Anda di halaman 1dari 69

PENGANTAR HIDROLOGI

&
GEOHIDROLOGI
- Hormer Tahuj 1000 SM menemukan asal air, meyakini
bahwa ada tampungan sedemikina besar yang dapat
menyuplai air dimata air, sumur, sungai , laut dan lain lain.
Hormer memahami adada kecepatan dan debit air yang
mengalir pada suatu saluran di Yunani
- Thales 650 SM membahas aasl air
- Aristoteles tahun 483 Sm
- Plato 427 SM
- 1608 Pierre Perrault melakukan pengukuran hujan waktu 3
tahun dan pengukuran limpasan di Daerah aliran sungai
Sejarah singkat hidrologi (DAS) Seine.
- 1620 M dan Edmund Haley tahun 1657 m mengamati
Hidrologi Praktis.
- Marcus. Virturius tahun 1452 M, memperlihatkan siklus
hidrologi dengan memnerikan hipotesa bahwa hujan dan
salju yang jatuh daerah pegunungan terinfiltrasi kedalam
permukaan bumi dan akhirnya Kembali di dataran
renddah sebagai aliran dan mata air.
- 1509 M, Pallisy dan Leonardo Da vinci mengembangkan
lebih lanjut tentang siklus hidrologi mengembangkan
tentang siklus hidrologi .
Definisi Hidrologi

1. Hidrologi adalah ilmu yang menjelaskan tentang


kehadiran dan Gerakan air di alam, antara ain meiputi
bentuk air, yang terkait dngan perubahannya seperti
kondisi cair, padat da gas di dalam atmofter
(Soemarto, 1995)
2. Hidrologi adalah ilmu yang menyangkut masalah air
(Sri gharto, 1990)
3. MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
hidrologi adalah ilmu tentang air di bawah tanah,
keterdapatannya, peredaran dan sebarannya,
persifatan kimia dan fisikanya, reaksi dengan
lingkungan, termasuk hubungannya dengan makhluk
hidup.
Penerapan ilmu hidrologi dalam beberapa kegiatan

1. Perencanan dan operasi bangunan air


2. Penyediaan air untuk keperluan (air bersih, irigasi,
perikanan dan peternakan)
3. Pembangkit tenaga listrik tenaga air (PLTA)
4. Pengendalian Banjir
5. Pengendalian Erosi dan sedimentasi
6. Transportasi air
7. Drainase
8. Pengendalian Polusi
9. Air Limbah
10. Air tanah
Proses Dalam Siklus Hidrologi

Beberapa proses hidrologi berlangsung selama siklus air di alam. Dari sekian banyak proses. Yang
terlibat dalam siklus hidrologi ini, proses yang paling penting adalah evaporasi, transpirasi,
kondesnsasi, presipitasi, dan limpasan.

Potensi air tanaah disuatu daerah ditentukan oleh berbagai proses hidrologi tersebut.
1. Evaporasi
Evaporasi atau penguapan seluruh air adalah tahap pertama dalam sebuah siklus hidrologi. Di tahap ini, air di
sungai dan badan air lainnya akan menguap menjadi uap air. Penguapan ini terjadi karena panasnya sinar
matahari yang mengubah molekul cari menjadi molekul gas. Semakin terik sinar matahari, maka semakin besar
molekul air yang terangkat ke udara.
Transpirasi
Transpirasi adalah proses dimana terjadi penguapan pada bagian tubuh makhluk hidup. Setelah molekul air
berubah menjadi uap atau molekul gas, transpirasi pun terjadi. Transpirasi terjadi pada jaringan yang ada di
hewan dan tumbuhan.
Evotranspirasi

Evotranspirasi sebagai suatu proses


penggabungan tahap transpirasi serta
tahap evaporasi sehingga kemudian
pada tahap ini air yang menguap
kemudian akan lebih banyak lagi. Di
tahap ini, jumlah air yang terangkut di
siklus hidrologi akan paling
terpengaruh.

