Anda di halaman 1dari 11

Air Dalam Perspektif Al-Quran dan Sains

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-quran adalah pedoman yang wajib diikuti oleh semua umat muslim dimanapun berada. Al-quran
adalah sumber hukum bagi umat Islam dalam menjalani amal ibadah kepada Allah SWT. Karena dari
Al-quranlah kita dapat memahami apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan yang dilarangNya. Al-
quran juga adalah sebuah bukti keagungan Allah, dengan mukjizat yang Dia turunkan maka kita
menyadari bahwa sebenarnya tidak mungkin nabi Muhammad SAW yang membuatnya, karena di
dalamnya terdapat hal-hal gaib dan wawasan yang luar biasa luas yang tidak mungkin seseorang
dapat mengetahuinya dengan sendirinya.

Salah satu bukti bahwa Al-quran adalah mukjizat yang agung. Dalam Al-quran kita dapat
menemukan fenomena-fenomena keilmuan, yang mana fenomena-fenomena tersebut baru dapat
diketahui dan dianalisa dizaman modern ini. Salah satu contoh adalah keajaiban ditemukannya dua
mata air yang yang berbeda yang terletak didasar lautan yang kerap disebut “Bahroin” . Yang mana
hal ini baru dapat diungkap pada zaman modern ini.

B. Rumusan Masalah

1. Makna air dan asal mulanya?

2. Air yang terdapat dipermukaan bumi?

3. Hakikat air ditinjau dari Al-quran?

4. Makna air dalam perspektif sains?

5. Keterkaitan air ditinjau dari Al-quran dan sains?

C. Tujuan

1. Mampu memahami makna air dan sal mulanya

2. Mampu membedakan dan menyebutkan jenis-jenis air yang terdapat di planet bumi

3. Mampu memahami hakikat air dalam perspektif Al-quran

4. Memahami makna air dalam perspektif sains

5. Mampu memahami hubungan air ditinjau dari Al-quran dan sains.


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Air dan Asal mulanya

Bumi jika dilihat dari luar angkasa tampak berbeda dengan benda-benda langit lainnya. Pantulan
warna biru yang sangat dominan merupakan ciri khas planet bumi. Warna biru tersebut terpantul
kebumi karena tiga perempat bagian permukaanya tetutup air dalam bentuk samudra dan laut.
Adanya air dibumi adalah sesuatu keajaiban, dengan air berbagai proses kehidupan dimuka bumi
berlangsung. Air itu sendiri merupkan zat yang ajaib, karena di dalamnya mengandung sifat-sifat
yang memungkinkan bereaksi dan berinteraksi, baik secara fisik maupun kimia dari benda-benda
lain.

Air menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benda cair yang biasa terdapat disumur, sungai,
danau, dan yang mendidih pada suhu 100% C. Air dalam bentuk cair hanya dijumpai dibumi,
sedngkan diluar bumi berbentuk gas atau es. Jarak antara orbit bumi dengan matahari yang
sedemikian rupa sehingga mulekul-mulekul air bumi sebagian besar selalu tersedia dalam fase air.
Allah menjelaskan dalam surah An-nur ayat 43 di dalam ayat ini Allah menjelaskan Proses
Penciptaan Air.

