DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
: M. Aqsa
: Rizal Amrillah
Nim : 2012015082
: 2012019032
: 2012019026
: 2012019043
MK : Fiqh Biah
Unit : III
Dosen : Anizar,MA
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN 2020 / 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt, Tuhan Semesta Alam. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga, sahabat,
serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Kami telah menyelesaikan makalah
Kami yang berjudul “Eksistensi Air dan Kegunaanya”.
Tentu saja, sebagai manusia Kami tidak terlepas dari kesalahan dan
kekhilafan. Oleh karena itu, masukan dan kritikan dari para pembaca sangat Kami
harapkan agar menjadikan makalah ini lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................ 2
A. Pengertian Air dan Eksistensinya ...................................................... 2
B. Jenis-Jenis Air..................................................................................... 4
C. Air Dalam Perspektif Al-quran........................................................... 6
D. Manfaat Air Bagi Kehidupan Makhluk hidup.................................... 8
E. Air sebagai sumber kehidupan .......................................................... 8
A. Kesimpulan......................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Air sangat penting dalam kehidupan, tanpa air semua makhluk hidup yang
ada di bumi akan mati. Tanpa air manusia bisa kehausan , kekurangan zat air di
badannya hingga mengakibatkan kematian. Tanpa air, hewan juga akan kehausan
dan akhirnya mati. Begitupula tanah tanpa air akan menjadi tandus dan gersang,
tumbuh-tumbuhan akan layu dan kering hingga kemudian mati.Masalah air
adalah masalah dunia dan masalah kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Air dan Eksistensinya ?
2. Apasajakah Jenis-Jenis Air ?
3. Bagaimanakah Air Dalam Perspektif Al-quran ?
4. Apakah Manfaat Air Bagi Kehidupan Makhluk hidup ?
5. Apakah Air sebagai sumber kehidupan ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bumi jika dilihat dari luar angkasa tampak berbeda dengan benda-benda
langit lainnya. Pantulan warna biru yang sangat dominan merupakan ciri khas
planet bumi. Warna biru tersebut terpantul kebumi karena tiga perempat bagian
permukaanya tetutup air dalam bentuk samudra dan laut. Adanya air dibumi
adalah sesuatu keajaiban, dengan air berbagai proses kehidupan dimuka bumi
berlangsung. Air itu sendiri merupkan zat yang ajaib, karena di dalamnya
mengandung sifat-sifat yang memungkinkan bereaksi dan berinteraksi, baik secara
fisik maupun kimia dari benda-benda lain.1
Air menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benda cair yang biasa
terdapat disumur, sungai, danau, dan yang mendidih pada suhu 100% C. Air
dalam bentuk cair hanya dijumpai dibumi, sedngkan diluar bumi berbentuk gas
atau es. Jarak antara orbit bumi dengan matahari yang sedemikian rupa sehingga
mulekul-mulekul air bumi sebagian besar selalu tersedia dalam fase air. Allah
menjelaskan dalam surah An-nur ayat 43 di dalam ayat ini Allah menjelaskan
Proses Penciptaan Air.
Dalam ayat tersebut dapat diisimpulkan bahwa proses terjadinya air hujan
bermula dari awan yang mendung yang menggumpal dilangit, kemudian awan
tersebut saling mendorong, berkumpul dan bertumpuk-tumpuk, ketika udara di
langit dingin, terbentuklah embun atau bahkan membeku menjadi butiran-butiran
es yang kemudian berjatuhan kebumi. Awan yang bertumpuk-tumpuk sebagian
menjadi air hujan, dan hanya sebagian kecil yang membuka dan menjadi butiran-
butiran es, karena itulah hujan tercurah kebumi. Di dalam tafsir Ibnu Katsir
dijelaskan bahwa Allah SWT memberitahukan bahwa dia mengarak awan dengan
1
Shihab, Quraish. M. 1997. Wawasan Al-quran Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan
Umat. Bandung: Penerbit Mizan
2
kekuasaanNya yang pada permulan penciptaannya itu ia dalam keadaan lemah.