Transpirasi
Transpirasi adalah proses dimana terjadi penguapan pada bagian tubuh makhluk hidup. Setelah molekul air
berubah menjadi uap atau molekul gas, transpirasi pun terjadi. Transpirasi terjadi pada jaringan yang ada di
hewan dan tumbuhan.
Presipitasi
Presipitasi membuat awan mencari karena tidak mampu menahan suhu yang makin lama kian meningkat. Maka di
tahap inilah hujan terjadi. ika suhu sekitar kurang dari 0 derajat celcius, kemudian akan terjadilah hujan es hingga
hujan salju.
Limpasan
Sebagaian dari curah hujan yang samapai di permukaan bumi akan memebtuk limpasan untuk kemudian
mengalir melalui sungai menuju ke laut.
Kondensasi
Selanjutnya ada tahap kondensasi yang merupakan tahap yang akan mengubah air menjadi partikel es. Partikel
es ini terbentuk karena suhu dingin pada ketinggian atmosfer bagian atas. Partikel es akan berkumpul dan
menjadi awan. Kondensasi yang membuat wujud awan menjadi lebih padat.
Infiltrasi

Infiltrasi merupakan proses


penyerapan air hujan atau air pada
suatu tbuh air ke dalam tanah atau
batuan. Sebagian air tidak
langsung melimpas di permukaan
akan meresap ke tanah melalui
proses infilrasi menuju bawah
permukaan pada kedalaman
relative dangkal hngga muka air
tanah

Perkolasi

Selanjutnya proses tersebut akan berlanjut ke lapisan yang lebih dalam melalui proses perkolasi.
AIR TANAH
Air tanah sebagai sumber daya air

AIR Tanah merupakan bagian dari sumber daya air yang tersedia di bumi. Sumber daya air yang ada
dibumi di dominasi oleh air laut, sementara air tanah hanya merupakan bagian kecil namumn sangat
berarti.

Tabel perkiraan sebaran air global di Dunia


Dari gambar berikut tampakair tanah di alam hanya berkisar 30,1 % dari air tawar atau < 0,75 % dari
keseluruhan air yang ada di bumi.

Dewasa ini, air tanah mengambil peran


50% dari jumlah air permukaan untuk
pemanfaatan air di bumi . Ini berarti
bahwa air tanah merupakan sumber air
tawar yang paling besar di gunakan.
Air tanah dalam siklus
Hidrologi
Air tanah terbentuk di alam sebagai bagian
dari siklus air atau siklus hidrologi.

Siklus hidrologi juga diartikan sebagai


prosese peredaran air dalam keadaanya
yang berupa bahan cairan,/uap/padatan
dari laut ke udara kemudian kedaraatan
hingga diatas permukaan tanah atau di
barah tanah untuk Kembali ke laut. Jadi
Proses ini terjadi di atmosfer, permukaan
serta bawah permukaan bumi

Gambar . Siklus Air di alam


Skema yang menjelaskan tentang siklus hidrologi Siklus hidrologi di dunia dan jumlah air yang
terlibat dalam Presipitasi, Evaporasi,
Evapotranspirasi, dan limpasan
Proses infiltrasi dan perkolasi
Jenis Air Tanah

Air tanah di alam dapat


Air tanah terdapat pada
dijumpai sebagai air permukaan
kondisi jenuh, dan dapat di
maupun air tanah dalam
temukan pada litosfer (lapisan
berbagai jenis. Pada Kondisi
bayuan yang membentuk kulit
yang tak jenuh, air di bawah
bumu) bahkan pada mantel
permukaan dapat berupa uap
bumi (lapisan batuan kerak dan
lembab/embun/butiran air yang
inti luar
mengisi lubang antar pori pada
tanah/batuan.
Genetik
1. Air Meteorik
2. Air Juvenil
3. Air Konat
4. Air Metamorfik

