fisik dan kimia
lainnya, dua laut ini terbatas.
C. Hubungan Antara Tekanan Udara Dengan Suhu Udara
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan
suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan
besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi.
Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari
lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan
udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan

4
suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas
lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi
panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut

Gambar 2. Efek Coriolis yang timbul karena


rotasi Bumi mengakibatkan pembelokan arah
angin.

Pada gambar 2. terlihat bahwa gaya Coriolis makin besar dengan


bertambahnya lintang tempat, dan di ekuator (lintang 0o ), gaya
Coriolis tidak ada (menuju nol). Karena itu angin yang bergerak
sepanjang ekuator (garis khatulistiwa) tidak dibelokkan.
D. Hukum Buy Ballot
Perubahan lintasan angin disimpulkan oleh Buys Ballot, disebut
hukum Buys Ballot yang berbunyi sebagai berikut:
a. Udara (angin) bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke
daerah bertekanan rendah
b. Di belahan Bumi utara, angin berbelok ke kanan dan di
belahan Bumi selatan angin berbelok ke kiri.
E. Proses Pembelokkan Arah Angin Yang Terjadi Di Daerah
Khatulistiwa
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain
adalah tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul

5
akibat adanya berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di
setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat
dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini
disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan.
Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer dan dinyatakan
dengan milibar (mb). Garis khayal dalam peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut isobar.
Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut
Anemometer. Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor,
antara lain:
a. Besar kecilnya gradien barometrik.
Gradien Barometrik, yaitu angka yang menunjukkan
perbedaan tekanan udara melalui dua garis isobar pada garis
lurus, dihitung untuk tiap-tiap 111 km (jarak 111 km di
equator 1( atau 1/360 x 40.000 km = 111 km). Menurut hukum
Stevenson bahwa kecepatan angin bertiup berbanding lurus
dengan gradien barometriknya. Semakin besar gradien
barometriknya, semakin besar pula kecepatannya.
b. Relief Permukaan Bumi
Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan
tidak ada rintangan. Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang
reliefnya besar dan rintangannya banyak, maka angin akan
berkurang kecepatannya.
c. Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan
Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan
angin dan sebaliknya, bila pohon-pohonannya jarang maka
sedikit sekali memberi hambatan pada kecepatan angin.
d. Tinggi dari Permukaan Tanah
Angin yang bertiup dekat dengan permukaan bumi akan
mendapatkan hambatan karena bergesekan dengan muka

6
bumi, sedangkan angin yang bertiup jauh di atas permukaan
bumi bebas dari hambatan-hambatan.
Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin
bertiup maka makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804
Beaufort seorang Laksamana Inggris telah membuat daftar kekuatan
dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran.
F. Pembelokkan Arah Angin Dari Belahan Bumi Utara Atau
Belahan Bumi Selatan Dengan Tekanan Udara
Arah Angin Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang
bernama Buys Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi:
Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum. Pada
belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan
selatan berkelok ke kiri.
Pembelokan arah angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat
ke timur dan karena bumi bulat. Dalam mempelajari cuaca,
diantaranya perlu mengetahui arah angin. Arah angin dapat diketahui
melalui arah baling-baling angin.
Angin dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
a) Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang
tahun, seperti:
o angin passat, yaitu angin yang bertiup terus menerus
dari daerah maksimum subtropis utara dan selatan (30°
- 40°) menuju ke minimum khatulistiwa.
o angin barat, yaitu angin antipassat (angin yang
berhembus di atas angin passat pada ketinggian (30 km
dan arahnya berlawanan dengan angin passat).
o angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua
daerah maksimum kutub menuju daerah minimum
subpolar (lintang 66 1/2°C LU dan LS°.
b) Angin periodik. Angin ini dibagi menjadi:

