Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-quran adalah pedoman yang wajib diikuti oleh semua umat muslim dimanapun
berada. Al-quran adalah sumber hukum bagi umat Islam dalam menjalani amal ibadah
kepada Allah SWT. Karena dari Al-quranlah kita dapat memahami apa saja yang
diperintahkan oleh Allah dan yang dilarangNya. Al-quran juga adalah sebuah bukti
keagungan Allah, dengan mukjizat yang Dia turunkan maka kita menyadari bahwa
sebenarnya tidak mungkin Nabi Muhammad SAW yang membuatnya, karena di dalamnya
terdapat hal-hal gaib dan wawasan yang luar biasa luas yang tidak mungkin seseorang dapat
mengetahuinya dengan sendirinya.
Salah satu bukti bahwa Al-quran adalah mukjizat yang agung. Dalam Al-quran kita
dapat menemukan fenomena-fenomena keilmuan, yang mana fenomena-fenomena tersebut
baru dapat diketahui dan dianalisa dizaman modern ini. Salah satu contoh adalah keajaiban
ditemukannya dua mata air yang yang berbeda yang terletak didasar lautan yang kerap disebut
“Bahroin” . Yang mana hal ini baru dapat diungkap pada zaman modern ini.
Perjalanan ilmu pengetahuan atau dikenal dengan istilah sains mengalami kemajuan
yang sangat pesat.Salah satu temuan yang terkini adalah keajaiban air.Air sebagai salah satu
makhluk ciptaan Allah, memiliki banyak keunikan dan keistimewaan.Banyak ilmuan
menemukan keajaiban di balik fenomena air. Namun di balik temuan-temuan baru itu, al-
Qur’an yang diturunkan kurang lebih 16 abad yang lalu telah mengungkapnya walaupun
secara tidak langsung. Penelitian dan kajian yang dilakukan terhadap Al-Qur’an belum
pernah ditemukan kontradiksi dengan perkembangan teknologi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya ialah sebagai berikut :
1. Bagaimana makna air dan asal mulanya?
2. Sebutkan macam-macam air yang terdapat dipermukaan bumi?
3. Bagaimana hakikat air ditinjau dari Al-quran?
4. Bagaimana hakikat air dalam perspektif sains?
5. Bagaimana siklus air menuruut ayat Al-Qur’an ?
6. Bagaimana manfaat air bagi kehidupan makhluk hidup ?

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisannya ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui makna air dan asal mulanya
2. Untuk mengetahui macam-macam air yang terdapat dipermukaan bumi
3. Untuk mengetahui hakikat air ditinjau dari Al-quran
4. Untuk mengetahui hakikat air dalam perspektif sains
5. Untuk mengetahui siklus air menuruut ayat Al-Qur’an
6. Untuk mengetahui manfaat air bagi kehidupan makhluk hidup