Jenis Air Tanah Akuife


1. Air tanah Freatik
2. Air Tanah Artesis

Salinitas
1. Air tanah Tawar
2. Air Tanah Payau
3. Air Tanah Aisn
4. Air tanah sangat asin
Berdasarkan genetiknya
1. Air Meterorik bersal dari air hujan presipitasi dan keberanadannya masuk ke dalam
siklus hidrolgi. Sebagian besar air hujan ataupun air dlaut yang berasal dari salju/es
terkumpul di laut melalui limpasan aliran permukaan dan Sebagian meresap kedalam
tanah membentuk air tanah
2. Air Juvenil
air juvenil atau air baru merupakan air yang baru saja terbentuk. Air ini dapat dibedaka
menjadi 2 , yaitu :
- Air magmatic berasal dari pemanasan lapaisan jenuh air/lembab oleh magma maupun
aktivitas vulkanik dangkal. Bersifat panas/hangat karena kandungan blerang.
* Air plutonik, dibawah permukaan pad kedalaman sangat dalam (>5 km)
*Air vulkanik, pada kedalaman relative dangkal (3-5 km)

- Air Kosmik berasal dari ruang angasa/meteorit


Berdasarkan genetiknya

3. Air Konat (air fosil atau air formasi) air ini merupakan air yang terperangkap pada saat
penegndapan, terutama pada sedimen laut.
4. Air Metamorfik berasal dari mineral kaya air seperti mineral lempung, mika dan lain
lain yang Kembali terbentuk ( mengalami peremajaan/rejuvinasi) akibat adadnya
metamorphosis.
2. Air tanah Artesis
Klasifikasi Berdasarkan Jenis Akuifer
Air tanah ini berada pada akuifer
tertekan, pada kedalaman yag lebih
1. Air Tanah Freatik
dalam disbanding air tanah freatik.
adalah air tanah yang berada pada
Jenis air juga diebut dengan air
aquifer bebas, biasanya berada pada
tanah dalam, pada kedalaman > 40
lapisan yang relative dangkal/tidak jauh
m dan bisa mencapai > 300 m dari
dari permukaan tanah. Kedalaman
permukaan tanah.
aquifer sangat bervariasi dari satu
tempat ke tempat lain. Oleh karennya,
kedalaman muka air freatik juga
bervariasi, sesuai kondisi hidrologis
setempat dan sangat berfluktuasi sesuai
musim. Sumur gali atau sumur dangkal
biasanya menyadap air tanah jenis ini
Klasifikasi Berdasarkan Salinitas

Air (air tanah) dapat di jumpai dalam keadaan segar/tawar (fresh groundwater ) hingga
sangat asin (Saline groundwater), tergantung kondisi geologi serta tingkat pencemaran yang
terjadi.

1. Air tanah tawar (segar) biasa ditemukan pada lapiasan geologi bersifat jenuh yang
berada dekat permukaan tanah. Air tanah ini biasanya diguanakan untuk emenuhan
kebutuhan hidup sehari hari, seperti air minum atau air bersih.
2. Air tanah payau (brackish) biasa terjadi di daerah pantai. Air tanah ini terbentuk karena
adanya proses pencampuran, misalnya instrusi air laut atau flushing. Air payau juga
bisa terbentuk karena adanya pencemaran atu adanya air konat yang telah mengalami
pengenceran.
Klasifikasi Berdasarkan Salinitas

3. Air tanah Asin


Air tanah asin (saline) bisa terjadi karena berada pada akuifer sedimen laut atau karen
adanya pencemaran.
4. Air tanaha sangat asin
Air tanah yang sangat asin (brine) biasanya berupa air fosil, terjadi karena berasal dari
endapan laut purba yang kemudian terjebak dalam waktu yang cukup lama.
Air tanah dalam siklus Hidrologi

Air tanah yang terbentuk di alam sebagai bagian dari siklus hidrologi atau sklus air. Silus airatau sklus
hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak perah berhenti dari atmosfer ke bumi dan Kembali ke atmosfer melalui
proses kondensasi, presipitasi, evaporasi dan trasnpirasi. Lketersediaan air di suatu daerah dapat berbeda beda
jumlahnya mengikuti siklus air tersebut.
Karena air tersebut berda didalam tanah, maka tidak terpengaruh evaporasi sebagaimana air
permukaan.
Tugas

1. Jeniskan dan gambarkan letak akufer dalam tanah


2. jelaskan 6 dampak / kerugian daripemanfaatan air tanah
3. Apa saja yang dapat mencemari air tanah
4. Jelaskan sifat sifat batuan berdasarkan sifatnya terhadap air tanah

Ditulis tangan, di kumpul hari kamis


Keterdapatan Air tanah

Akuifer
Akuifer merupakan
formasi (batuan) geologi
yang jenuh sehingga dapat
dijadikan pemasok air
dalam jumlah ekonomis
(jumlahnya cukup untuk
suatu keperluan domestic,
pertanian, peternakan,
industri dan lainnya.