7
o Angin periodik harian meliputi angin darat dan angin
laut; angin gunung dan angin lembah. Angin periodik
setengah tahunan, disebut juga dengan angin muson
(musim).
c) Angin lokal, yaitu angin yang bertiup pada daerah tertentu dan
waktu tertentu. Misalnya : angin kumbang, angin fohn, angin
brubu, angin bahorok, angin gending, dan lain-lain.
G. Pembelokkan Angin Dari Utara, Selatan Dan Hubunganya
Dengan Arah Rotasi Bumi Dari Barat Ke Timur
Pembelokkan angin yang disebut efek Coriolis disebabkan oleh rotasi
Bumi. Angin yang berasal dari utara dipengaruhi oleh kecepatan rotasi
Bumi yang lebih tinggi di khatulistiwa daripada di kutub. Akibatnya,
angin yang bergerak dari utara ke selatan akan terlihat dibelokkan ke
arah timur (searah jarum jam di belahan bumi utara) karena
"tertinggal" oleh titik rotasi Bumi yang lebih cepat.
Sebaliknya, angin yang berasal dari selatan akan terlihat dibelokkan
ke arah barat (berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi
selatan) karena kecepatan rotasi Bumi yang lebih tinggi di khatulistiwa
daripada di kutub. Ini menghasilkan perbedaan arah pembelokkan
antara angin yang berasal dari utara dan selatan, yang disebabkan oleh
efek Coriolis dan rotasi Bumi dari barat ke timur.
Pembelokkan angin yang berasal dari utara membelokkan ke arah
jarum jam atau melengkung ke sebelah kanan disebabkan oleh arah
rotasi bumi dari barat ke timur. Hal ini disebabkan oleh kesimpulan
dari pengamatan banyak orang bahwa angin yang berasal dari utara
berlawanan dengan arah rotasi bumi dari barat ke timur. Sebaliknya,
pembelokkan angin yang berasal dari selatan membelokkan
berlawanan dengan arah jarum jam atau melengkung ke sebelah kiri
disebabkan oleh arah rotasi bumi dari timur ke barat. Hubungannya
dengan arah rotasi bumi dari barat ke timur adalah yang menyebabkan

8
pergerakan angin yang berlawanan dengan arah jarum jam atau
melengkung ke sebelah kiri atau kanan.
H. Dampak Dari Pembelokkan Arus Laut Dengan Dengan Efek
Coriolis
Adanya pembelokkan arah angin terhadap segala materi di bumi yang
tidak terpancang kuat pada permukaan bumi, seperti air laut,
disebabkan oleh efek Coriolis. Efek Coriolis adalah gaya pada rotasi
bumi yang membelokkan arah arus air laut. Pembelokan arus ke kanan
terjadi di kutub utara sedangkan pembelokan arus ke kiri terjadi di
kutub selatan.
Efek Coriolis berasal dari gaya semu yang dihasilkan oleh dua
gerakan rotasi bumi, yaitu rotasi bumi sendiri dan rotasi bumi terhadap
matahari. Gaya ini membelokkan arah angin dan arus laut sebagai
akibat rotasi bumi, Pada belahan bumi selatan, arus laut berbelok
berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, sedangkan pada
belahan bumi bagian utara, arus laut membelok berlawanan arah jarum
jam.
Pembelokan arus laut terjadi karena angin yang bertekanan tinggi dan
rendah di berbagai wilayah. Angin yang bertekanan tinggi akan
menyebabkan arus laut berbelok ke arah dengan tekanan rendah, dan
sebaliknya. Pada kondisi normal, arus laut membelok ke arah timur di
kutub utara dan ke arah barat di kutub selatan, disebabkan oleh gaya
Coriolis.
Efek Coriolis mempengaruhi segala materi di bumi yang tidak
terpancang kuat pada permukaan bumi, seperti air laut. Pada air laut,
pembelokan arus laut berlawanan dengan arah perputaran jarum jam
mempengaruhi pergerakan dan distribusi partikel-partikel di air laut.
Pada kondisi normal, arus laut membelok ke arah timur di kutub utara
dan ke arah barat di kutub selatan.
Pada kutub utara, arus laut membelok ke arah timur, yang disebut juga
aliran Thermohaline. Aliran ini mempengaruhi distribusi panas dan