Dalam ayat tersebut dapat diisimpulkan bahwa proses terjadinya air hujan bermula dari awan yang
mendung yang menggumpal dilangit, kemudian awan tersebut saling mendorong, berkumpul dan
bertumpuk-tumpuk, ketika udara di langit dingin, terbentuklah embun atau bahkan membeku
menjadi butiran-butiran es yang kemudian berjatuhan kebumi. Awan yang bertumpuk-tumpuk
sebagian menjadi air hujan, dan hanya sebagian kecil yang membuka dan menjadi butiran-butiran
es, karena itulah hujan tercurah kebumi.Di dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah SWT
memberitahukan bahwa dia mengarak awan dengan kekuasaanNya yang pada permulan
penciptaannya itu ia dalam keadaan lemah. “kemudian mengumpulkan diantaranya”, yakni
menyatukan awan-awan itu,”lalu menjadikannya bertumpuk-tumpuk sehingga kelihatann olehmu
hujan keluar dari celah-celahnya”. Firman Allah bahwasannya Allah SWT pun menurunkan es dari
langit, dari gumpalan seperti gunung. Dalam penggalan ini , kata “gunung” merupakan kiasan untuk
awan. Firman Allah: ”Lalu ditimpakannya es itu kepada siapa yang Dia kehendaki”. Yang ditimpakan
itu ialah hujan es dari langit. Dan firman Allah:”Lalu ditimpakanya kepada siapa yang Dia kehendaki”,
berarti rahmat bagi manusia. “Dan dipalingkan dari siapa yang ia kehendaki”. Berarti Dia tidak
menurunkan hujan kepada mereka, dan kemungkina juga bahwasannya”Kemudian ditimpakanNya
es itu” , berarti azab bagi siapa yang di kehendaki. Karena penimpaan es itu dapat merusak buah-
buahan, tanaman dan pepohonan. Memalingkang dari siapa yang Dia kehendaki berarti merupakan
rahmat bagi mereka.Demikianlah air yang dibutuhkan manusia dan makhluk lainnya telah tersedia
cukup, sesuai ukuran yang diperlukan tidak lebih dan tidak kurang. Agar hujan tidak turun hanya satu
tempat saja Allah SWT menghembuskan angin untuk mendorong awan, sehingga hujan dapat
tersebar diberbagai tempat dan manfaatnya dapat dirasakan oleh makhlukNya dimanapun berada,
begitulah kekuasanya yang digambarkan oleh makhluknya. Allah berfirman dalam surat Az-zumar
ayat 21
Yang Artinya:”Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari
langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air
itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya
kekuning-kuningan, Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal”.

Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa ayat tersebut menjelaskan mengenai paska hujan, setelah
hujan jatuh kebumi, air hujan akan terbagi menjadi tiga bagian: pertama, menguap kembali karena
pemanasan; kedua, mengalir dipermukaan dalam bentuk air sungai atau menggenang didanau,
kolam, sawah, atau cekungan-cekungan tanah; dan ketiga, air terserap oleh tanah, namun tidak
hilang. Artinya air dalam tanah masih dapat dialirkan lewat permukaan atau di dalam tanah. Dengan
adanya gaya grafitasi, air dipermukaan tanah selalu bergerak menuju tempat yang lebih rendah
dalam bentuk limpasan yang kemudian mengaliri saluran-saluran, parit-parit dan sungai-sungai.
Mekanisme yang menyebabkan proses pada aliran, ini adalah reaksi oksidasi yang terjadi antara
oksigen yang terlarut dalam air dengan senyawa terlarut lainnya yang menyebabkan terjadinya
proses penguraian zat-zat pencemar secara kimia. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
air adalah zat , materi atau unsur yang sangat penting bagi semua bentuk kehidupan, yang diketahui
sampai saat ini dibumi bukan diplanet lain.

2. Jenis-jenis air

Air merupakan sumber kehidupn yang tidak dapat tergantikan oleh apapun juga. Tanpa air manusia,
hewan, dan tanaman tidak dapat hidup. Oleh karena kitu air yang terdapat dibumi dapat
digolongkan menjadi dua bagian, yaitu:

a. Air tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi
dua golongan, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.

Ø Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di
atas lapisan kedap air/imperiable,

Ø Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada diantara
dua lapisan kedap air.

b. Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang berada dipermukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh
mata kita. Contoh laut, sungai, danau, kali, rawa, empang dan lain sebagainya. Dan air ini dapat
debedakan menjadi dua, yaitu:

Ø Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya: rawa-rawa, danau,
sungai dan lain sebagianya,

Ø Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya air laut yang berada
dilaut.
Dapat kita pahami, bila ada penekanan penting terhadap air dari langit yang menjadi sumber air
untuk minum, pengairan dan kebersihan. Tetapi air dipermukaan tanah juga dikemukakan dengan
sangat jelas, di dalam surat Ar-ra’d ayat 17

Yang Artinya:” Allah Telah menurunkan air (hujan) dari langit, Maka mengalirlah air di lembah-
lembah menurut ukurannya, Maka arus itu membawa buih yang mengambang. dan dari apa (logam)
yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti
buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. adapun
buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada
manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”.

Di dalam ayat di atas Allah mengumpamakan yang benar dan yang bathil dengan air dan buih atau
dengan logam yang mencair dan buihnya. yang benar sama dengan air atau logam murni yang bathil
sama dengan buih air yang akan lenyap dan tidak ada gunanya bagi manusia. Dijelaskan dalam surat
Az-umar ayat 21.