Akuifer merupakan daerah di bawah tanah yang mampu


mengalirkan air dalam jumlah yang cukup untuk
menyediakan air bagi sumur dan mata air
Akuifer dapat berupa formasi batuan seperti kerikil, paras,
batu kapur, dan sebagainya. Atau material yang banyak
menyimpan air tanah adalah pasir dan material lepas.
Zona yang mengalirkan air lebih lambat dibandingkan
akuifer disebut akuitard. Akuitard mampu mengalirkan air
dalam jumlah yang kecil sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan air sumur. Akuitard dapat berupa formasi pasir
berlumpur yang memiliki permeabilitas rendah.

akuiklud adalah formasi geologis jenuh yang mampu


menyimpan air, tetapi sulit untuk mengalirkannya.[5] Tanah
lempung dan serpih dapat dikategorikan sebagai akuiklud
karena tidak mampu mengalirkan air dalam jumlah yang
berarti

Untuk dapat berfungsi sebagai akuifer, suatu batuan haruslah berpori


atau berongga atau berongga yang berhubungan satu satu sama lain.
Sehingga dapat menyimpan dan membiarkan air bergerak dari rogga
ke rongga. Akuifer disebut juga reservoir air tanah.
Litologinya (Penyusunnya)
- Akuifer bebas / tidak tertekan (unconfined/phreatic/nonartesian/free aquifer)
- Akuifer Tertekan/tertekang (confined/pressure/artesian aquifer)
- Akuifer Bocor (leakage Aquifer)
- Akuifer menggantung/menumpang/bertengger)

Jenis jenis Aquifer


Permeabilitas (kelulusan air)
- Akuifer bebas (unconfined)
- Akuifer setengah bebas (semi unconfined aquifer)
- Akuifer Tertekan (confined)
- Akuifer Bocor (leakage Aquifer)
Tugas : Cari pengertian dari jeni aquifer ini
Litologinya (Penyusunnya)
- Akuifer bebas / tidak tertekan (unconfined/phreatic/nonartesian/free aquifer)
- Akuifer Tertekan/tertekang (confined/pressure/artesian aquifer)
- Akuifer Bocor (leakage Aquifer)
- Akuifer menggantung/menumpang/bertengger)

Jenis jenis Aquifer Permeabilitas (kelulusan air)


- Akuifer bebas (unconfined)
- Akuifer setengah bebas (semi unconfined aquifer)
- Akuifer Tertekan (confined)
- Akuifer Bocor (leakage Aquifer)
SIFAT BATUAN TERKAIT AIR TANAH
Keterdapatan air tanaha di alam selain dikendalikan olef faktor eksternal, (matahari dan
klimatologi) juga sangat ditentukan oleh karakteristik geologi suatu daerah baik local
maupun regional. Aspek geologi yang perlu di kaji dalam memmahami potensi air tanah
tersebut meliputi geomorfologi, litologi/stratigrafi, serta struktur geologi, selain faktor
pngaruh dari manusia.
* Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi.
* Morfologi menggambarkan perwujudan daratan di muka bumi, yang merupakan hasil proses pengangkatan atau
penurunan wilayah melalui proses geologi.
MORFOLOGI

Kedudukan muka air tanah dangkal disuatu daerah, walauoun tidak persis sama, tetapi pada
umumnya akan menyerupai relief muka bumi atau topografi permukaan (Freeze & Cherry,
1979). Kondisi tersebut agaknya hanya berlaku untuk air tanah pada zona akuifer dangkal,
sedangkan pada zona akuifer dalam, topografi permukaan tidaklah berpengaruh terhadap
kedudukan bidang pisometrik
Contoh :

