Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Air sangat penting bagi seluruh kehidupan di muka bumi. 70% komponen yang ada di
permukaan bumi terdiri dari air. Kesuburan tanah sangat berpengaruh besar dan sangat penting
peranannya bagi dunia pertanian, banyak faktor yang dapat menunjang tanah agar menjadi subur
salah satunya adalah siklus hidrologi.

Siklus hidrologi berasal dari 2 kata yaitu siklus dan hidrologi. Siklus merupakan suatu
proses atau kejadian kejadian yang secara garis besar terus berulang, sedangkan hidrologi
merupakan suatu ilmu yang mengkaji distribusi dan pergerakkan air di permukaan bumi dan
atmosfernya.

Siklus hidrologi terjadi secara berulang dan terus menerus melalui berbagai proses
fisika seperti, evaporasi, kondensasi, presipitasi, transpirasi, perkolasi, dan perembesan serta
aliran sungai. Asal usul munculnya air di permukaan bumi pun masih belum bisa dipastikan
namun berbagai teori telah dikemukakan.

2. Tujuan
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari segala macam hal yang berhubungan dengan air
baik itu di permukaan bumi, di dalam tanah, maupun di atmosfer bumi. Dengan mempelajari
hidrologi diharapkan kita bisa bagaimana cara menjaga lingkungan hidup terutama lingkungan
perairan untuk kelangsungan makhluk hidup.

1
BAB II
DASAR TEORI

Hidrologi adalah bidang pengetahuan yang mempelajari kejadian-kejadian serta


penyebab air alamiah di bumi. Faktor hidrologi yang berpengaruh pada wilayah hulu adalah
curah hujan (presipitasi). Curah hujan pada suatu daerah merupakan salah satu faktor yang
menentukan besarnya debit banjir yang terjadi pada daerah yang menerimanya (Soemarto,1999).
Analisis hidrologi dilakukan guna mendapatkan karakteristik hidrologi dan meteorologi Daerah
Aliran Sungai.

2.1 Curah Hujan


Curah hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-
cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar
dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan
adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan
biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara
semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara.
Virga adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan; inilah
satu cara penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es
dengan awan. Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir
besar), hingga bola kecil (butir kecil).

2.2 Penentuan Luas DAS ( Daerah Aliran Sungai )


Yang dimaksud dengan Daerah Aliran Sungai adalah semua bagian aliran air di sekitar
sungai yang mengalir menuju alur sungai, aliran air tersebut tidak hanya berupa air permukaan
yang mengalir di dalam alur sungai, tetapi termasuk juga aliran air dipunggung bukit yang
mengalir menuju alur sungai sehingga daerah tersebut dinamakan daerah aliran sungai
(Soemarto, 1999)

2
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya, peredaran dan
agihannya, sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk
hubungannya dengan mahluk-mahluk hidup (International glossary of Hidrologi, 1974). Karena
perkembangannya yang begitu cepat, hidrologi telah menjadi dasar dari pengelolaan
sumberdaya-sumberdaya air rumah tangga yang merupakan pengembangan, agihan dan
penggunaan sumberdaya-sumberdaya air secara terencana. Banyak proyek di dunia (rekayasa
air, irigasi, pengendalian banjir, drainase, tenaga air dan lain-lain) dilakukan dengan terlebih
dahulu mengadakan survey kondisi-kondisi hidrologi yang cukup.

Salah satu planet dalam tata surya yang mempunyai kandungan air yang cukup banyak
adalah bumi. Lapisan air yang menyelimuti bumi disebut hidrosfer. Hidrosfer merupkan lapisan
yang terdapat dibagian luar bumi terdiri ata air laut, sungai, danau, air dalam tanah, dan resapan-
respan. Presentase air paling banyak terdapat dilautan, yakni sekitar 97,5%, dalam bentuk es
75%, dan dalam bentuk uap di udara sekitar 0,001%.