Ayat di atas mengemukakan salah satu bukti tentang kuasaNya. Membangkitkan yang telah mati.
Allah berfirman:” Apakah engkau siapapun engkau tidak memerhatikan bahwa sesungguhnya Allah
menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia mengalirkannya ditanah menjadi mata air bumi,
kemudian satu hal yang lebih hebat lagi adalah Dia mengeluarkan yakni menumbuhkan-
dengannya, yakni disebabkan oleh air yang turrun itu, tanam-tanaman pertanian yang bermacam-
macam jenis, bentuk, rasa, dan warnanya walau air yang menumbuhkannya sama, lalu ia menjadi
kering atau menguat dan tinggi lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan setelah sebelumnya segar
kehijau-hijauan, kemudian Dia menjadikannya hancur layu berderai-derai. Sesungguhnya pada yang
demikian itu, yakni proses yang silih berganti dari satu kondisi ke kondisi yang lain, benar-benar
terdapat pelajaran yang sangat berharga bagi Ulil Albab.

Salah satu tempat penyimpanan air yang disediakan oleh Allah adalah kedalaman bumi. Dia
menyimpannya di dalam bumi. Dalam hal ini Allah menjelaskan dalam surat Al-hajj ayat 18.

Dalam ayat di atas Allah memberikan bahwa Dialah yang Esa, tiada sekutu bagiNya yang berhak
disembah. Maka segala perkara bersujud, karena keagunganNya baik dengan patuh maupun
terpaksa. Bersujudnya segala perkara sesuai dengan cara masing-masing. Dalam penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa segala yang ada dilangit dan dibumi semua bersujud kepada Allah sesuai
dengan cara masing-masing.

Saluran utama air tawar adalah sungai. Kata “sungai” disebutkan sebanyak lima puluh kali di dalam
Al-quran. Sungai-sungai ini di gambarkan sebagai celah yang berisi limpahan air yang mengalir.
Julukan yang digunakan bersama dengan sungai dalam Al-quran ini ditekankan secara mencolok
dalam hal kesejajarannya dengan” gunung yang berdiri kokoh “di atas bumi bersama dengan sungai.
Allah berfirman dalam surat An-nahl ayat 15 yang berbunyi:

4’s+ø9r&ur ’Îû ÇÚö‘F{$# €†Å›ºuru‘ br& y‰‹ÏJs? öNà6Î/ #\•»pk÷Xr&urWxç7ß™ur öNà6¯=yè©9 tbrß
‰tGöhs? ÇÊÎÈ

Artinya:”Dan dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama
kamu, (dan dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk”.
Yang dimaksud dua laut di sini ialah laut yang asin dan sungai yang besar bermuara ke laut. sungai
yang tawar itu setelah sampai di muara tidak langsung menjadi asin.

Sungai berfungsi untuk pendinginan. Pengairan dan estetika yang diperkuat oleh banyaknya
pernyataan dalam Al-quran “Tentang surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai”. Disamping
air tanah Allah juga menciptakan air permukaan seperti sungai, laut, rawa dan lain sebagainya.
Dalam bahasan Al-quran dan bahasa arab klasik, secara umum sungai keabadian yang sangat besar
disebut “bahr” dan kata serupa digunakan pula untuk laut.[8] Dalam beberapa kasus tertentu, Al-
quran memperbandingkan air tawar dan air laut, menyebut keduanya sebagi “bahroin” yang artinya
dua laut. Mayoritas penerjemah membaca kata ini sebagai “dua laut” yang kadang membingungkn
pembaca. Yusuf ali memilih “the two bodies of seas” yang artinya dua jenis laut yang tampaknya
lebih disukai. Keduanya adalah tanda-tanda kekuasan Allah yang disediakan bagi umat manusia agar
mereka mendapat manfaat menyeluruh dari keduanya. Allah berfirman dalam surat Fathir ayat 12;
Al-Furqon ayat 53.

Di dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa Dia menciptakan dua mata air, yaitu air tawar dan
asin. Air tawar sebagaimana yang terdapat disungai, mata air dan sumur, itulah air tawar yang segar.
Adapun air asin ialah air laut. Dan air yang dikomsumsi manusia adalah air tawar. Allah menyebarkan
air itu diantara makhlukNya melalui sungai-sungai dan mata air karena mereka sangat
menbutuhkannya.