Budiadi & listyani (2014-2015) membuktikan teori (Freeze & Cherry, 1979) melakukan kajian
hubungan morfologi terhadap muuka air air dangkan di DAS Progo. Hasil menunjukkan bahwa
dari berbagai variabel respon morfometrik yang diteliti, maka hanya elevasi yang
menunjukkan kontrol yang kuat terhadap muka air dangkal. Namun demkina morfometrik
suatu daerah dapat menjadi indikasi awal yang dapat dignakan untuk memprediksi sistem air
tanah di suatu daerah.
Contoh :

listyani (2019) meneliti kondisi Elevasi Sebagian bagian dari morfometri


hidrogeologi pada Kubah Kulon Progo suatu daerah, menunjukkan hubungan yang
bagian tengah. Hasil penelitian memiliki kuat (>99%) dengan muka air tanah fi
morfologi yang berbukit bukit dengan relief daerah kubah Kulon Progo bagian tengah.
yang kasar sehingga menjadika daerah Aka tetapi, hubungan muka air tanah
tersebut sulit air, namun demikian, air tanah terhadap kelerengan di daerah tersebut tidak
masih dapat di jumpai setempat pada menunjukkan korelasi yang cukup baik,
sumur maupun mata air. Berdasarkan data hanya sekitar 29%.
muka air dangkal yang diukur dari sumur
gali, muka air tanah tersebut menunjukan
kesesuain dengan topografi setempat.
Contoh :

Lumen (2021) hail penelitiannya, muka air


tanah secara kasar akan mencerminkan
kemiringan muka tanah. Pada suatu sumur
akan dijumpai muka air tanah, dimana
posisinya akan menunjukkan bidang muka
tanah yang hampir sesuai engan topografi
stempat.
Muka air tanah disekitar aliran sungai
juga dapat berhubungan dengan relief
topografi setempat. Apabila terdapat alur
sungai pada suatu morfologi, maka
kedudukan muka air sungai dilembah
kadangkala berhubungan dengan muka
air tanah ditebing kiri kanannya
LITOLOGI
Air tanah tersimpan pada batuan, dan tidak semua jenis batuan mampu menjadi akuifer.
Oleh karenangya , kondisi potensi air tanah disuatu daerah sangat ditentukan oleh jenis
litologi penyusun daerah tersebut.
Untuk menjadi aqufer yang bagus, batuan dalam zona akuifer harus memiliki porositas dan
permeabilitas yang bagus pula. porositas merujuk pada ruang kecil diantara butiran dalam
batuan, sedangkan permeabilitas menunjukkan hubungan diantara pori pori batuan
(lumen, 2021)
Kemampuan batuan sebagai aqufer sangat ditentukan oleh jenis batuan serta berbagai
proses yang terjadi padanya , baik eksogenik maupun endogenic (Eksergonik adalah reaksi
yang membebaskan energi terjadi pada anabolisme, sedangkan endergonik adalah reaksi yang
membutuhkan energi terjadi pada katabolisme). Porositas dan permeabilitas juga dapat berubah
seiring dengan proses proses yang mengubah sifat fisik batuan pembentuk akuifer.

*Litologi adalah disiplin ilmu yang mengklasifikasikan batuan dari studi tentang sifat fisik dan klinisnya
Material Lepas

Material lepas yang berpoteni sebagai pembentuk aquifer meliputi endapatan serta tanah.
Endapan merupakan hasil rombakan batuan kompak yang terjadi karena pelapukan,
erosi dan transportasi oleg gen geologi, baik air angin maupun es. Karena sifatnya lepas
lepas ini, endapan pada umumnya berfungsi sebagai aquifer potensial.

- Endapan Aluvial - Tanah Campuran


Batuan Sedimen

Beberapa macam batuan sedimen yang mampu menjadi aquifer yang baik yaitu batupasir
dan batu gamping. Selain itu batubara muda-(lignit) dan serpih
Batubara
Batu bara muda dapat berlaku sebagai
- Batupasir yang cukup bagus. Akan tetapi , batubata
Batupasir merupakan batuan yang yang sudah mengalami proses
memiliki porositas dan permeabilitas pembatubaraan cukup tinggi seperti yang
yang besar. batupasir menjadi batuan dieksploitasi di lahn tambang
yang banyak dicari daalam eksplorasi air diindonesia, sulit menjadi aquifer yang
tanah baik kecuali telah terdeomasi kuat hingga
retak retak intensif dan dibantu
pelapukan
Porositas
- Porositas atau kesarangan adalah peersentase volume interstices (ruang pori) pada
tanah/batuan baik yang terisolasi maupun yang saling berhubungan . Porositas meliputi
smua lubang yang tidak terbatas ukurannya dalam tanah/batuan, dapat terisi fluida atau
udara