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Air dan Asal mulanya


Bumi jika dilihat dari luar angkasa tampak berbeda dengan benda-benda langit
lainnya. Pantulan warna biru yang sangat dominan merupakan ciri khas planet bumi.
Warna biru tersebut terpantul kebumi karena tiga perempat bagian permukaanya tetutup
air dalam bentuk samudra dan laut. Adanya air dibumi adalah sesuatu keajaiban, dengan
air berbagai proses kehidupan dimuka bumi berlangsung. Air itu sendiri merupkan zat
yang ajaib, karena di dalamnya mengandung sifat-sifat yang memungkinkan bereaksi
dan berinteraksi, baik secara fisik maupun kimia dari benda-benda lain.
Air menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benda cair yang biasa
terdapat disumur, sungai, danau, dan yang mendidih pada suhu 100 °C. Air dalam
bentuk cair hanya dijumpai dibumi, sedangkan diluar bumi berbentuk gas atau es. Jarak
antara orbit bumi dengan matahari yang sedemikian rupa sehingga mulekul-mulekul air
bumi sebagian besar selalu tersedia dalam fase air. Allah menjelaskan dalam surah An-
nur ayat 43 di dalam ayat ini Allah menjelaskan Proses Penciptaan Air.
Dalam ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses terjadinya air hujan bermula
dari awan yang mendung yang menggumpal dilangit, kemudian awan tersebut saling
mendorong, berkumpul dan bertumpuk-tumpuk, ketika udara di langit dingin,
terbentuklah embun atau bahkan membeku menjadi butiran-butiran es yang kemudian
berjatuhan kebumi. Awan yang bertumpuk-tumpuk sebagian menjadi air hujan, dan
hanya sebagian kecil yang membuka dan menjadi butiran-butiran es, karena itulah hujan
tercurah kebumi, (Kementrian RI, 2010: 164). Di dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan
bahwa Allah SWT memberitahukan bahwa dia mengarak awan dengan kekuasaanNya
yang pada permulan penciptaannya itu ia dalam keadaan lemah. “kemudian
mengumpulkan diantaranya”, yakni menyatukan awan-awan itu,”lalu menjadikannya
bertumpuk-tumpuk sehingga kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya”.
Firman Allah bahwasannya Allah SWT pun menurunkan es dari langit, dari gumpalan
seperti gunung. Dalam penggalan ini , kata “gunung” merupakan kiasan untuk awan.
Firman Allah: ”Lalu ditimpakannya es itu kepada siapa yang Dia kehendaki”. Yang
ditimpakan itu ialah hujan es dari langit. Dan firman Allah:”Lalu ditimpakanya kepada
siapa yang Dia kehendaki”, berarti rahmat bagi manusia. “Dan dipalingkan dari siapa
yang ia kehendaki”. Berarti Dia tidak menurunkan hujan kepada mereka, dan
kemungkina juga bahwasannya”Kemudian ditimpakanNya es itu” , berarti azab bagi
3
siapa yang di kehendaki. Karena penimpaan es itu dapat merusak buah-buahan,
tanaman dan pepohonan. Memalingkang dari siapa yang Dia kehendaki berarti
merupakan rahmat bagi mereka, (Nasib, 2000: 510). Demikianlah air yang dibutuhkan
manusia dan makhluk lainnya telah tersedia cukup, sesuai ukuran yang diperlukan tidak
lebih dan tidak kurang. Agar hujan tidak turun hanya satu tempat saja Allah SWT
menghembuskan angin untuk mendorong awan, sehingga hujan dapat tersebar
diberbagai tempat dan manfaatnya dapat dirasakan oleh makhlukNya dimanapun berada,
begitulah kekuasanya yang digambarkan oleh makhluknya. Allah berfirman dalam surat
Az-zumar ayat 21 :

Artinya:”Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah


menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi
Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam
warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, Kemudian
dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal”.
Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa ayat tersebut menjelaskan mengenai
paska hujan, setelah hujan jatuh kebumi, air hujan akan terbagi menjadi tiga bagian:
pertama, menguap kembali karena pemanasan; kedua, mengalir dipermukaan dalam
bentuk air sungai atau menggenang didanau, kolam, sawah, atau cekungan-cekungan
tanah; dan ketiga, air terserap oleh tanah, namun tidak hilang. Artinya air dalam tanah
masih dapat dialirkan lewat permukaan atau di dalam tanah, (Shihab, 2002: 478).
Dengan adanya gaya grafitasi, air dipermukaan tanah selalu bergerak menuju tempat
yang lebih rendah dalam bentuk limpasan yang kemudian mengaliri saluran-saluran,
parit-parit dan sungai-sungai. Mekanisme yang menyebabkan proses pada aliran, ini
adalah reaksi oksidasi yang terjadi antara oksigen yang terlarut dalam air dengan
senyawa terlarut lainnya yang menyebabkan terjadinya proses penguraian zat-zat
pencemar secara kimia. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa air adalah zat ,
materi atau unsur yang sangat penting bagi semua bentuk kehidupan, yang diketahui
sampai saat ini dibumi bukan diplanet lain.
4
B. Jenis-jenis airyang ada di permukaan bumi
Air merupakan sumber kehidupn yang tidak dapat tergantikan oleh apapun juga.
Tanpa air manusia, hewan, dan tanaman tidak dapat hidup. Oleh karena itu air yang
terdapat dibumi dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah dapat
kita bagi lagi menjadi dua golongan, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
1) Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan
tanah serta berada di atas lapisan kedap air/imperiable.
2) Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya sangat jauh di dalam tanah
serta berada diantara dua lapisan kedap air.
b. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang berada dipermukaan tanah dan dapat dengan
mudah dilihat oleh mata kita. Contoh laut, sungai, danau, kali, rawa, empang dan
lain sebagainya. Dan air ini dapat debedakan menjadi dua, yaitu:
1) Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya:
rawa-rawa, danau, sungai dan lain sebagianya
2) Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya air
laut yang berada dilaut.
Dapat kita pahami, bila ada penekanan penting terhadap air dari langit yang
menjadi sumber air untuk minum, pengairan dan kebersihan. Tetapi air di
permukaan tanah juga dikemukakan dengan sangat jelas, di dalam surat Ar-ra’d
ayat 17 yang berbunyi:

