Anda di halaman 1dari 1

Mohammad Misbahul Yusuf

512033740019181221

Pelabelan oleh masyarakat terhadap seorang perempuan (istri) yang dituntut untuk
merawat dan mendidik anak, dan tidak pernah seorang suami dituntut untuk ikut mengurusinya
masih sangat banyak dijumpai dan masih kerap kali terjadi di Indonesia. Menurut saya
pandangan seperti ini harusnya perlu diluruskan, dimana tidak semua istri bisa melakukannya
sendiri tanpa bantuan suaminya dan bisa menimbulkan suatu perpecahan dalam kehidupan
berumah tangga.
Kejadian seperti itu juga sangat tidak sesuai dengan apa yang saya pelajari dalam kitab
mambaus saadah karangan Kyai Faqih Abdul Qadir. Dalam kasus seperti ini, semangat
mubadalah seperti yang terdapat dalam kitab ini diterapkan. Dengan kebersamaan, suami dan
istri harus saling berkolaborisi untuk mengurus kehidupan berumah tangga. Dengan mengingat
landasan untuk menjadikan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Harusnya sifat ketersalingan antara suami dan istri perlu ditekankan, dikarenakan bisa
meeminimalkan perpecahan dalam kehidupan berumah tangga. Dalam kitabnya Kyai Faqih
memberikan pengertian bahwasannya dalam pernikahan untuk kehidupan bersama baiknya itu
mengandung konsep memperlakukan satu sama lain dengan cara yang paling menguntungkan
dengan saling berprilaku baik, kesepakatan bersama, berkomunikasi, dan kerja sama.
Misalkan dalam suatu hubungan ada istri yang memilih untuk diam terhadap masalahnya,
diharapkan untuk suaminya mencari kesempatan dan dibantu agar istri mampu berbicara dan
keduanya bisa saling mendiskusikan permasalahan tersebut. Jangan sampai salah satu dari
keduanya tidak menerima bahkan membungkam salah satu yang lain untuk dalam pendapat yang
sudah disampaikannya.
Dimana keduanya juga diharapkan untuk saling memenuhi hak dan kewajibannya untuk
yang lain. Misal dalam kehidupannya seorang suami setelah pulang dari kerja terlihat pusing,
diharapkan istri untuk melakukan kewajibannya agar bisa membuatnya kembali bahagia,
begitupun sebaliknya. Semua itu diharapkan bisa dilakukan dengan pemahaman mubadalah
untuk menuju keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

Anda mungkin juga menyukai