Diajukan Kepada :
Oleh:
1. Gibrani Salomo Pardede (120150078)
2. Randhy Trianggara (120150100)
Hormat Kami,
Mahasiswa Mahasiswa
Mengetahui,
Geologi struktur adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari deformasi bumi
yang terjadi di dalam dan di atas kerak bumi, serta mempelajari bagaimana batuan
dan strata bumi saling berhubungan. Pengetahuan tentang geologi struktur sangat
penting dalam mitigasi bencana geologi karena dapat membantu mengidentifikasi
daerah-daerah yang rentan terhadap kebencanaan geologi. Jenis-jenis kebencanaan
geologi diantaranya, yaitu : Gerakan tanah (mass movement, berbagai jenis longsor).
Letusan gunungapi. Gempa tektonik dan gempa vulkanik, dan Tsunami. geologi
struktur sangat penting dalam memahami penyebab dan karakteristik gempa bumi.
Dengan mempelajari struktur geologi di daerah yang rentan terhadap gempa bumi,
para ahli dapat mengidentifikasi dan memetakan potensi zona-zona gempa serta
memahami sifat-sifat mekanis dari batuan yang dapat mempengaruhi karakteristik
gempa bumi, seperti magnitudo dan intensitas. Hal ini memungkinkan untuk
merancang struktur bangunan yang lebih tahan gempa dan menentukan lokasi yang
lebih aman untuk pembangunan infrastruktur. Selain itu, pengetahuan tentang
geologi struktur juga dapat membantu dalam memahami sifat-sifat bumi yang dapat
mempengaruhi kecepatan dan pola penyebaran gelombang gempa, sehingga dapat
membantu dalam merancang sistem peringatan dini dan mitigasi risiko terhadap
bencana gempa bumi.
Kerja Praktik (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib di Program
Studi Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera yang bertujuan agar mahasiswa
mendapatkan wawasan serta ganmbaran nyata mengenai profesi yang bersangkutan
dalam dunia kerja. Kerja Praktik (KP) merupakan salah satu mata kuliah wajib di
Program Studi Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera yang bertujuan agar
mahasiswa mendapatkan wawasan serta gambaran nyata mengenai profesi yang
bersangkutan dalam dunia kerja. Dengan itu penulis ingin menerapkan hal-hal diatas
dengan melakukan Kerja Praktik (KP) di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa dan berharap bisa menjadi sesuatu yang berharga
dan menambah pengalaman di masa depan.
I.2 Tujuan
Maksud dari kegiatan Kerja Praktik ini adalah memberikan pemahaman mengenai
cara mengaplikasikan teori secara langsung dalam dunia kerja. Adapun tujuan yang
ingin dicapai dari kegiatan kerja praktikkali ini adalah:
1. Menjadikan diri bertanggung jawab, profesional, disiplin, berani mengambil
keputusan dan mampu bersosialisasi dengan lingkungandi dunia kerja.
2. Mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu yang telah didapatkanselama
di jenjang perguruan tinggi.
3. Mampu mengolah data dari hasil survey langsung di lapangan dan
menghasilkan suatu interpretasi dan analisis yang tepat.
4. Menambah pengalaman serta wawasan dan mendapat keterampilan bagi
mahasiswa Teknik Geologi.
5. Menambah relasi maupun kerjasama antara Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) dengan Institut Teknologi Sumatera.
Berdasarkan letaknya Kota Jakarta termasuk dalam kota delta (delta city) yaitu kota yang
berada pada muara sungai. Kota delta umumnya berada di bawahpermukaan laut, dan cukup
rentan terhadap perubahan iklim. Kota delta Jakartadialiri oleh 13 aliran sungai dan
dipengaruhi oleh air pasang surut. Litologi batuanpenyusun Kota Jakarta merupakan batuan
hasil endapan alluvium.
Proses terjadinya dataran rendah tempat bertumpunya kota Jakarta dan sekitarnya,
menurut Verstappen (1953), lebih muda daripada pembentukan daerah di bagian
selatan, dengan gunung-gunung yang terbentang dari Banten Selatan hingga
Periangan Timur. Terjadinya Dataran Rendah Jakarta dan sekitarnya akibat proses
pengendapan bahan-bahan vulkanis yang berasal dari gunung api Salak, Pangrango,
dan Gede. Bahan-bahan ini kemudian dibawa arus sungai seperti Cisadane, Angke,
Ciliwung, dan Bekasi yang bermuara di pantai utara Jawa, sehingga terbentuk
lapisan-lapisan tanah alluvial yang disebut kipas alluvial. Menurut Verstappen (1953:
67-79), dataran rendah Jakarta dan sekitarnya telah berusia sekitar 5.000 tahun.
Berdasarkan kondisi struktur geologi wilayah Jakarta terdapat dua kemungkinan
mekanisme kejadian struktur yang berpengaruh pada pembentukan struktur depresif.