Artinya:” Allah Telah menurunkan air (hujan) dari langit, Maka mengalirlah
air di lembah-lembah menurut ukurannya, Maka arus itu membawa buih yang
mengambang. dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat
5
perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah
Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. adapun buih itu,
akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi
manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan”.
Di dalam ayat di atas Allah mengumpamakan yang benar dan yang bathil dengan
air dan buih atau dengan logam yang mencair dan buihnya. yang benar sama dengan
air atau logam murni yang bathil sama dengan buih air yang akan lenyap dan tidak ada
gunanya bagi manusia. Dijelaskan dalam surat Az-umar ayat 21.
Ayat di atas mengemukakan salah satu bukti tentang kuasaNya. Membangkitkan
yang telah mati. Allah berfirman:” Apakah engkau siapapun engkau tidak
memerhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan airhujan dari langit, lalu Dia
mengalirkannya di tanah menjadi mata air bumi, kemudian satu hal yang lebih hebat
lagi adalah Dia mengeluarkan yakni menumbuhkan-dengannya, yakni disebabkan
oleh air yang turun itu, tanam-tanaman pertanian yangbermacam-macam jenis,
bentuk, rasa, dan warnanya walau air yang menumbuhkannya sama, lalu ia menjadi
kering atau menguat dan tinggi lalu engkau melihatnya kekuning-kuningan setelah
sebelumnya segar kehijau-hijauan, kemudian Dia menjadikannya hancur layu
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu, yakni proses yang silih berganti
dari satu kondisi ke kondisi yang lain, benar-benar terdapat pelajaran yang sangat
berharga bagi Ulil Albab, (Shihab, 2002: 478).
Salah satu tempat penyimpanan air yang disediakan oleh Allah adalah kedalaman
bumi. Dia menyimpannya di dalam bumi. Dalam hal ini Allah menjelaskan dalam
surat Al-hajj ayat 18.
Dalam ayat di atas Allah memberikan bahwa Dialah yang Esa, tiada sekutu
bagiNya yang berhak disembah. Maka segala perkara bersujud, karena keagunganNya
baik dengan patuh maupun terpaksa. Bersujudnya segala perkara sesuai dengan cara
masing-masing. Dalam penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa segala yang ada
dilangit dan dibumi semua bersujud kepada Allah sesuai dengan cara masing-masing,
(Nasib, 2000: 348).
Saluran utama air tawar adalah sungai. Kata “sungai” disebutkan sebanyak lima
puluh kali di dalam Al-quran, (Halim, 2002: 51). Sungai-sungai ini di gambarkan
sebagai celah yang berisi limpahan air yang mengalir. Julukan yang digunakan
bersama dengan sungai dalam Al-quran ini ditekankan secara mencolok dalam hal

6
kesejajarannya dengan”gunung yang berdiri kokoh“di atas bumi bersama dengan
sungai. Allah berfirman dalam surat An-nahl ayat 15 yang berbunyi:

Artinya:”Dan dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak


goncang bersama kamu, (dan dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan
agar kamu mendapat petunjuk”.
Yang dimaksud dua laut di sini ialah laut yang asin dan sungai yang besar
bermuara ke laut. sungai yang tawar itu setelah sampai di muara tidak langsung
menjadi asin.
Sungai berfungsi untuk pendinginan. Pengairan dan estetika yang diperkuat oleh
banyaknya pernyataan dalam Al-quran “Tentang surga yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai”. Disamping air tanah Allah juga menciptakan air permukaan seperti
sungai, laut, rawa dan lain sebagainya. Dalam bahasan Al-quran dan bahasa arab
klasik, secara umum sungai keabadian yang sangat besar disebut “bahr” dan kata
serupa digunakan pula untuk laut, (Halim, 2002:57). Dalam beberapa kasus tertentu,
Al-quran memperbandingkan air tawar dan air laut, menyebut keduanya sebagi
“bahroin” yang artinya dua laut. Mayoritas penerjemah membaca kata ini sebagai
“dua laut” yang kadang membingungkn pembaca. Yusuf ali memilih “the two bodies
of seas” yang artinya dua jenis laut yang tampaknya lebih disukai. Keduanya adalah
tanda-tanda kekuasan Allah yang disediakan bagi umat manusia agar mereka
mendapat manfaat menyeluruh dari keduanya. Allah berfirman dalam surat Fathir ayat
12; Al-Furqon ayat 53.
Di dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa Dia menciptakan dua mata air,
yaitu air tawar dan asin. Air tawar sebagaimana yang terdapat disungai, mata air dan
sumur, itulah air tawar yang segar. Adapun air asin ialah air laut. Dan air yang
dikomsumsi manusia adalah air tawar. Allah menyebarkan air itu diantara
makhlukNya melalui sungai-sungai dan mata air karena mereka sangat
menbutuhkannya.
C. Air Dalam Perspektif Al-Qur’an
AL-Qur’an Menyebut Istilah (ma’) dalam bentuk Nakiroh (Indefinite) dan (Al-
Ma) dalam bentuk Ma’rifah (definite) yang berarti air sebanyak 59 kali.Sementara itu,

7
Al-Qur’an menyebut (ma’ki), airmu, satu kali; (ma’aba), airnya, dua kali; dan
(ma’ukum), air kalian, satu kali.
Jadi, secara keseluruhan Al-Qur’an mengulang istilah (ma’) atau air sebanyak 63
kali yang tersebar dalam 42 surah. Hal ini mengisyaratkan bahwa air, menurut Al-
Qur’an, merupakan sumber kekayaan alam yang sangat penting, berharga, dan memiliki
daya guna dan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, binatang, dan
tumbuhan.
Dalam penjelasan Eksistensi Air, Al-Qur’an menggunakan beberapa kata kunci yang
bias menjadi petunjuk tentang proses terjadinya air, daya guna air, dan manfaat air bagi
kehidupan manusia.
Pertama, Al-Qur’an menggunakan kata kunci anzala yang berarti ‘menurunkan’,
dan kata ini diulang hampir sebanyak penyebutan istilah al-ma’ atau air dalam Al-
Qur’an. Selain menggunakan kata anzala Allah juga menggunakan kata yang dekat
maknanya dengan menurunkan, yaitu kata sabba yang berarti mencurahkan (air dari
langit). Subjek yang menjadi pelaku kata anzala yakni menurunkan ini adalah Allah
yang diungkapkan dalam bentuk kata Allah Ismu jalalah, kata ganti Kami atau Dia.
Sementara asal air itu, disebutkan oleh Al-Qur’an, minas-sama, dari langit; sedangkan
tempat yang menjadi penampungan air yang turun dari langit itu adalah al-ard yaitu
bumi.
Kedua, Al-Qur’an menggunakan kata kunci asqa yang berarti menyiram atau
memberi minum.Sementara itu, yang menjadi subjek kata asqa ini adalah Allah atau
kata ganti seperti Dia dan Kami (Allah).kata kerja asqa yang berarti menyiram dan
member minum mengandung dua pengertian. Pertama, dengan air yang diturunkan dari
langit Allah menyiram tetumbuhan agar tumbuh subur.Kedua, dengan air Allah member
minum manusia dan hewan sehingga keduanya mendapat kesempatan untuk menjaga
kelangsungan hidup dan mengembangkan kualitas hidupnya.
Ketiga, Al-Qur’an menggunakan kata kunci ahya yang berarti menghidupkan.
Maksudnya bahwa tujuan Allah menurunkan air dari langit ke bumi hingga sebagian air
tersebut tersimpan dalam perut atau permukaan bumi, bukan hanya untuk member
minum manusia dan hewan, serta menyiram tumbuhan, akan tetapi secara makro untuk
menghidupkan bumi agar bumi menghasilkan manfaat yang banyak bagi kehidupan
manusia.
Keempat, AL-Qur’an menggunakan kata kunci akhraja yang berarti mengeluarkan.
Maksudnya bahwa Allah SWT dengan menurunkan air dari langit ke bumi, kemudian
sebagian air itu tersimpan di dalam perut bumi atau dipermukaannya sehingga bumi itu
8
menjadi subur; maka tujuan akhirnya adalah agar bumi itu mengeluarkan hasil-hasil
bumi untuk kesejahteraan hidup manusia.
D. Air Dalam Perspektif Sains
Air adalah merupakan kimia kehidupan, kapanpun kita ingin mencari tahu apakah
kehidupan yang kita ketahui ada di Mars atau di planet lain, pasti yang pertama kali
dicari oleh para ilmuwan adalah keberadaan air. Mengapa demikian karena kehidupan di
bumi sangatlah tergantung pada air. Banyak sekali bentuk kehidupan (baik tanaman dan
hewan) bersa di air. Semua kehidupan di bumi diyakini muncul dari air.
Fakta menyebutkan bahwa sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak dan
darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar air di atas 80%. Otak memiliki
komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki komponen air 95%. Kalau kita
kekurangan air, tentu semua organ itu tidak akan berfungsi dengan baik atau bahkan
menyebabkan kematian.Sebagai media yang mengantarkan vitamin dan mineral ke
seluruh sel dan organ tubuh. Jika kita kekurangan air, vitamin dan nutrisi yang sudah
kita konsumsi akan terhambat. Akibatnya daya tahan tubuh akan melemah.
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem
pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag
ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.Air putih membantu
memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal
dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.Air putih dapat
melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit.Kekurangan
air putih menyebabkan kulit kering dan berkerut.
Sebagai penjaga temperatur tubuh.Khususnya bagi kita yang hidup di iklim tropis,
kurang minum dapat menyebabkan dehidrasi, rusaknya sel syaraf dan penurunan kondisi
tubuh.Air sebagai mediator yang berfungsi membantu membuang racun dalam tubuh
kita yang tentu saja keluar dalam bentuk air seni.Meningkatkan produksi hormon
testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Menurut basil penelitian dari
sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan
air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar.
Mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta
meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Bahkan, mandi dengan
air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria
serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual
pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak

9
mudah retak.Sebagai penyeimbang elektrolit dalam tubuh untuk membantu mengontrol
tekanan darah.
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan
kulit, penyakit saluran papas, usus, dan penyakit kewanitaan, dll.Air panas tak hanya
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati
lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali
otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem
pernapasan.Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan
sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot,
menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran.Kandungan ion-ion terutama
khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran
pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah.Selain itu pH airnya mampu
mensterilkan kulit.Membantu memelihara volume darah dalam tubuh sehingga kita
mendapatkan keseimbangan energi yang baik.Membantu program diet (pengurangan
lemak dalam tubuh untuk mengurangi berat badan). Dengan cukup minum air maka
proses pembakaran kalori dalam tubuh akan berjalan secara baik.Membantu
mempercepat proses penyembuhan penyakit.

E. Siklus Air Menurut Ayat Al-Quran


Siklus air menurut Ayat Al-Qur’an tas terjadi dalam tiga fase yang melibatkan ar-
riyah (angin), sahab (awan), dan rahmatih (kasih sayang-Nya yaitu Hujan).
Fase Pertama : Bumi yang dihuni Manusia ini diselimuti oleh atmosfer atau
lapisan udara. Sedangkan angin adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan
tekanan udara. Angin bergerak di tempat yang memiliki tekanan udara tinggi ke temoat
yang memiliki tekanan udara yang rendah, dengan pernyataan lain angin adalah udara
yang bergerak dari daerah yang memiliki suhu (temperature) rendah ke wilayah yang
memiliki temperature tinggi. Dengan demikian, angin adalah arus yang bergerak di
antara dua ozon yang memiliki susu yang berbeda, yakni zona yang dingin menuju zona
yang panas.
Angin terjadi karena pemanasan air samudra oleh sinar matahari. Pnas matahari
inilah yang menimbulkan tekanan udara sehingga bergerak menjadi angin yang
membawa dan menggiring uap air berkumpul ke atas menjadi awan untuk kemudian
berubah menjadi hujan, sebagaimana tergambar pada Ayat Al-Qur;an berikut :

(14). ِ ‫(وأ َ ْن َز ْلنَا ِم َن ا ْل ُم ْع ِص َرا‬13).