9
nutrisi di air laut, yang berpengaruh pada ekosistem dan klimatologi.
Pada kutub selatan, arus laut membelok ke arah barat, yang disebut
juga aliran Agulhas. Aliran ini mempengaruhi distribusi partikel-
partikel dan nutrisi di air laut, yang berpengaruh pada ekosistem dan
klimatologi.
Pembelokan arus laut juga mempengaruhi pergerakan dan distribusi
partikel-partikel di atmosfer, yang berpengaruh pada pergerakan angin
dan kondisi cuaca. Pada kondisi normal, angin yang bertekanan tinggi
akan menggerakkan arus laut ke arah dengan tekanan rendah, yang
disebabkan oleh efek Coriolis.
Pembelokan arus laut juga mempengaruhi pergerakan dan distribusi
partikel-partikel di permukaan laut, yang berpengaruh pada ekosistem
dan klimatologi. Pada kondisi normal, arus laut membelok ke arah
timur di kutub utara dan ke arah barat di kutub selatan, yang
disebabkan oleh efek Coriolis.
Pada kutub utara, pembelokan arus laut ke arah timur mempengaruhi
distribusi panas dan nutrisi di air laut, yang berpengaruh pada
ekosistem dan klimatologi. Pada kutub selatan, pembelokan arus laut
ke arah barat mempengaruhi distribusi partikel-partikel dan nutrisi di
air laut, yang berpengaruh pada ekosistem dan klimatologi.
Pada kondisi normal, angin yang bertekanan tinggi akan
menggerakkan arus laut ke arah dengan tekanan rendah, yang
disebabkan oleh efek Coriolis. Pada kutub utara, angin yang
bertekanan tinggi akan menggerakkan arus laut ke arah timur, yang
disebut juga aliran Thermohaline. Pada kutub selatan, angin yang
bertekanan tinggi akan menggerakkan arus laut ke arah barat, yang
disebut juga aliran Agulhas.
Pada kondisi normal, arus laut membelok ke arah timur di kutub utara
dan ke arah barat di kutub selatan, yang disebabkan oleh efek Coriolis.
Pada kutub utara, arus laut membelok ke arah timur, yang disebut juga

10
aliran Thermohaline. Pada kutub selatan, arus laut membelok ke arah
barat, yang disebut juga aliran Agulhas.
Pada kondisi normal, angin yang bertekanan tinggi akan
menggerakkan arus laut ke arah dengan tekanan rendah, yang
disebabkan oleh efek Coriolis. Pada kutub utara, angin yang
bertekanan tinggi akan menggerak.
I. Kondisi Perairan Khususnya Laut-Laut Dan Sungai-Sungai Besar
Yang Ada Di Indonesia
kondisi perairan, baik laut-laut dan sungai-sungai besar di Indonesia,
terpengaruh oleh pembelokan arah angin. Air laut kepulauan Indonesia
dipengaruhi oleh arus laut yang berasal dari Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik, yang membawa massa air yang berbeda-beda dalam
hal suhu, salinitas, oksigen terlarut, dan nutrien. Arus laut ini juga
mempengaruhi pola sirkulasi air laut di dalam perairan pedalaman dan
perairan kepulauan Indonesia. Sungai-sungai besar di Indonesia,
seperti Sungai Progo, Sungai Serang, dan Sungai Bogowonto,
bermuara ke laut dan mempunyai peran ekologis penting sebagai
sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi
pasang surut (tidal circulation). Namun, kondisi perairan di Indonesia
juga menghadapi tantangan, seperti degradasi kualitas air laut akibat
pencemaran dari berbagai sumber, yang dapat berasal dari aktivitas
darat maupun aktivitas maritime. Pencemaran laut menyebabkan
berbagai dampak negatif bagi ekosistem laut dan kesejahteraan
manusia, seperti penurunan kandungan oksigen terlarut, meningkatkan
kandungan bahan organik, logam berat, senyawa kimia beracun, dan
mikroorganisme patogen di air laut. Pencemaran laut juga dapat
mengancam keberadaan biota laut, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan masyarakat
harus lebih serius menangani masalah pencemaran laut dan sampah
plastik, seperti yang dilakukan oleh tim Ekspedisi Sungai Nusantara.