Porositas adalah persentase ruang hampa


dalam suatu batuan

Porositas adalah rasio volume rongga atau


ruang pori terhadap volume total batuan.
Porositas bervariasi dari < 1% sampai 40%
Kejadian
- Primer
- Sekunder

Ukuran Pori
Tipe Porositas - Pori Pori Kapiler
- Pori pori superkapiler
- subkapiler

Hubungan Pori
- Porositas Saling
berhubungan
- Poristas Terisolasi
Porositas pada Batuan

Freeze & Cherry (1979) memberikan gambaran tetntang beberapa contoh kisaran nilai
porositas repsentatif untuk berbagai bahan geologi . Beberpa hal yang dapat dijadikan acuan :
- Batuan mempunyai porositas yang lebih rendah dari pada tanah
- Materialkerikil, pasir dan lumpur (baik partikel bundar mauun menyudut memiliki porositas
yang lebih rendah dibadningkan dengan tanah yang kay akan mineral lempung.
Faktor yang mempengaruhi porositas
1. Kompaksi/pemadatan
Proses kompaksi akan mengurangi besaran porositas. Contoh lempung mempunyai porositas
80-90%, akan tetapi setelah mengalami penimbunan dan kompaksi, lempung menjadi batu
empung dan memiliki porositas yang berkurang 30-40%
2. Sedmentasi
Proses sedimentasi dapat memperkecil porositas sekitar 2 – 5%
3. Tekstur Batuan meliputi :
- Ukuran butir
- Bentuk butir
- Hubungan antar butir (kemas dan sortasi)
Gambar : Beberapa Macam tekstur batuan
sebagai Penentu Porositas

Endapan yang memiliki sortasi bagus (A) akan mempunyai porositas yang lebih
tinggi di badningkan dengan endapan yang tersortasi jelek (C). Butiran dengan
rongga di dalamnya akan meningkatkan nilai porositas (B). Batuan yang
tersedimentasi akan memiliki porositas yang semakin berkurang (D). Lubang
pelarutan ( E) dan retakan atau kekar (F) akan meningkatkan porositas
Uji Porositas di Laboratorium

Nilai porositas dapat ditentukan dengan pengujian di laboratorium. Freeze & Cherry
(1979) menyatakan bahwa porositas mudah di ukur dengan cara menjenuhkan sampel,
mengukur volumenya, menimbangnya dan kemudian mengeringkannya dengan oven untuk
memperoleh berat pada suhu 105oC
GEOLOGI AIR TANAH
Karakteristik Tanah Dan DAS
Pengertian :
- Porositas adalah prosentase total pori dalam tanah yang ditempati oleh air dan udara,
dibandingkandengan volume total tanah. Pori tanah pada umumnya ditempati udara untuk
pori besar ,sementara pada pori kecil akan ditempati air. Adapun faktor yang mempengaruhi
nilai porositas adalah ukuran butiran dan berat jenis tanah.

Karakteristik Tanah Dan DAS


- Bagian volume tanah yang tidak terisi oleh bahan padat baik bahan mineral maupun
bahan organik disebut ruang pori tanah. Ruang pori total terdiri atas ruang diantara partikel
pasir, debu, dan liat serta ruang diantara agregat agregat tanah.