Tanah mempunyai peranan penting dalam siklus hidrologi. Kondisi tanah menentukan
jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan tanah. Besarnya jumlah
aliran permukaan dan jumlah air yang dapat masuk ke dalam tanah akan menentukan jumlah air
yang bermanfaat bagi manusia ataupun menentukan fluktuasi debit air di sungai yang terdapat
pada suatu daerah penampungan (Pairunan A, dkk, 1997).

Air yang masuk ke dalam tanah sebahagian dimanfaatkan tanaman untuk membentuk
bahan organik dalam proses fotosintesa, sebagian diluapkan melalui proses transpirasi. Air yang
masuk dalam tanah dapat tertahan dalam tanah sebelum diserap oleh tanaman, atau bergerak ke
atas melalui pipa kapiler kemudian menguap dari permukaan tanah, dapat juga terus bergerak
sebagai air perkolasi yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman, (Pairunan A, dkk, 1985).

Pergerakan air di bumi yang merupakan suatu sistem yang tertutup, yang berarti
pergerakan air pada sistem tersebut selalu tetap berada pada sistemnya. Energi panas matahari
dan faktor-faktor iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses evaporasi pada permukaan
vegetasi dan tanah, di laut dan badan-badan air lainnya. Uap air sebagai hasil proses evaporasi
akan terbawa oleh angina melintasi daratan yang bergunung maupun pada daerah datar dan

3
apabila keadaan atmosfer memungkinkan sebagian dari uap air tersebut akan terkondensasi dan
turun sebagai air hujan (Hakim,dkk, 1986 ).

Air diperlukan oleh tanaman untuk mengangkut unsur-unsur hara dan zat-zat terlarut lain
di dalam tanaman dan untuk produksi gula pada proses fotosintesis, darimana tanaman
memperoleh energi untuk pertumbuhan dan menjadi dewasa. Sebagian besar air digunakan
dalam proses transpirasi. Apabila air hilang ke dalam atmosfer melalui transpirasi melebihi dari
air yang diserap tanaman dari tanah, maka air akan hilang dari sel-sel tanaman sehingga sel
tanaman kehilangan tegangan turgor dan akhirnya tanaman menjadi layu.setiap gejala kelayuan
pada tanaman dapat dijadikan petunjuk bahwa pertumbuhan tanaman akan terhenti. Pertumbuhan
akan tergantung pada tegangan turgor yang memungkinkan sel-sel baru terbentuk (Asdak,,
1995).

3.2 Cabang Cabang Hidrologi

a. Limnologi

Limnologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat pada
suatu depresi yang tergenang pada suatu cekungan,.

Limnologi berasal dari bahasa yunani limne artinya genangan air yang berarti bias kolam,
rawa, atau danau. Linologi mempelajari tentang sistem perairan. Didalamnya ternasuk danau dan
kolam air tawar, danau, dan kolam air asin, rawa, sungai (rivers) dan aliran dan cucuran air
(treams).

(Musa, 2006) Limnologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal tentang perairan daratan
yang mencakup factor-faktor abiotik serta interaksi yang terjadi di antarnya. Perairan daratan
adalah suatu badan air yang ada di daratan atau yang masih berhubungan dengan daratan,
termasuk danau, waduk, rawa, suatu atau estuari. ( Akdinbemfapri. 2009).

4
b. Potamologi

Potamogi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat di atas
permukaan tanah dan merupakan air yang mengalir, selain itu

Potamologi adalah bagian dari ilmu hidrologi yang khusus mempelajari tentang aliran
permukaan (runoff). Kajiannya ditekankan pada proses runoff, faktor-faktor yang mempengaruhi
runoff, distribusi runoff menurut ruang dan waktu, pengukuran runoff dan analisis data runoff
untuk mengembangkan teori tentang runoff baik untuk pengembangan ilmunya maupun untuk
menyelesaikan masalah praktis seperti masalah banjir dan penyediaan air sungai.