11
J. Eksperimen Pembuktian Terjadinya Pembelokkan Arah Angin
Dan Arus Laut
contoh eksperimen sederhana untuk mengamati pembelokan arah
angin dan arus laut, Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut:
Bahan:
✓ Wadah berukuran sedang untuk air (bisa menggunakan
akuarium atau bak besar),
✓ Air,
✓ Beberapa tetes pewarna makanan (opsional, untuk
mempermudah pengamatan),
✓ Botol plastik kosong dengan mulut lebar,
✓ Kipas angin atau penggerak angin lainnya (opsional).
Langkah-langkah:
➢ Isi wadah dengan air hingga hampir penuh,
➢ Teteskan pewarna makanan ke dalam air agar lebih mudah
melihat arusnya (jika digunakan),
➢ Biarkan air dalam wadah tenang,
➢ Masukkan botol plastik ke dalam air, pastikan mulutnya
menghadap ke depan,
➢ Hidupkan kipas angin atau penggerak angin lainnya jika Anda
memilikinya. Jika tidak, Anda bisa melemparkan batu ke dalam
air atau menggunakan tangan Anda untuk membuat gerakan
seperti angin kecil,
Amati perubahan arah gerakan air di sekitar botol plastik. Anda akan
melihat bahwa air akan membelok di sekitar botol, meniru pergerakan
angin.
Amati juga perubahan arah arus di sekitar botol jika Anda mengubah
arah atau kecepatan "angin" yang Anda hasilkan.
Dalam eksperimen ini, botol plastik bertindak seperti penghalang
yang mempengaruhi arus air di sekitarnya, mirip dengan bagaimana
pulau atau rintangan alami lainnya dapat mempengaruhi arus laut. Ini

12
akan membantu Anda memahami konsep pembelokan arah angin dan
arus laut dengan cara yang sederhana dan mudah diamati.
Scan barcode untuk menonton video tentang terjadi pembelokan arah
angin dan arus laut di perairan khatulistiwa:

13
14
K. Contoh Dampak Terjadi Pembelokkan Arah Angin Dan Arus
Laut Bagi Kehidupan Makhluk Hidup
Pembelokan arah angin dapat mempengaruhi pariwisata dan olahraga
air seperti layang-layang, surfing, atau berlayar. Arus laut yang
berubah arah bisa mempengaruhi perikanan dan mata pencaharian
nelayan, karena ikan-ikan akan bergerak mengikuti arus tersebut.
Pembelokan arah angin dapat memiliki dampak yang signifikan bagi
petani, terutama dalam hal pola cuaca dan irigasi pertanian. Misalnya,
jika arah angin berubah secara drastis, petani mungkin perlu
menyesuaikan jadwal penanaman dan perawatan tanaman mereka.
Selain itu, pembelokan arah angin juga dapat mempengaruhi pola
hujan, yang dapat memengaruhi tingkat kelembaban tanah dan
kebutuhan irigasi. Perubahan arus laut dapat mempengaruhi
transportasi laut dan perdagangan internasional, mengubah rute
pelayaran dan waktu perjalanan. Pembelokan arah angin dapat
mempengaruhi pola distribusi polutan udara dan polusi atmosfer, yang
dapat berdampak pada kesehatan manusia dan kualitas udara di suatu
wilayah.

15
Contoh Pembelajaran Etnosains Yang Diambil Dari Kebudayaan
Lampung

Tahukah kamu? Tradisi ngumbai lawok yang rutin dilakukan oleh


masyarakat kabupaten pesisir barat provinsi lampung ternyata ada kaitannya
dengan materi rotasi dan revolusi bumi. Sebab, tradisi ini biasa dilakukan oleh
para nelayan sebagai bentuk rasa syukur mereka karena hasil laut yang
melimpah dapat memberikan rezeki untuk mereka juga karena selamat dari
ancaman marabahaya lautan karena cuaca sangat berpengaruh terhadap
penghasilan para nelayan tersebut. Bila cuacanya buruk, nelayan tidak bisa
menangkap ikan dan itu akan menyulitkan kehidupan mereka sehari-hari.
lalu, bagaimana tradisi tersebut dilaksanakan serta apa hubungannya dengan
rotasi dan revolusi bumi? Simak penjelasan sebagai berikut!

A. Pengertian tradisi ngumbai lawok

Gambar ngumbai lawok : Ungkapan syukur masyarakat pesisir lampung


Ngumbai lawok merupakan upacara yang diadakan sebagai bentuk
terima kasih nelayan kepada penguasa laut yang telah memberikan
kekayaan pada para nelayan. Upacara ini diadakan di lampung. Kata
ngumbai yang artinya mencuci dan lawok yang berarti laut. Kurang lebih
maknanya sebagai wujud syukur pada penguasa laut dan untuk
menghilangkan marabahaya bagi para nelayan. Menurut penelitian
upacara ini adalah hasil pengaruh para nelayan dari cirebon yang
singgah di daerah pesisir lampung.