Permeabilitas tanah mencerminkan kemampuan tanah untuk meloloskan air melalui


ruang pori (Siregar, 2013). Permeabilitas tanah ini menentukan seberapa besar air
hujan dapat meresap masuk ke dalam tanah dan seberapa besar air hujan menjadi
limpasan permukaan.
Karakteristik Tanah

Proses Pembentukan tanah


Pemebentukan tanah (soil formation) adalah hasil
dari banyak proses alami. Tanah berkembang
sedemikian sehingga lapiasan atas mempunyai
pengaruh yang besar bagi vegtasi dan air. (horizon
O dan A pada gambar ) sementara pada lapiasn
bawah (horizon C) berdampak kecil terhadap
tanaman
Iklim adalah faktor yang paling
dominan terhadp proses
pembentukan tanah, karena
berpengaruh langsung terhadap
aktifitas biologis pada
lingkungan tanah
Komposisi Tanah

Tanah terdiri dari partikel partikel mineral, bahan organik dan ruang pori. Ruang pori adalah
ruang kosong diantara partikel partikel tanah. Volume partikel partikel mineral kurang lebih
45%. Volume pori pori tanah antara 40 – 60 %, tergantung pad tekstur tanah. Pori pori tanah
dapat terii oleh air (Water) atau udara (air), dan berfluktuasi sepanjang waktu. Banyak sedikitnya
pori pori yang terisi oleh air, akan menentukan kondisi lengas tanah. Sisi ruang terisi oleh bahan
organik (sekitar 5%)
Jika ruang pori pori tanah Proses evapotranspirasi akan mengurangi
terisi penuh dan air terdrainase jumlah air gravitasi dan kapiler yang ada pada
bebas dari lpisan tanah oleh pori pori tanah, sehingga banyak pori yang
kosong. Karena proses ini berlangsung secara
pengaruh gravitasi, maka tanah kontinyu, akhirnya hanya air yang terikat kuat
dikatakan dalam keadaan jenuh oleh partikel tanah yang tersisa di ruang pori
(saturated). Air yang mengalir pori tanah
oleh karen gaya gravitasi

.
Keadaan ini berlangsung sampai mencapai suatu kondisi dimana gaya ikat air terhadap partikel
tanah sedemikian kuat, sehingga air tidak lagi dapat digunakan oleh perakiran tanaman. Kondisi
demikian disebut titik layu (wilting point) atau titik layu permanen.

Jumlah air hujan yang dapat berinfiltrasi di


tentukaan oleh jumlah ruang pori pori yang
tersedia pada lapisan tanah. Sebagai contoh,
oleh karena itu sangat pebting untuk
mengetahui kondisi kadar lengas tanah
sebelum melakukan permodelan air tanah.
Tekstur Tanah
a. Klasifikasi Tekstur Tanah

Tekstur tanah diklasifikasikan meurut


partikel tanah. Lemung (Clay) mempunyai
ukuran partikel dan ruang pori paing kecil,
diikuti debu (silt) dan pasir (Sand). Tekstur
tanah sangat penting untuk mengantisipasi
potensi infiltrasi, gerakan dan penyimpanan
air di dalam tanah.
Segitiga tekstur tanah USDA
(USDA soil triangle)
merupakan salah satu alat untuk
mengklasifikasikan tanah atas
dasar komposisi teksturnya

Contoh : sampel tanah dengan


kompossi 40% debu (silt), 40%
pasir (sand), 20 % (clay), maka
sampel tanah termasuk
berstektur lempung (loam)

Segitiga tekstur tanah USDA


Segitiga tekstur tanah USDA
(USDA soil triangle)
merupakan salah satu alat untuk
mengklasifikasikan tanah atas
dasar komposisi teksturnya

Contoh : sampel tanah dengan


kompossi 40% debu (silt), 40%
pasir (sand), 20 % (clay), maka
sampel tanah termasuk
berstektur lempung (loam)

Segitiga tekstur tanah USDA


b. Hubungan Tekstur Tanah dan air)
Tekstur tanah menentukan jumlah air yang dapat diikat pada
berbgai kondisi kadar lengas tanah. Tanah berlempung
mempunyai partikel mineral yang sangat halus dan ruang
pori pori yang sangat kecil.