“kemudian mengumpulkan diantaranya”, yakni menyatukan awan-awan itu,”lalu
menjadikannya bertumpuk-tumpuk sehingga kelihatann olehmu hujan keluar dari
celah-celahnya”. Firman Allah bahwasannya Allah SWT pun menurunkan es dari
langit, dari gumpalan seperti gunung. Dalam penggalan ini , kata “gunung”
merupakan kiasan untuk awan. Firman Allah: ”Lalu ditimpakannya es itu kepada
siapa yang Dia kehendaki”. Yang ditimpakan itu ialah hujan es dari langit. Dan
firman Allah:”Lalu ditimpakanya kepada siapa yang Dia kehendaki”, berarti
rahmat bagi manusia. “Dan dipalingkan dari siapa yang ia kehendaki”. Berarti Dia
tidak menurunkan hujan kepada mereka, dan kemungkina juga
bahwasannya”Kemudian ditimpakanNya es itu” , berarti azab bagi siapa yang di
kehendaki. Karena penimpaan es itu dapat merusak buah-buahan, tanaman dan
pepohonan. Memalingkang dari siapa yang Dia kehendaki berarti merupakan
rahmat bagi mereka.2
2
Halim, Abdul. M. 2002. Memahami Al-quran Pendekatan Gaya & Tema. Bandung: Penerbit
Marja’
3
Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa ayat tersebut menjelaskan
mengenai paska hujan, setelah hujan jatuh kebumi, air hujan akan terbagi menjadi
tiga bagian: pertama, menguap kembali karena pemanasan; kedua, mengalir
dipermukaan dalam bentuk air sungai atau menggenang didanau, kolam, sawah,
atau cekungan-cekungan tanah; dan ketiga, air terserap oleh tanah, namun tidak
hilang. Artinya air dalam tanah masih dapat dialirkan lewat permukaan atau di
dalam tanah. Dengan adanya gaya grafitasi, air dipermukaan tanah selalu bergerak
menuju tempat yang lebih rendah dalam bentuk limpasan yang kemudian
mengaliri saluran-saluran, parit-parit dan sungai-sungai. Mekanisme yang
menyebabkan proses pada aliran, ini adalah reaksi oksidasi yang terjadi antara
oksigen yang terlarut dalam air dengan senyawa terlarut lainnya yang
menyebabkan terjadinya proses penguraian zat-zat pencemar secara kimia. Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa air adalah zat , materi atau unsur yang
sangat penting bagi semua bentuk kehidupan, yang diketahui sampai saat ini
dibumi bukan diplanet lain.3
B. Jenis-jenis air
Air merupakan sumber kehidupn yang tidak dapat tergantikan oleh apapun
juga. Tanpa air manusia, hewan, dan tanaman tidak dapat hidup. Oleh karena kitu
air yang terdapat dibumi dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah
dapat kita bagi lagi menjadi dua golongan, yakni air tanah preatis dan air tanah
artesis.
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari
permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air/imperiable,
3
Nasi, Ar-Rifai. M. 2000. Kemudahan dari Allah Ringlasan Tafsir Ibnu Katsir. Jilid ke-3. Jakarta:
Gema Insani Press
4
Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya sangat jauh di dalam
tanah serta berada diantara dua lapisan kedap air.
2. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang berada dipermukaan tanah dan dapat
dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh laut, sungai, danau, kali, rawa,
empang dan lain sebagainya. Dan air ini dapat debedakan menjadi dua, yaitu:4
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya:
rawa-rawa, danau, sungai dan lain sebagianya,
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya
air laut yang berada dilaut.
Dapat kita pahami, bila ada penekanan penting terhadap air dari langit
yang menjadi sumber air untuk minum, pengairan dan kebersihan. Tetapi air
dipermukaan tanah juga dikemukakan dengan sangat jelas, di dalam surat Ar-ra’d
ayat 17 yang Artinya:
” Allah Telah menurunkan air (hujan) dari langit, Maka mengalirlah air
di lembah-lembah menurut ukurannya, Maka arus itu membawa buih yang
mengambang. dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat
perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah
Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. adapun buih
itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi
manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan”.
Di dalam ayat di atas Allah mengumpamakan yang benar dan yang bathil
dengan air dan buih atau dengan logam yang mencair dan buihnya. yang benar
4
Shihab, Quraish. M. 2002. Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan & Keserasian Al-quran.vol.11 Jakarta:
Lentera Hati
5
sama dengan air atau logam murni yang bathil sama dengan buih air yang akan
lenyap dan tidak ada gunanya bagi manusia.