3. Air Dalam Perspektif Al-quran

Allah SWT. Begitu banyak memberitahukan kepada manusia mengenai air. Dimana air adalah
merupakan karunia dan nikmat yang Allah limpahkan kepada manusia. Al-quran telah merangkum
makna penting air dan menghimbau perhatian kepadanya. Dengan mendalami Al-quran, orang akan
mengetahui bahwa air adalah merupakan tema utama dalam kehidupan makhluk hidup
dipermukaan bumi ini. “Air” disebutkan lebih dari enam puluh kali. ”sungai” lebih dari lima puluh kali
dan “laut” lebih dari empat puluh kali, sedangkan kata “air mancur” ,”mata air”,”hujan”, “hujan
es”,”awan”, dan “angin” disebutkan agak jarang.[9] Namun Al-quran bukanlah buku ajar sains, dan ia
tidak membahas aspek kimia dan fisika air. Sebaliknya Al-quran adalah kitab petunjuk bagi umat
manusia. Sebagaimana kita saksikan, Al-quran membahas tema air menurut cara dan demi
tujuannya sendiri. Air dilihat tidak saja sebagi unsur penting dan bermanfaat, melainkan juga sebagi
unsur yang memiliki signifikasi mendalam dengan akibat-akibat yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan setiap muslim, masyarakat dan peradaban Islam.

Dalam membahas air yang mana merupakan salah satu sumber daya alam yang paling berharga
dimuka bumi ini. Al-quran berbicara tentang dua jenis air yaitu air tawar dan air laut, yang satu laut
dan tawar dan yang satu asin dan getir.

Sebagaimana yang terlihat , air tawar banyak disebutkan di dalam Al-quran. Meskipun Al-quran
menyatakan bahwa Allahlah pencipta segala sesuatu dan Dia pula yang memelihara segala sesuatu
itu. Dan bahwa Dia telah menciptakan segala sesuatu dan menetapkan ukuran-ukuran yang serapi-
rapinya. Kedua penyatuan tersebut memang bersifat aksiomatik dalam Islam namun Al-quran sama
sekali tidak menyatakan bahwa Allah telah menciptakan air tawar, karena hal itu akan menimbulkan
kesan terlalu jauh bagi si pembaca. Namun sebaliknya , Al-quran melibatkan manusia ke dalam apa
yang mereka bisa amati menyangkut proses-proses yang menghasilkan air dalam melahirkan
manfaat-manfaatnya dan menghimbau mereka untuk melihat dan merenungkannya. Allah
berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 48; Surat Al-Baqoroh ayat 164; Surat ayat As-Sajdah 27.

Pernyataan-pernyataan seperti itu selalu di awali dengan “Allahlah”, “Dialah”. Untuk


mengingatkan bahwa sumber air tawar berasal dari Allah dan bukan manusia. Ini diberi penekanan
lebih lanjut oleh kata-kata yang signifikan “dari langit...”, yang langsung mengalihkan sumber air dari
wilayah dunuawi, tempat dimana manusia bisa mengaku-ngaku bahwa merekalah yang
membuatnya, dan menerangkan bagaiman Allah menurunkannya dari sumber yang lebih tinggi itu.

Pengulangan kalimat “dari langit” juga menarik perhatian kearah paradoks permukaan bahwa
langit mengandung air yang ditahan disana oleh kekuatanNya dan kahendakNya Dia turunkan.
Mengingat air mempunyai makna yang sangat vital, maka manusia diingatkan dalam surat al-hijr
ayat 21. Allah menggerakkan awan pembawa air sebagiman dijelaskan dalm surat Al-A’raf ayat 57
yaitu ketanah tertentu dan menyebabkan air itu jatuh kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan
mengalihkanya dari siapa saja yang Dia kehendaki.