- Tanah berpasir mempunyai ukuran partikel mineral yang besar, sehingga ukuran ruang pori pori tanah tersebut
juga besar.
- Ruang pori kecil pada tanah berlempung memberi kontribusi yang besar pad jumlah total runag pori untuk volume
yang sama.
- Tanah lempung mempunyai persentase lengas tanah yang lebih tinggi pada saat kasitas lapang.
- Gerakan air didalam lapisan tanah juga di pengruhi oleh jenis tekstur tanah.
b. Hubungan Tekstur Tanah dan air)
- Tektur tanah berpasir memungkinkan Gerakan air (drainase)
- Gerakan air didalam lapisan tanah juga di
lebih cepat daripada tanah berstektur lempung. Tanha
pengruhi oleh jenis tekstur tanah. Setelah lempnung akan mempunyai kadar lengas (kandungan air)
masuk kedalam tanah melalui infiltrasi, air yang relative lebih tinggi untuk waktu yang reltif lebih lama.
akan terperkolasi ke bawah.

- Ruang pori pori yang kecil dan jumlah pori


- Pada tanah yang terdiri dari satau atau lebih jenis struktur,
pori yang lebih bnayak pada tanah lempung.,
kandungan pasir cukup banyak, maka infiltrasi dan drainase
meninglkatkan total ruang pori yang kosong
air lebih cepat terjadi karena ruang pori pori besar. tana
pada pada tanah lempung. seperti ini mudah mneyerap hujan atau dikatakan laju
- Pada tanah berpasir ruang pori pori lebih besar infiltrasi yang tinggi.
dan jumlahnya lebih sedikit. Oleh karena itu
pada kondis hujan ringan, tanah berlempung
akan dapat menampiung air lebih banyak
daripada tanah berpasir.

- .
-
b. Hubungan Tekstur Tanah dan air)

- Tanah dengan persentase lempung yang tinggi akan mempunyai ruang pori pori yang kecil sehingga
infiltrasi lambat dan kurang menyerap hujan. tanah silt mempunyai ukuran partikel antara pasir dan
lempung.

- Tanah dengan persentase geluh (silt) yang tinggi mempunyai laju infiltrasi dan drainase yang lebih tingi daripada
lempung. Ehingga tnah lempung akan menghasilkan aliran permukaan yang tinggiselama hujan

- Informasi jenis tekstur tanah dapat digunakan untuk antisipasi potensi penyimpanan air dan aliran permukaan.
Akan tetapi harus diingat kadar lengas tanah dan intensitas hujan, dimana jika tanah sudah dalam kondisis
jenuh, maka aliran permukaannn tetap akan terjadi apapun jenistanahnya.
4. Profil tanah
Profil tanah memberikan informasi tentang karakteristik tanah sampai kedalaman
lapiasan batuan (bedrock) termasuk anomali yang ada didalamnya. Anomali
(discontinuities) termasuk : perubahan vertikal pada sifat tanah dan permeabilitas

Kedalaman tanah dapat bervariasi dari 25 cm sampai denga 200 cm. pada
umumnya, wilayah yang mempunyai kedalaaman tanah cukup tebal akan
mempunyai kapsitas besar untuk menyerap dan menyimpan air.
Lapisan tanah yang tipis, umumnya lebih cepat jenuh dsn menghasilkan lebih banyak aliran
permukaan untuk jenis ytanah yang sama. Karakteristik penting lain dair suatu profil tanah adalah
keberadan lapisan berpori atai tidak kedap air (permeable) dan kedap air (impermeable) di
dalamnya (fragipan)
Infiltrasi
5. Karakteristik Permukaan

Karakteristik Permukaan Tanah dapat berpengaruh sangat nyata terhadap


aliran permukaan pada beberapa wilayah. Jika air tidak dapat terinfiltrasi
kedalam tanah, karakteristik tanah di bawahnya tidak akan berguna .

Faktor faktor yang mengurangi infiltrasi :


- Permukaan tanah yang impermeable
- Pemanmpatan tanah
- Pengundulan hutan
- kebakaran
B. KARAKTERISTIK DAS
Karakteristik Permukaan Tanah dapat berpengaruh sangat nyata terhadap
aliran permukaan pada beberapa wilayah. Jika air tidak dapat terinfiltrasi
kedalam tanah, karakteristik tanah di bawahnya tidak akan berguna .

Faktor faktor yang mengurangi infiltrasi :


- Permukaan tanah yang impermeable
- Pemanmpatan tanah
- Pengundulan hutan
- kebakaran

Anda mungkin juga menyukai