UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
HIDROGEOLOGI
TUGAS
OLEH :
SRI HARIANTI ANUGRAH
D061191083
GOWA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi, khususnya bagi manusia. Air menutupi hampir
71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³)
tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-
lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir
sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air
dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui
penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Sebagian besar permukaan bumi
tertutupi air. Akan tetapi hanya sekitar 2,53 % jumlah air di bumi yang berupa air
tawar yang dapat digunakan oleh manusia untuk kebutuhan sehari-hari. Airtanah
adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan
tanah.
Airtanah merupakan salah satu sumber daya air. Selain air sungai dan air
hujan,
airtanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga k
dijadikan sumber tenaga, irigasi dan kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu
Siklus hidrologi adalah pergerakan air di bumi berupa cair, gas, dan padat
baik proses diatmosfir, tanah dan badan-badan air yang tidak terputus melalui
2008). Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses
kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk air, es,atau kabut. Pada
atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai
tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu
dsb. Kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi
awan. Pada keadaan jenuh uapair (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat
bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal
dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan.
Air Permukaan adalah air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan
aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah,
maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat
biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan
membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah
Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air
disuatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat untuk mengetahui jumlah air
kondisi air pada surplus dan defisit dapat mengantisipasi bencana yang
(Soewarno, 2000).
Soewarno (2000) menyatakan bahwa model neraca air cukup banyak, namun
yang biasa dikenal terdiri dari tiga model, antara lain: Model Neraca Air Umum.
airuntuk penguapan dari permukaan tanah atau evaporasi maupun penguapan dari
evapotranspirasi).
klimatologis dengan data-data tanah terutama data kadar air pada Kapasitas
Lapang (KL), kadar air tanah pada Titik Layu Permanen (TLP), dan Air Tersedia
menunjukkan jumlah airterbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gaya
tarik gravitasi. Air yang dapat ditahan tanah tersebut akan terus-menerus diserap
akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin lama makin kering. Pada suatu
saat akar tanaman tidak lagi mampu menyerap air sehingga tanaman menjadi layu.
Kandungan air pada kapasitas lapang diukur pada tegangan 1/3 bar atau 33 kPa
atau pF 2,53atau 346 cm kolom air. Titik layu permanen adalah kondisi kadar air
tanah dimana akar-kar tanaman tidak mampu lagi menyerap air tanah, sehingga
tanaman layu. Tanaman akan tetap layu pada siang atau malam hari. Kandungan
air pada titik layu permanen diukur pada tegangan 15 bar atau 1.500 kPa atau
pF4,18 atau 15.849 cm tinggi kolom air. Air tersedia adalah banyaknya air yang
tersedia bagi tanaman yaitu selisih antara kapasitas lapang dan titik layu
permanen.
klimatologis, data tanah, dan data tanaman. Neraca air ini dibuat untuk tujuan
khusus pada jenis tanaman tertentu. Data tanaman yang digunakan adalah data
koefisien tanaman pada komponen keluaran dari neracaair. Neraca air adalah
gambaran potensi dan pemanfaatan sumberdaya air dalam periode tertentu. Dari
neraca air ini dapat diketahui potensi sumberdaya air yang masih belum
waktu tertentu masukan air total sama dengan keluaran air total ditambah dengan
perubahan air cadangan (changein storage). Nilai perubahan air cadangan ini
air yang masuk ke,yang tersedia di, dan yang keluar dari sistem (sub sistem)
tertentu. Secara umum persamaan neraca air dirumuskan dengan (Sri, 2000).
misalnya kapasitas menyimpan air (jumlah ruang pori), infiltrasi, kemantapan pori
sangat dipengaruhi oleh macam penggunaan lahan atau jenis dan susunan tanaman
yang tumbuh di tanah tersebut. Jadi jenis-jenis pohon atau tanaman semusim yang
ditanam pada suatu bidang tanah dapat mempengaruhi siklus dan kesetimbangan
air pada sistem tersebut. Sebaliknya siklus dan kesetimbangan air dalam system
ini pada gilirannya juga mempengaruhi kompetisi antara komponen tanaman yang
ada (Hendrik,1996).