Dalam membahas air yang mana merupakan salah satu sumber daya alam
yang paling berharga dimuka bumi ini. Al-quran berbicara tentang dua jenis air
yaitu air tawar dan air laut, yang satu laut dan tawar dan yang satu asin dan getir.
Sebagaimana yang terlihat , air tawar banyak disebutkan di dalam Al-quran.
Meskipun Al-quran menyatakan bahwa Allahlah pencipta segala sesuatu dan Dia
pula yang memelihara segala sesuatu itu. Dan bahwa Dia telah menciptakan
segala sesuatu dan menetapkan ukuran-ukuran yang serapi-rapinya. Kedua
penyatuan tersebut memang bersifat aksiomatik dalam Islam namun Al-quran
sama sekali tidak menyatakan bahwa Allah telah menciptakan air tawar, karena
5
Kementrian Agama RI. 2010. Penciptaan Bumi Dalam” Perspektif Al-quran & Sains”. Lajnah
Pentashilan Mushaf Al-quran
6
hal itu akan menimbulkan kesan terlalu jauh bagi si pembaca. Namun sebaliknya ,
Al-quran melibatkan manusia ke dalam apa yang mereka bisa amati menyangkut
proses-proses yang menghasilkan air dalam melahirkan manfaat-manfaatnya dan
menghimbau mereka untuk melihat dan merenungkannya. Allah berfirman dalam
surat Ar-Rum ayat 48; Surat Al-Baqoroh ayat 164; Surat ayat As-Sajdah 27.
Pengulangan kalimat “dari langit” juga menarik perhatian kearah paradoks
permukaan bahwa langit mengandung air yang ditahan disana oleh kekuatanNya
dan kahendakNya Dia turunkan. Mengingat air mempunyai makna yang sangat
vital, maka manusia diingatkan dalam surat al-hijr ayat 21. Allah menggerakkan
awan pembawa air sebagiman dijelaskan dalm surat Al-A’raf ayat 57 yaitu
ketanah tertentu dan menyebabkan air itu jatuh kepada siapa saja yang Dia
kehendaki, dan mengalihkanya dari siapa saja yang Dia kehendaki.
7
Jika kita menyebutkan manfaat air yang begitu banyak, penulis tidak akan
mampu menulisnya. Hanya saja penulis berusaha memberi gambaran manfaat air
secara umum dalam kehidupan manusia dan makhluk lainnya, diantaranya yaitu:6
Dalam alqur’an dikatatakan bahwa air adalah sumber kehidupan, dan dari
air segala makhluk hidup dijadikan.Asal mula air itu bersih , dapat di gunakan
untuk bersuci atau membersihkan segala sesuatu dari kotoran. Dan untuk minum
yang sangat penting artinya bagi kesehatan, baik individu, keluarga, masyarakat
maupun lingkungan. Akan tetapi kenyataannya air bersih sekarang itu susah
didapatakn karena air mulai tercemar, tidak bersih lagi seperti asal mulanya
dahulu karena di sebabkan oleh perilaku dan perbuatan manusia yang tidak
bersahabat lagi dengan alam.7
7
Kementrian Agama RI. 2010. Penciptaan Manusia”Dalam Perspektif Al-quran & Sains”. Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-quran
8
menimbulkan berbagai penyakit yang disebabkan karena air yang tidak bersih
lagi akibat hilangnya kesadaran manusia terhadap pentingnya air
bersih.Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi
air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit akibat
Pencemaran Air bagi Masyarakat. Air yang tercemar tentu membawa banyak
kerugian bagi masyarakat, mengingat kedudukan air sebagai salah satu elemen
terpenting dari kehidupan kita.
BAB III
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tiada celah lagi untuk kita tidak bersyukur atas segala nikmat yang Allah
limpahkan kepada kita semua, yaitu dengan harapan manusia dapat memanfaatkan
rahmat Allah dengan penuh rasa syukur agar manusia selalu menggunakan air
dengan sebaik mungkin.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
10
Shihab, Quraish. M. 1997. Wawasan Al-quran Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai
Persoalan Umat. Bandung: Penerbit Mizan
11