UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN LAPANGAN
OLEH :
ALIYAH MAGHFIRA
D061191009
GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
tertentu, akan mempunyai pola tertentu pula dan air irigasi yang tersedia sangat
dibangun sebagai salah satu solusi dalam berbagai masalah yang berhubungan
baik dari segi fisik, fungsi maupun keamanan bendungan. Untuk itu dalam
sehingga diperlukan investigasi geologi untuk mempelajari sifat fisik, teknik serta
kelulusan airnya.
Oleh karena itu, diadakan kunjungan ke salah satu proyek pembangunan
kita dapat lebih mendalami dan mengetahui lebih jauh tentang penerapan ilmu
Kegiatan fieldtrip ini dilaksanakan pada hari Rabu pada tanggal 8 Juni
Sulawesi Selatan. Secara geografis, terletak pada 119 0 34’45,3’’ – 1190 34’33,9’’
atas muka laut. Kerucut gunungapi dari kejauhan masih memperlihatkan bentuk
aslinya. dan menempati lebih kurang 1/3 daerah lembar. Kerucut gunungapi
(Sukamto, 1982).
Terdapat dua buah bentuk kerucut tererosi yang lebih sempit sebarannya
pada bagian barat dan utara dari Gunung Lompobatang. Di sebelah barat terdapat
Gunung Cindako, mencapai ketinggian 1500 m. Kedua bentuk kerucut tererosi ini
merupakan daerah berbukit. kasar di bagian timur dan halus di bagian barat.
kurang, dan 50 m di atas muka laut dan hampir merupakan suatu datanan. Bentuk
morfologi ini disusun bukit memanjang yang tersebar di daerah ini mengarah ke
Baturape-Cindako yang terdiri dari lava dan breksi, dengan sisipan sedikit tufa dan
besar sampai 1 cm dan sebagian kecil, kelabu tua kehijauan hingga hitam
warnanya; lava sebagian berkekar maniang dan sebagian berkekar lapis, pada
dan sedikit andesit, dengan semen tufa berbutir kasar sampai lapili, banyak
Kompleks terobosan diorit berupa stok dan retas di Baturape dan Cindako
kuat, amigdaloidal dengan mineral sekunder zeolit dan kalsit: mineral galena di
Baturape dan Cindako batuannya didominasi oleh lava Tpbl. Satuan ini tidak
Terobosan batuan beku yang terjadi didaerah ini semuanya berkaitan erat
dengan kegiatan gunungapi tersebut. Bentuknya berupa stok, sil dan retas
bersusun beraneka ragam dari basal, andesit, trakit, diorit dan granodiorit yang
berumur berkisar dari 8,3 sampai 19+ 2 juta tahun (Sukamto, 1982).
2.2 Bendungan
aliran air pada sungai dan membentuk sebuah tampungan air yang biasa disebut
listrik tenaga air, untuk menstabilkan aliran air atau irigasi, untuk mecegah banjir,
untuk bangunan pengalihan. Bangunan ini tak hanya terdiri dari tubuh bendungan
saja melainkan ada beberapa komponen penunjang seperti pondasi, pintu air,
dan waduk. Bendungan memiliki berbagai macama tipe sesuai dengan fungsi,
penyediaan air bersih, sebagai PLTA, pengendali banjir, perikanan, pariwisata dan
bangunan air yang dibangun secara melintang sungai, sedemikian rupa agar
permukaan air sungai di sekitarnya naik sampai ketinggian tertentu, sehingga air
sungai tadi dapat dialirkan melalui pintu sadap ke saluran-saluran pembagi
yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja, misalnya untuk pembangkit
tenaga listrik, irigasi, pengendali banjir, atau tujuan lainnya tetapi hanya untuk
Air (PLTA) dan irigasi, pengendali banjir dan PLTA, air minum dan irigasi, dan
lain sebagainya.
digunakan untuk menyimpan air pada masa surplus dan dipergunakan pada masa
untuk meninggikan muka air, biasanya untuk keperluan mengalirkan air ke dalam
sekitarnya.
b. Bendungan untuk menahan air (non overflow dam) adalah bendungan yang
yang dibangun dari hasil penggalian bahan (material) tanpa tambahan bahan lain
bangunan asli.
hulu dan hilir tidak sama pada umumnya bagian hilir lebih landai dan bagian hulu
yang masing masing memiliki peran. Berikut beberapa komponen dari bangunan
bendungan :
fungsi untuk menghalangi air. Bendungan bertujuan sebagai penahan air, namun
struktur lain bendungan seperti tanggul atau pintu air berguna untuk mengelola
dan mencegah aliran air masuk ke daerah tanah yang spesifik. Tingkat kuat dari
air dapat menghasilkan listrik yang disimpan dalam pompa air serta dapat pula
air di saluran.
instalasinya yang berguna mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk
6. Reservoir
7. Stilling basin
Pada komponen stilling basin ini mempunyai kegunaan yang sama dengan
energy dissipator.