4. Air dalam Perspektif Sains

Air adalah merupakan kimia kehidupan, kapanpun kita ingin mencari tahu apakah kehidupan
yang kita ketahui ada di Mars atau di planet lain, pasti yang pertama kali dicari oleh para ilmuwan
adalah keberadaan air. Mengapa demikian karena kehidupan di bumi sangatlah tergantung pada air.
Banyak sekali bentuk kehidupan (baik tanaman dan hewan) bersa di air. Semua kehidupan di bumi
diyakini muncul dari air. Sebagian tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air. Sekitar 70 atau
90 % bahan organiknya terdiri dari air. Reaksi kimia yang mendukung kehidupan disemua tumbuhan
dan hewn berlangsung di dalam sebuah medium air. Air tidak hanya menyediakan media yang
menjadi tempat dimungkinkannya rreaksi yang menyokong kehidupan, tapi air itu sendiri sering
menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu. Singkat kata Alkimia ditemukan di
dalam kimia air. Didarat ancaman kehidupan yang terbesar adalah dessication (kekeringan yang
ekstrim). Air hilang dalam berbagai cara di antaranya: evaporasi dari oermukaan pernafasan,
eveporasi dari kulit, elemenasi tinja, dan pengeluaran urin. Dikarenakan polaritas mulekul air dan
kecenderungannya membentuk ikatan hidrogen dengan mulekul-mulekul lainya, air dijuluki pelarut
universal. Sebuah mulekul air yang diekspresikan dalam simbol kimiawi H2O, terdiri dari dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen.[10]Dari penjelasan di atas air adalah merupakan unsur terpenting
dalam kehidupan baik manusia, tumbuhan, dan binatang. Air dalah merupakan salah satu unsur
yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan ini.

5. Keterkaitan Antara Al-quran dan Sains

Jika kita meninjau lebih jauh makna dan hakikat air baik ditinjau dari al-quran dan sains. Al-quran
menberikan petunjuk bagi manusia agar berfikir, merenung, menghayati dan melihat segala apa
yang telah Allah ciptakan bagi manusia yaitu berupa air. Ketika manusia telah menggunakan akalnya
untuk berfikir dan meneliti air lebih jauh dan dapat membuktikannya bahwa aiar adalah merupan
unsur terpenting dalam kehidupan makhluk hidup di planet bumi ini. Hingga ilmu pengetahuan
mampu menyibak tabir yang terkandung di dalam air sehingga begitu pentingnya air bagi kehidupan.

Dapat disimpulkan bahwa Al-quran dan sains mempunyai keterkaitan diantara keduanya. Al-
quran menjekaskan secara global dan dapat dikatakan sebagai teori dan petunjuk dan ilmu
pengetahuan sebagai praktisi dalam mengungkap segala apa yang terkandung di dalam air yang
dalam bahasa ilmiahnya disebut H2O. Sebagaimana dalam wahyu Allah pertama di jelaskan bahwa
membaca...surat Al-alaq ayat 1-5.

6. Manfaat Air Bagi Kehidupan Makhluk hidup

Jika kita menyebutkan manfaat air yang begitu banyak, penulis tidak akan mampu menulisnya.
Hanya saja penulis berusaha memberi gambaran manfaat air secara umum dalam kehidupan
manusia dan makhluk lainnya, diantaranya yaitu:

Ø Bermanfaat untuk kesehatan, air yang bersih dan sehat akan memberikan manfaat yang begitu
banyak bagi tubuh manusia khususnya dan makhluk hidup lainnya pada umumnya. Sebagaimana
dikatakan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, yang artinya:”Tidak ada sesuatu yang di
penuhkan oleh putra-putri Adam lebih buruk daripada perut. Cukuplah bagi putra Adam beberapa
suap saja yang dapat menegakkan tubuhnya. Kalaupun hrus dipenuhkan, maka sepertiga untuk
makanannya, dan sepertga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk pernafasannya”.[11]

Ø Untuk bersuci, baik berwudhu, mandi, mencuci dan lain sebagainya,

Ø Untuk menghidupi tanaman bagi para petani, misalanya padi, kakau, jagung dan tumbuhan lain
yang terdapat di bumi ini.