‫ت َما ًء ث َ َّجا ًجا‬ َ ِ ‫َو َج َع ْلنَا‬
‫س َرا ًجا َو َّها ًجا‬
10
“Dan Kami Jadikan pelita yang terang benderang (matahari), dan Kami turunkan
dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya” (An-Naba :13-14)
Angin bergerak membawa dan menggiring uap air, lalu memadukannya menjadi
awan mendung, sebagaimana disebutkan pada ayat :

“…….Sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau awan
mendung itu ke suatu daerah yang tandus, karena angin bergerak dari kawasan yang
dingin menuju kawasan yang panas, lalu Kami turunkan hujan didaerah itu” (Al-
‘Araf:57).
Allah menegaskan bahwa salah satu karunia besar yang dilimpahkan kepada
Hamba-Nya adalah menggerakkan angin sebagai tanda bagi kedatangan Nikmat-Nya
(Hujan), yaitu angin yang membawa awan tebal yang dihalaunya ke negeri yang kering
yang telah rusak tanamannya karena ketiadaan air, kering sumurnya karena tak ada
hujan dan penduduknya menderita karena haus dan lapar. Lalu dinegeri yang tandus itu,
Allah menurunkan Hujan yang lebat sehingga negeri yang hamper mati itu menjadi
subur kembali dan sumur-sumurnya penuh berisi air dan dengan demikianlah
penduduknya dengan serba kecukupan dari hasil tanaman yang melimpah.
Fase kedua :yang dimaksudkan dengan awan sering didefinisikan sebagai
kumpulan titik – titik uap air di atmosfer yang berdiameter 0,02 sampai 0,06 mm yang
berasal dari penguapan air laut, danau, atau sungai. Awan atau kumpulan titik-titik uap
air inilah yang dapat menyebabkan hujan.
Sinar matahari yang yang panas permukaannya mencapai 6000 derajat dan panas
pada pusatnya mencapai 30% juta derajat, yang menghasilkan energy berupa ultraviolet
9%, cahaya 46%. Dengan demikian, matahari dinamakan sebagai pelita yang sangat
terang karena mengandug cahaya dan panas secara bersamaan yang sangat dibutuhkan
oleh atmosfer bumi, sehingga terjadi keserasian antara cahaya sinar matahari dengan
atmosfer, lapisan udara bumi. Cahaya dan panas inilah yang menimbulkan tekanan
11
udara sehingga udara itu bergerk menjadi angin yang membawa dan menggiring uap air
berkumpul keatas menjadi awan kemudian menurunkan hujan sebagaimana disebutkan
dalam ayat Al-Qur’an :

dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari)


dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah

Dalam beberapa Ayat Al-Qur’an diungkapkan bahwa awan sangat bergantung


kepada angin.Anginlah yang mengerakkan awan kemudian menurunkan hujan. Dalam
temuan ilmuan modern sekarang menjelaskan bahwa tidak hanya berfungsi
menggerakkan awan, tetapi juga mengawinkan gelembung udara bercampur partikel
dengan uap air hingga melahirkan hujan. Temuan ilmiah ini sejalan dengan penjelasan
Ayat Al-Qur’an sebagai berikut :

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan (air) itu, dan bukanlah kamu yang
menyimpannya.(Al-Hijr : 22)
Hal ini dapat dijelaskan secara Ilmiah bahwa “di permukaan laut terbentuk
gelembung udara dari buih-buih yang tidak terhitung jumlahnya.Pada waktu gelembung
udara ini pecah, ribuan partikel kecil yang disebut aerosol dengan diameter seperseratus
millimeter terlempar ke udara, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin
ke lapisan atmosfer. Partikel-partikel ini dibawa naik keatas lebih tinggi lagi oleh angin
hingga bertemu dengan uap air.uap air yang mengembun disekitar partikel-partikel ini
berubah menjadi butiran-butiran air kemudian butiran-butiran air ini berkumpul dan
membentuk sahaban siqalan (awan yang makin berat), kemudian jatuh kebumi dalam
bentuk hujan.
Fase Ketiga : (Hujan) Air yang mengandung mineral dan segar yang diturunkan
Allah dari awan melalui kekuasaan-Nya. Adapun yang dimaksud dengan istilah (as-
sama) yang menjadi sumber air hujan itu, menurut Asfahani adalah tempat yang
tinggi.Menurutnya, langit semua benda itu adalah bagian paling tinggi dari benda