c. Oceanografi

Oceanografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari morfologi,topografi,biologi laut


dan lautan.

d. Kriologi

Kriologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang es dan salju,

e. Hidrometeorologi

Hidrometeorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang poblematika


Hidrologi yang berkaitan dengan meteorologi,

f. Geohidrologi

Geohidrologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang terdapatnya gerakan air
di bawah permukaan tanah.

g. Hidrometri

5
Hidrometri adalah pengukuran air didalam/di luar.

Teori pengukuran debit

Debit aliran (Q) diperoleh dengan mengalikan luas tampang aliran (A) dan kecepatan aliran (V).
luas tampang aliran diperoleh dengan mengukur elevasi permukaan air dan dasar sungai.
Kecepatan aliran diukur dengan menggunakan alat ukur kecepatan seperti current meter,
pelampung atau peralatan lain.

3.3 Asal Usul Air di bumi

Asal usul air di Bumi, atau alasan mengapa ada lebih banyak air di Bumi daripada di
planet lain di Tata Surya, masih belum dipastikan. Ada beberapa teori yang telah diajukan untuk
menjelaskan bagaimana samudra di Bumi terbentuk:

a. Pendinginan Bumi purba hingga ke titik ketika komponen volatil yang terlepas ke atmosfer
mencapai tekanan tertentu yang memungkinkan penstabilan dan pemertahanan air.

b. Komet, objek trans-Neptunus, atau meteorit (protoplanet) yang kaya akan air menubruk
Bumi. Pengukuran rasio isotop hidrogen deuterium dan protium menunjukkan peran asteroid
karena kemiripannya dengan persentase ketidakmurnian dalam kondrit yang kaya akan
karbon di samudra Bumi, sementara pengukuran terhadap konsentrasi isotop di komet dan
objek trans-Neptunus tidak terlalu mirip dengan yang di Bumi.

c. Secara biokimia melalui mineralisasi dan fotosintesis

d. Perembesan air yang disimpan di mineral hidrat di bebatuan Bumi secara perlahan.

e. Fotolisis: radiasi dapat mengurai ikatan kimia di permukaan.

Keberadaan air di muka bumi bukan terjadi secara instan, melainkan memerlukan proses
yang cukup lama. Karena banyak ilmuan yang yakin bahwa bumi pada awalnya adalah tandus
dan kering. Sekitar 4,1 miliar tahun hingga 3,8 milyar tahun yang lalu, merupakan periode di
mana bumi dihujani komet, asteroid, dan protoplanet. Komet dan asteroid yang tertutup lapisan
es diperkirakan telah membawa air ke bumi yang kemudian menjadi lautan dan samudra. Komet

6
dan asteroid tersebut ketika menabrak bumi itu ternyata pecah saat memasuki lapisan atmosfer
bumi dan kemudian menjadi partikel-partiklel uap air yang megambang di udara (awan),
kemudian turun sebagai hujan. Proses ini berlangsung lebih dari 3,8 milyar tahun yang lalu.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukan adanya beberapa faktor penting yang
berkonstribusi dalam pembentukan samudra dan lautan yang menjadi asal usul keberadaan air di
bumi. Pertama adalah adanya peristiwa mendinginnya permukaan bumi pada zaman purba
hingga pada titik dimana komponen-komponen volatile yang dilepaskan dalam bentuk gas
tertahan di atmosfer yang memiliki tekanan yang cukup untuk menstabilkan dan menyimpan air.
Kedua adalah adanya kemungikan objek-objek trans neptunus yang ikut menabrak bumi seperti
peristiwa komet dan asteroid di atas. Ketiga yaitu adanya proses biokimiawi melalui mineralisasi
dan fotosintesis. Dan yang keempat yaitu adanya proses bocornya bebatuan bumi yang memiliki
kandungan hydro-mineral.