TABEL

1. Ungkapan Air di dalam Al-quran

No Nama Surat No.Surat Ayat No Nama Surat No. Surat Ayat

1 Al-baqoroh 2 22,74,164 21 Al-Qasash 28 23

2 An-Nisa 4 43 22 Al-Ankabut 29 63

3 Al-Maidah 5 6 23 Ar-Rum 30 24

4 Al-An’am 6 99 24 Luqman 31 10

5 Al-A’rof 7 57 25 As-Sajdah 32 8,27

6 Al-Anfal 8 11 26 Fathir 35 27

7 Yunus 10 24 27 Az-zumar 39 21

8 Hud 11 7,43,44 28 Fusilat 41 39


9 Ar-Rad 13 4,14,17 29 Az-Zukhruf 43 11

10 Ibrahim 14 16,32 30 Muhammad 47 15

11 Al-Hijr 15 22 31 Qof 50 9

12 An-Nahl 16 10,62 32 Al-Qomar 54 11,12,28

13 Al-Kahfi 18 29,41,45 33 Al-Waqiah 56 31,68

14 Thoha 20 53 34 Al-Mulk 67 30

15 Al-Anbiya 21 30 35 Al-Haqqah 69 11

16 Al-Hajj 22 5,63 36 Al-Jin 72 16

17 Al-Mu’minun 23 18 37 Al-Mursalat 77 20

18 An-Nur 24 39,45 38 An-Naba 78 14

19 Al-Furqon 25 48,54 39 Abasa 80 25

20 An-Naml 27 60 40 At-Thoriq 86 6

2. Air di dalam Al-quran

No Nama Surat No Surat Ayat

1 Al-Kahfi 18 45

2 Thoha 20 53

3 Ar-Rum 30 24

4 Luqman 31 10

5 As-Sajdah 32 27

6 Al-Jatsiah 45 5

7 Al-Arof 7 57

8 Al-Anfal 8 11

9 Al-Muminun 23 18
4. Air Sumber Kehidupan dan sebagai Sarana Ibadah 5. Air Sebagai Bukti Keesaan
Tuhan

No Nama Surat No. Surat Ayat No Nama Surat No. Surat Ayat

1 Al-Anbiya 21 30 1 An-Nur 24 45

2 Al-Hajj 22 5 2 Fusilat 41 39

3 An-Nur 24 45 3 Al-Anam 6 97

4 Fusilat 41 39 4 Al-Baqarah 2 164

5 Al-Furqon 25 48-
49

6 Al-Maidah 5 6

7 Al-Furqon 25 48

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Allah menciptakan segala sesuatu dengan kemaha besaranNya dan juga maha Rahman dan
RahimNya, terhadap segala sesuatu yang di ciptakanNya. Ar-rahman yang merupakan nama dan sifat
Allah yang tidak disandang oleh selainNya antara lain bermakan pelimpah rahmat yang menyeluruh
bagi seluruh makhluk dalam kehidupan dunia ini, dan diantara tanda kekuasaannya adalah
terciptanya air yang banyak memberi manfaat bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini. Yang
air dalam baha arab disebut “al-maa”.

Tiada celah lagi untuk kita tidak bersyukur atas segala nikmat yang Allah limpahkan kepada kita
semua, yaitu dengan harapan manusia dapat memanfaatkan rahmat Allah dengan penuh rasa syukur
agar manusia selalu menggunakan air dengan sebaik mungkin.

B. Saran

Demikian makalah yang sangat sederhana ini. Karena keterbatasan pengetahuan kami dibidang
ini, tentu pembaca akan banyak menemukan kekurangan dalam penulisan makalah ini, penulis
berharap pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Agama RI. 2010. Penciptaan Manusia”Dalam Perspektif Al-quran & Sains”.Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-quran

Tim Prima Pena. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Edisi terbaru. Gramedia Press

Kementrian Agama RI. 2010. Penciptaan Bumi Dalam” Perspektif Al-quran & Sains”.Lajnah
Pentashilan Mushaf Al-quran

Shihab, Quraish. M. 1997. Wawasan Al-quran Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan
Umat. Bandung: Penerbit Mizan

Halim, Abdul. M. 2002. Memahami Al-quran Pendekatan Gaya & Tema. Bandung: Penerbit Marja’

Nasi, Ar-Rifai. M. 2000. Kemudahan dari Allah Ringlasan Tafsir Ibnu Katsir. Jilid ke-3. Jakarta: Gema
Insani Press
Shihab, Quraish. M. 2002. Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan & Keserasian Al-quran.vol.11Jakarta:
Lentera Hati

http://id.svoong.com/exact-siences/chimestry/1819410-pengertian -dasar-mengenai-
air/#xzz1LIDmFIGk

Anda mungkin juga menyukai