16
B. Waktu dan lokasi tradisi dilaksanakan
Di lampung, tradisi ngumbai lawok digelar di sepanjang pantai timur,
mulai dari masyarakat pesisir teladas, sungai burung, muara gading
(labuhan maringgai), sepanjang pesisir teluk lampung mulai kalianda,
lempasing dan kota agung.
Bahkan, di kawasan pesisir barat lampung, di sepanjang tanjung setia
hingga labuhan jukung, ngumbai lawok menjadi salah satu agenda
dalam calender event serta ikon wisata setempat. Digelar secara meriah
pada setiap bulan muharram dalam penanggaln islam, tradisi ngumbai
lawok dipusatkan di labuhan jukung, krui, pesisir barat.
Tradisi ini biasanya dilaksanakan selama satu hari atau tiga hari,
sesuai dengan kesepakatan yang disetujui, namun paling umum
dilaksanakan selama tiga hari karena membutuhkan persiapan yang
cukup panjang.
C. Pihak yang terlibat dalam tradisi ngumbai lawok
Pihak yang sering terlibat dalam tradisi ngumbai lawok adalah para
tokoh agama, tokoh masyarakat atau adat, dan aparatur desa karena
mereka dianggap orang yang paling dituakan dan berpengaruh terhadap
perkembangan tempat tinggal mereka.
D. Proses pelaksanaan tradisi ngumbai lawok
Ada beberapa proses dalam melaksanakan tradisi ngumbai lawok, yaitu:
1) Persiapan
Pada tahap ini, para tokoh agama, tokoh masyarakat atau adat,
dan aparatur desa terlebih dahulu mengadakan musyawarah
mengenai waktu pelaksanaan, pembentukan panitia ngumbai
lawok serta biaya yang harus disiapkan, setelah di dapat
kesepakatan baru kemudian bersiap untuk melaksanakannya.
Diawali dengan pemandian pusaka. Seluruh pusaka yang ada
di rumah kraton kesultanan marga way napal dilanjutkan dengan
membersihkan lamban gedung marga way napal. Kemudian
masyarakat menyiapkan batang bambu sebanyak 27 batang.

17
Setelah bambu terkumpul, masyarakat bersama-sama menyusun
bambu tersebut hingga menjadi satu dan menyatu yang disebut
dengan rakit kencana, lalu diatasnya dibentuk seperti perahu atau
jukung juga menyiapkan patung sepasang pengantin.
2) Pelaksanaan
Adapun prosesi yang ada dalam ngumbai lawok sebagai berikut:
o Menyiapkan sesaji
o Pembacaan surat yasin
o Doa bersama memohon rezeki dan jauh dari bencana.
o Pawai yang di laksanakan sebelum acara
menghanyutkan sesaji ke laut.

Gambar melarung kepala kerbau dan ubo rampe


Acara menghanyutkan sesaji atau larung yaitu mengunakan
jukung lunik (perahu kecil) atau rakit kencana yang diisi dengan
bermacam-macam sesaji, antara lain berisi bunga tujuh macam
dan berbagai macam makanan, serata kepala kerbau. Perahu
kecil ini kemudian dibawa untuk dipersembahkan kepada
penguasa laut dengan dikawal oleh beberapa jukung lainya yang
dihiasi dengan bermacam sesajian seperti makanan, kopi, rokok,
dan kelapa muda hijau. Setelah tiba di tengah laut, sang pawang
pun membaca doa dan membakar kemenyan serta menaburkan
bunga-bunga kelaut, kemudian sajian tersebut dibiarkan
terombang-ambing dilautan. Setelah sesaji-sesaji tersebut
dibawa oleh ombak kepinggir pantai maka menjadi objek
rebutan masyarakat yang mengikuti acara ngumbai lawok.