Air merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan oleh tanaman
baik pohon maupun semusim untuk tumbuh, berkembang dan berproduksi. Air
yang dapat diserap tanamana dalah air yang berada dalam pori-pori tanah di
lapisan perakaran. Akar tanaman dari semua komponen agroforestri menyerap air
dari tandon air yang sama dan pada kapasitas yang terbatas. Bila jumlah air dalam
yang ada untuk mengambil air. Dalam hal ini terjadi kompetisi untuk
misalnya kapasitas menyimpan air (jumlah ruang pori), infiltrasi, kemantapan pori
sangat dipengaruhi oleh macam penggunaan lahan atau jenis dan susunan tanaman
yang tumbuh di tanah tersebut. Jadi jenis-jenis pohon atau tanaman semusim yang
ditanam pada suatu bidang tanah dapat mempengaruhi siklus dan kesetimbangan
air pada sistem tersebut. Sebaliknya siklus dan kesetimbangan air dalam sistem ini
Curah hujan yang jatuh pada suatu kawasan, sebagian akan ditahan oleh tajuk
pohon, dan sebagian lagi oleh tajuk tanaman semusim, dan lainnya lolos ke
permukaan tanah di bawah pohon dan di bawah tanaman semusim. Air yang
ditahan oleh tajuk pohon dan tanaman semusim sebagian besar menguap sehingga
tidak berpengaruh kepada simpanan (cadangan) air dalam tanah. Tajuk pohon dan
ditahan tajuk kedua jenis tanaman itu. Akibatnya jumlah air yang lolos dan
mencapai permukaan tanah di bawah pohon dan dibawah tanaman semusim juga
berbeda. Air hujan yang lolos dari tajuk tanaman akan mencapai permukaan tanah
dan sebagian masuk ke dalam tanah melalui proses infiltrasi. Sebagian lagi
bawah pohon dan tanaman semusim dan jumlah air yang jatuh di bawah kedua
di bawah tanaman semusim dan pohon juga berbeda. Dalam kondisi tertentu
infiltrasi di bawah pohon bisa cukup tinggi sehingga tidakhanya cukup untuk
menurunkan Rt menjadi nol (tidak ada limpasan permukaan), tetapi mampu
2001).
BAB III
PEMBAHASAN
memanjang dari utara ke selatan di antara 4,96o - 6,25o Lintang selatan dan
membentang dari barat ke timur di antara 120,00 o - 123,34o Bujur Timur, meliputi
Kabupaten Buton 2.488,71 Km2 atau 248.871 Ha dan wilayah perairan laut
terdiri dari 21 Kecamatan, 31 Kelurahan, 211 Desa, 661 RW dan 113 RT.
3.2. Gambaran Geohidrologi
dijadikan sumber tenaga, irigasi dan kebutuhan rumah tangga. Seperti sungai
Adapun Sungai – sungai yang potensial dimanfaatkan untuk sumber air baku di
Kabupaten Buton sekaligus potensi menyebabkan banjir dapat dilihat pada peta di
bawah ini:
bercampur pasir halus dan berbatu. Diperkirakan sebagai jenis aluvium berwarna
coklat keputih-putihan dan ditutupi batuan pratersier terdiri dari batuan batu
lempung bergelimer, batu pasir dan kwarsa. Dibagian pantai batuan pratersier
umumnya tidak meluas air atau kedap air. Sedangkan, berdasarkan klasifikasi
tanah taxonomy USDA, 1998, maka kondisi tanah di Kabupaten Buton cukup
a. Jenis Tanah
Secara umum, keadaan tanah (soil) Kabupaten Buton ini terdiri dari tanah liat
batuan batu lempung bergelimer, batu pasir dan kwarsa. Secara spesifik jenis
gleisol eutrik, alluvial tionik, kambisol destrik, podsolik plintit dan mediteran
hplik. Sebagian besar wilayah Kabupaten Buton didominasi oleh jenis tanah
langsung berbatasan dengan batu kapur atau sebagian batu kapur muncul
kepermukaan; berstruktur lapis lempung sampai gelu lempung. Ph tanah
basa sedang sampai tinggi dengan kapasitas tukar kation (KTK) lebih
2. Tanah Geisol Eurik, jenis tanah yang karena kondisi topografinya yang
tanah. Kedalaman tanah umumnya lebih dari 90 cm; warna tanah gelap
15%; kejenuhan masa basa rendah dan KTK murang dari 16 me/g
lempung.