Pertama, gerak lateral utara-selatan yang bersifat kompresif menyebabkan
pembentukan lipatan dan pengangkatan pada posisi antiklinorium Bogor sekarang,
diikuti dengan penurunan dibagian utaranya, kurang lebih pada posisi batas
Cekungan Jakarta ke arah utara. Kedua, gerak lateral yang mempengaruhi wilayah
Jakarta menyebabkan struktur yang sudah ada, terutama yang berarah timurlaut-
baratdaya dan baratlaut-tenggara menjadi patahan geser. Gerak patahan geser ini
menyebabkan terjadinya struktur penyerta berupa patahan turun atau naik, yang
mengakibatkan terjadinya depresi atau pembubungan disekitar daerah pergeseran
tersebut
1. Pola Meratus yang berarah timur laut – barat daya, terbentuk pada Kapur Akhir
hingga Eosen Awal dan merupakan pola tertua di Pulau Jawa. Pola Meratus ini
diwakili oleh Sesar Cimandiri di Jawa Barat, yang dapat diikuti ke arah timur laut
sampai batas timur Cekungan Zaitun dan Cekungan Biliton, Sesar Naik Rajamandala
serta sesar – sesar lainnya di daerah sekitar Purwakarta
2. Pola Sunda yang berarah utara – selatan, terbentuk pada Eosen Awal hingga
Oligosen Akhir. Pola ini diwakili oleh sesar – sesar yang membatasi Cekungan Asri,
Cekungan Sunda, dan Cekungan Arjuna.
3. Pola Jawa yang berarah barat – timur, merupakan pola yang termuda di Jawa Barat.
Pola ini merupakan pola struktur yang memotong dan merelokasi Pola Struktur
Meratus dan Pola Struktur Sunda. Berdasarkan kesetaraan umur dan lokasi secara
regional, daerah penelitian kemungkinan dipengaruhi oleh pola struktur ini
Dalam pengapilkasian metode seismik, diperlukan nilai penting yang patut untuk
diperhatikan guna memaksimalkan hasil pengambilan data dan mengurangi nilai
error yang bisa saja terjadi, antara lain :
1. Sifat Geolombang
Seismik mempelajari sifat gelombang elastis yang merambat melalui bumi,
termasuk kecepatan, amplitudo, frekuensi, dan polarisasi. Pengetahuan tentang
sifat gelombang ini penting untuk memahami bagaimana gelombang merambat
melalui lapisan-lapisan bumi dan bagaimana gelombang ini merekam informasi
tentang struktur bawah permukaan.
2. Metode dan Teknik
Ada banyak metode dan teknik seismik yang digunakan untuk mempelajari
struktur bumi, seperti seismik refleksi, seismik refraksi, seismik pemodelan,
dan seismik interferometri. Setiap metode dan teknik memiliki kelebihan dan
kelemahan tersendiri dan harus dipilih berdasarkan tujuan penelitian atau
aplikasi tertentu.
3. Instrumen dan Peralatan:
Instrumen dan peralatan seismik seperti geophone, perekam data, dan sumber
energi digunakan untuk merekam dan memproses gelombang seismik.
Pengetahuan tentang jenis dan karakteristik instrumen dan peralatan seismik
sangat penting untuk memastikan kualitas data dan hasil yang dihasilkan.
4. Interpretasi Data
Data seismik harus diinterpretasikan dengan benar untuk memperoleh informasi
yang akurat tentang struktur bawah permukaan bumi. Interpretasi data seismik
memerlukan pengetahuan tentang geologi regional, fisika seismik, dan metode
dan teknik seismik.
5. Aplikasi Praktis
Teknik dan metode seismik memiliki banyak aplikasi praktis, seperti eksplorasi
minyak dan gas, pemetaan geologi, mitigasi risiko bencana gempa bumi, dan
penelitian kegempaan. Pengetahuan tentang aplikasi praktis seismik sangat
penting untuk memahami nilai dan manfaat teknologi seismik dalam kehidupan
sehari-hari.
II.4 Metode Seismik
Dalam kegempaan, metode seismik digunakan untuk mempelajari struktur dan sifat-
sifat batuan di bawah permukaan bumi dengan cara memanfaatkan gelombang
seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi. Gelombang seismik yang dihasilkan oleh
gempa bumi ini dapat direkam oleh jaringan stasiun seismik dan kemudian diolah
untuk memperoleh informasi tentang gempa bumi itu sendiri, seperti kedalaman
hiposentrum, magnitudo, dan waktu tiba gelombang seismik di stasiun-seismik.
Selain itu, metode seismik juga digunakan untuk memetakan patahan aktif dan
struktur-struktur geologi di bawah permukaan bumi yang berpotensi menyebabkan
gempa bumi. Metode seismik yang umum digunakan dalam penelitian kegempaan
antara lain adalah:
1. Metode Refraksi
Metode ini menggunakan perbedaan kecepatan gelombang P dan S untuk
memperkirakan kedalaman lapisan bawah permukaan. Gelombang P merambat
lebih cepat daripada gelombang S melalui batuan, sehingga metode ini dapat
digunakan untuk menentukan kedalaman batuan dan struktur bawah
permukaan.