Setelah air terbentuk di permukaan bumi, lalu air tersebut mengalami siklus air yang
bertujuan untuk menyeimbangkan kuanitas air di beberapa wilayah di permukaan bumi.

4.4 Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah prinsip dasar yang paling utama dalam hidrologi. Siklus hidrologi
ini digambarkan sebagai suatu rangkaian yang rumit dari peredaran air dalam berbagai wujud

7
(cair dan uap air) pada permukaan, di bawah permukaan bumi dan di atmosfir, dimana hukum
kekentalan massa ditampilkan sebagai azas yang paling mendasar.

Siklus hidrologi merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi mulai dari air saat jatuh ke
bumi hingga menguap keudara hingga kemudian jatuh kembali kebumi. Siklusnya tidak
berpangkal dan berakhir dari laut ke atmosfir terus kepermukaan tanah dan kembali kelaut,
dalam pergerakannya untuk sementara air akan tertahan didanau, sungai, tanah, atau air tanah
dan dapat dimamfaatkan oleh manusia, kemudian kembali keatmosfir.

Siklus air, juga dikenal sebagai siklus hidrologi atau siklus H2O, menggambarkan
pergerakan air yang kontinu pada, di atas dan di bawah permukaan bumi. Massa air di Bumi
masih cukup konstan sepanjang waktu tetapi pembagian air ke dalam waduk besar es, air tawar,
air asin dan air di atmosfer adalah variabel yang tergantung pada berbagai variabel iklim. Air
bergerak dari satu waduk yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer, oleh
proses pengupan (evaporation), pengembunan (condensation),curah hujan (precipitation),
resapan (infiltration), aliran permukaan (runoff), dan aliran bawah permukaan (subsurface flow).
Dengan demikian, air terjadi melalui fase yang berbeda: cair, padat (es), dan gas(uap).

Siklus air melibatkan pertukaran energi, yang menyebabkan terjadin nya perubahan suhu.
Misalnya, ketika air menguap, tidak banyak memakan banyak energi dari sekitarnya dan
mendinginkan lingkunga. Tetapu ketika mengembun, ini melepaskan energi dan menghangatkan
lingkungan. Pertukaran panas ini lah yang mempengaruhi iklim

Tahap evaporasi siklus menjernihkan air yang kemudian mengisi ulang tanahdengan air
tawar. Aliran air cair dan es mengangkut mineral di seluruh dunia. Hal ini jugamembentuk
kembali fitur geologi bumi, melalui proses erosi dan sedimentasi. Siklus air jugapenting untuk
pemeliharaan ekosistem di planet ini.

Matahari yang mendorong siklus air, memanaskan air di sakudra dan laut. Air menguap
menjadi uap air. Evapotransiprirasai adalah air terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah.
Miningkat nya aliran udara yang membawa uap sampai ke atmosfer dan temperatur yang lebih
dingin akan menyebabkan itu mengembun dan menjadi awan. Aliran udara yang mengerakan
uap air di seluruh dunia, sehingga partikerl awan bertabrakan, tumbuh, dan jatuh dari lapisan
atmosfer bagian atas sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatug sebagai salju atau hujan,
hujan es, dan dapat terakuminasi sebagai es gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan
tahun. Kebanyakan air jatuh ke lautan atau ketanah sebagai hujan, dimana air mengalir di atas
tanah sebagai aliran (limpasan) permukaan.sebagian aliran masuk dilembah dalam lanskap,
dengan debit sungai air bergerak menuju lautan. Limpasan dan air yang muncul dari tanah (air
tanah) dapat disimpan sebagai air tawar didanau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai,

8
banyak yang meresap kedalam tanah sebagai infiltrasi. Sebagai air menyerap dalam ke dalam
tanah dan mengisi ulang sumber air, yang dapat menampung air tawar untuk jangka waktu yang
lama. Sebagian resapan bisa berada dekat dengan permukaan tanah dan bisa merembes kembali
ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah. Sebagiantanah memiliki celah
pada permukaan tanah, sehingga air keluar sebagai mata air tawar. Pada lembah sungai dan
banjir dataran seringkali ada pertukaran air secara kontinu antara air permukaan dan air tanah di
zona hyporheic. Seiring waktu, air kembali ke laut, untuk melanjutkan siklus.

Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :

1. Presipitasi

Presipitasi sering juga disebut sebagai hujan. presitipasi merupakan proses jatuhnya butiran-
butiran air dari awan ke permukaan bumi.

2. Canopy interception

Curah hujan yang dicegat oleh dedaunan tanaman, akhirnya menguap kembali ke atmosfer
daripada jatuh ke tanah.

Atau iIntersepsi mengacu pada curah hujan yang tidak mencapai tanah, tetapi malah dicegat oleh
daun dan cabang tanaman dan lantai hutan. Hal ini terjadi di kanopi (yaitu kanopi intersepsi), dan
di lantai hutan atau serasah lapisan (yaitu lantai intersepsi hutan). Karena penguapan, intersepsi
air cair umumnya menyebabkan hilangnya bahwa curah hujan untuk daerah aliran sungai,
kecuali untuk kondisi seperti kabut intersepsi.

3. Snowmelt

Aliran permukaan yang dihasilkan oleh salju yang mencair.

Pencairan salju adalah aliran permukaan yang dihasilkan dari salju yang mencair. Hal ini
juga dapat digunakan untuk menggambarkan periode atau musim di mana Aliran permukaan
tersebut diproduksi. Air yang dihasilkan oleh pencairan salju merupakan bagian penting dari
siklus air tahunan di berbagai belahan dunia, dalam beberapa kasus berkontribusi fraksi tinggi
limpasan tahunan DAS.

9
4. Runoff (limpasan)

Run off sering juga disebut sebagai aliran permukaan. run off merupakan aliran air hujan
yang mengalir di atas permukaan bumi, misalnya melalui sungai, selokan, irigasi, dsb ke
tempat yang lebih rendah hingga sampai ke laut, atau digunakan untuk pertanian atau lainnya
keperluan manusia.

5. Infiltration

Aliran air dari permukaan tanah menyerap ke dalam tanah. Setelah diinfiltrasi, kelembaban
air bertambah atau menjadi air tanah.

Menurut ilmu hidrologi, infiltrasi merupakan aliran air ke dalam tanah melalui
permukaan tanah. Didalam infiltrasi dikenal dua istilah yaitu kapasitas infiltrasi dan laju
infiltrasi, yang dinyatakan dalam mm/jam. Kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum
yang ditentukan oleh jenis tanah dimana terjadinya ilfiltrasi, sedangkan lajua infiltrasi adalah
kecepatan infiltrasi yang nilainya tergantung pada kondisi tanah dan kapasitas hujan. Suatu tanah
dalam kondisi kering memiliki daya serap yang tinggi sehingga laju infiltrasi semakin besar, dan
akan berkurang perlahan-lahan apabila tanah tersebut jenuh terhadap air.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi yaitu kedalaman genangan
dan tebal lapisan jenuh, kelembaban tanah, pemampatan oleh hujan, penyumbatan oleh butir
halus, tanaman penutup, topografi, dan intensitas hujan.

Kedalaman genangan dan tebal lapisan jenuh

Dapat dipahami pada saat awal turunnya hujan, penyerapan air oleh tanah (laju infiltrasi)
terjadi dengan cepat. Sehingga semakin dalam genangan dan tebal lapisan jenuh maka laju
infiltrasi semakin berkurang.

Kelembaban tanah

Semakin lembab kondisi suatu tanah, maka laju infiltrasi akan semakin berkurang karena
tanah tersebut semakin dekat dengan keadaan jenuh.