3. Tanah Alluvial Teonik, jenis tanah yang berkembang dari bahan alluvial
sebagai ciri adalah proses ngakesasi dari kandungan bahan sulfida yang
sedang; proses illuvial debulm, tegas; warna coklat tua sampai merah:
tekstur pasir geluhan sampai gelujan; Ph tanah berkisar antara agak
sedang; kejenuhan basa kurang dari 50% dari KTK kurang dari 16
me/100 g lempung.
sampai masam; kejenuhan basa kurang dari 50% dengan KTK kurang
bervariasi dari dangkal sampai lebih dari 90 cm; tekstur tanah berkisar
kejenuhan basah lebih dari 50% dengan KTK lebih dari 16 me/100 g
lempung.
Gambar 3.2. Peta Jenis Tanah di Kabupaten Buton
Bentang alam Wilayah Kabupaten Buton yang terdiri dari daerah pesisir
pantai, muara dari 6 (enam) sungai besar dan kecil, serta daerah perbukitan,
seismik yang telah disusun oleh Biro Pusat Penelitian dan Pengembangan
kerawanan gempa yang sedang, dengan harga koefisien gempa z = 1,0. Posisi
Kabupaten Buton dalam peta kegempaan nasional dapat dilihat pada gambar-
gambar berikut ini Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa, posisi
Kabupaten Buton masih relatif aman dari ancaman bencana alam gempa bumi
yang sulit diramalkan kejadiannya biasanya terjadi karena lereng tidak bisa
kerawanannya, ternyata ada sebagian wilayah yang tidak dapat sama sekali
semakin luas.
Kondisi iklim suatu wilayah dapat dilihat dari keadaan curah hujan, hari
Iklim Kabupaten Buton secara umum beriklim panas, arah angin dipengaruhi oleh
angin barat yang bertiup pada bulan November sampai bulan Agustus dengan
1. Curah Hujan
154,62 mm/bulan. Bulan basah/kering terjadi jika jumlah curah hujan yang
terjadi pada bulan tersebut melebihi/kurang dari rerata curah hujan pada tahun
rerata curah hujan bulanan berada diatas 177 mm, sedangkan bulan keringnya
yaitu bulan Oktober – bulan Desember dengan rerata curah hujan bulanan
kurang dari 86.1 mm. Sedangkan rata - rata curah hujan selama tahun 2012
(Kecamatan Lasalimu).
2. Hari Hujan
Pada tahun 2011 rerata hari hujan dalam satu tahunnya selama 16 hari dalam
rata terjadi pada bulan Agustus – bulan nopember hal ini mengindikasikan
Demikian pula sebaliknya musim hujan terjadi pada bulan Desember – bulan
Juli karena jumlah hari hujan tiap bulannya melebihi ratarata. Sedangkan
pada tahun 2012, hari hujan yang paling tinggi berada di Kecamatan
Pasarwajo yaitu 195 hari hujan, menyusul Kecamatan Lakudo sebanyak 169
hari hujan, dan paling sedikit hari hujannya adalah Kecamatan Sampolawa
3. Temperatur/suhu udara
suhu udara di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan wilayah yang lebih luas.
4. Kelembaban Relatif
Sepanjang tahun 2011 kelembaban relatif rata-rata 81% - 87% sehingga dapat
dengan rata-rata mencapai 84.58% pada tahun 2011 Pada bulan Januari –
5. Kecepatan Angin
6.6 knot, kecepatan angin diatas kecepatan rata-rata terjadi pada bulan Juli –
6. Penyinaran Matahari
Kabupaten Buton selama tahun 2011 berkisar 160.30 jam, hal ini berarti
tiap bulannya.
4.1. Kesimpulan
dapat dijadikan sumber tenaga, irigasi dan kebutuhan rumah tangga. Seperti
Kecamatan Lasalimu
2. Secara umum, keadaan tanah (soil) Kabupaten Buton ini terdiri dari tanah liat
batuan batu lempung bergelimer, batu pasir dan kwarsa. Dibagian pantai
yang demikian umumnya tidak meluas air atau kedap air. Sedangkan,
4.2. Saran
Saran untuk pemerintah dan warga setempat agar tidak membuang sampah
sembarangan agar tidak memicu terjadinya banjir mengingat curah hujan yang
tinggi pada musim hujan, serta meningkatkan lagi penelitian di wilayah penelitian
ini.