2. Metode Penyebaran
Metode ini digunakan untuk menentukan struktur bawah permukaan dan
memetakan lapisan batuan dengan memperhitungkan refleksi gelombang
seismik. Metode ini sering digunakan dalam eksplorasi minyak dan gas, karena
dapat membantu menemukan reservoar bawah tanah.
3. Metode Refleksi
Metode ini menggunakan gelombang seismik yang dipantulkan oleh lapisan
bawah permukaan untuk membuat gambaran 3D struktur bawah tanah.
Gelombang seismik dipancarkan dari permukaan dan kemudian dipantulkan
kembali oleh lapisan batuan yang berbeda.
4. Metode Tomografi Seismik
Metode ini digunakan untuk menghasilkan gambaran 3D dari struktur bawah
tanah dengan mengumpulkan data seismik dari berbagai sumber. Metode ini
sering digunakan dalam pemodelan gempa bumi dan eksplorasi minyak dan
gas.
5. Metode Shear-wave Reflection
Metode ini menggunakan gelombang seismik S untuk memperoleh informasi
tentang struktur bawah tanah dan sifat mekanik batuan di bawah permukaan.
6. Metode Passive Seismic
Metode ini menggunakan gelombang seismik alami yang dihasilkan oleh
aktivitas alami, seperti gempa bumi atau aktivitas vulkanik, untuk memetakan
struktur bawah tanah.
II.5 Kegunaan Seismik dalam Mengindentifikasi Kegempaan di Indonesia
Seismik sangat penting di Indonesia karena Indonesia terletak di wilayah Cincin
Api Pasifik, yang merupakan kawasan dengan aktivitas vulkanik dan gempa
bumi yang sangat tinggi. Kegempaan di Indonesia sangat beragam, mulai dari
gempa bumi dangkal yang sangat merusak hingga gempa bumi dalam yang
sangat kuat.
Metode seismik juga dapat digunakan untuk studi struktur lapisan bumi,
termasuk kedalaman dan komposisi lapisan-lapisan batuan di bawah
permukaan. Studi ini dapat membantu dalam pemodelan kejadian
gempa bumi dan mitigasi risiko bencana.
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
Waktu pelaksanaan Kerja Praktik ini akan direncanakan selama 1 bulan. Berikut
merupakan rancangan kegiatan yang diusulkan:
Minggu ke-
Jenis Kegiatan
1 2 3 4
Studi Literatur
Bimbingan
Pengolahan data dan
Analisis
Pembuatan Laporan dan
Presentasi
*) Jadwal dapat menyesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan yang diberikan
oleh pihak Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi DKI
Jakarta.
III.2 Peserta Kerja Praktik
Peserta yang akan melaksanakan kegiatan kerja praktik adalah Mahasiswa Program
Studi Teknik Geologi, Jurusan Teknologi Produksi dan Industri, Institut Teknologi
Sumatera yang berjumlah dua orang (Curriculum Vitae terlampir), yaitu:
1. Nama : Gibrani Salomo Pardede
NIM :120150078
Prodi : Teknik Geologi
Email : gibrani.120150078@student.itera.ac.id
Telepon : 081283519045
2. Nama : Randhy Trianggara
NIM : 120150100
Prodi : Teknik Geologi
Email : randhy.120150100@student.itera.ac.id
Telepeon : 0895326743597
Kuliah
GL2011 Petrologi
GL2021 Sedimentologi
GL2022 Tektonofisik
GL2031 Geomorfologi
II.4 Laporan
Semua hasil pengolahan data selama kerja praktik akan disusun dalam bentuk
laporan tertulis yang akan dilaporkan kepada instansi terkait yaitu Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan kemudian diberikan
pengesahan sebagai salah satu bukti telah menempuh mata kuliah kerja praktik.
Setelah itu, laporan ini akan dilaporkan serta dipresentasikan kembali di kampus
sebagai penyempurnaan syarat dalam memenuhi mata kuliah kerja praktik ini.
III.5 Pembimbing
Pembimbing saat berada di Instansi terkait diharapkan dapat disediakan oleh instansi
tempat kerja praktik tersebut. Adapun untuk pembimbing di kampus berasal dari
salah satu staff pengajar atau dosen Program Studi Teknik Geologi, Institut
Teknologi Sumatera.
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami susun sebagai acuan dalam melaksanakan Kerja
Praktik, dengan harapan dapat memberikan gambaran singkat dan jelas tentang
maksud dan tujuan kami melakukan Kerja Praktik di Instansi yang Bapak/Ibu
pimpin. Kami menyadari bahwa kelancaran Kerja Praktik ini tidak akan tercapai
tanpa Ridho Allah SWT serta bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak yang
terkait. Semoga dengan adanya Kerja Praktik ini dapat memberikan manfaat yang
berdaya guna untuk mahasiswa Teknik Geologi Institut Teknologi Sumatera.
Kanamori, H., & Brodsky, E.E. (2004). The Physics of Earthquakes, Reports
on Progress in Physics. Institute of Physics.