12
tersebut.Secara sederhana air hujan itu turun dari tempat yang tinggi.Berarti air hujan itu
berasal dari awan yang berada ditempat tang paling tinggi melalui mata rantai siklus air.

F. Manfaat Air Bagi Kehidupan Makhluk hidup


Jika kita menyebutkan manfaat air yang begitu banyak, penulis tidak akan mampu
menulisnya. Hanya saja penulis berusaha memberi gambaran manfaat air secara umum
dalam kehidupan manusia dan makhluk lainnya, diantaranya yaitu:
1. Bermanfaat untuk kesehatan, air yang bersih dan sehat akan memberikan manfaat
yang begitu banyak bagi tubuh manusia khususnya dan makhluk hidup lainnya
pada umumnya. Sebagaimana dikatakan dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Tirmidzi, yang artinya:”Tidak ada sesuatu yang di penuhkan oleh putra-putri
Adam lebih buruk daripada perut. Cukuplah bagi putra Adam beberapa suap saja
yang dapat menegakkan tubuhnya. Kalaupun hrus dipenuhkan, maka sepertiga
untuk makanannya, dan sepertga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk
pernafasannya”.
2. Untuk bersuci, baik berwudhu, mandi, mencuci dan lain sebagainya,
3. Untuk menghidupi tanaman bagi para petani, misalanya padi, kakau, jagung dan
tumbuhan lain yang terdapat di bumi ini.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asal mulanya terbentuk air, terjadinya air hujan bermula dari awan yang mendung yang
menggumpal dilangit.
2. Macam-macam air yang terdapat dipermukaan bumi dapat digolongkan menjadi dua
bagian yaitu air tanah dan air permukaan.
3. Hakikat air ditinjau dari Al-quran, merupakan sumber kekayaan alam yang sangat
penting, berharga, dan memiliki daya guna dan manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan manusia, binatang, dan tumbuhan.
4. Hakikat air dalam perspektif sains, fakta menyebutkan bahwa sekitar 80% tubuh manusia
terdiri dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar air di atas
80%. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki komponen
air 95%. Kalau kita kekurangan air, tentu semua organ itu tidak akan berfungsi dengan
baik atau bahkan menyebabkan kematian
5. Siklus air menuruut ayat Al-Qur’an terjadi dalam tiga fase yang melibatkan ar-riyah
(angin), sahab (awan), dan rahmatih (kasih sayang-Nya yaitu Hujan).
6. Manfaat air bagi kehidupan makhluk hidup diantaranya yaitu: bermanfaat untuk
kesehatan, untuk bersuci, untuk menghidupi tanaman bagi para petani, misalanya padi,
kakau, jagung dan tumbuhan lain yang terdapat di bumi ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Buntet Pesantren. 2016. Mengenal Air Kajian Perspektif Al-Quran.


http://www.buntetpesantren.org/2016/05/mengenal-air-kajian-perspektif-alquran.html.
Diakses tanggal 14 Desember 2017.

Halim, Abdul. M. 2002. Memahami Al-quran Pendekatan Gaya & Tema. Bandung: Penerbit
Marja’.

Kementrian Agama RI. 2010. Penciptaan Manusia”Dalam Perspektif Al-quran & Sains”.
Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-quran.

Nasi, Ar-Rifai. M. 2000. Kemudahan dari Allah Ringlasan Tafsir Ibnu Katsir. Jilid ke-3. Jakarta:
Gema Insani Press.

Shihab, Quraish. M. 1997. Wawasan Al-quran Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat.
Bandung: Penerbit Mizan.

Shihab, Quraish. M. 2002. Tafsir Al-MisbahPesan, Kesan & Keserasian Al-quran.vol.11.


Jakarta: Lentera Hati.

15

Anda mungkin juga menyukai