Pemampatan oleh hujan dan penyumbatan oleh butir halus

Pemampatan tanah oleh hujan adalah keadaan turunnya hujan membuat tanah semakin padat.
Sehingga pori-pori tanah mengecil, dan menghambat laju infiltrasi. Butiran halus yang
terbentuk pada saat tanah kering juga menghambat laju infiltrasi karena pada saat terjadinya
hujan, butiran tersebut masuk kedalam tanah dan memperkecil pori-pori tanah.

10
Tanaman penutup

Banyaknya tanaman seperti rumput dan pohon-pohon besar yang terdapat pada daerah
terjadinya hujan dapat memperbesar laju infiltrasi. Karena biasanya pada tanah seperti ini
banyak terdapat tanah humus dan sarang serangga. Sehingga membantu masuknya air
kedalam tanah.

Topografi dan intensitas hujan

Topografi adalah keadaan pemukaan/ kontur tanah, dan intensitas hujan adalah besarnya
hujan yang turun dalam satuan waktu. Apabila hujan yang turun besar dan topografi tanah
terjal, maka laju infiltrasi kecil. Karena topografi yang terjal akan mengalirkan air dengan
cepat sehingga waktu infiltrasi kurang. Begitu juga sebaliknya, topografi yang landai bahkan
datar dapat menghasilkan ilfiltrasi lebih besar.

Kapasitas infiltrasi dapat diukur dengan menggunakan infiltrometer dan analisis hidrograf.
Infiltrometer ini dibedakan menjadi dua macam yaitu infiltrometer genangan dan simulator
hujan (rainfall simulators)

6. Aliran bawah permukaan (Subsurface flow)

Aliran air bawah tanah, di zona Nilai porositas merupakan cerminan dan daerah tangkapan
air. Air bawah permukaan dapat kembali ke permukaan (misalnya sebagai mata air atau yang
dipompa) dan pada akhirnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada
ketinggian rendah dari tempat itu diinfiltrasi, di bawah gaya gravitasi atau tekanan gravitasi
induksi. Tanah cenderung bergerak perlahan, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga
dapat tetap dalam sumber air selama ribuan tahun.

7. Evaporasi

11
Evaporasi adalah penguapan air dari permukaan air, tanah, dan bentuk permukaan bukan
vegetasi lainnnya oleh proses fisika. Dua unsur utama untuk berlangsungnnya evaporasi
adalah energi (radiasi) matahari dan ketersediaan air. Proses-proses fisika yang menyertai
berlangsungnya perubahan bentuk dari cair menjadi gas berlaku pada kedua proses evaporasi
tersebut diatas. Oleh karenanya, kondisi fisika yang mempengaruhi laju evaporasi umum
terjadi pada kedua proses alamiah tersebut. Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain
cahaya matahari, suhu udara, dan kapasitas kadar air dalam udara. Proses evaporasi yang
disebutkan diatas tergantung pada jumlah air yang tersedia

8. Transpirasi

Transpirasi adalah penguapan air dari daun dan cabang tanaman melalui pori-pori daun
oleh proses fisiologi. Daun dan cabang umumnya di balut lapisan mati yang disebut kulit air
(cuticle) yang kedap uap air. Sel-sel hidup daun dan cabang terletak di bawah permukaan
tanaman, dibelakang pori-pori daun dan cabang. Besar kecilnya laju transpirasi secara tidak
langsung ditentukan oleh radiasi matahari melalui membuka dan menutupnya pori-pori
tersebut.

9. Evapotranspirasi

Penguapan air dapat dibedakan ke dalam penguapan internal dan penguapan eksternal.
Penguapan eksternal terjadi pada permukaan tanah (evaporasi) dan terjadi pada tanaman
(transpirasi), sedangkan penguapan internal terjadi dalam pori-pori tanah

10. Sublimasi

Sublimasi merupakan perubahan wujud dari awan hujan menjadi awan es atau salju.
sublimasi hanya terjadi pada siklus hidrologi panjang

11. Deposisi
Hal ini mengacu pada perubahan uap air langsung ke es.

12. Adveksi

Gerakan air - dalam bentuk padat, cair, dan uap - melalui atmosfer. Tanpa menghitung
kecepatan, air yang menguap di atas lautan tidak bisa mengendap atas tanah.