18
Mereka beranggapan bahwa sesajen itu akan membawa berkah
dalam kehidupan.
3) Evaluasi
Setelah acara pelarungan telah selesai, maka pada malam
harinya, diadakan acara hiburan berupa pertunjukan pencak silat
juga tarian-tarian yang di peragakan para pemuda dan pemudi
desa setempat. Selain itu, diadakan pula adan pembagian hadiah
perlombaan yang telah dilaksanakan pada waktu sebelumnya,
selanjutnya bendahara ngumbai lawok menyampaikan laporan
masalah pengalokasian biaya guna menunjang kegiatan acara
ngumbai lawok.
E. Sesajen yang digunakan
a) kepala kerbau: kerbau yang sebelumnya sudah dibeli kemudian
di sembelih. Kepala kerbau di gunakan sebagai sesaji yang akan
dilarungkan atau dihanyutkan ke laut, sedangkan bagian tubuh
kerbau dimasak bersama-sama oleh masyarakat dan disuguhkan
untuk dimakan secara bersama oleh masyarakat.
b) kembang tujuh macam yaitu kembang mawar merah dan putih,
kembang kelapa, kembang tali, kembang cempaka, kembang
ganda suli, kembang ghatus dan sebagainya.
c) minyak wangi
d) air bekas pemandian pusaka
e) jajanan pasar
f) nasi kuning atau nasi tumpeng
g) kain hitam dan putih
h) patung pengantin
i) buah-buahan seperti pisang dan yang lainnya.
F. Korelasi antara tradisi ngumbai lawok dengan materi rotasi dan revolusi
bumi
Sebagaimana yang telah dijelaskan, bahwa tradisi ngumbai lawok
merupakan tradisi yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur karena

19
hasil laut yang berlimpah, tradisi ini juga sebagai bentuk rasa syukur
karena para nelayan yang berangkat melaut bisa kembali pulang dengan
selamat. Hal ini tidaklah lepas dari keajaiban ilmu sains yangmana telah
mengajarkan kita bahwa saat air laut pasang, dan tidak akan bagus bagi
nelayan untuk pergi melaut. Karena, selain membahayakan nyawa
mereka sendiri, hasil tangkapan yang mereka dapat juga tidak banyak
sebab cahaya bulan yang berlebihan juga lebih cenderung dihindari
beberapa jenis ikan, dengan mencari makanan di perairan lebih dalam,
demi menghindari predator.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh pasang surut air laut inilah
yang menjadi korelasi antara tradisi ngumbai lawok dengan materi rotasi
dan revolusi bumi, etnosains serta implementasinya terhadap
kebudayaan masyarakat lampung.

20
DAFTAR PUSTAKA

Al-Adyan. Jurnal Studi Lintas Agama Ejournal Radenintan Volume 14,


Nomor 2, 2019.
Ardhana, Yosef Murya Kusuma. "Pembaca Arah Dan Kecepatan Angin
Menggunakan Mocrosesor AT89C51." Jurnal Media Aplikom Vol. 1,
No. 1 , 2010.
Kahiking, Eka Candra. "Project Based Learning Pada Literasi Sains Berbasis
Budaya Lokal Bahari Dengan Penggunaan Alatwind Detection."
Jurnal Didaktika Pendidikan Dasar. Vol. 6, No. 1, 2022: 177-198.
Ludy Cahya Permadi, Elis Indrayanti, Dan Baskoro Rochaddi. "Study Arus
Pada Perairan Laut Di Sekitar PLTU Sumuradem Kabupaten
Indramayu, Provinsi Jawa Barat." Jurnal Oseangrafi Vol. 4, No. 2 ,
2015: 516-518.
Mediansyah. "Menghanyutkan Sesaji." 2018.
Ningrat, Putrawan Jaya. "Pembuatan Sepasang Patung Pengantin." 2018.
Saputra,ِRikiِDian.ِ"“TradisiِRuwatِLautِ(NgumbaiِLawok)ِDiِKelurahanِ
Kangkung Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung
Dalam Perspektif Hukum Islam." 2011.
Tarhadi, Elis Indrayanti,Dan Agus Anugroho. "Studi Pola Dan Karateristik
Arus Laut Di Perairan Kaliwungu Kendal Jawa Tengah Pada Musim
Peralihan." Jurnal Oseangrafi Vol.3, No. 1 , 2014: 17-18.
Wiatmoko, Agus. "Keanekaragaman Dan Kemelimpahan ." 2012.
Widarbowo, D. "Meteorologi Dan Oceanografi." 2018.
Wijaya, Agus Fany Chandra. Gerak Bumi Dan Bulan. Jayapura: Digital
Learning Lesson Study, 2010.
Wijayanti, D. " Rancang Bangun Alat Ukur Kecepatan Dan Arah Angin
Berbasis Arduino Uno Atmega 328P." Inovasi Fisika Indonesia,
2015: 4.
Ziadjisyatria. "Manfaat Pasang Surut Air Laut Bagi Kehidupan Masyarakat
Pesisir." 2023.

21

Anda mungkin juga menyukai