8. Kelep, valves atau katup
Katup memiliki fungsi yang sama dengan pintu air biasa. Bedanya dapat
menahan tekanan yang lebih tinggi pada pipa air, pipa pesat dan terowongan
tekan. Bagian ini merupakan sebuah alat untuk membuka, mengatur dan menutup
aliran air dengan cara memutar, menggerakkan ke arah melintang atau memanjang
9. Drainage gallery
Pada bagian ini berguna sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan.
2.3 Terowongan
dari lebar penampang galiannya, dan mempunyai gradien memanjang kurang dari
yang terbuka pada lingkungan luar. Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan
minimal 0,1 mil (160,9 meter), dan yang lebih pendek dari itu dinamakan
underpass.
Pada umumnya bangunan terowongan dibuat untuk keperluan transportasi
yang terhalang oleh kondisi alam yang ada, misalnya pada kondisi lahan
perkotaan atau kondisi bawah tanah yang terdiri dari berbagai jenis lapisan, hal
untuk keperluan irigasi, dan keperluan transportasi manusia, baik untuk jalan
pembangunan Paket 1 dijalankan oleh PT. Wijaya Karya – PT. Daya Mulia
Pada kunjungan kali ini, dibagi menjadi empat stasiun yang menunjukkan
tersebut.
3.1 Stasiun 1
daerah penelitian dimiliki satu satuan bentangalam, yaitu satuan bentang alam
Cindako.
Pada stasiun ini dijelaskan zona batuan bersifat CH (70% batuan fresh) dan
CM (50% fresh dan 50% lapuk) juga terdapat aktivitas grouting yaitu proses di
mana semen diinjeksikan/disuntikan dengan tekanan sesuai uji tekanan air (water
membentuk daya dukung terhadap batuan agar lebih massi dan menghambat
rembesan air.
3.2 Stasiun 2
untuk mendapatkan hasil peledakan sesuai dengan yang diinginkan oleh tambang
yang bersangkutan. Batuan yang diledakkan dalam hal ini bisa berwujud batuan
itu sendiri atau batuan penutup (overburden), lokasi ini disebut quarry yaitu lokasi
pertambangan tanah atau batuan yang digunakan untuk keperluan proyek seperti
3.3 Stasiun 3
Pada stasiun 3 menunjukkan tunnel intact yaitu tempat masuknya air. Cara
suatu terowongan.
3.3 Stasiun 4
Gambar 3.4 Stasiun 4
Pada stasiun 4 menunjukkan outline yaitu tempat keluarnya air dari aliran
tunnel intact. Juga terdapat aktivitas SPT adalah suatu metode uji yang
penumbukan.
Dan terdapat pemboran inti secara umum lebih banyak dilakukan dengan
menggunakan double core barrel karena litologi berupa batuan vulkanik dan
sedikit menemui lapisan sedimen atau tanah. Single core barrel digunakan untuk
pemboran top soil atau batuan lepas dengan metode pemboran kering guna
menjaga keutuhan sampel batuan. Double core barrel digunakan dalam pemboran
batuan dengan kondisi lapuk sedang sampai segar dengan mata bor intan dan
BAB IV
KESIMPULAN
geologi daerah tersebut apakah sesar aktif atau tidak dan ketersedian
Penetration Test).
DAFTAR PUSTAKA
Balai Bendungan. 2011,Diklat Teknis Perencanaan Bendungan Tingkat Dasar.
PT. Indra Karya. 2004. Laporan Penunjang Geologi: Detiled Design Bendungan
Bendo.
Sasangka, Daru Jaka, dkk. 2020, Karakterisasi Kondisi Geologi Teknik Terhadap
Stabilitas Konstruksi Bendungan Bener Kabupaten Purworejo.
Universitas Gajah Mada