12
13. Kondensasi

Transformasi uap air untuk tetesan air cair di udara, menciptakan awan dan kabut.

14. Perkolasi

Air mengalir secara vertikal melalui tanah dan batuan di bawah pengaruh gravitasi
lempeng tektonik. Air memasuki mantel melalui subduksi dari kerak samudera. Air kembali
ke permukaan melalui vulkanisme.

Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.

a. Siklus Hidrologi Pendek

Siklus hidrologi pendek ini terjadi karena hanya melalui tiga dari sembilan komponen
proses sikuls hidrologi. Siklus hidrologi pendek ini pertama terjadi proses evaporasi atau
penguapan air dari laut, kemudian uap air tersebut melakukan kondensasi berupa titik-titik air
embun. Dari proses kondensasi, uap air yang telah terkumpul banyak dalam awan mengalami
presipitasi dengan menurunkannya dalam bentuk hujan.

b. Siklus Hidrologi Sedang

Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan.
Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air
hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali
lagi ke laut.

c. Siklus Hidrologi Panjang

13
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan.
Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat
terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau
salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai
dan selanjutnya kembali ke lautan.

4.5 Manfaat Hidrologi


Menghitung air permukaan yang tersedia

Memperkirakan kehilangan air (akibat penguap, rembesan dan sebagajnya)

Memperkirakan kebutuhan air (domestik, pertanian, perindustrian)

Memperkirakan banjir rencana ( design flood).

Memperkirakan kapasitas/volume reservoir dan tinggi maksimum dalam reservoir , Setelah


itu baru dilanjutkan dengan perencanaan bangunan air ,yaitu:

Merencanakan bangunan pengendali banjir.

Merencanakan bangunan drainase pada daerah perkotaan atau daerah aliran.

Merencanakan/menentukan bentuk dan ukuran konstruksi dan lain-lain

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya, peredaran dan
agihannya, sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk
hubungannya dengan mahluk-mahluk hidup (International glossary of Hidrologi, 1974). Karena
perkembangannya yang begitu cepat, hidrologi telah menjadi dasar dari pengelolaan
sumberdaya-sumberdaya air rumah tangga yang merupakan pengembangan, agihan dan
penggunaan sumberdaya-sumberdaya air secara terencana. Banyak proyek di dunia (rekayasa
air, irigasi, pengendalian banjir, drainase, tenaga air dan lain-lain) dilakukan dengan terlebih
dahulu mengadakan survey kondisi-kondisi hidrologi yang cukup.

Siklus hidrologi adalah prinsip dasar yang paling utama dalam hidrologi. Siklus hidrologi
ini digambarkan sebagai suatu rangkaian yang rumit dari peredaran air dalam berbagai wujud
(cair dan uap air) pada permukaan, di bawah permukaan bumi dan di atmosfir, dimana hukum
kekentalan massa ditampilkan sebagai azas yang paling mendasar.

Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu:

A. siklus pendek,

B. siklus sedang dan

C. siklus panjang.

B. Saran

Perlu ada kesadaran dari dalam diri sendiri untuk melakukan penghematan air agar
ketersediaan air terjaga hingga masa yang akan datang.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Origin_of_water_on_Earth

http://www.bromotirta.com

http://cakrawala-upi.blogspot.com/2013/07/asal-usul-air-di-planet-biru-bumi.html

http://hidrologi2010.blogspot.com/2011/10/hidrologi.html

http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/06/siklus-hidrologi-air-panjang-dan-
pendek.html#ixzz3DI8L1TBP

http://en.wikipedia.org/wiki/Water_cycle

http://ww2010.atmos.uiuc.edu/%28Gh%29/guides/mtr/hyd/smry.rxml

16

Anda mungkin juga menyukai